KAUREX ETHNIC

Chapter 2 Kaurex ethnic Revisi

TOK TOK TOK

"Xaver bangunlah, kau akan berangkat bersama Ibu." Kali ini sang Ibu yang mengetuk pintu kamarnya.

Xaver sudah bangun satu jam yang lalu, segala persiapan seperti mandi dan sebagainya sudah ia lakukan. Saat ini ia sedang mendesain kotak khusus untuk menyimpan seluruh kapsul darahnya. Perangkat portal itu pun di sempurnakan lagi untuk di jadikan kalung.

Xaver sudah memutuskan kalau Perangkat portal ini akan ia beri nama EAC-Drime. Xaver memakai kalung berbandul EAC-Drime miliknya. Ia juga menyimpan kotak kapsul darah itu ke pakaiannya. Setelah merapihkan ulang pakaiannya, Xaver keluar dari kamarnya.

"Ahh... Putraku... Kamu sudah besar, di pesta nanti mari kita lihat vampir mana yang cocok untuk di jadikan menantuku." Ujar Eve Ibunya Xaver bersemangat.

Xaver hanya menghela nafas lelah. Xaver dan Ibunya menaiki mobil keluarga. Dan pergi menuju kediaman Zingle, sepupunya.

Setelah sampai, dengan hati riang Eve menarik Putranya ke dalam kastil tempat Zingle dan keluarganya tinggal.

"Selamat ulang tahun Little Zingle." Ucap Xaver, sambil memberikan Zingle hadiah. Ibunya memilih bergosip ria dengan teman temannya dengan topik utama 'Calon istri sempurna untuk Putraku'.

Xaver berjalan menuju tempat yang gelap dan sepi, itu adalah area timur rumah Zingle. Kedamaian dan ketentraman seakan memeluk jiwanya. Xaver merasa tenang dan santai.

Xaver mendudukkan dirinya di atap salah satu bangunan kastil. Ia memakan 3 kapsul darah sekaligus.

Xaver kemudian mengaktifkan EAC-Drime nya. Sebuah portal gelap muncul menyambutnya. Xaver sempat ragu sejenak, kemudian ia menggelengkan kepalanya. Xaver meyakinkan dirinya sendiri, kemudian melompati portal itu. Sambil melompat bibirnya menggumamkan kata.

"Hanya dengan inilah, aku Xaver Van Zeander akan bebas!!! "

Bagian dalam portal tampak seperti lingkaran yang terus berputar, membuat Xaver sedikit pusing. Ia memejamkan matanya dan membiarkan portal membawanya ke dunia asing.

Beberapa saat kemudian portal terbuka. Karna menutup mata, Xaver tidak tau apa yang ada di hadapannya. Ia merasa aneh saat tubuhnya terasa seperti orang yang sedang terjun bebas. Saat ia membuka mata, ternyata ia memang terjun bebas di langit. Xaver segera merubah bentuknya ke bentuk Kelelawar.

Saat kakinya mendarat, EAC-Drime memancarkan sinar hologram ke udara kosong. Anehnya hologram itu tampak seperti tv yang rusak, hologramnya memiliki sedikit glitch. Hologram itu membentuk kelelawar kecil. Kelelawar itu berkata.

"Master, kita sudah sampai. Ini adalah dunia lain seperti yang Anda inginkan.  Sekarang EAC-Drime akan mengisi ulang energi, untuk sementara tidak bisa beroperasi dengan baik. Harap Master berhati-hati."

Hologram yang muncul tadi menghilang. Xaver meraih EAC-Drime nya. Terlihat di sana portal semu itu ada dalam ukuran kecil, secara bertahap ia membesar. Mungkin ini yang di sebut menyerap energi. Intinya Xaver tidak dapat menggunakan EAC-Drime sampai energinya terkumpul kembali.

Xaver menghela nafas. Lalu menolehkan kepalanya ke sekeliling area. Tempat ini tampak lembab seperti daerah tepian sungai. Xaver melihat Matahari yang tertutup awan. Legenda para Vampir mengatakan kalau Matahari sungguhan sangat berbahaya bagi Vampir. Untungnya Xaver sudah menyiapkan jubah yang memiliki penutup kepala.

Saat ini Matahari masih asyik bergelut ria dengan awan, sehingga tidak begitu menyiksa Xaver yang nota benenya seorang Vampir.

Xaver melayang ke arah utara. Tanpa di sadarinya bahwa  beberapa orang bersembunyi di sekitar sungai.

"Tempat yang cukup tandus. Seperti sebuah padang. Tapi ada sungai yang terbilang lembab, hm... Sepertinya ini bukan sekedar padang rumput."  gumam Xaver.

Di belakangnya beberapa orang memegang tombak dan jaring.

"Kita tangkap dia!"

"Stt... jangan berisik."

"Mahluk terbang itu pasti enak, ayo kita ikuti."

Xaver merasa sesuatu mengikutinya. Mata merahnya menatap ke belakang. Namun tidak menemukan apa-apa. Mungkin hanya perasaannya saja. Tapi insting seorang Vampir tidak pernah salah! Terlebih Xaver adalah Vampir berusia 345.003 tahun.

Xaver terus mencoba mengabaikan insting Vampirnya yang terus mengisyaratkan bahaya.

Sementara beberapa orang suku pedalaman itu mulai mendekati Xaver yang berhenti melayang. Orang dari suku pedalaman itu mendekat dan mendekat.

Hap

Jaring di lempar, tapi Xaver sempat merubah dirinya menjadi kelelawar yang berukuran lebih kecil dari lubang di jaring tersebut.

"Apa-apaan ini! Kalian kira aku ini apa hah!" Xaver marah. Ia kembali dalam bentuk Vampirnya.

"Waah! Mahluk itu dapat berubah menjadi binatang!"

"Hebat!"

"Aku masih ingin mencicipinya T_T."

Salah satu orang tersebut memukul kepala orang yang berbicara itu.

"Bodoh! Mahluk itu harus kita tangkap untuk di jadikan senjata untuk melawan suku di sebrang sungai!"

-_-# 

-

'Apa-apaan sih mereka?! Mungkin mereka orang pedalaman yang tidak tau apa apa. Lihat saja pakaian mereka yang seadanya.'  Xaver membatin. Benar juga, bisa saja asumsinya benar. Xaver menatap mereka semua dengan satu tatapan.

"Hei lihat aku!" Ujar Xaver untuk menarik perhatian orang suku pedalaman itu.

Orang pedalaman itu menatap Xaver semuanya. Xaver menghipnotis mereka.

"Katakan... Mengapa kalian memburuku?!"

"Kami adalah suku Kaurex, suku kami berada dalam krisis. Kepala suku meminta kami menangkap siapa saja yang memasuki wilayah kami. Jika lemah boleh di bunuh untuk makanan, tapi jika kuat harus di bawa untuk melindungi suku." Orang suku pedalaman itu mengucap semuanya bersamaan.

Xaver menghela nafas.

'Suku ini kedengarannya menarik '

Xaver memasang kembali jubahnya. Kemudian mengikat tangannya sendiri di tali orang suku pedalaman, kemudian Xaver mengembalikan kesadaran orang suku pedalaman.

"Eh apa yang terjadi? "

"Wah kenapa mahluk hebat itu sudah terikat?"

"Benar juga, siapa yang mengikatnya?"

"Sudah, yang penting dia sudah terikat. Kita bisa membawanya ke kepala suku."

Merekapun membawa Xaver. Xaver memperhatikan jalan yang orang suku pedalaman ambil dan Jalanan lainnya melalui jalanan tepian hutan. Jalanan itu sedikit tandus, jalannya juga gelap, karna awan mendung hendak mulai menetaskan hujan.

Beberapa saat kemudian jalanan yang Xaver lalui mulai memunculkan gubuk-gubuk kecil yang sepertinya di gunakan untuk rumah.

"Kepala suku! Kami menangkap mahluk yang sangat hebat! "

Mereka berhenti saat mendekati rumah besar di tengah pemukiman. Xaver mengira mungkin inilah rumah Kepala suku orang-orang pemakan manusia ini .

"Mahluk yang hebat?" Xaver mengira kepala sukunya adalah laki-laki, tapi dari suaranya sepertinya adalah perempuan. Karna Xaver memakai tudung maka yang ia lihat hanya bagian bawah.

Xaver melihat banyak lagi kaki-kaki mendekati area tempat tinggal si kepala suku.

"Benar kepala suku!"

"Dia bisa terbang!"

"Ya! Dia juga bisa berubah menjadi kelelawar!"

Langkah mendominasi si Kepala suku terhenti. "Mahluk yang dapat terbang? Berubah seperti kelelawar? Hahahahaha..." tawa si Kepala suku itu begitu menggelegar.

"Ku lihat ukuran tubuhnya sama seperti Manusia dewasa pada umumnya, lalu aku dapat melihat 2 kaki manusia dan tangan manusia di tubuhnya. Jangan bilang kepalannya berbentuk seperti kelelawar? " ujar si kepala suku.

"Kami juga tidak tau seperti apa wajahnya, Kepala suku. Setiap kami mendekat untuk membuka kain itu, mahluk hebat ini akan mendesis. Kami terlalu takut untuk membukanya, Kepala suku." Ujar yang menjadi Ketua perburuan.

Si Kepala suku mendekat, tangannya terangkat untuk membuka jubah yang menutup tubuh Xaver. Tangan si Kepala suku terlihat begitu putih dan mulus. Xaver mendesis tidak suka jika si Kepala suku membuka tudungnya.

Anggota suku yang sangat penasaran, mereka berharap Kepala suku dapat dengan cepat membuka kain yang menutupi si Mahluk hebat. Dan anggota berburu takut si Mahluk hebat akan melukai Kepala suku. Tetapi mereka juga ingin melihat seperti apa rupa mahluk hebat itu.

"Apakah mahluk itu jelek?"

"Mungkin mahluk itu jelek, makanya ia menggunakan kain untuk menutupi kepalanya"

"Mungkinkah mahluk itu wanita cantik?"

"Aku harap Mahluk itu dapat di nikahi, jadi aku akan punya anak yang sepertinya. Dapat menjadi kelelawar dan membantu suku mempertahankan area."

'Siapa dan apa kamu? Mengapa kamu memasuki suku ku.' Kepala suku membatin.

Semua orang tidak sabar untuk melihat wajah Mahluk yang dapat terbang itu. Tetapi Xaver semakin tidak ingin tudungnya di buka, terlebih saat matanya melihat cahaya matahari yang panas kembali muncul.

Terpopuler

Comments

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

A̳̿y̳̿y̳̿a̳̿ C̳̿a̳̿h̳̿y̳̿a̳̿

ceritanya seru,, iklan2 meluncur untuk kka 👍

2023-02-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!