Bagian 11

...☠️☠️☠️...

Di belahan kota lain ,terdapat tiga pemuda yang masih bersedih atas meninggalnya adik mereka , ketiga pemuda itu tak lain adalah anggota Great Glory.

'' Zelon kemana Jef ?.'' tanya Aslan.

Jefran mengangkat bahunya acuh . ''Mana gue tau dari tadi kan gue disini sama lo bambank.''

Aslan cengengesan . '' Hehe gue lupa .''

Jefran memutar bola matanya malas ,semenjak kepergian Gracella markas mereka menjadi sepi bahkan Zelon sekarang menjadi pemurung.

'' Coba Cella masih ada ,pasti markas nggak akan sepi kaya kuburan begini .'' ujar Aslan teringat kenangan saat mereka masih berempat.

'' Ho-oh dulu dia yang selalu heboh tiap kita ngumpul kaya gini , bahkan dia selalu ngebuat Zelon naik darah haha .'' ujar Jefran saat mengingat kenangan bersama Gracella.

Aslan ikut tertawa . '' Haha lo bener ,dulu Gracella pernah ngupil dan dia kasih kotoran hidungnya sama Zelon hahaha .''

'' Padahal dia tau Zelon paling anti sama kotoran apa lagi yang kaya gitu haha.'' tawa Aslan menggema di ruangan tersebut.

Jefran juga ikut tertawa terbahak-bahak mengingat kelakuan jail Gracella pada mereka . '' Tapi gara-gara Zelon yang sangat menjaga kebersihan lama kelamaan Gracella jadi ikut-ikutan bener nggak ?.''

Aslan mengangguk setuju . '' Bener banget semenjak Zelon yang ngurus Gracella , dia jadi menggilai kebersihan .''

Jefran mengacungkan kedua jempolnya . '' Setuju banget! bahkan gue pernah di omelin sama dia gara-gara wastafelnya basah ck ck , padahal dia yang nyuruh gue cuci tangan gue sampai heran kenapa bocah yang dulu joroknya ngalahin lo jadi anti kotor !."

Plak !

'' Kaga usah nyamain gue juga dong ,lo sama gue beda tipis kali kita sama-sama suka kotor hahaha!!'' ujar Aslan tertawa ngakak.

Di tengah tawa mereka yang menggema , Zelon yang baru saja masuk mendekati mereka dan berdehem cukup keras hingga mereka berdua menoleh.

 '' EHEM !.''

'' Astaga .'' ucap Jefran terkejut.

'' Lo apa-apa sih ! datang-datang bikin jantungan aja.'' kesal Aslan setelah melihat siapa yang telah mengejutkan nya.

Zelon memutar bola matanya malas. ''kalian berisik banget .''

Jefran serta Aslan menatap Zelon heran . '' Emang lo dari mana? kenapa lo baru muncul .'' ujar Aslan.

'' Kaya demit tau nggak , tiba-tiba nongol bikin senam jantung aja .'' lanjut Jefran sebal.

Zelon tak menjawab , dia duduk di sofa dekat Jefran . '' Kalian lagi ngomongin Grace ?.''

Jefran mengangguk .'' Iya gue kangen sama tuh bocah biasanya jam segini kan dia lagi cosplay jadi arsitek .''

Zelon mengangguk setuju memang biasanya Gracella di jam sembilan pagi dia sudah berkutat dengan buku pensil serta penggaris di ruangan nya , bukan untuk menggambar sesuatu seperti pakaian atau sepatu namun dia lebih sering menggunakan pensil buku dan penggaris untuk merancang bom .

'' Hobi dia aneh bin ajaib , tapi setiap apa yang dia kerjakan selalu membuahkan hasil yang keren bahkan gue sampe heran dari mana kepintaran nya itu berasal.'' ujar Jefran.

'' Iya lo bener ,gue juga penasaran gimana otak dia bisa encer banget kaya gitu ? padahal Dia nggak pernah ngeluh sama kita yang ada kita yang selalu ngeluh sama dia Gracella bahkan bisa menjadi penengah di saat kita berselisih paham.'' sambung Aslan.

Zelon setuju dengan ucapan kedua teman nya , Gracella memang gadis yang aneh bahkan dia tidak pernah takut jika nyawanya akan pergi saat menjalankan misi .

Bagi Zelon , Gracella adalah gadis tangguh yang menyimpan ribuan luka tanpa orang lain ketahui.

'' Gue merasa dia masih hidup , bahkan gue berkali-kali mimpi ketemu dia .'' ucap Zelon secara tiba-tiba pada kedua teman nya.

'' Lo terlalu mikirin Grace jadi sampai terbawa mimpi , dia nggak mungkin hidup lagi Zel lo juga liat saat dia di makamkan .'' ucap Aslan.

Zelon termenung mengingat tubuh Gracella yang terbungkus kain putih .

'' Walau pun gue liat sendiri tubuhnya udah di dalam tanah ,tapi firasat gue selalu bilang dia masih hidup bahkan gue sendiri merasa bimbang apa benar Grace sudah meninggal .'' ujar Zelon dengan tatapan hampa.

Dia yang paling frustasi setelah kepergian Gracella , dia merasa dunianya hancur berkeping-keping.

Puk ! puk!

Jefran menepuk pundak Zelon pelan.

'' Grace udah tenang di sana ,kita harus ikhlas Zel , Grace pasti nggak suka liat lo sedih terus !.''

Zelon menghela nafas berat , dia menatap Jefran . '' Gue tau gue harus ngiklasin dia tapi perasaan gue nggak bisa Jef , apa lagi kematian Grace bagi gue sangat janggal .''

Jefran menaikan alisnya tidak mengerti .'' Maksud lo gimana ?.''

'' Saat gue nemuin tubuh Grace ,gue liat ada senjata milik kita disana .'' ujar Zelon membuat mereka berdua terkejut.

'' Bukan nya itu milik Grace ?.'' tanya Aslan.

Zelon menggeleng .'' Bukan ! senjata yang Grace gunakan bukan model revolver tapi desert eagle.!!''

'' Dia cuma bawa itu ,bahkan rompi anti peluru miliknya juga tertinggal disini , yang bikin gue heran pistol revolver itu ada lambang Great Glory , nggak mungkin kan jika itu cuma kebetulan semata ?.''

'' Bener juga , pistol itu juga ada di ruangan khusus senjata dan yang tau cuma kita ?. '' sambung Jefran.

Zelon mengangguk. '' Sedangkan saat gue sampai disana Grace udah meninggal dan orang yang kita targetkan juga udah meninggal .''

'' Gue nggak liat siapa-siapa disana tapi gue yakin ada yang nggak beres sama kematian Grace .''

'' Gue juga setuju sama ucapan Zelon , gue inget banget saat Grace ngambil pistol dia cuma bawa satu , dia cuma ngambil bom serta belati kesayangan nya .'' ujar Aslan menimpali.

'' Apa mungkin ada mata-mata di sini ?. '' ujar Jefran curiga .

Aslan mengangkat bahunya acuh .''Mungkin , apa lagi banyak yang dendam sama kita saat anggota mereka kita bunuh.''

'' Tapi seandainya benar ada mata-mata apa yang bakal lo lakuin ?.'' tanya Aslan pada Zelon.

'' Gue pastikan dia akan musnah dan menerima ganjarannya karena berani mengusik Great Glory.'' jawab Zelon dengan tegas.

Tatapan matanya sangat tajam seolah-olah orang yang dia maksud ada di hadapan nya , Namun sayang sekali Zelon tidak melihat jika dia antara kedua sahabatnya ada yang tersenyum mengerikan meski hanya beberapa detik saja.

...✨✨✨...

Di sisi lain , seorang gadis baru saja sampai di bandara setelah menempuh perjalanan yang begitu jauh dia adalah adik angkat Daniel , Liana Malvia yang selama ini berada di luar negeri .

TAP ! TAP ! TAP !

Dia berjalan bak model profesional hingga menjadi pusat perhatian '' Masih sama seperti dulu ,ternyata gue tetap menjadi pusat perhatian dimana pun gue berada !.''

Dengan angkuhnya di berjalan menuju mobil yang sudah terparkir di depan pintu keluar .

'' Welcome back Gracella haha , mulai dari sekarang hidup lo akan lebih menderita .'' ucapnya pada angin yang berhembus menerpa rambutnya.

'' Nona Liana yah .'' ucap sopir yang menjemput Liana.

'' Iya mang ,kita pulang sekarang yuk aku udah kangen sama mama dan papah.'' ucap Liana sangat lembut , berbeda dengan sifat aslinya jika sedang sendiri .

'' Baik non .''

Liana memasuki mobil dan duduk dengan tenang , dalam otaknya sudah tersusun banyak cara untuk menjatuhkan Gracella , dia sangat ingin melihat Gracella mati di tangan nya sendiri .

Bisakah Liana menghancurkan Gracella ? akankah rencana nya berjalan lancar ? .

Karena yang dia hadapi kali ini bukan Gracella gadis bodoh yang gila kasih sayang , tapi Gracella si jenius pemegang tahta tertinggi sebagai pembunuh bayaran andai dia tau jika Gracella yang sekarang lebih licik darinya maka dia akan berpikir dua kali untuk menjatuhkan Gracella.

Gracella Vellisha Axelyn yang sekarang sangat pandai memanipulasi keadaan menjadi menguntungkan dirinya dan menjatuhkan lawan tanpa bisa membalas.

...see you next time.......

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***