Karena hari libur Tania bangun siang, lagian bangun pagi juga mau ngapain? Mama dan Papanya juga tidak ada di rumah, hanya ada Mba Sri, Mba Susi dan dua satpam di depan.
"Tok,tok," suara ketukan pintu.
"Non, ada Neng Sella," kata Sri dari luar pintu kamar sana.
Tania beranjak dari tempat tidur, ia membuka pintu kamarnya.
"Iya Mba, nanti aku turun," katanya dengan sopan.
Tania itu anak yang sopan, dia juga tidak sombong dan selalu baik dengan siapa saja. Biarpun hidupnya kekurangan kasih sayang dan perhatian dari kedua orang tuanya tapi Mba Sri selalu mendidik Tania dengan baik dan mengajarkan Tania untuk selalu bersikap sopan santun dengan siapa saja.
Setelah memanggil Tania, Sri kembali ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi.
Setelah mencuci wajahnya, Tania bergegas turun ke bawah dan ia melihat Sella sedang duduk di ruang tengah.
Sella tampak rapi dengan dress cantik berwarna putih, rambutnya di cepol satu.
"Hay Tan," sapanya saat melihat Tania turun dari tangga.
"Hay juga, kamu kenapa pagi-pagi sudah datang, menganggu tidurku saja," katanya bercanda, lalu ia duduk di sebelah Sella.
"Lagian hari minggu tapi kamu tidur terus, ayo kita jalan-jalan!" ajak Sella antusias.
Sella paling suka mengajak Tania jalan-jalan karena Tania itu selalu royal dan sering kali mentlakir, jika jalan-jalan dengan Tania itu tidak perlu keluar modal banyak.
"Mau kemana?" tanyanya malas, pingin tidur lagi masih ngantuk.
"Ke Mall, ayo kita belanja!" ajaknya dan akhirnya Tania setuju, daripada tidur-tiduran benar mending jalan-jalan.
"Aku siap-siap dulu ya Sell," kata Tania dan Sella tersenyum penuh arti.
Setelah beberapa lama Tania siap dan mereka langsung berangkat ke Mall di antar oleh supir pribadi Tania.
Sarapan yang sudah di siapkan oleh Mba Sri, Tania juga menyuruh Mba Sri, Mba Susi dan dua satpam rumahnya untuk sarapan bersama.
***
Sesampainya di Mall, Sella mengajak Tania ke restoran yang ada di Mall itu dan di sana sudah ada 2 anak cowok ganteng, entah mereka siapa Tania saja tidak tahu?
"Sell, mereka siapa? Bukannya kita mau belanja?" tanyanya bingung, tapi Sella mengajak Tania untuk duduk bergabung dengan kedua anak laki-laki itu.
Tania tampak risih karena ia jarang sekali berdekatan dengan anak laki-laki, biarpun perawakan tubuhnya menggoda untuk lawan jenisnya tapi Tania selalu di larang oleh Mamanya kenal laki-laki di usianya yang masih belasan tahun. Kecuali teman sekolahnya saja, Friska memang membatasi pergaulan Tania sebagai seorang Ibu.
"Tan, mereka ini teman-temanku dia Endi, lalu yang ini Randi," dengan senang hati Sella memperkenalkan kedua teman cowoknya itu pada Tania.
Tania tampak gugup, saat bersalaman dengan kedua cowok itu secara bergantian tubuh Tania merasa gemetaran, mungkin karena tidak biasa dekat dengan anak laki-laki.
"Sell, kalau Mamaku tahu, pasti aku di marahin," bisiknya di telinga Sella.
"Ya jangan bilang-bilang sama Tante Friska, Tania lagian kamu juga sudah gede, masa main sama cowok aja di larang." Sella balik berbisik di telinga Tania.
Tania hanya mengangguk, pikiran dia ya punya teman lebih banyak yakin bakal lebih bahagia.
Dari sini Tania akhirnya mulai berani berbohong kepada kedua orang tuanya terutama Mamanya.
Setelah makan Sella mengajak Tania ke toko baju, Tania hanya menurut. Sesampainya di toko baju, Sella, Endi dan Randi sibuk memilih baju sedangkan Tania hanya diam sambil duduk saja, bosan rasanya beli baju mulu.
"Tan, ayo!"
"kemana?"
"Bayar belanjaan kita!"
Tania tampak terkejut, hah! Belanjaan kita? Kan kalian bertiga yang belanja, bukan aku.
Sesampainya di kasir mereka bertiga terdiam, lalu Tania melirik ke arah Sella.
"Sell, bayar!"
"Tan, aku lupa membawa dompetku," kata Sella dengan suara lirih.
Tatapan Tania beralih ke Endi dan Randi, mereka hanya menggelengkan kepalanya. Akhirnya dengan helaan nafas kasar, Tania terpaksa membayar belanjaan mereka bertiga.
Setelah itu mereka bertiga sama-sama mengucapkan terimakasih kepada Tania, Tania hanya membalasnya dengan anggukan.
Lelah mengitari Mall, Tania juga hanya membeli makanan saja, ya dia lebih hobby makan daripada belanja baju soalnya kedua orang tuanya selalu membelikan baju baru di saat mereka dinas di luar kota, jadi Tania jarang sekali membeli baju sendiri.
Hari ini sangat lelah akhirnya Tania dan mereka bertiga pulang, Tania mengatarkan Sella, Endi dan Randi di depan rumah Sella. Lalu dirinya langsung pulang karena jam juga sudah menunjukkan pukul 9 malam, besok harus berangkat sekolah juga.
Bersambung
Terimakasih para pembaca setia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments