"Raize." Panggil Kayla menepuk punggung pria bule itu.
Yang di tepuk tentu saja menoleh, Kayla tertegun. Postur tubuhnya memang mirip dengan Raize, bahkan warna rambut dan cara mereka berjalan, saat mirip. Tentu saja dia hanyalah pria asing lainnya, dan bukanlah Raize. Kecewa? Tentu saja Kayla kecewa. Tubuhnya langsung lemas dan menunduk.
"Maaf, saya pikir kenalan saya." Ungkap Kayla lirih. Pria bule itu pergi.
Di kejauhan Avan tersenyum kecut. Awalnya, Avan bermaksud mengikuti Kayla karena khawatir. Gadis itu tiba-tiba berjalan keluar dengan tatapan kosong yang mencari sosok seseorang. Melihat sebagaimana Kayla merindukan Raize. Hingga salah mengenali seorang pria bule. Hati Avan tersayat-sayat bagai teriris sembilu. Hati pria mana yang tak sakit saat melihat istrinya mengejar lelaki lain. Namun, Avan sudah mempertimbangkannya, sengaja mengambil resiko terluka untuk mengobati wanita memang telah lama ia cintai. Ya, cinta yang membuat segumpal darahnya berkali-kali di hancurkan, namun tetap bersedia utuh lagi untuk menerima luka.
Pria berambut gondrong itu menarik nafas panjang, dan menggenggam dengan tekat menguatkan. Avan berjalan mendekat, meraih jemari Kayla dan menggenggam nya. Tak ada waktu untuk Avan sakit hati ataupun terluka. Saat ini ia harus mengobati Kayla terlebih dahulu. Ia tulus ingin mengumpulkan hati Kayla yang berserak dan menyatukannya. Meski hanya luka balasan yang akan Avan terima. Itu semua tak mengapa, jangan berkata bodoh, ia memang bodoh dalam hal ini.
Kayla menoleh, saat merasakan tangannya menghangat oleh genggaman Avan. Manik mata Kayla berair menatap mata teduh milik pria berambut gondrong itu. Kayla tak mampu mengendalikan diri. Merasa bersalah pada suaminya, juga merasa benci pada dirinya sendiri yang begitu mencintai Raize. Hingga terlupa milik siapa ia kini.
Avan meraih bahu Kayla, membawanya sedikit lebih dekat ke dada. "Tidak apa-apa, menangis lah di sini. Mas akan selalu ada untuk mu."
Air mata Kayla meluncur juga, bahu gadis itu berguncang pelan dalam dekapan sang suami.
"Maafin Kayla, mas."
"Ila nggak salah, Ila hanya mengikuti hati Ila yang masih rapuh. Jangan terlalu membebani diri. Pelan-pelan saja, jangan di paksa untuk lupa, La."
Kalimat yang Avan lontarkan justru menambah rasa bersalah di hati Kayla. Kenapa ia harus menikah dengan pria berhati lapang seperti Avan. Benar, Avan memang pria baik, tapi, ia terlalu baik. Kayla tak ingin menyakitinya, apalagi menjadikan Avan sebagai pelarian.
"Lupakan dia, La. Demi pria baik seperti suamimu." Batin Kayla pada dirinya sendiri.
****
"Udah tenang?" Tanya Avan mengulurkan sebotol mineral dingin pada sang istri yang duduk di anak tangga bangunan resto.
Gadis itu menatap halaman yang berisi beberapa motor pelanggan dan karyawan yang membentang di hadapannya. Di ujung sana, tampak jalan yang di lalui kendaraan bermotor yang lalu lalang tanpa memperdulikan hati Kayla yang kalut.
Kayla mengalihkan pandangannya pada pria berambut gondrong yang kini duduk mensejajari dirinya. Suaminya itu meneguk mineral dari mulut botol karena Kayla tak kunjung menerimanya.
"Mau minum, nggak?" Avan menawari, sadar Kayla tengah memperhatikannya.
Kayla menggeleng, "aku dah minum mas, dari tadi."
Sejenak dalam keheningan berdua, merasai tiupan lembut angin yang membawa udara panas. Menatap ke arah yang sama, pada jalan yang sibuk dengan kendaraan yang melintas.
"Jalan-jalan yuk, La."
Kayla berganti memandang pria yang tengah mengikat asal rambutnya. "Kemana, mas?"
"Jalan-jalan, cari angin."
"Kok cari angin?"
"Habis mau cari apa lagi? Bini udah dapat." Oceh Avan melirik Kayla dari ujung matanya. Gadis itu tersenyum kecil."Rejeki pasti mengikuti jika kita bersyukur dan..."
Avan memandang Kayla yang juga menatap dirinya. "Istri yang selalu mendoakan suaminya." Sambung Avan tersenyum pada Kayla hingga menciptakan cekungan di pipi.
Kayla terdiam, tanpa tau apa yang dia rasakan. Ucapan lembut Avan tak berhasil membuatnya terpikat. Kayla menarik nafas dalam dan mengatur hatinya yang terus goyah oleh bayangan Raize.
"Ayo, mas."
Kayla berdiri dan menepuk bokongnya. Menghilangkan debu yang mungkin menempel di sana. Ia sudah membuat keputusan, dan tak boleh goyah oleh apapun. Ia akan belajar mencintai Avan, dan mengubur dalam masa lalunya.
Kayla membonceng motor Avan. Mengelilingi taman kota dan rehat sejenak di pinggiran danau buatan. Banyak penjaja makanan yang menawarkan dagangannya pada setiap pengunjung yang duduk bersantai di pinggiran danau ataupun yang tengah menggelar tikar di bawah pohon Ketapang.
Avan dan kayla menikmati semilir angin di tepi danau, memandang riak-riak air yang tercipta oleh hembusan angin. Avan memanggil penjual cilok keliling. Memesan untuknya dan untuk Kayla.
"Pedas sedang tanpa saus." Ucap Avan mengulurkan sebungkus cilok pada Kayla. Gadis itu tertegun menerima cilok dengan bumbu kering, sesuai dengan kesukaan nya. Kayla menatap Avan, bagaimana Avan bisa tau apa yang menjadi favorit nya.
"Makan." Ucap Avan lagi duduk di sisi Kayla.
"Mas kok tau aku suka yang seperti ini?"
Avan mengulas senyum, "tentang mu, apa sih yang aku nggak tau, La."
Kayla bungkam, merasa belum cukup lama dekat dengan Avan. Meski mereka sudah mengenal, hanya saling mengenal karena Avan bos kakaknya dulu.
***
"La, Minggu depan mas balik ke Jakarta."
Kayla yang baru selesai mandi dan tengah menyisir rambutnya itu terhenti, raut wajahnya sedikit berubah. Gadis itu mencoba menetralkan kembali hatinya. Jakarta, menjadi tempat yang penuh dengan kenangan bersama Raize. Kembali kesana sama saja membangkitkan lagi kenangannya. Tapi, tak mungkin juga jika ia tetap di sini sementara sang suami di Jakarta.
"Kalau kamu belum siap, nggak ikut nggak papa, La."
"Aku ikut mas aja." Ucap Kayla lirih. Ia tau, kenangan haruslah ia hadapi agar bisa tetap menjadikan nya kenangan. Kayla harus menatap ke depan untuk masa depan.
________
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
JandaQueen
sabar mas avan, big hug 4 u.. moga otor kasi kamu kebahagiaan nantinya..
2024-03-08
0
Elisanoor
Sadar Kay, cintamu terlalu dlm untuk Raize yg numpang lewat doang .
2023-10-29
0
Raden Ajeng Safitri
kasian Avan,,disini lah dia yg plng trluka,,
2023-10-13
2