Bab 3 : Berkunjung

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Felix menghentikan semua orang-orang nya untuk mencari Rini. Ia mengetahui betapa nekat Rini jika sudah menginginkan pasti akan melakukan.

Tapi entah kenapa hati kecilnya mengatakan Rini masih hidup.

Lama merenung dalam kesendirian memikirkan semua ini, kebahagiaan hanya sebagai tempat singgahan untuk nya.

Dia merasa kebahagiaan memang tak cocok untuk nya, buktinya sejak kecil selalu penderitaan yang di dapatkan.

Perkataan Rini membuat nya sadar, perkataan Rini benar adanya.

"Jika itu yang kau inginkan baiklah akan aku kabulkan. Aku akan menjadi pria yang sangat keji mengumpulkan banyak dosa agar kita dapat bertemu di neraka. Tidak akan ada senyuman di wajah ku lagi hari ini, hanya ada wajah dingin tak tersentuh," ucap Felix bangun dan menyimpan surat Rini ke dalam lemari.

Setelah itu, Felix beranjak pergi masuk ke kamar mandi. Tidak sampai 30 menit ia sudah keluar dengan handuk melilit di pinggang menutup pusaka saktinya.

"Kita ke mansion mertua ku sekarang," perintah Felix dingin berjalan begitu saja meninggalkan orang-orang nya di belakang.

Rio tangan kanan kepercayaan Felix di dunia mafia setia mengikuti perintah Bos nya.

"Bos, kalau boleh tau untuk apa kita ke mansion keluarga Subroto? bukan kah Nona Rini tidak ada? lalu untuk apa kita kesana?" tanya Rio penasaran. Orang yang di beri pertanyaan bertubi menatap tajam dengan tatapan yang tak bisa di artikan lagi.

Rio bergidik ngeri, dengan susah payah menelan saliva, wajah bos nya saat ini begitu menakutkan.

"Maaf Bos, saya tidak akan bertanya lagi," takut Rio gemetaran, aura Felix sudah seperti Iblis sangat menakutkan. Hingga Rio tak bisa berkutik selain kembali fokus menyetir.

Felix yang menanggapi permintaan maaf Rio, mata nya tertuju pada luar jendela, hati nya kembali terasa sakit setiap mengingat surat yang di tulis Rini.

Dia baru mengetahui satu hal dan sekarang semua sudah terlambat untuk di sesali, Rini sudah pergi entah itu untuk selamanya atau sementara.

"Aku merindukan mu Rini, maaf sudah salah menilai mu, kau wanita kuat dan tangguh yang pernah ku temui. Kau tak pernah memanfaatkan penyakit mu untuk mendapatkan yang kau inginkan, bahkan kau malah menyembunyikan itu tidak membiarkan seorang pun tau penyakit mu kapan saja merenggut nyawa mu, tapi kau tidak mempedulikan itu, kau terus menjadi dirimu, di benci banyak orang, di caci dan di hina kau seolah tuli tidak mendengar apapun. Aku beruntung bisa menjadi suami mu, kau wanita terakhir dalam hidup ku, hati ini akan selalu menjadi milik mu, hingga ajal datang menjemput," batin Felix sedih dada begitu sesak mengingat Rini yang tak pernah menunjukkan sisi lemah nya pada siapapun.

Felix selalu melihat sosok Rini yang keras kepala, pembangkang, sombong dan mau menang sendiri. Tapi dari semua yang di tunjukkan itu hanya topeng agar tidak ada yang tau tentang dirinya.

Rini tidak suka mendapat belas kasihan orang -orang meski itu keluarga nya sendiri.

Selama perjalanan hanya keheningan yang tercipta tak ada ada obrolan, hingga mobil Felix tiba di depan mansion Keluarga Subroto.

"Tidak perlu masuk, saya hanya sebentar," cegah Felix tanpa menoleh memerintah Rio tunggu di mobil.

Felix enggan berlama-lama di mansion keluarga Subroto, karena merekalah Rini sehancur ini, jika saja mereka lebih peka semua tidak separah ini.

Tapi mau bagaimana lagi? nasi sudah menjadi bubur tidak ada yang bisa di lakukan, selain menyadari dan tidak mengulang hal yang sama di kedepan hari.

"Silakan masuk Tuan," sopan art membungkuk mempersilahkan suami dari anak majikan nya masuk.

"Hmmm," Felix tak menjawab melainkan berdeham.

"Saya akan memanggil Tuan dan Nyonya sebentar, silakan duduk," ucap nya, lalu pergi memanggil majikannya.

Felix tak menjawab apapun, ekspresi wajah nya seperti biasa dingin dan datar.

Mata nya menyapu setiap bingkai foto di dinding. Banyak foto terpajang orang-orang di sana tampil bahagia senyuman kebahagiaan tampak terlihat jelas. Tapi hal yang membuat Felix sedih di dalam satu foto yang terpajang tidak ada foto Rini.

Di sana hanya ada foto kembaran Rini. Meski kedua memiliki wajah yang sama susah di bedakan, tapi Felix muda mengetahui wajah istri nya.

"Aku baru tau sekarang, kenapa luka mu begitu dalam, hingga kau begitu membenci kedua orang tuamu. Mereka memang patuh di benci dan tidak pantas di maafkan, mana ada orang tua yang memperlakukan anak kandung nya seperti anak tiri. Jika saja wajah kalian tak kembar aku bisa memaklumi mungkin kau bukan anak dari keluarga Subroto, tapi ini tidak," batin Felix memandang serius tanpa berkata. Ia bisa merasakan apa yang di rasakan Rini saat itu meski ia tidak mengalami langsung.

"Ada apa kau kemari? apa kedatangan mu ingin mengeluh menyesal sudah menikahi Rini? terlambat. Semua itu keputusan mu jadi jangan libatkan kami," sinis Daddy Tirtan menatap tajam Felix yang masih diam mendengar perkataan kasar nya.

"Tidak, kedatangan saya bukan untuk itu. Tapi saya akan menjawab pertanyaan Daddy. Apakah saya menyesal sudah menikahi Rini atau tidak? jawabannya tidak, bahkan saya sangat bersyukur bisa menikah dengan wanita seperti Rini. Dan saya berharap di kehidupan berikutnya saya bisa bersama Rini lagi, meski sekarang semua hanya tinggal kenangan," sahut Felix tersenyum, namun senyuman itu bukan kebahagiaan melainkan sesuatu yang tak bisa di artikan.

"Ya, terserah kau saja, saya hanya berdoa di kehidupan berikutnya tidak memiliki anak seperti nya lagi," ucapnya enteng tanpa beban.

"Semoga seperti itu, saya akan berdoa hal itu juga. Wanita seperti Rini tidak pantas memiliki orang tua seperti anda berdua, saya sangat prihatin pada Rini, bahkan saya sempat berpikir apakah otak Rini rusak hingga terus bertahan di tengah keluarga jahat seperti ini? sungguh malang nasib istri saya. Di sisa hidupnya saja harus terus menderita," Felix mengaminkan dan membalas mengejek kedua orang di depan dengan lebih tajam lagi.

Felix tidak menyangka seorang Ayah masih saja tidak menyukai putri kandung nya sendiri di saat semua sudah berakhir.

Tatapan nya semakin tajam bahkan penuh kebencian pada pria di depan. Ia tidak menyesal menjadikan Rini istri, tapi yang ia sesali adalah pria di depan nya adalah mertua nya.

"Apa maksud mu Nak? Rini baik- baik saja kan? di mana Rini sekarang? kenapa tidak datang bersama mu?" cemas Mommy Diana entah kenapa perasaan nya tak karuan memikirkan Rini.

"Wah... wah... wah... Mommy mertua ku sebegitu khawatir nya pada putri nya. Apa karena Rini sudah tiada jadi mendadak khawatir?" tanya Felix duduk santai tapi tatapan nya mengintimidasi kedua nya.

"Apa maksud mu!? cepat katakan di mana anak ku!?" teriak Mommy Diana tangisan tak bisa di cegah lagi, kekhawatiran semakin bertambah mendengar jawaban Felix yang tak juga kunjung menjawab.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

mampus kalian, putrimu yang satu meninggal, putri yang satunya lagi pergi.
apalah arti kalian kalau anak² kalian seperti itu, lebih baik kalian tidak punya anak kalau ga niat menyayangi 😴

2023-02-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!