MENIKAHI PERAWAN TUA (IBU ANGKAT ANAKKU)

MENIKAHI PERAWAN TUA (IBU ANGKAT ANAKKU)

Episode 1

"Kasihan ya"

"Iya kasihan sekali"

"Sepertinya baru beberapa hari"

"Kulitnya masih berwarna merah"

"Tega sekali orang tuanya"

Kerumunan orang-orang mengelilingi halaman depan pos keamanan dengan suara desas-desus yang memenuhi area sekitar.

Hampir semua warga ingin melihat sesuatu yang membuat mereka penasaran, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul sambil menduga-duga apa yang sebenarnya terjadi.

Pagi itu, daerah Kartana dihebohkan dengan penemuan seorang bayi yang terdampar di depan pos satpam. Motif pembuangan bayi baru lahir ini terjadi dan membuat gempar seluruh daerah serta warga yang melintas.

Pak satpam yang berjaga keliling tidak melihat siapa orang yang membuang bayi malang tersebut, ia pun baru tahu ketika salah satu warga memberitahunya.

Di tahun itu belum banyak warga yang mempunyai cctv, kawasan mereka bukan kawasan elit seperti komplek perumahan, membuat informasi yang didapat sangatlah minim untuk diketahui.

Kehebohan terus berlangsung ramai, tak ada yang berani membawa bayi itu, seluruh warga hanya berdiri sambil melihat sesosok bayi di dalam keranjang.

Seorang perempuan muda yang pagi ini akan berangkat kerja seketika dibuat terheran dengan sekumpulan orang banyak yang memenuhi halaman pos satpam.

Adira Mahayu memicingkan kedua matanya ke arah puluhan orang-orang itu, kepalanya bertanya-tanya apa yang sedang diributkan oleh para warga sekitar.

Rasa penasaran Adira muncul, kaki jenjangnya melangkah kembali sambil mendekati kerumunan tersebut.

Bisik-bisik para tetangga membuat Adira akhirnya bertanya, karena sangat sulit untuk Adira melihat peristiwa yang terjadi di depan.

"Bu Marni, ini ada apa ya? Kenapa semua orang berkumpul disini?"

"Eh Adira, memang kamu belum tau? Ada bayi yang di buang di depan pos satpam, kasihan sekali" jawab perempuan berusia matang itu.

"Apa??!!" Tak bisa menutupi keterkejutannya Adira spontan berteriak kaget.

"S-siapa yang membuangnya?"

"Belum ada yang tau, soalnya tidak ada satu pun warga yang melihat siapa pelaku yang membuang bayi itu. Sekarang kami sedang menunggu pak RT kemari" jelas Bu Marni.

"Gih kamu lihat, siapa tau bayi itu anak teman kamu" celetuk Bu Marni menyuruh Adira melihat dengan jelas.

Karena penasaran Adira menerobos kerumunan orang-orang sambil berdesak-desakan.

Hingga ketika ia sudah berada di barisan paling depan Adira bisa melihat seorang bayi mungil yang terlelap di dalam keranjang bayi.

Bayi itu nampak tertidur dengan damai meski suara-suara warga mengelilinginya.

Benar-benar bayi yang malang, kenapa ada yang tega membuang bayi seimut ini? Adira hanya menatap cemas tanpa bisa berbuat apa-apa.

Tak lama pak RT datang untuk melihat bayi tersebut, ditemani oleh istrinya.

"Ya Tuhan.... Apa yang terjadi?" Pak RT ikut terkejut melihat manusia kecil itu, tanpa pikir panjang pak RT langsung mengais bayinya.

"Jam berapa bayi ini ditemukan?" Tanya pak RT pada warga.

"Tadi pagi sekitar jam enam, pak RT" ujar salah satu warga.

"Ada yang melihat pelakunya?"

"Tidak, pak" ungkap warga lagi.

Pak RT semakin dibuat frustasi, ia pun kembali memandang bayi kecil dalam gendongannya, tatapan sendu mengarah pada bayi dalam balutan kain tersebut.

"Ya sudah, saya akan bawa dulu bayi ini ke rumah sambil membuat laporan pada polisi. Tolong beberapa warga ikut saya sebagai saksi, yang lainnya tolong jangan berkumpul disini dan kembali pada aktivitas kalian masing-masing" perintah pak RT yang langsung diiyakan warganya.

Seketika orang-orang bubar begitupun dengan Adira, dia berjalan lagi untuk berangkat bekerja meski rasa penasaran masih memenuhi pikirannya.

"Semoga keluarganya segera ditemukan, kasihan sekali bayi itu" gumam Adira berdoa.

Ia pun kembali melanjutkan kegiatan hariannya pagi itu.

***

Di kantor Adira langsung diserbu pertanyaan oleh rekan kerjanya, pertanyaan seputar berita yang baru saja menghebohkan daerah tempat tinggalnya ternyata sudah tersebar hingga ke telinga masyarakat.

"Ra, benar di daerah mu ada bayi yang dibuang?" Pertanyaan itu keluar bahkan sebelum Adira duduk di kursi kerjanya.

"Iya, Sya. Kasihan bayinya, tega sekali orang yang sudah membuang bayi itu. Seharusnya sekarang dia sedang dalam dekapan Ibu dan Ayahnya" lirih Adira teringat wajah sang bayi.

"Astaga, apakah orang yang membuang bayi itu orang tuanya sendiri?" Tanya Marsya.

"Tidak tau, Sya. Belum ada informasi yang pasti"

"Kalau benar orang tuanya sendiri aku benar-benar tidak menyangka, tega sekali mereka! Hanya mau membuat bayinya saja, selepas itu bayinya malah dibuang padahal banyak diluar sana yang berjuang agar bisa punya anak" nafas Marsya berderu menahan emosi, tangannya mengepal membayangkan kejahatan si pembuang bayi.

Adira mengangguk setuju, dulu Ayah dan Ibunya pernah bercerita jika mereka menanti kehadiran Adira selama sepuluh tahun pernikahan, kehadiran sangatlah patut disyukuri, mendengar berita ini membuat Adira ikut sedih berkali-kali lipat.

"Kita doakan saja semoga keluarganya cepat ditemukan dan membawa bayi itu kepada Ayah Ibunya" ucap Adira.

"Semoga saja, tapi..... Bagaimana jika tidak ada satupun dari keluarganya yang datang? Uhhh.... Kasihan sekali dia" Marsya berkaca-kaca ketika membayangkan hal tersebut, tidak tega melihat bayi terlantar tanpa keluarga aslinya.

"Jangan berpikir negatif dulu, Sya. Sekarang polisi sedang menindaklanjuti kasus ini, aku yakin keluarganya akan segera ditemukan" kata Adira dengan yakin.

"Kenapa kamu sangat yakin? Padahal kamu bilang belum ada informasi apapun terkait pembuangan bayi ini" ujar Marsya makin dibuat bertanya-tanya.

Adira berpikir sejenak, sebenarnya ia juga tidak tau pasti tetapi firasatnya berkata seperti itu.

"Bayi itu tidak dibuang di dalam kardus seperti yang biasa ada di berita-berita, bayi itu berada dalam keranjang bayi yang bisa diperkirakan harganya sangat mahal, bayi itu pasti berasal dari keluarga kaya, tak akan sulit menemukan identitas keluarga asalnya" jelas Adira menebak meski hanyalah dugaan semata.

"Tapi bisa saja kalau dia berasal dari keluarga yang berada, orang yang membuang bayi itu akan menutup rapat informasi tentang pembuangan bayi tersebut termasuk pelaku yang membuang bayi itu"

Lagi-lagi pendapat Marsya ada benarnya, Adira setuju dengan opini dari rekan kerjanya ini, banyak kemungkinan yang terjadi, bisa saja bayi itu akan kesulitan kembali pada keluarganya karena informasi yang sengaja ditutupi oleh si pelaku yang kemungkinan masih berasal dari keluarganya sendiri.

"Sekarang bayi itu dengan siapa?"

"Bayinya di bawa ke rumah pak RT untuk sementara, tidak mungkin dibiarkan terus di depan pos keamanan. Dia harus mendapat kehangatan di dalam ruangan" Adira memberitahu.

"Apa kamu tahu jenis kelamin bayinya?"

"Aku dengar laki-laki" jawab Adira.

Keduanya sama-sama merenung memikirkan nasib sang bayi, sebenarnya sudah banyak berita tentang bayi yang dibuang, tetapi karena hal ini terjadi tak jauh dari tempat mereka tinggal membuat keduanya jadi ikut kepikiran.

Tiba-tiba sebuah pertanyaan mengejutkan Adira.

"Apa kamu tidak berniat mengadopsinya, Ra?"

Terpopuler

Comments

Ety Nadhif

Ety Nadhif

aku dtng lg mami,,,sembari nunggu babang aston up

2024-06-17

0

Raufaya Raisa Putri

Raufaya Raisa Putri

ak dtg thor

2024-04-21

0

hìķàwäþî

hìķàwäþî

2 thn pertama stress krn blm hamil jg. thn k 3 kegugurn.. thn k 4 br dpt. kmudian tiap 2 thn gw dikasih anak.. kini 3 anak2 gw ud pd dewasa.. alhamdulillah.. utk yg blm diberi anak oleh Tuhan. jgn berputus asa.. smoga diberikn yg terbaik.. aamiin..

2023-10-11

5

lihat semua
Episodes
1 Episode 1
2 Episode 2
3 Episode 3
4 Episode 4
5 Episode 5
6 Episode 6
7 Episode 7
8 Episode 8
9 Episode 9
10 Episode 10
11 Episode 11
12 Episode 12
13 Episode 13
14 Episode 14
15 Episode 15
16 Episode 16
17 Episode 17
18 Episode 18
19 Episode 19
20 Episode 20
21 Episode 21
22 Episode 22
23 Episode 23
24 Episode 24
25 Episode 25
26 Episode 26
27 Episode 27
28 Episode 28
29 Episode 29
30 Episode 30
31 Episode 31
32 Episode 32
33 Episode 33
34 Episode 34
35 Episode 35
36 Episode 36
37 Episode 37
38 Episode 38
39 Episode 39
40 Episode 40
41 Episode 41
42 Episode 42
43 Episode 43
44 Episode 44
45 Episode 45
46 Episode 46
47 Episode 47
48 Episode 48
49 Episode 49
50 Episode 50
51 Episode 51
52 Episode 52
53 Episode 53
54 Episode 54
55 Episode 55
56 Episode 56
57 Episode 57
58 Episode 58
59 Episode 59
60 Episode 60
61 Episode 61
62 Episode 62
63 Episode 63
64 Episode 64
65 Episode 65
66 Episode 66
67 Episode 67
68 Episode 68
69 Episode 69
70 Episode 70
71 Episode 71
72 Episode 72
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episode 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episode 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 KARYA BARU
102 Satu Atap dengan Bandar Narko-CINTA
Episodes

Updated 102 Episodes

1
Episode 1
2
Episode 2
3
Episode 3
4
Episode 4
5
Episode 5
6
Episode 6
7
Episode 7
8
Episode 8
9
Episode 9
10
Episode 10
11
Episode 11
12
Episode 12
13
Episode 13
14
Episode 14
15
Episode 15
16
Episode 16
17
Episode 17
18
Episode 18
19
Episode 19
20
Episode 20
21
Episode 21
22
Episode 22
23
Episode 23
24
Episode 24
25
Episode 25
26
Episode 26
27
Episode 27
28
Episode 28
29
Episode 29
30
Episode 30
31
Episode 31
32
Episode 32
33
Episode 33
34
Episode 34
35
Episode 35
36
Episode 36
37
Episode 37
38
Episode 38
39
Episode 39
40
Episode 40
41
Episode 41
42
Episode 42
43
Episode 43
44
Episode 44
45
Episode 45
46
Episode 46
47
Episode 47
48
Episode 48
49
Episode 49
50
Episode 50
51
Episode 51
52
Episode 52
53
Episode 53
54
Episode 54
55
Episode 55
56
Episode 56
57
Episode 57
58
Episode 58
59
Episode 59
60
Episode 60
61
Episode 61
62
Episode 62
63
Episode 63
64
Episode 64
65
Episode 65
66
Episode 66
67
Episode 67
68
Episode 68
69
Episode 69
70
Episode 70
71
Episode 71
72
Episode 72
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episode 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episode 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
KARYA BARU
102
Satu Atap dengan Bandar Narko-CINTA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!