Sebelas

"Euuuggghhh..."

Sebuah lenguhan suara dari seseorang yang terbaring di ranjang mengalihkan perhatian William yang tengah berbalas pesan dengan kekasih hatinya. Untuk meminta maaf karena gagal menemui sang kekasih.

Sementara itu, Viona mulai mengerjapkan matanya dan mengedarkan pandangan nya ke sekeliling ruangan yang begitu asing dan berbeda dari ruangan yang terakhir kali dia berbaring di sana. Disebuah ruangan yang cukup kumuh dan sangat bau bahan kimia yang begitu menyengat.

Akan tetapi, ruangan ini sangat berbeda jauh dengan ruangan yang tadi. Tidak ada bau bahan kimia lagi dan kini berganti dengan bau harum yang menyegarkan.

Aroma maskulin yang menyegarkan pun langsung masuk ke indra penciuman Viona, ketika wanita itu tersadar dari pingsannya.

"Dimana ini?" gumam Viona seraya menatap sekeliling ruangan.

Deg....

Seketika, jantung Viona dibuat berdetak kencang saat melihat sesosok pria yang tidak asing lagi di matanya. Tengah berjalan mendekati ranjang yang dia tempati saat ini.

"Sudah bangun?" tanya nya dengan tatapan dingin dan juga datar.

"Do_Dokter? Ke_kenapa Dokter bisa ada disini? Dan, di_dimana ini?" tanya Viona yang langsung mengambil posisi duduk dan kembali meneliti sekitarnya saat melihat ada William di sana.

"I_ini?" tanya Viona lagi saat melihat dengan jelas foto kebersamaan Kanaya dan juga William disalah satu dinding kamar itu.

"Iya. Ini apartemen ku dan kamu ada dikamar ku sekarang." jawab William yang lagi lagi berucap dengan nada dingin dan datar.

Deg...

Seketika, tubuh Viona dibuat bergetar hebat. Kejadian pada malam itu pun kembali hadir didalam benak Viona yang menimbulkan ketakutan yang teramat sangat pada dirinya.

Bayangan bagaimana kasar nya William memperlakukan nya pada malam itu pun bagai rol film yang diputar ulang hingga begitu jelas terlihat nyata didalam benak Viona saat ini.

Karena merasa sangat ketakutan hal yanh sama kembali terulang. Viona pun akhirnya memutuskan untuk bangkit dan turun dari ranjang. Wanita itu bergegas pergi dari ruangan itu, demi menghindari berada di satu ruangan yang sama dengan pria yang sudah menghancurkan hidupnya.

Viona berlari cepat menuju pintu kamar agar bisa segera pergi dari sana. Namun, langkah kakinya tiba tiba terhenti saat William tiba terlebih dahulu di depan pintu dan menghadang nya.

"Mau kemana kamu? Jangan harap kamu bisa pergi dari sini jika kamu masih berniat melakukan aborsi itu." ucap William menatap cukup tajam pada Viona dan hal itu cukup membuat Viona terkejut.

Akan tetapi, Viona berusaha tetap tenang dan menyembunyikan keterkejutan nya akan William yang tahu jika beberapa saat yang lalu, Viona berniat menggugurkan kandungan nya.

"Apa peduli Dokter? Ini urusanku dan ini tidak ada sangkut pautnya dengan Dokter. Jadi, Dokter tidak perlu ikut campur," jawab Viona yang kini, mulai memberanikan dirinya untuk menatap ke arah William.

"Tentu saja aku peduli. Sebagai manusia, aku tidak akan membiarkan nyawa baru hilang karena perbuatan tidak bertanggung jawab orang yang sudah menghadirkan nya. Seharusnya kamu perhitungkan resiko ini sebelum kamu melakukan nya dan janin itu hadir di rahimmu. Bukan nya melakukan hal konyol dengan membuang janin yang tidak berdosa itu. Itu adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab," jawab William lagi, penuh dengan penekanan.

"Jangan menggurui ku, seolah olah kamu tahu semua nya tentang aku. Bahkan mengingat malam laknat itu pun kamu tidak mampu. Bukan hanya itu, bahkan kamu bertingkah seolah tidak terjadi apa apa di antara kita, dan tidak pernah berusaha mencari tahu apapun tentang kejadian malam itu. Jika begitu saja kamu tidak mampu kamu lakukan. Maka, jangan pernah campuri urusanku lagi." bentak Viona yang saat ini sudah kehabisan akal sehatnya hingga mengatakan fakta yang selama ini dia sembunyikan dari siapapun termasuk kakek dan nenek nya, Ayah Bagas dan juga Bunda Ana.

Deg...

Seketika, William pun di buat tertegun dengan ucapan Viona barusan. Pria itu menatap tajam pada Viona yang kini sudah menampilkan raut wajah keputusasaannya.

"Ma_maksud kamu apa? Apa maksud perkataanmu barusan Viona? Jawab." tanya William yang tiba tiba saja menyadari jika dirinya pernah melakukan kesalahan pada seorang wanita.

Akan tetapi, karena kaget. William pun masih belum bisa mencerna baik semua yang di katakan oleh Viona saat ini. Bahkan otaknya tiba tiba saja seakan berhenti berfungsi dan tidak bisa berpikir lagi.

"Kamu lihat? Bahkan untuk mengingat malam itu pun kamu tidak mampu. Jadi, berhentilah sok peduli dengan apapun yang akan aku lakukan pada janin ini. Selama ini, kamu selalu melakukan hal yang seolah olah tidak pernah terjadi apapun kan? Jadi, lakukanlah terus seperti itu dan jangan pernah hiraukan apapun yang aku lakukan. Dengan begitu kita bisa menjalani hidup yang kembali normal seperti tidak pernah terjadi apapun. Kamu bahagia dengan Kanaya dan aku juga bahagia dengan hidupku sendiri. Meski semua itu tidak mungkin setelah kamu menghancurkan semuanya." teriak Viona lagi.

Setelah mengatakan semua yang dia pendam selama ini. Viona pun akhirnya mendorong tubuh kekar William hingga membuat tubuh pria itu bergeser dari depan pintu.

Lalu setelah William bergeser, Viona pun langsung berlari sekuat tenaga untuk bisa keluar dari apartemen milik pria itu. Jujur rasa takut setelah malam itu pun tidak pernah hilang di dalam diri Viona. Hingga wanita itu pun merasa tidak nyaman saat harus berduaan di sebuah ruangan bersama dengan William.

Sedangkan William sendiri masih mematung ditempatnya. William tentu saja masih shock dengan apa yang baru saja Viona katakan tentang malam itu. Malam dimana dia menghabiskan waktu bersama dengan seorang wanita asing yang hingga saat ini masih belum dia ingat.

"Tidak, itu tidak mungkin. Tidak mungkin gadis itu Viona." gumam nya seraya menggeleng gelengkan kepalanya guna mengusir pikiran nya tentang gadis dimalam itu.

Tidak ingin kena tipu daya, William pun akhirnya menghubungi seseorang yang mampu mendapatkan informasi dalam bentuk apapun.

["Halo, ada apa bro? Tumben loe hubungi gue? Ada apa?"]

"Bantu aku dapatkan rekaman cctv di hotel A pada tanggal xxxx. Aku membutuhkan informasi itu sekarang juga." titahnya pada orang itu.

["Wow, sepertinya ada yang tidak biasa nih? Ada apa? Kenapa dengan hotel itu?"]

"Ayolah Ken, lakukan saja apa yang aku pinta. Jangan banyak bertanya, kepala ku mau pecah rasanya." jawab Willian yang enggan menanggapi guyonan kawan baiknya, Kenzo.

["Ok,ok...santai bro. Tunggu satu jam lagi, gua akan kirimkan rekaman nya."]

"Ok,thank's Ken,"

["Ok, tidak masalah."]

William pun terduduk dipinggir ranjang, pikiran nya benar benar kalut saat ini. Tidak bisa dia bayangkan jika benar janin itu adalah miliknya.

Bagaimana mungkin bisa dirinya menghamili wanita yang merupakan keponakan dari kekasihnya sendiri.

Seketika William pun teringat dengan kalung yang dia temukan dikamar hotel yang menjadi saksi bagaimana William mendapatkan kesucian dari seorang gadis dan kamar yang menjadi saksi, bagaimana seorang William Anderson juga kehilangan keperjakaan nya.

Terpopuler

Comments

JandaQueen

JandaQueen

telat banget lo bambaamg...

2024-10-08

0

JandaQueen

JandaQueen

mantaap viona. tajong nanutna si kiwil sakalian, vi....

2024-10-08

0

sherly

sherly

lagi ceramah apa lg baca puisi kamu Willi sialan

2024-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 Ketujuh
8 Kedelapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 97.Tamat
98 Karya Baru Othor
99 Karya Baru Othor
100 Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
Ketujuh
8
Kedelapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
97.Tamat
98
Karya Baru Othor
99
Karya Baru Othor
100
Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!