Pertempuran Di Padukuhan Batas Alas

Pagi, semburat matahari belum meninggi. Ki Paneluh mengumpulkan para anggota anggotanya. Mereka adalah kawanan Perampok, yang oleh Ki Paneluh telah di taklukkan dan di latih dengan Kanuragan. Kawanan perampok itu beraksi di berbagai hutan yang ada di timur Gunung Lawu.

Hari ini yang di kumpulkan oleh Ki Paneluh lebih dari 16 orang. Mereka semua berkumpul di Pendopo Padepokan.

"Kita telah kedatangan musuh?" ujar Ki Paneluh pad kawanan Perampok yang telah berkumpul.

"Para petani yang telah kita taklukkan di bawah Alas Toya Marto, tidak mau bayar pajak. Padahal kita telah menjamin keamanan mereka," Lanjut Ki Paneluh.

Ki Paneluh berdiri menatap semua anggota Perampok tersebut.

Seorang Pendekar Wanita yang bernama Jubah Biru, telah ikut campur dalam urusan ini. Mereka di bela saat pajak mereka tidak di bayarkan. Berarti Pendekar Jubah Biru, menjadi musuh kita!" ujar Ki Paneluh.

"Lantas apa yang akan kita perbuat, Ki?" tanya salah satu Perampok dengan tubuh Jangkung.

"Kalau Pendekar Jubah Biru kita diamkan, dia akan semakin berani. Wilayah kita semakin berkurang. Dengan begitu, bahan makan kita untuk mencukupi kebutuhan juga hilang," terang Ki Paneluh.

"Benar sekali, Ki. Maka harus kita hancurkan Pendekar Jubah Biru!" kata para perampok.

"Maka, nanti malam, kalian aku ajak datang ke Padukuhan tersebut. Kita buat kampung itu lumpuh. Dengan begitu, cepat atau lambat Pendekar Jubah Biru itu akan muncul," kata Ki Paneluh

"Siap, Ki. Kita akan sendiko pada dhawuh Ki Paneluh," kata Perampok bertubuh Jangkung. Perampok Jangkung itu merupakan salah satu orang kepercayaan dari Ki Paneluh.

"Sekarang siapkan perlengkapan kalian. Bawa obor dari daun kelapa. Ikat dengan tali, Pedang kalian perbaiki bila ada yang rusak. Juga siapkan beberapa tali untuk menangkap rumah Kepala Dukuh bila tidak mau memberi tahu di mana Pendekar Jubah Biru!" perintah Ki Paneluh.

'Baik, Ki. Apa kita harus mengajak yang lain, apa cukup kita saja, Ki?" tanya Jangkung.

"Cukup kita saja dulu. Nanti bila kita tidak berhasil, kita kerahkan semua," ujar Ki Paneluh.

Pagi itu juga Jangkung membagi tugas pada para perampok yang telah berkumpul tersebut. Lima orang mencari daun kelapa untuk di ikat kecil kecil. Kemudian yang lain mencari bambu untu di jadikan tali dan yang lain memperbaiki peralatan senjata mereka.

Setelah mengerti akan tugas dan kewajiban untuk menyerang kampung itu, mereka membubarkan diri agar bisa dengan segera melaksanakan tugas. Ki Paneluh terasa sangat yakin bahwa serangannya nanti tidak akan gagal. Minimal bisa menakuti warga dan tetap mau membayar pajak.

Demikian cara kerja yang di pakai kawanan perampok dari kelompok Ki Paneluh. mereka dengan alasan menjaga keamanan tempat dan Padukuhan mereka. Namun mereka berkewajiban membayarkan hasil panennya. Dian bila tidak, akan ada bahaya seperti tenung, Teluh dan juga kawanan perampok menyerangnya.

Pola semacam ini tidak hanya pada satu kampung, tapi beberapa kampung yang telah mereka kuasai. Sebetulnya kampung kampung yang di kuasai kelompok Ki Paneluh itu sangat resah. Sebab pajak yang harus di bayarkan pada kelompok Ki Paneluh terlalu tinggi. Terlebih Ki Paneluh semaunya saja melepaskan teluh dan tenungnya.

Juga para kawanan dari Ki Paneluh, kadang datang seenaknya saja. Selain meminta pajak juga memperkosa perempuan yang mereka incar. Juga warung warung di Padukuhan mereka mintai makanan atau minuman apa saja semaunya.

*****

Matahari telah beranjak menuju barat. Menunjukkan nyala merah seolah ingin berpamitan pada semua yang ada di bumi. Bahwa tugasnya akan segera selesai. Orang orang yang kerja pada siang telah meninggalkan wilayah pekerjaannya menuju pada rumah untuk membangun mimpi mimpi dalam tidurnya nanti.

Nyai Selayar yang saat itu telah kembali memakai baju Pendekar Jubah Biru, bersama anak laki lakinya menyusuri jalan setapak alas Toya Marta. Sampai pada batas Alas dan Desa Nyai Selayar memberi tanda pada anaknya untuk berhenti sejenak.

"Ada Apa, Simbok?" tanya Sulasna.

"Kita harus mengatur agar tidak menimbulkan kecurigaan," ucap Nyai Selayar.

"Maksud Simbok?" tanya Sulasna.

"Kita menuju pada sebuah warung. Kita tunggu di sana. Bila nanti anak buah Ki Paneluh datang, kita akan bisa mendengar kabarnya," kata Nyai Selayar.

"Warungnya di sebelah mana, Mbok?"

"Saya ingat, ada warung di dekat kalen Selatan," terang Nyai Selayar .

Nyai Selayar memegang tangan anaknya. Dia agak kaget, langsung melepaskan tangan anaknya.

"Energi pada tubuhmu sudah mapan. Bahkan sangat besar. Maka kau harus berani menumpas segala kejahatan di atas muka bumi ini," kata Nyai Selayar.

"Saya hanya sendiko dhawuh pada Simbok," ujar Sulasna.

Nyai Selayar tersenyum menatap wajah putranya yang semakin terbentuk.

"Ayo kita pakai ajian Sepi Angin, agar tak ada yang tahu perjalanan kita, dan bisa cepat sampai lokasi," ajak Nyai Selayar.

Nyai Selayar kemudian meloncat dan secepat kilat telah meninggalkan lokasi. Begitu juga dengan Sulasna mengikuti apa yang di lakukan oleh Simboknya.

Sampai di depan Warung yang kebetulan buka, mereka masuk begitu saja. Namun nampaknya pemilik warung sedang meninggalkan lokasi tersebut.

"Kulo Nuwon, Mbok, Pak Lik, Pak Dhe?!" Nyai Selayar memberi salam pada pemilik Warung

Tak lama kemudian Pemilik Warung tersebut muncul dari dalam warung

"Iya, Den.... Mau Pesan apa?" tanya pemilik warung.

"Tolong saya di buatkan 2 kopi dalam bumbung," ujar Nyai Selayar.

Pemilik warung nampak cekatan Meracik pesanan kedua tamunya.

"Mbok, kenapa malam begini nampak sepi?" tanya Sulasna.

"Iya, Den. Karena dua hari ini semua laki laki berjaga. Ketakutan kalau ada teluh. Sebab anak buah Ki Paneluh yang narik pajak kalah, bertarung dengan masyarakat yang di bantu seorang pendekar," kata pemilik warung.

"Maaf, Mbok apa kemarin malam juga ada teluh masuk, Mbok?" tanya Nyai Selayar.

"Ada dua api yang menyala. Tapi tidak bisa masuk. Kemarin para warga melihat dari depan warung. Bola api teluh itu terpental seolah kembali pada Ki Paneluh," terang Pemilik Warung yang langsung meninggalkan keduanya.

Tak lama saat Sulasna dan Nyai Selayar menikmati kopi, ada kentongan yang di tabuh berkali kali. Bahkan ada yang menjerit minta tolong.

"Sepertinya ada bahaya, Sulasna," ujar Nyai Selayar.

Pemilik Warung dengan segera menuju depan. Tak lama kembali ke dalam warung.

"Ada api, Den... Api berkobar di ujung batas Pedukuhan!!" ujar pemilik Warung.

Nyai Selayar kemudian memberikan sekeping uang logam dan meninggalkan tempat tersebut. Sulasna mendampingi Simboknya. Api yang di katakan oleh pemilik warung sudah nampak dekat.

Sementara orang orang warga Padukuhan ada yang di hajar dan menjerit ketakutan.

Tanpa di Komando, Sulasna melemparkan pukulan Ombak Banyu Segoro dengan tenaga dalam yang sempurna ke arah api.

Api yang membakar beberapa rumah warga itu padam. Membuat para kawanan perampok di bawah pimpinan Ki Paneluh terheran heran.

bersambung.....

Terpopuler

Comments

putri

putri

yah lagi seru kok abis

2023-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Pertarungan Bukit Sepayung
3 Ajian Banyu Sewu
4 Siluman Penjalin
5 Padepokan Alas Penjalin 1
6 Rebutan Tombak Mataram
7 Rahasia Tombak Mataram
8 Pertarungan Di Pinggir Sungai
9 Jurus Jurus Padepokan Penjalin
10 Dahsyatnya Pukulan Ombak Segoro
11 Menaklukkan Siluman Harimau Kesambi
12 Raja Sima Semesta
13 Nyai Pandan Sari
14 Perampokan Tepi Hutan Toya Marta
15 Bangkitnya Pendekar Jubah Biru
16 Rajah Pagar Air Penolak Teluh
17 Pertempuran Di Padukuhan Batas Alas
18 Pertempuran Padukuhan Batas Alas 2
19 Sulasna Berubah Menjadi Lima
20 Strategi Menguasai Tombak Mataram
21 Rencana Penyerangan Padepokan Macan Gembong
22 Serangan dari Lowo Abang
23 Macan Gembong Merubah Diri
24 Pertempuran Macan Gembong
25 Pukulan Sewu Banyu Segoro
26 Ilmu Warok dan Kasantikan
27 Bertemu Dengan Ki Suro Tani
28 Mendirikan Gubuk di Ladang Mbah Suro
29 Sulasna Menerima Pengabdian Sima Seta
30 Nasehat Mbah Suro
31 Rencana Penyerangan Kampung Gajahan
32 Harimau Putih Melawan Sekar Wangi
33 Perlawanan Harimau Putih
34 Tiga Pendekar Mengolah Hawa Murni Alam
35 Hilangnya Lowo Abang
36 Pertemuan Rahasia Dua Tokoh Sepuh
37 Duta Sima Seta
38 Gentong Waseso
39 Perampok Tugu Batu
40 Menggagalkan Perampokan Ki Banas
41 Lowo Abang Kehilangan Tenaga Dalam
42 Sendang Banyu Biru
43 Menetralkan Tenaga Siluman Lowo Abang
44 Aji Sewu Bayangan
45 Tenaga Dalam Sekar Wangi Terkunci
46 Panglima Sekar Wangi
47 Lowo Abang di Hadang Singa Liar
48 Sulasna Menghadap Guru Tunggal
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Prolog
2
Pertarungan Bukit Sepayung
3
Ajian Banyu Sewu
4
Siluman Penjalin
5
Padepokan Alas Penjalin 1
6
Rebutan Tombak Mataram
7
Rahasia Tombak Mataram
8
Pertarungan Di Pinggir Sungai
9
Jurus Jurus Padepokan Penjalin
10
Dahsyatnya Pukulan Ombak Segoro
11
Menaklukkan Siluman Harimau Kesambi
12
Raja Sima Semesta
13
Nyai Pandan Sari
14
Perampokan Tepi Hutan Toya Marta
15
Bangkitnya Pendekar Jubah Biru
16
Rajah Pagar Air Penolak Teluh
17
Pertempuran Di Padukuhan Batas Alas
18
Pertempuran Padukuhan Batas Alas 2
19
Sulasna Berubah Menjadi Lima
20
Strategi Menguasai Tombak Mataram
21
Rencana Penyerangan Padepokan Macan Gembong
22
Serangan dari Lowo Abang
23
Macan Gembong Merubah Diri
24
Pertempuran Macan Gembong
25
Pukulan Sewu Banyu Segoro
26
Ilmu Warok dan Kasantikan
27
Bertemu Dengan Ki Suro Tani
28
Mendirikan Gubuk di Ladang Mbah Suro
29
Sulasna Menerima Pengabdian Sima Seta
30
Nasehat Mbah Suro
31
Rencana Penyerangan Kampung Gajahan
32
Harimau Putih Melawan Sekar Wangi
33
Perlawanan Harimau Putih
34
Tiga Pendekar Mengolah Hawa Murni Alam
35
Hilangnya Lowo Abang
36
Pertemuan Rahasia Dua Tokoh Sepuh
37
Duta Sima Seta
38
Gentong Waseso
39
Perampok Tugu Batu
40
Menggagalkan Perampokan Ki Banas
41
Lowo Abang Kehilangan Tenaga Dalam
42
Sendang Banyu Biru
43
Menetralkan Tenaga Siluman Lowo Abang
44
Aji Sewu Bayangan
45
Tenaga Dalam Sekar Wangi Terkunci
46
Panglima Sekar Wangi
47
Lowo Abang di Hadang Singa Liar
48
Sulasna Menghadap Guru Tunggal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!