Terpaksa Jadi Simpanan
Livia gadis berusia 20 tahun yang sekarang sedang kuliah di universitas ternama, iya dapat berkuliah karena mendapatkan beasiswa terpilih menjadi murid yang paling berprestasi saat di sekolah SMA. Ibunya hanya seorang buruh cuci pakaian, dari satu rumah ke rumah yang lain. Tadinya untuk masuk ke universitas adalah mimpi baginya, karena ibunya pasti tidak akan sanggup untuk membayar semua biayanya itu.
Namun kali ini Livia dapat meneruskan pendidikannya ke universitas sebagaimana impiannya tersebut. Kali ini ia berkuliah dan berencana akan mengambil kerja paruh waktu dari sore sampai malam, sedangkan ibunya harus pergi berangkat kerja dari pagi sampai sore.
kehidupan Livia semakin sulit ketika ayahnya pergi meninggalkan mereka berdua, ayahnya pergi entah ke mana meninggalkan mereka begitu saja tanpa ada pemberitahuan. Sekarang ibunya yang harus menjadi tulang punggung serta mati-matian untuk bekerja memenuhi kebutuhan mereka berdua di rumah.
Livia pun juga diam-diam mencari pekerjaan paruh waktu, yang dapat menerimanya Karena sedang berkuliah. Ia mencoba melamar pekerjaan ke sana dan kemarin, namun belum ada yang cocok dan menerima dirinya. Livia terus berusaha dan mencari tahu dimana ada pekerjaan, yang dapat menerimanya untuk bekerja pada sore dan malam hari.
***
Livia mempunyai ide untuk menanyakan kepada kantin di tempat dia kuliah. Ternyata ibu kantin itu menerima Livia untuk bekerja di sana, kebetulan tidak ada yang membantu ibu kantin itu saat jam istirahat anak-anak mahasiswa. Livia pun tidak malu untuk bekerja di sana, bahkan teman-teman sekelasnya juga mengetahui, Livia bekerja dengan ibu kantin tersebut.
Setelah siang hari bekerja sambil kuliah di universitas tersebut Livia sambung lagi ketika pulang dari universitas itu. Membantu ibu kantin membereskan semua dagangannya dan kembali berjualan di universitas yang lain. Universitas itu buka sore sampai malam, sehingga Livia tidak langsung pulang melainkan membantu ibu kantin berjualan kembali di fakultas yang lain.
Malam harinya...
Livia pulang dengan keadaan lesu Dia berjalan gontai, karena tubuhnya yang sangat kelelahan hari itu. Ibu Livia sangat cemas menantikannya di rumah mereka. dan ketika livia sudah sampai di rumah ibunya merasa lega karena sudah melihat Livia kembali dengan selamat.
"Assalamualaikum.." ucap Livia dengan nada datar dan tidak terlalu bersemangat.
"Waalaikumsalam, Livia kamu sudah pulang nak... syukurlah?" ibunya menjawab salam dari anaknya.
ibunya memperhatikan gerak Livia, dan sedikit merasa heran melihat wajah livia yang begitu lesu. Dengan cepat ibunya mengatakan untuk segera istirahat setelah makan malam. Ibunya tidak begitu banyak pertanyaan, namun dalam hatinya berpikir anaknya Livia, pasti lelah karena telah belajar di universitas.
Livia pun tanpa membersihkan diri, mengambil piring lalu pergi untuk makan malam. Malam ini dia tidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu karena sudah tidak dapat menahan tubuhnya yang terlalu kelelahan.
Gadis belia itu harus bertahan untuk dapat mencari uang jajan dan tambahan untuk membayar kuliahnya. Walau ia mendapat beasiswa, namun tidak semuanya gratis begitu saja. Tetapi Livia berbohong kepada ibunya, dengan mengatakan bahwa semua gratis dan ibunya tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pendidikannya.
Livia melakukannya semua itu karena tidak ingin membebankan pikiran ibunya, dan tidak ingin juga ibunya melarangnya untuk melanjutkan pendidikannya di universitas.
Flashback...
Pagi itu ayahnya berpamitan kepada ibunya untuk pergi bekerja, namun sudah dua hari ayahnya tidak pulang ke rumah ataupun hanya sekedar menelpon tidak dilakukannya. ibunya sama sekali tidak ingin mencari tahu keberadaan ayahnya Livia. Ternyata selama ini mereka sempat ribut, tentang pendidikan Livia yang ingin dilanjutkan.
Akan tetapi ayah Livia tidak bertanggung jawab dengan keluarga kecilnya, dia lebih memilih untuk pergi daripada untuk membiayai mereka berdua. semua itu diketahui oleh ibunya Livia, tetapi ibunya tidak menceritakan hal tersebut kepada Livia. Setiap Livia bertanya, ibunya hanya mengatakan tidak tahu ke mana ayahnya sekarang pergi bertugas.
Ibunya selalu mengatakan itu, sampai Livia pun jenuh bertanya dan sekarang hanya diam tidak ingin bertanya lagi. Setelah Livia bertanya lalu pergi meninggalkan ibunya, Lisa ibunya Livia pun menangis diam-diam tanpa diketahui oleh Livia sendiri.
Dan kini Lisa harus berjuang untuk dapat memenuhi, semua kebutuhan dirinya dan juga anaknya di rumah. Sampai sekarang sudah 6 bulan ayahnya Livia tidak pernah lagi kembali ke rumah mereka. Lisa harus berjuang keras demi anak satu-satunya yang ia miliki saat ini.
Lisa tidak pernah menampakan kesedihan bahkan air mata Di depan Livia anaknya. Lisa terus bersikap tegar dan kuat di depan Livia, agar tidak menjadi beban pikiran oleh anaknya. sedikit demi sedikit bisa menabung uangnya dan menyisihkan gajinya tersebut untuk persediaan ketika anaknya nanti akan wisuda.
***
Ketika Livia berjalan membawa barang-barang ibu kantin untuk pindah ke universitas yang lain, ia menabrak seseorang yang sedang berjalan melawan arahnya. Dengan cepat livia mengatakan bahwa dia tidak sengaja menabrak pria itu. Tanpa melihat dan memandangnya, Livia memungut barang-barang yang dibawa berjatuhan saat mereka berdua bertabrakan.
Pria itu memperhatikan Livia yang memungut barang-barang tersebut, namun dirinya tidak ikut membantu karena terburu-buru untuk segera masuk ke dalam mobilnya. Pria yang lebih tua dari Livia itu, segera pergi dengan mobilnya tanpa mengatakan apapun kepada livia.
Pakaiannya menjadi kotor karena terkena tumpahan makanan dari yang Livia bawa, tetapi pria itu tidak mempersoalkannya kepada Livia. Pria itu hanya menatap Livia dari kaca spion mobilnya, ketika akan pergi dari tempat itu. Pria itu tersenyum karena Livia telah menarik perhatiannya, namun dia tidak dapat menyapa Livia, Karena terburu-buru untuk pergi ke bandara.
"Mungkin lain kali aku dapat bertemu dengannya lagi dan bisa mengenal namanya, aku juga berjanji tidak akan melepaskannya bila bertemu untuk yang kedua kalinya." gumam pria itu di dalam hatinya.
bersambung...
Jangan lupa like, comment, Vote/gift🌹 nya untuk author...
Karena dukungan kalian sangat berarti. Terima kasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Radiah Ayarin
makasih🙏
2023-06-12
2
Nm@
Mampir, Kak
2023-06-12
0
Elisabeth Ratna Susanti
eh, ada yang baru ternyata 😍 maaf baru mampir. langsung like and favorit ❤️
2023-05-06
2