Kelima

"Viona masih belum mau makan?"tanya Ayah Bagas pada Bunda Ana saat tak mendapati gadis itu dimeja makan.

"Iya,dia bilang masih kenyang dan mau tidur lagi karena tidak enak badan."jawab Bunda Ana.

" Apa Vio baik baik saja? Tidak biasanya dia seperti ini," tanya Ayah Bagas lagi.

"Mungkin hanya kelelahan, Yah. Menjadi dokter koas di rumah sakit besar pasti tidak mudah. Biarkan saja, biarkan dia istirahat." jawab Bunda Ana sambari menyiapkan menu sarapan untuk suaminya itu.

Meski merasa ada yang aneh, tapi Ayah Bagas pun akhirnya memilih untuk diam setelah mendapat jawaban dari Bunda Ana. Dua hari sudah Viona melewatkan makan paginya dan itu adalah hal yang tidak pernah Viona lakukan sebelumnya. Sejak kepulangan nya dari hotel,Viona memang terus saja mengurung diri didalam kamar.

Setelah kejadian malam itu,Viona memang memutuskan pulang ke rumah Bunda Ana. Selain karena memang setiap akhir pekan Viona akan menghabiskan waktu di rumah Bunda Ana. Namun, untuk kali ini. Viona masih belum siap untuk tinggal seorang diri karena kerap dihantui oleh bayang bayang pria yang sudah menghancurkan hidupnya.

Iya, hidup Viona kini sudah hancur dan semua harapan nya akan masa depan seakan musnah bersama dengan hilangnya kesucian dan juga kehormatan nya karena perbuatan seorang pria yang cukup Viona kenali.

Tangis Viona kembali pecah, saat teringat dengan apa yang sudah dia alami malam itu. Niat hati ingin bersenang senang dan menghabiskan waktu bersama dengan teman temannya setelah melalui hari penuh dengan kesibukan.

Eh malah tercebur kedalam sebuah nestapa yang membawanya ke sebuah penyesalan yang mendalam. Viona bahkan tidak berhenti mengutuk dirinya sendiri karena sudah setuju untuk ikut dalam acara sahabatnya.

Viona juga merasa sangat kecewa dengan kedua sahabatnya itu karena mereka berdua tiba tiba saja menghilang dan tidak ada kabar apapun lagi dari keduanya meski dua hari telah berlalu dari kejadian malam naas itu.

Entah kemana perginya mereka dan entah apa yang terjadi pada keduanya. Karena sampai saat ini, ponsel keduanya pun mati dan tidak bisa dihubungi.

...***...

"Kamu sudah siap kerja? Bukannya kemarin kamu bilang tidak enak badan?" tanya Bunda Ana saat melihat Viona sudah berpakaian rapih dan siap untuk pergi ke rumah sakit.

"Sudah lebih baik Bun, di rumah juga tidak ada kerjaan dan itu pasti bikin jenuh. Dari pada menghabiskan waktu tidak jelas, bukan kah sebaiknya aku ke rumah sakit dan lagi, ini juga hari pertama Vio masuk ke poli umum. Nggak enak kalau dihari pertama sudah izin," jawab Viona sembari mengambil roti isi yang sudah siap dimeja makan lalu memakan nya.

"Baiklah kalau begitu. Bunda hanya takut kamu kenapa napa,"

"Vio sudah lebih baik kok Bun. Ya sudah, kalau begitu Vio berangkat ya Bun, Assalamualaikum," pamit Viona pada Bunda Ana.

"Iya, sayang. Hati hati, wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh."

Setelah berpamitan dengan Bunda Ana, Viona pun segera pergi ke rumah sakit tempatnya bertugas sebagai dokter koas. Meski masih terasa sulit dan berat, tapi Viona pun akhirnya memutuskan untuk mengakhiri keterpurukan nya dan mencoba bangkit lagi.

Viona tahu betul, jika saat ini bukan waktu yang tepat untuk dirinya meratapi semua yang sudah terjadi. Saat ini, Viona harus bersikap profesional dalam menjalankan tugasnya karena masih banyak orang diluar sana yang membutuhkan nya sebagai tenaga medis.

Bukan hanya itu, Viona juga berharap dengan kembalinya dia ke kesibukannya sebagai tenaga medis, Viona bisa melupakan malam naas itu. Meski mungkin akan sangat sulit, tapi Viona akan berusaha untuk mengatasi semuanya demi masa depan dan juga cita citanya menjadi seorang dokter.

...***...

Setelah mengabiskan waktu hampir satu jam dalam perjalanan. Viona pun akhirnya tiba di rumah sakit. Viona segera memarkirkan mobilnya diparkiran khusus karyawan. Setelah itu, Viona langsung pergi menuju ke poli umum. Dimana tempat itu akan menjadi tempatnya bertugas saat ini.

Setelah mendekati poli umum,Viona berhenti sejenak untuk merapihkan pakaian dan jas putih kebanggan nya yang sedikit kusut. Saat tiba di sana, Viona melihat sudah ada beberapa orang dokter koas yang juga akan bertugas di sana dan tengah menunggu poli umum itu dibuka.

Akan tetapi, Viona tidak melihat sahabatnya Melia diantara orang orang yang ada di sana. Padahal, ini adalah hari pertama keduanya bertugas di poli itu.

"Hai, masih belum dibuka ya, ruangannya?" tanya Viona pada salah satu rekan yang ada di sana.

"Belum. Nah itu mungkin suster yang akan membukakan pintunya untuk kita."jawabnya sembari menunjuk ke salah satu suster yang memang tengah berjalan mendekati mereka.

Benar saja, suster itu pun langsung membukakan pintu ruangan itu. Lalu menyuruh para dokter koas itu masuk dan menunggu dokter yang bertugas datang.

Semua calon dokter itu pun akhirnya masuk dan berdiri berbaris didepan meja kerja Dokter umum yang bertugas hari ini.

Saat tengah menunggu, Viona pun iseng mengedarkan pandangan nya. Menatap ke setiap penjuru ruangan dan seketika, tatapan Viona tertuju pada sebuah name tag yang tertempel di jas putih yang tergantung tepat dibelakang meja kerja Dokter umum yang akan menjadi pembimbingnya saat ini.

"William Anderson?" gumam nya dalam hati saat membaca nama dokter yang akan menjadi pembimbingnya saat ini.

"Selamat pagi semua. Maaf, saya terlambat."

Deg....

Belum lagi hilang rasa keterkejutan Viona akan nama dokter yang akan menjadi pembimbingnya. Seketika itu juga, jantung Viona serasa dibuat berhenti berdetak saat mendengar suara bariton dari seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan itu.

Suara yang sampai detik ini masih di ingat betul oleh Viona. Suara yang berulang kali memanggil nama Kanaya saat pria itu menggauli tubuhnya.

Tap...

Tap...

Set...

Deg...

Tubuh Viona bergetar ketakutan, saat melihat siap pemilik suara bariton itu. Namun, Viona tetap berusaha bersikap tenang agar tidak menimbulkan kecurigaan dari rekan rekan nya.

Ruangan yang luas itu pun kini terasa sempit dan sesak. Bahkan, saking sesaknya, dada Viona menjadi terasa sakit karena kehadiran pria yang sudah berhasil menghancurkan hidupnya.

Meski begitu, William sendiri masih tampak fokus dengan pekerjaan nya. Menjelaskan apa saja yang harus para dokter muda itu lakukan tanpa memperdulikan ekspresi wajah Viona yang sudah berubah pucat setelah kehadiran nya.

"Maaf, Doker. Diantara dokter Koas yang hadir ada satu yang izin dikarenakan kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan tugasnya saat ini," ucap suster asisten yang sedari tadi berdiri disamping William.

"Memangnya dia kenapa? Dan siapa namanya?" tanya William.

"Dia mengalami kecelakaan Dok dan lukanya cukup parah. Kaki dan tangan nya patah, jadi mengharuskan dia di rawat dengan waktu yang cukup lama. Namanya Melia Fahrani Dokter." jawab suster lagi.

Deg...

Viona langsung mengangkat kepalanya saat suster itu menyebutkan nama sahabatnya, Melia. Tanpa sadar, Viona pun menatap intens ke arah depan dimana William dan sang suster berada.

Dan hal itu tidak luput dari pandangan William yang menangkap gelagat aneh dari salah satu dokter muda yang kini berada didepannya.

Terpopuler

Comments

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Masya Allah tabarakaAllah 🙏🤲

Kanaya Tantenya viona adik kandungnya dari bunda viona, smga ada hikmah di balik kejadian dan dn musibah. takdir Allah SWT pilihan yang terbaik akan indah pada akhirnya, 🙏🤲😇💪❤️🔥

2024-12-21

0

Ifa Vian

Ifa Vian

ini ceritanya William nikah sama viona lah si kayana gmn donk

2024-11-24

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussemsngst

2024-03-08

2

lihat semua
Episodes
1 Pertama
2 Kedua
3 Ketiga
4 Keempat
5 Kelima
6 Keenam
7 Ketujuh
8 Kedelapan
9 Sembilan
10 Sepuluh
11 Sebelas
12 Dua Belas
13 Tiga Belas
14 Empat Belas
15 Lima Belas
16 Enam Belas
17 Tujuh Belas
18 Delapan Belas
19 Sembilan Belas
20 Dua Puluh
21 Dua Puluh Satu
22 Dua Puluh Dua
23 Dua puluh Tiga
24 Dua Puluh Empat
25 Dua Puluh Lima
26 Dua Puluh Enam
27 Dua Puluh Tujuh
28 Dua Puluh Delapan
29 Dua Puluh Sembilan
30 Tiga Puluh
31 Tiga Puluh Satu
32 Tiga puluh Dua
33 Tiga Puluh Tiga
34 Tiga Puluh Empat
35 Tiga Puluh Lima
36 Tiga Puluh Enam
37 Tiga Puluh Tujuh
38 Tiga Puluh Delapan
39 Tiga Puluh Sembilan
40 Empat Puluh
41 Empat Puluh Satu
42 Empat Puluh Dua
43 Empat Puluh Tiga
44 Empat Puluh Empat
45 Empat Puluh Lima
46 Empat Puluh Enam
47 Empat Puluh Tujuh
48 Empat Puluh Delapan
49 Empat Puluh Sembilan
50 Lima Puluh
51 Lima Puluh Satu
52 Lima Puluh Dua
53 Lima Puluh Tiga
54 Lima Puluh Empat
55 Lima Puluh Lima
56 Lima Puluh Enam
57 Lima Puluh Tujuh
58 Lima Puluh Delapan
59 Lima Puluh Sembilan
60 Enam Puluh
61 Enam Puluh Satu
62 Enam Puluh Dua
63 Enam Puluh Tiga
64 Enam Puluh Empat
65 Enam Puluh Lima
66 Enam Puluh Enam
67 Enam Puluh Tujuh
68 Enam puluh Delapan
69 Enam Puluh Sembilan
70 Tujuh Puluh
71 Tujuh Puluh Satu
72 Tujuh Puluh Dua
73 Tujuh Puluh Tiga
74 Tujuh Puluh Empat
75 Tujuh Puluh Lima
76 Tujuh Puluh Enam
77 Tujuh Puluh Tujuh
78 Tujuh Puluh Delapan
79 Tujuh Puluh Sembilan
80 Delapan Puluh
81 Delapan Puluh Satu
82 Delapan Puluh Dua
83 Delapan Puluh Tiga
84 Delapan Puluh Empat
85 Delapan Puluh Lima
86 Delapan Puluh Enam
87 Delapan Puluh Tujuh
88 Delapan Puluh Delapan
89 Delapan Puluh sembilan
90 Sembilan Puluh
91 Sembilan Puluh Satu
92 Sembilan Puluh Dua
93 Sembilan Puluh Tiga
94 Sembilan Puluh Empat
95 Sembilan Puluh Lima
96 Sembilan Puluh Enam
97 97.Tamat
98 Karya Baru Othor
99 Karya Baru Othor
100 Karya Baru
101 Karya Baru
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Pertama
2
Kedua
3
Ketiga
4
Keempat
5
Kelima
6
Keenam
7
Ketujuh
8
Kedelapan
9
Sembilan
10
Sepuluh
11
Sebelas
12
Dua Belas
13
Tiga Belas
14
Empat Belas
15
Lima Belas
16
Enam Belas
17
Tujuh Belas
18
Delapan Belas
19
Sembilan Belas
20
Dua Puluh
21
Dua Puluh Satu
22
Dua Puluh Dua
23
Dua puluh Tiga
24
Dua Puluh Empat
25
Dua Puluh Lima
26
Dua Puluh Enam
27
Dua Puluh Tujuh
28
Dua Puluh Delapan
29
Dua Puluh Sembilan
30
Tiga Puluh
31
Tiga Puluh Satu
32
Tiga puluh Dua
33
Tiga Puluh Tiga
34
Tiga Puluh Empat
35
Tiga Puluh Lima
36
Tiga Puluh Enam
37
Tiga Puluh Tujuh
38
Tiga Puluh Delapan
39
Tiga Puluh Sembilan
40
Empat Puluh
41
Empat Puluh Satu
42
Empat Puluh Dua
43
Empat Puluh Tiga
44
Empat Puluh Empat
45
Empat Puluh Lima
46
Empat Puluh Enam
47
Empat Puluh Tujuh
48
Empat Puluh Delapan
49
Empat Puluh Sembilan
50
Lima Puluh
51
Lima Puluh Satu
52
Lima Puluh Dua
53
Lima Puluh Tiga
54
Lima Puluh Empat
55
Lima Puluh Lima
56
Lima Puluh Enam
57
Lima Puluh Tujuh
58
Lima Puluh Delapan
59
Lima Puluh Sembilan
60
Enam Puluh
61
Enam Puluh Satu
62
Enam Puluh Dua
63
Enam Puluh Tiga
64
Enam Puluh Empat
65
Enam Puluh Lima
66
Enam Puluh Enam
67
Enam Puluh Tujuh
68
Enam puluh Delapan
69
Enam Puluh Sembilan
70
Tujuh Puluh
71
Tujuh Puluh Satu
72
Tujuh Puluh Dua
73
Tujuh Puluh Tiga
74
Tujuh Puluh Empat
75
Tujuh Puluh Lima
76
Tujuh Puluh Enam
77
Tujuh Puluh Tujuh
78
Tujuh Puluh Delapan
79
Tujuh Puluh Sembilan
80
Delapan Puluh
81
Delapan Puluh Satu
82
Delapan Puluh Dua
83
Delapan Puluh Tiga
84
Delapan Puluh Empat
85
Delapan Puluh Lima
86
Delapan Puluh Enam
87
Delapan Puluh Tujuh
88
Delapan Puluh Delapan
89
Delapan Puluh sembilan
90
Sembilan Puluh
91
Sembilan Puluh Satu
92
Sembilan Puluh Dua
93
Sembilan Puluh Tiga
94
Sembilan Puluh Empat
95
Sembilan Puluh Lima
96
Sembilan Puluh Enam
97
97.Tamat
98
Karya Baru Othor
99
Karya Baru Othor
100
Karya Baru
101
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!