HIDING PLACE FOR KAUREX ETHNIC

Chapter 4 Hiding place for Kaurex ethnic Revisi

Meski Kepala suku tidak tau dengan apa yang akan Xaver lakukan, ia masih tetap memanggil para anggota suku untuk mengikuti saran Xaver.

"Kepala suku, mana Mahluk hebat, Cuupa, dan Moren? Mengapa Anda pulang sendirian?" Ujar Shen, Ibu angkat Kepala suku.

"Cuupa membohongi kita semua, anggota tim berburu di tangkap karna ulahnya. Kalau saja si Mahluk hebat itu tidak ada, mungkin aku pun akan ikut di tangkap. Sekarang ayo semuanya, siapkan peralatan dan kebutuhan untuk menginap. Kita akan menginap di tempat persembunyian yang di buat oleh Mahluk hebat." Ujar Kepala suku pada anggota sukunya.

Mereka semua mengikuti saran Kepala suku. Kepala suku pikir Xaver memang benar. Jika Kepala suku mengikuti egonya untuk melawan suku Arhq sendirian. Kepala suku pasti akan rugi besar. Karna anggota suku tidak ada yang menjaga, bisa jadi terjadi hal buruk saat Kepala suku tidak ada.

"Kami siap kepala suku!" Para anggota suku Kaurex yang tersisa sudah berkumpul di sisi depan rumah Kepala suku.

"Mari ikuti aku!"

Mereka semua berjalan menuju tempat yang Kepala suku tunjuk saat melayang bersama Xaver tadi. Saat mereka sampai. Mereka sangat takjub dengan kemampuan Xaver. Terlebih Kepala suku. Saat kecil, Kepala suku terobsesi dengan cerita atau film tentang Vampir. Meski Xaver tidak begitu mirip dengan Vampir yang ada di ekspektasinya, setidaknya ada sedikit rasa kagum yang berlebihan di penjuru hatinya.

Xaver mengarahkan tangannya ke potongan kayu besar. Dan potongan kayu besar itu bergerak sesuai keinginanya. Kemudian Xaver menutupi potongan kayu besar yang menyerupai pintu itu dengan tanah. Langkah terakhir, dia mencocokkan pintu kayu itu ke mulut gua.

"Sempurna, tempat ini sudah selesai. Setelah ini aku dapat merasakan darah manusia para suku Arhq itu, hehehe... Apa lagi rata-rata anggota suku Arhq itu berbadan besar... Nyam... Apakah rasanya seenak pil darah?"

Kepala suku menggelengkan kepalanya, sebenarnya apa yang ada di pikiran Xaver? Sehingga isi kepalanya hanya makan dan makan saja?

"Tuan Vampir, kami sudah sampai." ujar Kepala suku.

"Oh kalian telah datang." Xaver tersenyum. Lalu ia mengangkat tangannya untuk membuka pintu gua.

"Mari masuk, tenang saja gua ini sangat aman. Tidak akan tertutup atau terbuka kecuali dengan energiku." Xaver mengakhiri kalimatnya dengan senyuman.

Para anggota suku pun memasuki gua persembunyian yang di buat oleh Xaver. Setelah menutup pintu, gua terlihat gelap gulita. Xaver sengaja membawa potongan kayu kering untuk di gunakan di gua. Setidaknya agar gua terasa lebih hangat.

"Oh iya, aku juga menyiapkan ini." Xaver membawa beberapa daging rusa dan beberapa ikan yang sudah dia bakar. Ia pernah membaca buku tua di perpustakaan, tentang mahluk yang bernama manusia. Dari sanalah ia mengetahui kalau manusia itu memakan daging.

"Aku tidak tau, kau pandai memasak Tuan Vampir." Kepala suku memakan ikan buatan Xaver.

"Tidak juga, leluhurku hidup di dunia manusia bersama beberapa kawannya. Ia menuliskan beberapa pengetahuan umum tentang Manusia, jadi aku tau sedikit tentang kalian."

"Kau selalu menyebutkan kata leluhur. Memangnya sebelum ini kau tidak tinggal di dunia Manusia?" Tanya kepala suku.

Xaver menggeleng. "Leluhurku menyadari bahwa dunia manusia memiliki dampak buruk untuk mahluk-mahluk mistis seperti kami. Kemudian dengan kemampuannya serta teman-temannya yang lain, leluhurku membangun sebuah dunia yang di sebut dunia gaib. Tidak ada orang luar yang bisa masuk ke dalam dunia itu."

"Lalu bagaimana kau bisa keluar?"

Xaver menatap api yang membara. Kemudian memakan satu pil darah miliknya. "Dengan sebuah alat yang ku ciptakan. Agak sulit menjelaskannya, lanjutkan pertanyaan lain saja." Ujar Xaver.

"Aku dengar dari cerita legenda, kalian para vampir adalah mahluk immortal dengan usia yang panjang, berapakah usiamu?" Tanya Kepala suku, sambil meminum air minumnya.

Dengan nada santai Xaver berkata.

"Sekitar 345.003 tahun "

"Uhuk... ternyata kau begitu tua Tuan Vampir." Kepala suku hampir tersedak dengan air minumnya.

Xaver membalasnya dengan deheman singkat. Di dunianya yang termasuk tempat mahluk berumur panjang sepertinya pun, ia sudah termasuk tua untuk seorang vampir lajang.

"Lalu apakah Tuan vampir sudah beristri?"

Ekspresi Xaver seketika tertekuk.

"Belum..." Jawab Xaver pelan, namun Kepala suku masih dapat mendengarnya.

Kepala suku melihat ekspresi Xaver yang tertekuk. Kepala suku berpikir mungkin Vampir tua itu memiliki masalah pribadi yang tidak bisa di ceritakan.

"Lalu siapakah Nama tuan Vampir?" Tanya Kepala suku lagi.

"Xaver Van Zeander. Bagaimana dengan mu?" Tanya Xaver.

"Aku adalah seorang yatim piatu, kedua orang tuaku meninggal karna kecelakaan, sedangkan aku yang saat itu masih kecil hanya mengalami luka ringan. Karna tidak ada kerabat yang mau mengurusku yang masih bayi, maka aku di antar ke panti asuhan. Orang tuaku memberiku nama Liliana Winchester. Winchester adalah nama keluargaku. "

Xaver tersenyum. "Orang tuamu pandai memberi nama. Sayang sekali nasibmu sedikit buruk. Bagaimana perasaanmu ketika di adopsi Kepala suku sebelumnya?"

"Aku senang, setidaknya mereka lebih menyayangiku di banding keluarga kandungku. Paman dan Bibi-Bibiku enggan mengasuhku. Namun di sini, Kepala suku sebelumnya sangat menyayangiku seolah aku adalah Putri kandungnya. Mereka tidak memiliki Anak, itu sebabnya aku begitu di sayangi oleh mereka."

"Yah... Setiap orang tua pasti berbeda-beda."

Kalung Xaver bergetar. Xaver memegang EAC-Drime nya. Sebuah hologram kelelawar kembali muncul dan berterbangan di sisi Xaver. Xaver dapat melihat wujud hologram itu tampak sedikit lebih baik di banding terakhir kalinya.

"Hai Ream... Bagaimana kondisimu? "

"Code panggilan untuk EAC-Drime ditetapkan." Setelah itu kelelawar hologram berbunyi seperti --BIP--

"Melapor pada Master, Ream merasa lebih baik. Bar energi memasuki tanda-tanda hampir penuh dalam satu jam. Apakah Master akan kembali melakukan perpindahan?"

"Sepertinya belum, tunggu aku  menyelesaikan beberapa masalah ya."

"Sistem EAC-Drime sedang dalam pemulihan. Akan menunggu Master siap untuk meluncurkan portal."

Setelah itu hologram kelelawar itu kembali pada kalung EAC-Drime nya. Liliana takjub melihat hologram kelelawar itu.

"Apa itu?" Tanyanya.

"Ini adalah perangkat yang ku bicarakan tadi."

Beberapa saat kemudian malam datang. "Ream, bisakah kau tunggu di sini dan awasi mereka selama aku pergi?"

"Mematuhi perintah Master. Menjaga suku Kaurex." Kembali terdengar suara --Bip-- dari Ream.

"Oke, malam sudah datang. Lili apa kau akan ikut?"

Merasa terpanggil Kepala suku menoleh ke Xaver. "Baik, aku akan ikut." Ujar Kepala suku.

Setelah mengambil tombaknya, Kepala suku berpamitan pada Ibunya. "Ibu, aku dan Tuan Xaver pergi dulu."

"Ream jaga mereka selama aku tidak ada." Ujar Xaver.

"Untuk perlindungan fisik, Ream memerlukan DNA Master. Dapatkah Master memberikan satu helai rambut di kepala Master?"

Xaver mencabut satu helai rambut hitamnya. Dan memberikannya ke dalam bandul kalungnya.

"Proses pembentukan tubuh EAC-Drime dimulai. Silahkan Master menunggu sekitar satu menit. Memulai hitung mundur. 59..58..57..56..55..54.."

Hologram kelelawar berubah menjadi hologram layar yang bergambar bar progres dan juga angka yang di hitung mundur. Setelah satu menit, EAC-Drime mengeluarkan suara.

"Tubuh sudah 100% terbentuk, apa Master mengizinkan penggunaan? Penggunaan berdampak pada cepatnya energi Master terkuras, apakah Master mengizinkan penggunaan? "

Xaver mengangguk. "Izinkan."

EAC-Drime memunculkan sinar menyilaukan mata semua orang. Hologram membentuk tubuh Vampir yang sedikit mirip seperti Xaver. Hanya saja tubuhnya hanya sebesar anak manusia berusia 15 tahun. Sedangkan Xaver memiliki penampilan seperti pria dewasa berusia 27 tahun.

"Ream siap memenuhi tugas Master."

"Sepertinya bahasamu sedikit kaku. Baiklah nanti akan ku atur ulang jika sempat. Ream, jaga mereka selama aku pergi."

Ream mengangguk. Ream berdiri di belakang pintu gua. Menanti Masternya kembali, sekaligus menjaga Manusia-manusia yang ingin Tuannya lindungi. Xaver berjalan, ralat Xaver dan Kepala suku melayang menuju sarang suku Arhq.

"Dengar, meski wajahku tampak muda, setidaknya usiaku lebih senior di bandingkan dengan mu. Jadi ketika kau tidak sanggup menyerang suku Arhq lagi, panggil aku. Jangan diam saja oke?"

Kepala suku mengangguk.

Terpopuler

Comments

????

????

padahal ceritanya bagus tapi kenapa sepi?

tetap semangat Thor(⁠◍⁠•⁠ᴗ⁠•⁠◍⁠)

2023-05-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!