Mimpi Dan Sosok Hitam

"Tidak..."

"Bukan. Dia suamiku!"

Lay teriak-teriak dengan menggelengkan kepalanya, karena ada seorang wanita yang mengaku bahwa Andreas adalah suaminya.

"Darling, Honey!"

"Bangun Honey!"

"Ugh... hahhh... hahhh..."

Ternyata Lay sedang bermimpi, dan mendapati dirinya tidur bersama dengan suaminya sendiri di rumah.

Grep!

Andreas memeluk Lay, mencoba untuk menenangkan istrinya, yang sepertinya baru saja mengalami mimpi buruk.

"Aku... Aku..."

"Sudah, tenang ya! Aku ada di sini," potong Andreas, sebelum Lay menyelesaikan kalimatnya.

Mimpi yang dialami Lay Calandra seperti kenyataan, apalagi mimpi seperti ini tidak hanya satu kali tapi sudah dua kali ini dialaminya. Membuat Lay akhirnya memiliki prasangka yang buruk pada suaminya sendiri.

Dia berpikir jika Andreas ada main di belakangnya, karena beberapa malam terakhir ini Andreas juga malas untuk bercinta dengannya.

Lay ingin bertanya tentang hal ini, tapi Andreas selalu bisa mengalihkan perhatiannya sehingga tidak jadi bertanya.

Sejak awal Lay sadar, bahwa pernikahan mereka berdua memang tidak seharusnya terjadi. Tapi karena ulah Lay sendiri, yang mengakibatkan pernikahannya dengan Andreas harus segera dilaksanakan.

Andreas yang seorang duda, 2 tahun sudah ditinggal oleh istrinya. Dia frustasi dan sering keluar masuk ke klub malam, hanya untuk sekedar minum demi menenangkan pikirannya.

Tapi Lay yang sudah jatuh hati sejak awal pertemuannya dengan dokter Andreas di rumah sakit, saat berobat, akhirnya memiliki kesempatan untuk mendekati dokter tersebut.

Dia menggunakan cara licik untuk bisa menjebak Andreas, supaya mau bertanggung jawab dan menikahinya. Dan baru enam bulan kemarin itulah Lay menjadi istrinya Andreas.

Namun Lay sangat menyayangi Felisia, anak Andreas dari istri pertamanya yang menghilang dan tidak ada kabarnya.

Felisia sendiri mau menerima Lay, dan langsung bisa akrab dengan memanggil dan menganggap Lay sebagai mamanya.

Jadi Lay tidak pernah menganggap Felisia sebagai anak tiri, dan tetap memperlakukan gadis kecil tersebut layaknya anak kandung. Apalagi dia juga belum ada tanda-tanda akan memiliki momongan. Padahal percintaannya dengan Andreas juga sehat dan bisa dikatakan hot.

Tapi entah kenapa sudah 6 bulan Lay belum ada tanda-tanda akan hamil.

***

"Lihatlah mereka!"

Dukun Lena kembali hadir di dalam mimpi Lay. Memberikan penglihatan kepadanya, bahwa suaminya sedang berada di rumah Birdella. Tetangganya sendiri.

Tadi siang suaminya memang menghubungi, dan ijin untuk tidak pulang malam ini. Ada satu pasien yang harus dia tangani, sebab kondisinya kritis.

Lay tidak menaruh curiga apapun, sampai dia mau pergi tidur. Sebab rumah Birdella sudah terang. Itu artinya Birdella sudah ada di rumah dan tidak ikut lembur bersama dengan suaminya di rumah sakit.

Tapi mimpinya ini memberikan gambaran yang lain, karena dukun Lena memperlihatkan kejadian yang pernah menjadi pikiran buruknya Lay.

Di tempat tidur Birdella, dia melihat Andreas yang sedang bergumul dengan panasnya bersama dengan wanita tersebut. Bahkan suara dari hasil permainan mereka, lenguhan dan ******* keduanya sangat nyata di telinga Lay Calandra.

"Tidak! Ini hanya mimpikan?"

Lay tidak mempercayai semua penglihatan dan pendengarannya, karena dia sangat yakin bahwa ini hanyalah mimpi.

Dia sadar betul bahwa tadi baru saja pergi tidur, setelah melihat keadaan Felisia di kamarnya sendiri. Anaknya itu sudah tertidur dengan memeluk boneka beruangnya.

"Apa Kamu bodoh!"

"Andreas bukan milikmu!" Dukun Lena berusaha untuk menyadarkan Lay, jika Andreas bukanlah jodohnya.

Meskipun yang dikatakan oleh dukun Lena bukan perihal jodoh, tapi Lay bisa mengartikan kalimat "bukan milikmu" sama dengan jodoh.

"Apa mereka sudah lama berselingkuh?"

"Kamu bisa melihat bagaimana cara mereka bermain bukan?" dukun Lena justru balik bertanya, dan bukannya memberikan jawaban serta kata-kata yang menenangkan.

"Tapi siapa sebenarnya Birdella? Kenapa dia menyebut Andreas sebagai suami?"

"Apa Andreas lupa, jika Aku lah istrinya?"

Pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan oleh Lay, tentu saja tidak dijawab oleh Andreas. Bahkan Lay melihat bagaimana Andreas yang mengeram dengan rasa puas, saat pelepasannya yang bersamaan dengan Birdella.

"Kamu selalu memuaskan my wife."

"Kamu juga selalu perkasa Sayang."

Lay ingin muntah mendengar percakapan mereka berdua, karena terasa sangat nyata di telinganya. Dia ingin memukul 2 orang yang masih berpacu dengan nafas dan tidak mengetahui keberadaannya. Tapi setiap pukulan yang diberikannya selalu tidak bisa mengenai sasaran.

"Agrhhh... ini mimpi. Ini bukan nyata!"

"Kamu menipuku kan?!"

Lay menuding dukun Lena, dengan amarahnya yang memuncak.

Mata Lay berubah menjadi merah, sedangkan rambutnya acak-acakan. Ini bukan sosok Lay yang biasanya, dan tidak pernah disadari oleh Lay sendiri.

"Ada yang sudah menunggumu Lay."

"Dia sudah bertahun-tahun yang lalu menunggumu, bahkan beribu-ribu tahun."

Mendengar perkataan dukun Lena, Lay menggeleng dan tidak mempercayai semua ucapan dari dukun mimpi tersebut.

Tapi dengan adanya dukun Lena juga, yang memberinya banyak petunjuk tentang kelakuan Andreas, membuat Lay mengerutkan keningnya mengenai gambaran tentang jodohnya yang sebenarnya.

Lay Calandra tidak mempercayai mimpinya dengan mudah, karena dia beranggapan bahwa itu semua hanya perasaannya yang tidak nyaman, sebab sering ditinggal suaminya dinas.

"Tidak!"

Dengan berteriak keras, Lay berlari keluar dari rumah Birdella. Dia tidak menghiraukan dukun Lena, yang ikut menyusulnya di belakang.

***

"Huhfff..."

Lay bangun dari tidur, saat sadar dari mimpinya.

"Syukurlah... semua hanya mimpi."

Saat Lay meraih ponsel yang ada di atas nakas, dia melihat jika saat ini baru saja pukul setengah satu malam. Dia ingin tidur lagi, tapi pesan dari Birdella membuatnya mengurungkan niatnya untuk segera kembali tidur.

Pesan tersebut di kirim pada pukul 11.00 malam, dan pastinya Lay sudah tertidur.

Di dalam pesan tersebut, Birdella meminta padanya untuk datang ke rumahnya di jam 10.00 pagi, sebab dia sedang libur dan tidak ada tugas di rumah sakit.

"Hemmm... apa dia mau menunjukkan kepuasannya setelah bercinta dengan suamiku tadi?" tanya Lay bergumam.

Dia meletakkan kembali ponselnya di atas nakas, kemudian berniat untuk kembali tidur. Tapi Lay cukup terkejut dengan adanya sesosok bayangan di luar jendela kamar, di tambah lagi tak lama kemudian lampu mati.

Preppp

"Eh..."

Lay ingin turun dari tempat tidur untuk menyalakan lilin, tapi dia tiba-tiba tidak bisa bergerak.

Tangan dan kakinya seakan-akan ada yang memegangi sehingga tidak bisa digerakkan sama sekali. Dia juga melihat sesosok hitam yang berada di atas tubuhnya.

Keadaan malam yang gelap dan tidak adanya cahaya lampu dari manapun, membuat Lay tidak bisa melihat sosok tersebut.

"Emhhh... fffppp..."

Lay tidak bisa mengeluarkan suaranya, karena seakan-akan mulutnya juga ditutup dan tidak bisa digerakkan.

'Siapa Kamu?' Lay bertanya dalam hati.

"Aku akan melepas mu, tapi janji Kamu tidak akan berteriak."

Lay segera mengangguk mengiyakan permintaan sosok hitam tersebut.

"Bagus Sayang. Aku merindukan saat-saat seperti ini," ucap sosok hitam yang tidak pernah diketahui siapa, dan dari mana datangnya.

Terpopuler

Comments

Ucy (ig. ucynovel)

Ucy (ig. ucynovel)

uhm siapa 🤔

2023-03-02

0

ZasNov

ZasNov

Ih serem banget sih.. Lay ga bisa kabur kayaknya..😣

2023-02-11

0

ZasNov

ZasNov

Apa Andreas dan Birdella sudah menikah? Makin penasaran dengan awal hubungan mereka..

2023-02-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!