Kedelapan

"Bagaimana? Apa diagnosa mu sebagai Dokter obgyn? Semoga saja aku yang keliru." tanya William yang entah mengapa tiba tiba saja merasa berdebar debar saat menunggu jawaban dari dokter Widi.

Jantung pria itu bahkan sampai berdetak kencang seandainya saja, apa yang dia kira kan benar adanya. Karena hasil pemeriksaan nya, Viona di tanyakan tengah berbadan dua. Padahal setahu William, Viona belum lah menikah dan belum juga memiliki kekasih.

"Dia hanya kelelahan dan kondisi hormon saat hamil muda yang cenderung naik turun juga bisa jadi menjadi penyebab dia pingsan dan hal itu sangatlah wajar bagi seorang wanita yang sedang hamil di trimester petamanya." jelas Dokter Widi yang membuat William cukup dibuat kaget.

Deg...

Seketika, jantung William kembali di buat berdetak kencang saat mendengar jika benar saja, saat ini Viona tengah hamil. Ada satu perasaan aneh yang tiba tiba saja hadir di dalam hati pria itu saat mendengar kabar jika Viona tengah hamil.

Entah mengapa jauh didalam lubuk hatinya yang terdalam. William merasa berbunga bunga saat mendengar kabar itu. Namun disisi lain William juga merasa bingung dengan hatinya.

Entah karena apa, tiba tiba saja William bisa merasa senang saat mendengar kabar kehamilan Viona. Padahal, antara dirinya dan juga Viona tidak ada hubungan apapun selain rekan kerja di rumah sakit.

"Ada lagi yang bisa saya bantu, Dok?" tanya Dokter Widi membangunkan William dari lamunan nya tentang siapa pria yang menghamili Viona dan juga perasaan aneh yang tiba tiba saja muncul di dalam lubuk hatinya yang terdalam.

"Hah? Apa Dok?" tanya balik William yang tampaknya tidak fokus dengan apa yang baru saja di tanyakan oleh dokter Widi kepadanya.

"Apa ada lagi yang bisa saya bantu Dokter? Sepertinya, anda juga sudah cukup kelelahan hari ini. Sampai sampai anda tidak fokus begitu." lanjut Dokter Widi mengulang pertanyaan nya, sembari terkekeh saat melihat tingkah konyol dokter William karena tidak fokus.

"Oh. Tidak ada Dokter, hanya itu saja.Terima kasih sebelumnya," jawab William.

"Baiklah kalau begitu, dan tolong sampaikan padanya jika dia sudah bangun nanti. Untuk menghindari pekerjaan yang terlalu berat dan juga stress yang berlebih. Karena di trimester awal masih sangat riskan untuk kehamilannya." jelas Dokter Widi lagi.

"Oh iya, satu lagi. Tadi dia sempat ingin muntah sebelum akhirnya pingsan saat melihat darah. Apa itu juga karena hormon kehamilan nya?" tanya William yang masih penasaran akan reaksi Viona sesaat sebelum jatuh pingsan.

William masih kepikiran tentang hal itu. Kenapa bisa bisa nya seorang calon dokter pingsan hanya karena melihat darah dan hal itu sangat lah tidak wajar bagi seorang calon dokter seperti Viona.

"Bisa jadi. Lagi pula, dia ini kan calon dokter. Masa iya dia takut sama darah? Sampai pingsan p[ula. Itu kan sangat tidak mungkin dan itu berarti ini ada hubungan nya dengan kehamilan yang sedang dia alami,"jelas dokter Widi lagi.

''Begitu ya? Baiklah, sudah cukup Dokter. Sekali lagi, terima kasih atas bantuan nya," ucap William sebelum mengakhiri perbincangan nya dengan dokter Widi.

" Iya, sama sama Dokter. Kalau begitu saya pamit ya? Permisi,"

"Ok. Sekali lagi makasih Dok."

"Ok."

Keduanya pun akhirnya berpisah dengan dokter Widi yang kembali ke ruangan kerjanya. Sementara William sendiri, masih berada di sana untuk menunggu Viona sampai siuman.

*

*

Beberapa saat kemudian, Viona pun mulai mengerjapkan matanya. Viona menatap heran ke sekeliling ruangan sesaat setelah membuka matanya dengan sempurna.

"Kamu sudah bangun?"

Deg...

Seketika tubuh Viona meremang, merasakan ketakutan yang teramat saat mendengar suara bariton dari seseorang yang selama satu bulan ini dia hindari dan dia takuti.

Menyadari jika di ruangan itu hanya ada dirinya dan juga William saja. Viona pun segera bangun dari tidurnya dan segera mengambil posisi duduk.

"I_iya Dokter. Tapi, kalau boleh tahu, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa saya bisa ada di sini?" tanya Viona.

"Tadi kamu pingsan, setelah melihat darah. Makanya, sekarang kamu ada di sini. Oh iya, mulai sekarang kamu harus lebih berhati hati. Jangan bekerja terlalu berat dan hindari juga stress yang berlebihan. Karena usia kandungan mu masih lemah dan belum cukup kuat. Jadi, kamu harus menjaga nya dengan baik." jelas William membuat Viona tersentak kaget.

Deg...

Seketika, Viona merasa jantung nya berhenti berdetak saat mendengar jika saat ini dia tengah berbadan dua. Hal yang selama ini tidak Viona harapkan akhirnya terjadi juga.

Sebuah janin hasil dari sebuah kecelakaan pun kini hadir di dalam rahimnya dan hal itu cukup membuat Viona shock berat.

"A_apa maksud Dokter? Ha_hamil? Sa_saya hamil Dok?" tanya Viona dengan suara yang terbata karena begitu shock saat mendengar berita kehamilan nya.

"Iya, saat ini kamu sedang hamil. Kenapa kaget begitu? Bukan nya saat melakukan itu kamu harusnya tahu jika salah satu resiko dari perbuatanmu itu adalah kehamilan. Jadi, kenapa kamu harus kaget? Bilang sama pacarmu itu, untuk bertanggung jawab. Jangan hanya mau enaknya saja." jelas William yang semakin membuat hati Viona bagaikan diiris sembilu.

Bagaimana bisa pria yang sudah membuatnya seperti ini berkata seperti itu kepadanya. Padahal, seandainya saja William ingat kejadian malam itu. Tidak mungkin dia bisa bicara seperti itu karena janin itu adalah miliknya.

Dengan perasaan yang tengah berkecamuk didalam dadanya,Viona pun segera pergi dari ruangan itu. Mengabaikan panggilan yang dilakukan oleh William yang terus memanggil namanya.

Bahkan William sampai berlari mengejar dan menghadang Viona hingga gadis itu menghentikan langkahnya.

"Aku kan sudah bilang untuk berhati hati. Kenapa malah berlari seperti ini dan mengabaikan keselamatanmu dan juga janin yang ada di rahimmu?" sentak William yang tiba tiba merasa begitu panik dan cemas yang luar biasa saat melihat Viona berlari keluar dari ruangan itu.

"Itu bukan urusan Dokter, permisi." jawab Viona dengan nada kesal.

Tanpa menghiraukan lagi keberadaan William. Viona pun kembali berlari meninggalkan area rumah sakit. Meninggalkan William yang masih berdiri di tempatnya. Menatap punggung Viona yang semakin lama semakin menjauh. Lalu menghilang di ujung lorong rumah sakit.

"Ada apa denganku? Kenapa aku begitu mencemaskan dia dan juga kandungan nya?" gumam William saat Viona sudah menghilang dari pandangan nya.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

v dasar kau will. gak tahu apa yg kau ucapkan emangnya

2025-01-14

0

JandaQueen

JandaQueen

boa edan si william teh...

2024-10-08

0

JandaQueen

JandaQueen

haish...berbunga apaan. lo aja kaga inget kpd siapa lo lakukan ena2...

2024-10-08

0

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 Ketujuh
8 Kedelapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 97.Tamat
98 Karya Baru Othor
99 Karya Baru Othor
100 Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
Ketujuh
8
Kedelapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
97.Tamat
98
Karya Baru Othor
99
Karya Baru Othor
100
Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!