Rencana Birdella

Hubungan terlarang yang terjalin antara Birdella dan Andreas sudah berjalan selama tiga bulan lamanya. Keduanya bertemu lagi saat Birdella mendapatkan tugas dan rumah dinas yang sama seperti Andreas. Laki-laki yang pernah menjadi suaminya, yang dia tinggalkan begitu saja. Padahal saat itu anak mereka masih bayi.

Sayangnya pertemuan mereka kali ini teman moment yang berbeda, sebab pada kenyataannya Andreas telah menikah lagi bersama dengan Lay Calandra.

Andreas yang tampan dan berpenampilan menarik berhasil membuat hati Birdella kembali terpikat, apalagi Andreas juga tidak menolaknya, justru merasa betah dengan kehadiran Birdella dalam kesehariannya.

Sayangnya setelah hubungan antara mereka berdua ketahuan Lay Calandra sebagai istri dari Andreas yang sekarang ini, Birdella bukannya mundur tapi semakin berani.

Birdella merasa bahwa, dia masih berstatus sebagai istri dari Andreas, karena mereka berdua memang belum ada akta cerai resmi. Bahkan setelah Birdella menghilang, Andreas tetap mencarinya kemana-mana dan frustasi.

Sayangnya dalam keadaan frustasi tersebut, Lay Calandra yang memanfaatkan situasi demi kepentingan pribadi agar dapat menikah dengan Andreas.

Namun, kehidupan cinta mereka mulai menjadi tidak mudah ketika ada Lay Calandra yang mendekati Andreas. Lay Calandra adalah teman kantor Andreas yang cantik dan pintar. Andreas merasa senang dengan kehadiran Lay di sekitarnya, namun perasaan itu hanya sebatas teman biasa.

Namun, Lay merasa cemburu dengan hubungan Andreas dan Birdella yang semakin serius. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa Andreas sudah mempunyai kekasih. Hal ini membuat Lay berusaha untuk merusak hubungan Andreas dan Birdella.

"Darling. Aku ingin diakui secara umum, jika Aku ini istrimu juga." Birdella meminta kepada Andreas supaya menemukan hubungan mereka, hingga tidak sembunyi-sembunyi lagi seperti sekarang ini.

"Bagaimana dengan spikologi Felisia? di jalannya menganggap memiliki mama Lay saja, tidak dengan yang lainnya."

Andreas sendiri sebenarnya bingung dalam situasi seperti ini. Dia tidak mau mengorbankan perasaan dan emosi anaknya, yang bisa jadi akan memusuhinya jika rahasia ini sampai terbongkar.

"Tapi sampai kapan? Bahkan Aku saat ini sudah mengandung adiknya juga," desak Birdella tidak mau tahu.

"Hhhh... kita pikirkan lain waktu. Jangan membuat mood Aku memburuk banyak karena permasalahan ini."

Tanya bicara lagi, Andreas pergi dari rumah Birdella setelah mereka selesai melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan. Kali ini Andreas pulang kembali ke rumah, dan tidak menginap seperti biasanya. Dia hilang mood gara-gara Birdella membahas legalitas hubungan mereka berdua saat ini.

Akhirnya Andreas tiba di rumah. Tapi dia mendapati pintu rumahnya sudah dikunci dari dalam, padahal biasanya dia yang keluar ke rumah Birdella dan membawa kuncinya sendiri. Tapi kali ini dia lupa, sehingga tidak membawa kunci rumah.

"Perasaan Aku tidak membawa kuncinya, tapi kenapa ini dikunci dari dalam? Apa tadi Lay terbangun dan mengunci pintunya?"

Pertanyaan demi pertanyaan muncul di bibir Andreas, mendapati kondisi rumahnya yang terkunci. Membuat dirinya tidak bisa masuk ke dalam rumah, tapi jika untuk kembali ke rumah Birdella, itu tidak mungkin. Andreas tidak mungkin datang ke sana lagi, setelah tadi sempat marah-marah.

"Ah sial!"

"Perempuan tidak berguna semua!" umpat Andreas dengan kesal.

Akhirnya dia mendudukan dirinya di kursi panjang yang ada di teras depan rumahnya. Dia beristirahat di kursi panjang tersebut, karena merasa lelah dan banyak pikiran.

"Apa yang harus Aku lakukan setelah ini?"

"Aku tidak mungkin menyakiti Birdella. Tapi Aku juga tidak mau menyakiti perasaan Felisia, yang begitu menyayangi Lay."

"Hahhh..."

Andreas membuang nafas kasar dan panjang, kemudian memejamkan matanya. Dia ingin beristirahat sejenak, membuang segala pikiran yang membuatnya semakin terbebani dengan permasalahannya yang tidak bisa dia pecahkan dengan mudah.

Setelah konflik antara Birdella dan Andreas tadi, situasi di dalam hatinya Andreas meragu. Dia mulai bertanya-tanya tentang perasaannya sendiri, tapi dia belum bisa memberikan keputusan atas apa yang menjadi permasalahan yang sekarang.

Di dalam kamarnya, Lay terlihat murung dan merenung sendirian. Dia sudah menemani tidur Felisia, dan sekarang sudah berada di dalam kamarnya sendiri. Dia merasa sangat tertekan dengan keadaannya yang bersama Andreas, yang semakin tidak baik-baik saja seperti dulu lagi.

"Ahhh... apa yang harus Aku lakukan sekarang?" tanya Lay galau juga.

Di sisi lain, ada sosok hitam yang selalu bisa menemaninya dan memberinya kepuasan. Sisi lain Lay mengatakan bahwa apa yang dia lakukan itu salah, meskipun sosok hitam itu diyakini tidak nyata.

Suasana hati Lay menjadi semakin tegang, ketika Andreas lebih sering menghabiskan waktu yang lebih banyak dengan Birdella di banding dengan dirinya. Lay merasa kesepian dan kesepian, karena Andreas sudah tidak hangat seperti dulu lagi jika bersama dengannya.

Dia sudah sering mencoba untuk menghubungi Andreas, namun seringkali tidak mendapat tanggapan. Andreas sibuk dengan pekerjaannya dan menjalin hubungan dengan Birdella, sehingga tidak memperhatikan perasaan Lay.

Lay jadi merasa dirinya tidak dihargai dan diabaikan oleh Andreas. Dia mulai merasa tidak nyaman dan tidak betah lagi di rumah yang dulu begitu hangat dan menyenangkan. Dia kebanyakan merenung sendirian dan menangis di kamarnya. Dia merasa sedih dan kecewa karena dipertengkarkan dengan Andreas yang dulunya begitu bahagia kini menjadi tidak stabil dan tidak nyaman.

"Hiks hiks hiks..."

"Apa Aku harus mengikuti petunjuknya dukun Lena? sesuai dengan arahannya?"

Lay merasa bahwa Andreas tidak lagi memperhatikan dan menghargainya seperti dulu. Dia merasa bahwa Andreas lebih memilih Birdella daripada dirinya.

"Tak apa jika memang demikian. Tapi harus ada kejelasan, supaya Aku bisa menentukan langkah."

"Tapi jika tidak, Aku akan mencari jalanku sendiri. Aku biarkan saja mereka mencari jalannya juga, yang pasti Aku tidak ingin mendapatkan penindasan lagi."

Hal inilah yang membuat Lay Calandra harus bisa menentukan langkahnya sendiri. Ketegasan Andreas yang tidak kunjung mengambil langkah secara pasti, membuat hubungan antara mereka jadi tidak pasti.

"Hai Sayang," sapa sosok hitam yang sudah sangat dikenal Lay.

"Hehhh, Kamu selalu dateng mengagetkan Aku. Apakah Kamu tidak bisa melihat jika Aku sedang marah?" tanya Lay dengan kesal.

"Hahaha... justru di saat Kamu marah seperti ini, Kamu sangat liar dan Aku menyukai itu!"

Armaro Baruto berkata tanpa peduli dengan kata-kata yang kasar, karena apapun yang dilakukan dengan rasa cinta tidak akan ada yang peduli dengan kata kasar atau apapun itu. Yang pasti dia tetap merasa bisa berbuat lembut pada kekasihnya, yang sekarang hatinya sedang tidak baik-baik saja.

"Ahhh... Kamu selalu bisa melemahkan persediaan-persendianku."

Akhirnya kegelisahan Lay terbayar dengan kehadiran Armaro Baruto, yang menemaninya malam ini.

***

Di rumahnya, Birdella sedang merencanakan sesuatu untuk melenyapkan Lay Calandra untuk selamanya.

Dia ingin mendapatkan pengakuan secara umum, bahwa dia adalah satu-satunya wanita yang berhak untuk menjadi istrinya Andreas. Tidak ada yang bisa mencegahnya untuk kali ini, termasuk Andreas sendiri.

Hemmm... apa yang menjadi rencana Birdella ya kali ini???

Terpopuler

Comments

lina

lina

birdella aja apa yg d singkirin

2023-04-14

0

ZasNov

ZasNov

Apapun rencana Birdella, semoga gagal segagal2nya..😎

2023-02-21

0

ZasNov

ZasNov

Armaro selalu datang disaat Lay sedang tidak baik2 saja, karena itulah Lay selalu luluh..

2023-02-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!