PESANTREN IN LOVE

PESANTREN IN LOVE

01

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Zuyyina Al Khumaira seorang gadis yang sangat cantik dan anggun itu pun tak sengaja bertabrakan dengan seorang ibu-ibu yang sedang kerepotan membawa belanjaannya dari pasar tradisional.

"Maaf Bu, Zuyyin enggak sengaja menabrak ibu." Ucap Zuyyin kepada ibu-ibu tersebut sambil membantu megambil belanjaan yang berserakan akibat tabrakan tadi.

"Ah, iya ibu juga minta maaf karna ibu juga yang salah tak memperhatikan jalannya." sambil memandangi wajah Zuyyin yang terlihat anggun.

Kemudian Zuyyin pun membantu membawakan barang belanjaan ibu-ibu tersebut, menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari pintu pasar.

Kemudian Zuyyin pun akan pamit karena tadi di suruh sang bunda untuk membeli ikan dan sayuran buat makan siang nanti.

"Sekali lagi Zuyyin minta maaf ya buk, assalamualaikum." sambil menyalami tangan ibu-ibu tersebut.

" Tunggu dulu nak, nama kamu siapa sayang."

"Zuyyina Bu, biasa di panggil Zuyyin aja sama bunda."

"Panggil ummi saja Zuyyin." Ucap ummi dan mengajak Zuyyin ke tukang penjual es cendol yang tak jauh dari mobil ummi dan sudah menjadi langganan ummi.

"Mari ikut ummi dulu sebentar buat ngilangin haus." ucap ummi yang menggandeng tangan Zuyyin untuk mengikuti langkahnya menuju penjual es cendol.

Zuyyin yang tak enak hati kalau mau menolak ajakan ummi langsung menganggukkan kepalanya dan mengikuti dari belakang.

Ahirnya ummi pun duduk di pojokan dekat jendela, karena mamang penjual es udah hafal langsung menghampiri ummi.

"Pesen berapa ummi!!!" Ucap mamang kepada ummi.

"Tiga mang." jawab ummi.

"Zuyyin yang merasa heran kenapa pesen tiga kan kita berdua." gumam Zuyyin dalam hatinya.

Ummi pun memberi tahu Zidan lewat pesan aplikasi hijau tersebut.

Tak berapa lama ada seorang pemuda tampan yang menghampiri Ummi langsung duduk di depan Ummi.

Ya pemuda itu adalah Zidan, seorang santri yang sudah di percaya ummi untuk mengantar kemanapun ummi pergi.

"Ini siapa Ummi, kenapa bisa sama Ummi." Tanya Zidan karena dia juga baru pertama kali melihatnya.

" Oh….. ini Zuyyin yang tadi membantu ummi, dan ummi tak sengaja menabraknya tadi di dalam pasar.

Zidan pun mengenalkan diri sambil menangkupkan kedua tangan nya depan dada yang sambut ramah oleh Zuyyin.

Tak berapa lama es cendol pesanan ummi pun datang.

"Ummi silahkan di minum es nya." Ucap mamang seraya menyajikan es tersebut.

Mereka bertiga menikmati es cendol yang sangat pas di waktu menjelang siang karena matahari sangat terik.

Setelah semuanya menghabiskan esnya masing-masing, Zuyyin pun pamit sudah pasti di tunggu sama bunda Fatma.

"Kamu naik apa nak?" Tanya ummi karena tak melihat kendaraan yang di pakai Zuyyin.

"Zuyyin naik ojol ummi." sambil tersenyum ramah melihat ummii.

Ummi yang sudah jatuh hati ketika pertama kali melihat kepribadian Zuyyin pun langsung menggandeng Zuyyin ke mobilnya.

"Ayok ummi antar kamu pulang." Ucap Ummi sambil menggandeng tangan Zuyyin.

Zuyyin yang merasa tak enak hati untuk menolak tawaran ummi pun hanya menganggukkan kepala seraya tersenyum manis.

Zidan yang sudah di dekat mobil pun membukakan pintu untuk Ummi Aisyah dan Zuyyin duduk di samping Ummi.

Setelah itu Zidan memposisikan dirinya di balik kemudi mobil.

"Antarkan Zuyyin pulang dulu nak." Ucap ummi seraya tersenyum ke arah Zuyyin.

Karena ummi enggak mempunyai anak perempuan, maka dari itu ummi yang melihat pertama kali Zuyyin pun langsung sayang.

ada rasa nyaman ketika bersama Zuyyin dengan santri yang lainnya.

Selama perjalanan Zuyyin hanya diam saja, cuma menanggapi pertanyaan dari ummi sepatah dua patah kata.

Lima belas menit pun berlalu, Zidan yang cuma menjadi pendengar ummi pun hanya tersenyum seraya berkata, "rumahmu sebelah mana mbak."

"Samping perempatan bang yang ada di depan."

"Nah itu rumahnya bang." sambil menunjukkan jarinya ke arah rumah yang sangat sederhana.

"Mari ummi mampir dulu ke rumah Zuyyin, tapi maaf rumahnya sangat sederhana."

"Baiklah nak mari kita turun." Sambil keluar dari mobil tersebut.

Mereka berjalan beriringan menuju rumah yang nampak sederhana namun terlihat asri karena ada taman kecil yang tertata rapih dan pohon mangga yang berada di samping rumah.

"Assalamualaikum bund, Zuyyin pulang." Sambil membuka pintu rumah.

Zuyyina langsung mengajak ummi dan Zidan masuk kedalam rumah tersebut, Zuyyin pun telah mempersilahkan duduk di ruang tamu.

Zuyyin melangkahkan kakinya ke dapur guna menaruh barang belanjaan sambil menyalami sang bunda karena bunda tidak tahu kalau Zuyyin di antar oleh seseorang.

"Bund, di ruang tamu lagi ada tamu yang datang bersama Zuyyin."

"Tadi Zuyyin di pasar enggak sengaja menabrak orang Bund, jadi Zuyyin di anter sama mereka."

kini banyak pertanyaan yang timbul ingin bunda tanyakan, namun Zuyyin mengembalikan kesadaran bunda dari lamunannya.

"Bunda temuin dulu tamunya, nanti Zuyyin akan cerita sama bunda."

Bunda pun langsung menuju dimana tamunya berada.

"Assalamualaikum buk, saya bunda Fatma Bundanya Zuyyin."

"Waalaikumsalam." Ummi menjawab salam bunda Fatma sambil bangkit dari duduknya dan menerima uluran tangan bunda Fatma.

Tanpa menunggu lama Zuyyin pun keluar membawakan 2 cangkir teh dan cemilan untuk ummi Aisyah dan berjalan ke ruang tamu dimana ummi berada dan menyimpan teh di depan ummi dan Zidan.

"Silahkan di minum ummi."

Zuyyin duduk di sisih kanan bundanya dan mendengarkan obrolan para orang tua.

Sampai tiga puluh menit berlalu ummi pun pamit undur diri karena sudah terlalu lama meninggalkan pesantren.

"Maaf Bun kami undur diri, enggak enak juga udah di cari Abah pasti kita lama keluarnya."

"Saya juga berterima kasih kepada Ummi yang sudah mau mampir kemari, mengantarkan Zuyyin pulang."

Zuyyin beserta bunda Fatma mengantarkan ummi Aisyah ke depan bersama Zidan yang sudah berjalan terlebih dahulu guna menyiapkan mobilnya.

"Zuyyin kapan-kapan bunda tunggu ya kedatangan Zuyyin ke pesantren." Ucap ummi yang berjalan berdampingan bersama ummi.

Ummi yang sudah merasa senang dengan Zuyyin sudah menganggap Zuyyin seperti anak sendiri.

"Iya ummi."

"Assalamualaikum."

"waalaikumsalam."

Perlahan tapi pasti kini mobil yang di kendarai Zidan pun melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran rumah Zuyyin.

Terpopuler

Comments

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

◄⏤͟͞✥≛⃝⃕💞༄⍟Mᷤbᷡah_Atta࿐

Visualnya Unik-unik dan mantap 👍👍

2023-08-21

0

𝕱𝖆𝖓𝖘⁹³

𝕱𝖆𝖓𝖘⁹³

pertemuan nya di pasar

2023-08-21

0

𝗔💖𝗙³⁵

𝗔💖𝗙³⁵

syeger tuh minum es cendol ☺️

2023-06-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!