Stts... Tetangga Kok Gitu
Halo semuanya perkenalkan otor gila datang lagi, kegabutan yang hakiki membuat otor nganggur ya gengs...
Kali ini otor datang dengan cerita yang banyak di alami di kehidupan sehari-hari.
Lebih tepatnya kisah otor yang rasanya pingin tak sambelin tuh mulut tetangga usil.
Jadi di sini otor akan menjadi diri otor sendiri ya geng, dan di sini ada empat toko yang akan jadi pusat konflik yang terjadi.
Ibu Sundari, seorang wanita yang terkenal sebagai pemilik toko kelontong di desa, dan selalu suka mengomentari setiap orang.
Belum lagi perhiasan yang di pakainya begitu banyak untuk menunjukkan siapa dirinya.
Ibu Susi, seorang istri dari supir antar kota yang juga tak kalah seperti toko emas berjalan, dan menjadi wanita paling cantik di desa, (menurutnya 😂😂😂)
Ibu Eka, seorang wanita yang memiliki suami yang bekerja menjadi penyedia jasa prontok padi, tapi memiliki gaya hidup wah... hingga membuat suaminya seperti mayat hidup
Ibu Lastri, si mulut paling pedas, dan paling tidak suka melihat tetangganya bahagia, Naka akan menjadi omongan hingga habis di hajar olehnya.
Tapi Tuhan tentu tak akan tidur, hingga suatu saat satu persatu mereka mendapatkan hadiah istimewa dari Tuhan.
Dan disinilah semua akan berbalik menimpa mereka, apa mereka bisa berubah? kita ikuti saja.
✌️🍁🍁🍁🍁✌️😅😅😅
Hari ini di rumah salah satu warga di desa Sawahan, sedang di adakan pesta pernikahan yang cukup meriah.
Sore itu para pembuat dekor sedang bekerja, karena dekorasi pelaminan mengunakan gebyok kayu model Jawa klasik.
Ya tahun 2015 itu adalah pelaminan yang paling banyak di pakai, bahkan tapi pelaminan kali ini adalah yang terluas.
Bagaimana tidak panjang pelaminan saja sepuluh meter dan memiliki luas lima meter.
Dengan hiasan bunga di seluruh pelaminan dan di depan pelaminan ada air mancur.
Bahkan tenda di hias sedemikian rupa, dan di sanalah tetangga mulai bicara.
"Dilok Iko Lo, kuwade ne gede cik, kemenyogeh padahal di lunguhi diluk ae, (lihat tuh, pelaminannya besar banget, merasa kaya tuh padahal ya di duduki sebentar saja,)" kata Bu Susi yang sedang duduk membantu membungkus Mendut.
Lebih tepatnya bukan membantu tapi terus memakan enten-enten yang di siapkan.
"Sus, entek iku enten-enten mbok pangan terus, awak koyok bok tugel sek mbadog ae, (sus, habis itu nanti enten-enten kamu makan terus, badan sudah seperti bok patah gitu, masih makan ae,)" kesal Bu Eka.
"Iyo Iyo seng dulur e,(iya iya yang saudaranya)" saut Bu Sudi yang kesal.
"Bude besok bude dan pakde akan di rias juga, jadi harus datang tepat waktu ya," kata Wulan dengan senang hati, dia adalah keponakan Bu Eka.
"Pasti dong, kalau kamu tak memintaku di rias, tak tinggal pulang nduk," kata Bu Eka dengan senang hati.
"Aduh senangnya, tapi aku dengar calon suamimu itu duda tanpa anak ya wul, aduh bekas dong," ledek Bu Lastri yang baru datang dengan memamerkan tangannya yang penuh dengan gelang emas.
"Iya lek, mas Yono itu duda tanpa anak, memang kenapa?" tanya Wulan yang memang tak pernah malu dengan status calon suaminya.
"Aduh kasihan sekali masak perawan dapat duda,terus yang aku tau dia jauh lebih tua darimu ya, aduh kayak gak ada orang lain saja," kata Bu Lastri yang membuat Wulan sedih.
"Tau tuh,kamu itu kayak tak laku saja, orang cantik gitu mau sama duda tua lagi, memang kamu mau saat kamu masih muda terus suamimu sudah tidak kuat, aduh... kasihan sekali," ledek Bu Susi.
"Aduh ibu-ibu berhenti, itu omongannya sudah kelewatan," kata bude Aminah.
"Saya permisi dulu ya semuanya, mau lukis Henna dulu," kata Wulan yang langsung lari masuk kedalam rumah sambil menangis.
Bu Eka tak terima jika keponakan kesayangannya di julitin habis-habisan.
"Heh tuh mulut minta di parit ya, jadi orang kok gak punya rem kalau ngomong, memang kenapa jika suami keponakan ku tua dan sudah, lagi pula dia baik kok, semua saudara dari Wulan di belikan perhatian kalian au, memang ada di dunia ini orang seperti itu," kata Bu Eka yang membuat Bu Susi dan Bu Lastri terdiam.
Pelaminan sudah terpasang, Wulan masih menangis di dalam, Bu Eka datang dan memeluk keponakannya itu.
"Aduh cantiknya bude, jangan nangis dong, masak mau di rias kamu jelek loh nanti,kasihan mbak periasnya," kata Bu Eka.
Wulan pun merasa tenang, orang tua Wulan memang tak pernah mengharuskan putrinya menikah dengan jejaka.
Yang utama bagi mereka adalah orang yang bisa membuat putri mereka bahagia dan mencintai dengan tulus itu cukup.
Tak butuh waktu lama, acara akad nikah di laksanakan setelah sholat isya'.
Saat pengantin pria datang, heboh para ibu-ibu yang ingin melihat calon suami dari Wulan.
Tak terkecuali trio kompor meleduk, karena Bu Eka tidak di hitung karena ini pernikahan keponakannya.
Calon pengantin pria memang tak tampan, dia memiliki tubuh tegap dan berisi tapi bukan gemuk ya.
Berkulit hitam karena dia pekerja keras dan di kenal sebagai tengkulak yang sukses dan memiliki banyak sawah.
Tapi sayangnya dia sering di tipu oleh orang karena sifat baiknya, tapi beruntung sejak ketemu dengan Wulan dia menjadi orang yang kompeten.
Saat calon pengantin pria duduk di depan penghulu, ibu Sundari menahan tawanya, "aduh koyok wong Papua ngunu, itu Wulan lihat apanya sih,memang kolu ya," gumamnya.
"Aku ae Ra kolu loh yuk," kata Bu Lastri.
"Ya Allah, cicitnya bisa diem gak," kata Bu Eka dengan kesal.
Akad nikah berjalan dengan lancar, dengan satu tarikan nafas mereka sudah sah.
Wulan mengumbar senyum cerah karena sudah di pinang oleh pria tercintanya.
"Alah Eka, mentang-mentang kamu yang comblangin kan, kamu itu buta ya,ponakan secantik itu di kasih ke bedengek model begituan," kata Bu Sundari.
"Aduh mbak Sun, tolong jaga bicaramu, memang apa salahnya orang mereka saja saling mencintai kok kalian yang repot sih," kata Bu Eka.
"ya kasihan amat, nanti anaknya jadi kopi susu, ha-ha-ha-ha," ledek Bu Susi.
"mendingan dong, dari ada anak mu anak e ndas trek," kesal Bu Eka ada tetangganya itu.
"eh gak usah nyolot ya!" marah Bu Susi yang mendengar jawaban Bu Eka.
"kenapa kamu gak terima, mau berantem ayo, sini," kata Bu Eka yang tak terima juga.
"sudah ini kenapa kok malah ribu sih, kita ini teman loh, itu malu banyak di lihat orang," kata Bu Sundari yang menahan Bu Susi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
🎎 Lestari Handayani 🌹
wah novel baru nih. semangat terus say
2023-02-04
1