Tiga Belas

Viona menatap tajam ke arah pria yang saat ini mencekal pergelangan tangan nya. Entah apa lagi yang akan pria itu katakan sehingga dia mengejarnya hingga sejauh ini.

"Ayo, aku antar kamu pulang." ujar nya dengan sedikit menurunkan nada bicaranya, menjadi sedikit lebih lembut dari sebelumnya.

Viona menatap penuh dengan kewaspadaan. Entah kenapa, sejak malam itu Viona tidak pernah sekali pun tidak merasa takut pada William. Perlakuan kasar pria itu di malam naas itu begitu sulit Viona hilangkan dari ingatan nya.

Hingga akhirnya, hal itu pun terus menimbulkan perasaan takut dan juga was was saat William berada di dekatnya.

"Ayolah, aku tidak akan macam macam. Aku hanya ingin memastikan kamu pulang dengan selamat." lanjut William saat tidak mendapatkan respon apapun dari Viona, di saat dia menawarkan untuk mengantarkan wanita itu pulang.

Lelah jika harus terus berdebat dan merasakan jika kakinya juga masih terasa sakit. Ditambah tidak memiliki uang untuk dia gunakan membayar taksi. Viona pun akhirnya menurut dan memilih untuk menerima tawaran dari William.

Tanpa berkata apapun lagi, Viona pun segera berjalan menuju ke arah mobil milik William. Setiba nya di dekat mobil, Viona langsung membuka pintu bagian belakang dan mendudukkan diri di sana.

Sementara William, mengikuti dari arah belakang dan setelah memastikan Viona sudah duduk dengan nyaman di dalam mobilnya. William pun segera melajukan mobilnya ke tempat yang akan Viona tuju, yaitu apartemennya.

Selama didalam perjalan, keduanya memilih untuk diam dan sibuk dengan pikiran mereka masing masing.

Hingga akhirnya, Viona lah yang bersuara terlebih dahulu. Saat akan meminta William mengantarkan nya ke sebuah alamat, dimana apartemen nya berada saat ini.

"Tolong kejalan xxxx," ucap Viona singkat. Namun masih bisa didengar dengan jelas oleh William dan William pun segera melajukan mobilnya ke alamat yang baru saja diucapkan oleh Viona.

"Kamu tinggal dimana? Aku akan mengantarkan mu hingga kesana," tanya Wiliam setelah mereka berada dijalan yang tadi Viona sebutkan.

"Apartemen XXX," jawab Viona lagi singkat.

William pun kembali melajukan mobilnya menuju ke apartemen tempat Viona tinggal selama ini. Setiba nya di sana, Viona langsung turun dan pergi begitu saja bahkan tidak menghiraukan seruan William yang terus memanggil namanya.

Viona semakin berlari saat telinga nya mendengar jika William turun dari mobil lalu menutup pintu mobilnya dengan cukup keras.

Beruntung saat Viona tiba didepan lift, pintu lift itu langsung terbuka dengan sendirinya tanpa Viona menekan tombol karena memang ada penghuni yang tengah turun dari lantai atas.

Dengan cepat Viona pun langsung masuk lalu menekan tombol tutup saat melihat William berlari mendekati lift yang dia masuki.

Seketika, Viona pun merasa bisa bernafas dengan lega saat pintu lift itu tertutup sebelum William sampai di sana. Viona menyandarkan tubuh lelahnya di dinding lift, demi menetralkan nafasnya yang memburu karena berlari dari mobil William ke arah lift.

Sungguh pikiran nya benar benar kalut saat ini. Setelah gagal membuang janin itu kini, Viona pun harus berhadapan dengan William yang mungkin sudah tahu jika dirinya lah wanita pada malam itu dan saat ini tengah mengandung anak dari pria itu.

"Tidak, aku tidak salah. Sudah seharusnya dia tahu apa yang sudah dia lakukan hingga membuat janin ini ada. Maafkan Ibu Nak, ibu tidak bermaksud menghilangkan mu, tapi ibu juga tidak tahu harus melakukan apa denganmu nantinya." gumam Viona saat dirinya tiba dan sudah berada didalam unit apartemen nya.

***

Sementara William sendiri hanya bisa pasrah dengan penolakan Viona saat ini. Toh semua berawal mula pada dirinya yang tidak pernah berniat mencari tahu tentang kejadian pada malam itu.

William benar benar melupakan malam naas itu padahal dia berhutang permintaan maaf pada gadis yang sudah berhasil dia renggut kesucian nya.

Bahkan setelah menemukan gadis itu pun William belum bisa mengungkapkan kata maafnya dan pertanggung jawaban seperti apa yang akan William berikan pada janin yang kini tumbuh didalam rahim Viona.

...***...

Keesokan pagi nya, William terbangun dengan kondisi perut yang tidak nyaman. William langsung berlari ke arah kamar mandi kala mendapati sesuatu yang ingin keluar dari dalam perutnya.

Hoek

Hoek

Hoek

Saat tiba di dalam kamar mandi, William langsung saja memuntahkan isi perutnya. Setelah merasa jika semua isi perutnya sudah keluar semua. William pun menjatuhkan tubuhnya kelantai karena merasa lemas dan tidak bertenaga.

Tenaga nya benar benar hilang karena rasa mual dan muntah yang dia alami pagi itu. Butuh waktu yang cukup lama untuk William agar bisa bangkit dan kembali keranjang nya.

Dengan susah payah, akhirnya William pun tiba di ranjangnya. William membaringkan tubuh lemahnya sembari meraih ponsel yang dia simpan di atas nakas.

"Nov, tolong bantu aku ambil alih tugas dipoli umum. Aku tidak bisa masuk kerja karena tidak enak badan." ucap William begitu sambungan telpon nya tersambung pada rekan kerja nya di rumah sakit.

Wiliam pun akhirnya memutuskan untuk mengambil libur karena merasa tubuhnya tidak akan kuat untuk digunakan berkerja. Beruntung nya, William memiliki teman yang baik hingga bersedia menggantikan nya bertugas.

William pun menghabiskan waktu liburnya dengan rebahan di ranjang saja, karena tubuhnya benar benar merasa lemas. Perutnya juga terus merasa mual hingga beberapa kali kembali memuntahkan isinya meski hanya air saja yang keluar atau malah angin saja. Karena memang dari pagi belum bisa makan.

Sementara di rumah sakit, Viona yang sempat enggan masuk kerja karena takut bersinggungan dengan William merasa sedikit lega karena pria itu tidak masuk kerja dan Viona pun bisa melalui harinya tanpa drama menghindar dari pria itu.

"Vio nanti kamu temani saya melakukan kunjungan pemeriksaan ke rumah pasien ya," ucap Dokter Novi yang saat ini menggantikan William bertugas.

"Baik Dok. Memang ada pasien darurat atau gimana ya Dok? Kok, sampai di kunjungi ke rumah?" tanya Viona menyanggupi menemani Dokter Novi menjalani pemeriksaan di rumah pasien.

"Tidak. Hanya seorang teman, tapi kondisinya parah katanya. Dia tidak bisa bangun dari tempat tidur dan dia juga tidak punya teman yang bisa membantunya untuk pergi ke rumah sakit." jelas Dokter Novi.

"Oh begitu. Baik Dok, saya siap menemani Dokter ke sana."

...***...

🌸 Jangan lupa tinggalkan jejak ya,like,komen dan subscribe...Biar Othor lebih semangat lagi,terima kasih 🥰🥰🥰 love sekebon untuk kalian ♥️♥️♥️*

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

rasain kau kan will. kena sama ankmunkau

2025-01-14

0

Siti Sumarni

Siti Sumarni

pasti william

2025-01-09

0

Maria Magdalena Indarti

Maria Magdalena Indarti

pasti pasien itu William

2024-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 Ketujuh
8 Kedelapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 97.Tamat
98 Karya Baru Othor
99 Karya Baru Othor
100 Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
Ketujuh
8
Kedelapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
97.Tamat
98
Karya Baru Othor
99
Karya Baru Othor
100
Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!