Kini seluruh keluarga Yuna sedang berada di rumah sakit di Singapur, dikarnakan Mami Boa sang ibunda Yuna sedang sakit dan harus segera di oprasi, selama ini Mami Boa mengidap penyakit kanker Paru Paru. Dan sekarang penyakit itu sudah pada tahap stadium akhir. Selama ini Mami Boa selalu menyembunyikan penyakitnya dari semua anggota keluarganya tanpa terkecuali, dan kini Yuna yang posisi sedang kuliah di salah satu universitas di singapure mendapatkan kabar tentang Maminya tengah di Ruma sakit dia pun langsung menjalankan mobilnya ke rumah sakit diaman maminya di rawat.
Yuna kini beru keluar dari halaman kampus bersama sahabatnya.
“ Yuna, lo kenapa sih dari tadi gua liatin bengong terus, lo sakit?” Tanya Sanny sahabat Yuna di kampus.
“eh…, enggak gua baik-baik aja ko, Cuma gak tau kenapa perasaan gua ko gak enak terus yah dari kemarin” jelas Yuna
“lo lagi ada masalah sama Dimas?” Tanya Sanny
Dimas adalah pacar yuna dari mereka duduk di bangku SMA, Dimas adalah kakak kelas Yuna sewaktu SMA, kini mereka menjalani hubungan jarak jauh di karenakan selepas Dimas lulus SMA keluarganya pindah ke Jepang.
“enggak, gua sama ka Dimas baik- baik aja ko” jawab Yuna dan tiba tiba handphone bergetar tertera nama sang kakak yaitu Yuno.
“Bentar San, kakak gua telephone” sambung Yuna
“Hallo, iya ka” jawab yuna
“De sekarang kamu lagi dimana?” Tanya yunho
“Baru keluar kampus ka” jawab yuna
“Kamu sekarang cepet ke Rumah Sakit XXXX” pintah yuno
“Emang sipa yang sakit ka? Kakak lagi sakit? Kakak gak papa kan?” Tanya yuna dengan nada paniknya
“Mami masuk rumah sakit dan mami mau ketemu sama kamu dek” jelas yuno
Yuna yang mendengar kabar maminya masuk rumah sakit langsung terjatuh ke lantai, buku buku yang dia bawa berceceran dengan posisi telephone masih tersambung dengan kakaknya, Shanny yang melihat sahabatnya terjatuh di lantai dan mneteskan air mata di pipinya merasa khawatir.
“Hallo, de denger kakak gak?” Tanya Yuno panic karena seketika tidak terdengar suara sang adik.
“Yuna lo kenapa? Tanya sanny dengan menghampiri yuna yang kini tengah menangis dan dia melihat handphone Yuna masih menyala Sanny langsung bergegas mengangkat telephone yang di genggam Yuna.
“Hallo” ucap Shanny
“Hallo de, kamu gak papa kan?” Tanya yuno khawatir
“Maaf ka ini aku Sanny sahabat Yuna soalnya sekarang Yuna sedang nangis ka” jelas Shanny
“Ok, Sanny saya boleh minta tolong gak, tolong antarkan Yuna ke rumah sakit xxxx, soalnya maminya sekarang pengen ketemu sama dia” pintah Yuno
“Iya Ka” jawab Shanny
“ Terima kasih ya, hati hati di jalan” ucap Yuno
“Iya ka” jawab Shanny
Kini Sanny dan Yuna bergegas menuju rumah sakit dimana mami Boa di rawat.
Di dalam mobil Yuna yang tengah duduk di sebelah pengemudi hanya menangis dan menangis, Shanny sang sahabat pun tidak bias apa-apa, dia hanya mencoba ikut tenang dan focus menyetir untuk menuju rumah sakit yang dituju. Sesampainya di rumah sakit Yuna dan Shanny bergegas menuju ruang rawat mami Boa. Sesampainya di lorong menuju ruangan sang ibu Yuna melihat sang Papi dan sang Kakak disana langsung lari dan memeluk sang papi.
“Papi, Hiks hiks…” isak tangis yuna di pelukan sang papi.
“kamu harus tenang yah sayang, Mami sudah baikan ko” ucap papi kadir yang coba menenangkan sang putri tercintanya itu.
“kenapa mami bisa sakit pih, sebenernya mami sakit apa pih?” Tanya Yuna penasaran karena gak mungkin kalau cuman sakit ringan sampai di rawat di rumah sakit di singapur.
“Mami gak papa, mami cuman biasa asmhanya kambuh lagi” jelas papi Kadir yuna yang kurang puas dengan jawaban sang papi melerai peluka mereka.
“Gak, papi pasti bohong sama aku, gak mungkin cuman karena ashma mami kambuh sampai di rawat dsisni, kan di Indonesia kan juga bisa, aku mohon pih kasih tahu aku sebenernya mami sakit apa?” ucap Yuna sambil menatap muka sang papi.
Akhirnya papi Kadir pun menghela nafasnya dan mungkin putrinuya harus tahu gimana keadaan ibunya.
“Hehhh…., mami terkena kanker paru-paru sayang” jelas papi Kadir dan Yuna langsung menutup mulutnya tidak percaya apa yang di ucapkan sang papi, isakan tangis dari Yuna pun semakin kencang dan langsung di tarik sang ayah dalam dekapannya.
“Sudah sayang, kita doain aja yah semoga mami cepet sembuh” ucap papi Kadir yang coba menenangkan putri trcintanya itu.
“Papi kenapa gak pernah cerita sama aku pih?” Tanya Yuna dengan nada khawatir.
“Maafin papi sayang, papi pun tahu mami punya penyakit itu sekitar 1 minggu yang lalu, dan selama ini mami kamu merahasiakan penyakitnya dari kita semua, papi yang jadi suminya pun merasa tak berguna untuk istri papi sendiri” ucap papi kadir dengan rasa bersalahnya karena selama ini tidak pernah menyadari kalau istrinya sedang sakit parah.
“Papi gak boleh bilang begitu, papi itu uda menjadi papi terbaik buat aku dan Yuna” ucap Yuno sembari mengusap punggang sang papi.
“hikks… hiksss…, trus sekarang mami mana pih aku mau liat mami” Tanya Yuna.
“Bentar yah sayang, mami lagi di priksa dokter lagi soalnya baru pindah ruangan” ucap papi Kadir sembaru menenangkan anaknya dala dekapannya itu.
Tidak lama kemudian dokterpun keluar dari ruangan mami Boa.
“Giman dok keadaan istri saya?” Tanya papi kadir
“Bias kita bicara di ruangan saya tuan?”Tanya sang dokter
“Bias dok” jawab papi Kadir
“Dok boleh saya nemuin mami saya dok?” Tanya Yuna
“Boleh tapi saya minta jangan banyak orang dulu yah” pintah dokter
“Baik dok” jawab Yuna
“Ya sudah sayang kamu temuin mami sama kakak kamu dulu ya, papi mau ke ruangan dokter dulu yah” ucap papi Kadir ke Yuna sembali membelai rambut putri tercintanya dan di balas engan anggukan oleh Yuna.
“Bro gua ikut yah?” ucap ayah kangta selaku sahabat papi Kadir dan mami Boa.
“Ya sudah yuk, ka kamu jaga adik kamu” ucap papi kadir
“siap pih” sahut Yuno
Sementra papi Kadir dan ayah Kangta ke ruang dokter, Yuna dan sang kakak pun masuk ke ruangan mami tercintanya, dan Shanny pun pamit pulang.
Sementra cowok cool, tinggi, tinggi kini tengah di resepsonis rumah sakit sedang menanyakn letak ruangan rawat inap mami Boa, setelah mendapatkan info tentang kamar mami boa di langsung bergegas menuju ruangan itu, pas sekali ketika dia telah sampai di depan runagan tersebut dia melihat ayahnya tengah berjalan menuju ruangan yang sama.
“Yah…” sapa Agung
“loh gung kamu uda lama disini?” Tanya ayah Kangta melihat anaknya kini sedang menghamipri dirinya.
“Gak ko yah, baru aja aku sampai” jelas Agung
“Loh ini anak kamu Agung ta? Tanya papi Kadir
“iya om, om pasti om Kadir yah” ucap Agung sembari mencium punggung tangan sang ayah dan papi Kadir.
“Iyah, gak terasa yah kamu uda dewasa yah sekarang” ucap Papi Kadir.
“Oh ya gimana kedaan tante om?” Tanya Agung
“Tante mu sekarang sudah melewati masa kritisnya, dan dokter sarankan untuk segera melakukan tindakan oprasi, lebih baik kita masuk aja yuk, ngobrolnya di dalam” jelas papi Kangta dan kini mereka pun langsung masuk ke ruangan Mami Boa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Wie Yanah
mmpir thor ..agung gntg bgt
2023-07-28
1
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
firasat anak memang kuat
2023-04-07
1
🌸 𝑥𝑢𝑎𝑛 🌸
aku mampir kak...
2023-03-12
1