Kedatangan Andreas

Dan setelah pertengkaran panjang pada akhirnya Renata memutuskan untuk keluar dari rumah, ia mengemasi barang barangnya dan mejcoba untuk pergi sedangkan Sandra terus mengikutinya dari belakang.

"Mau ke mana kamu, sekarang pertanggung jawabkan lah jangan melarikab diri." Sandra menahan koper renata.

Dan renata menariknya paksa "Aku akan pergi ke luar negri bersama nisa jangan halangi aku."

Sandara yang mendengar hal itu terlihat kesal "Setelah semua yang kamu lakukan sekarang kamu mau pergi, aku takan membiarkan mu pergi sebelum masalah mu dengan pak Andreas selesai. Apa kamu lupa dia itu atasan ku.."

renata tak mempedulikannya justru ia yang kesal melepas sepatu hak tinggi yang ia pakai lalu melemparnya pada wajah Sandra dan karna peria itu belum siap jadi lemparan itu mengenai pinggir alisnya hingga berdarah mina yang meliat hal itu sontak berlari menghampiri suaminya lalu memegang kepalanya.

"Astaga mas..." dan renata memanfaatkan momen itu untuk melarikan diri.

Mina membawa suaminya ke ruang tamu sedangkan lusi sudah datang membawa kotak p3k "Mah ini.." mina menerimanya lalu langsung mengobatai Sandra.

"Lusi tolong kamu urus masakan yang ada di dapur, nanti mama yang membersihkan guci guci yang pecah itu." Lusi mengangguk lalu segera pergi.

Sandra tak habis pikir istrinya pergi sedangkan andre  akan datang ke rumah "Apa yang harus aku katakan padanya.."

Setelah mengobati sandra, mina meminta suaminya itu untuk istirahat namun peria itu menolak dan Mina juga tak mau memaksa jika suaminya tak mau dan kembali membersihkan guci guci yang pecah itu.

Hari itu sandra terlihat tidak tenang karna ia tak tau nominal pasti berapa yang istrinya pinjam tapi yang pasti uang itu tidak sedikit dan jika ia tak mampu membayarnya lalu di mana dia akan menaruh wajahnya di depan atasanya itu.

Malamnya Sandra masih berusaha menelpon renata namun pangilannya tak di jawab sama sekali dan ia juga sempat bertanya pada pihak bandara tentang istrinya, dan ternyata ia tak memesan tiket sama sekali mungkin saja di tengah jalan ia mengurungkan niatnya untuk ke tempat anaknya dan memutuskan ke tempat lain yang Sandra tak tau pasti tempatnya di mana.

Ketika sandar sibuk menghawatirkan istri pertamanya ia sama sekali tak melihat pada istrinya yang selalu baik padanya dan sabar dengannya.

Tak lama terdengar suara bel rumah dan karna hari ini lusi tak bekerja jadi lusi ada di rumah dan pada saat itu ia sedang menyapu rumah jadi ia lah yang membuka pintu.

"Selamat malam pak, anda sedang mencari siapa yah??" Andreas menatapnya.

"Apa pak Sandra ada.." lusi tersenyum "Oh bapak saya dia ada di dalam, mari masuk." Lusi membuka pintu untuk andreas dan peria itu pun masuk bersama sekertarisnya Radit.

Sandra yang melihat kehadiran Andreas seketika terdiam ia tak bisa berkata-kata, dan Andreas pun segera duduk di ruang tamu bersama Radit.

Sandra duduk di hadapan andreas ia berusaha tersenyum "Pak andre mohon maaf sebelumnya, saya sebenarnya belum bisa membayar hutang istri saya jadi karan itu anda bisa memotong gaji saya tiap bulan saja untuk melunasinya."

Andreas tersenyum "Siapa bilang aku kesini mau meminta uang mu..." sandra yang mendengar hal itu terkejut dan tak lama kemudian mina datang membawa teh.

"Silahakan di minum tuan.." selama Mina menyiapkan minuaman mereka sandra kembali bertanya

"Jika adan tak datang untuk mendapatkan uang lalu apa??" Andre mengambil satu gelas minuman teh itu dan mulai meminumnya ia terlihat sangat santai "Aku datang ke sini untuk membawa putri mu."

Mina yang mendengar hal itu terkejut hingga teko teh yang ia pegang jatuh dan pecah dan mereka semua menoleh pada mina.

Mina yang tak percaya mulai bertanya "Putri siapa yang anda maksud." Andre tersenyum "Tentu saja anak kedua pak Sandra lusi."

Mina yang mendengar hal itu seketika terjatuh ke lantai karna lemes dan lusi  dari jauh dapat melihat itu sontak ia menghampiri ibunya "Mama ada apa ma.."

Sandra menoleh pada andrea "Apa maksud bapak dengan putri saya."

andre dengan santai berbicara "Radit jelaskan padanya." Radit mengelurkan sebuah surat perjanjian yang dimana Renata akan di berikan pinjaman uang sebesatr 3 M dengan sayarat dia akan memberikan putrinya pada Andreas dan bahasa kasarnya Renata harus membayarnya dengan memberikan anaknya, dia juga takan memiliki hak pada anak itu lagi.

Renata menandatangai surat itu bersama andreas dan mengejutkannya ada tanda tangan lusi di sana juga.

Sandra yang membaca surat itu terkejut lalu menoleh pada lusi dan putrinya juga terlihat kebingungan sedangkan andreas sudah tau ini semua pasti perbuatan istrinya karna wanita itu bisa meniru tanda tangan seseorang jadi tak begitu salit untuknya untuk meniru tanda tangan Lusi.

Mina merangkak di bawah kaki suaminya "Mas saya mohon jangan biarkan Lusi di bawa, dia putri mu juag dan jangan memperlakukannya seperti ini dia bukan barang yang bisa di beli."

Sandra tak bisa bicara ia  terdian memikirkan perkatan andreas sedangkan mina terus memohon sedangkan lusi ia melihat respon ayahnya yang terdiam dan seketika lusi sudah tau ayanya tak akan peduli padanya sedangkan ibunya masih saja terus mengemis padanya yang padahal bukan salah ibunya tapi salah renata, hal itu mebuat lusi mulai muak.

Lusi bangkit dari duduknya "Jadi anda datang kesini untuk mengambil ku." Andre meliriknya sebentar  "Ya."

Lusi tersenyum miring "Baiklah, tunggulah sebentar saya akan menyiapkan barang barang saya." Mina yang mendengar hal itu terkejut lalu bangkit dan menahan tangan putrinya.

"Nak jangan tinggalkan mama, tetaplah di sini papa mu pasati akan mencari cara untuk menyelesaikan masalah ini."

Lusi melepas tangan ibunya dan tersenyum "Sudah lah ma, berhenti mengemis padanya, mau lusi pergi atau tetap di sini dia takan pedulu." Mina menatap anaknya dengan mata berkaca kaca

"Tapi nak.." lusi berusaha tersenyum "Sekarang mama tak punya beban lagi, mama bisa kembali ke kampung halaman mama dengan uang tabungan lusi. " lusi segera pergi.

Sedangkan sandra ia tak bisa berkata kata berbeda dengan andre ia terlihat senang karna smuanya berjalan dengan baik , tak lama lusi keluar dengan membawa satu tas pakayanya dan mina langsung menahanya lagi "Jangan tinggalkan mama nak."

Lusi berusaha tersenyum "Jika lusi tak ada mungkin mama bisa kenemukan peria yang lebih baik dari bapak dan kelahiran lusi ini hannya kesalahan jadi sekarang mama sudah boleh kembali ke kamapung halaman mama." Lusi nenglurkan kartu ATMnya dan memberikanya pada ibunya.

"Lusi ada tabungan hasil dari pekerjaan lusi,  mama gunakanlah. Dan lupakan saja lusi aggap saja lusi tak pernah ada, dan satu lagi lusi mohon jangan pernah lagi mengemis lagi pada peria itu."

Lusi memeluk ibunya lalu mencium pipi kanan dan kiri ibunya baru setelah itu ia pergi.

Mina tak hentinya mengejar dan mengikut lusi namu sandra segera menahannya "Biarkan dia pergi." Mina merasa sesak pada dadanya "Jangan biarkan lusi pergi, dia itu juga putri mu jangan biarakan peria itu membawa putri ku." Sandra tak peduli dan terus memeluk istrinya hingga lusi keluar dari rumah.

Seketika kaki mina kembali melemah dan padangannya mulai kabur dan seketika ia pingsan di dalam pelukan sandra "Mina.." taka ada jawaban Sandara kenepuk pipi mina wanita itu belum sadar "Asatga mina..." sandra mengangkat mina pergi ke kamar.

Bersambung.....

Episodes
1 Marah
2 Kedatangan Andreas
3 Bertemu keluarga Andreas
4 Malam pertama
5 Hubungan terlarang
6 Berselingkuh
7 Kedatangan Nisa
8 Ke Jerman
9 Memperjuangkan
10 Hilang
11 Bertengkar
12 Rencana Reno
13 Berbicara Empat mata
14 Alasan
15 Dress Merah
16 Piter
17 Terperangkap
18 Minta Maaf
19 Bomba
20 Tersulut Amarah
21 Kabur
22 Emosi
23 Menyesal
24 Depresi
25 Nenek lusi
26 Di Tinggal
27 Marah
28 Mungkinkah Kita Jodoh
29 Memperbaiki Segalanya!!!
30 Kamar Mandi
31 Menolak
32 To The Point
33 Pamit
34 Demam
35 Barbershop
36 Geer
37 Ketahuan
38 Betemu Sandra
39 Penyesalan Zahra
40 Kekacauan
41 Bicara
42 Nyaman
43 Mulai Dari 0
44 Kembali
45 Rencana Piter
46 Kembali
47 Prenk
48 Rahasia
49 kedatangan Renata
50 Cemburu
51 Kedatangan Sabrina
52 Pelukan
53 Serius
54 Kesempatan Bagus
55 Tabrakan
56 Memohon
57 Operasi
58 Tak Bisa Berkata-Kata
59 Bertengkar
60 Pulang Ke Mansion
61 Siluet Seseorang
62 Kematian Lukman
63 Parade
64 Terompet
65 Pakai Kostum
66 Tatakrama dan Sopan Santun
67 Menabrak
68 Mobil Hitam
69 Brownies
70 Stress
71 Ketiduran
72 Mimpi Buruk
73 Filem Horor
74 Gelato
75 Bertengkar
76 Jenderal Bintang 3
77 Bertemu Darius dan Tina
78 Bertemu Jonatan
79 Mengambil Cuti
80 Steak Salmon
81 Manis
82 Petir
83 Bertemu Joy
84 Nasehat
85 Aku Minta Maaf
86 Referensi
87 Furniture
88 Mencari
89 Memohon
90 Cafe xxxx
91 Rencana Dadakan
92 Pidana
93 Menjelaskan
94 Kedatangan Tina dan Darius
95 Kematian Zahra
96 Sadar
97 Menyatakan Cinta
98 TAMAT
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Marah
2
Kedatangan Andreas
3
Bertemu keluarga Andreas
4
Malam pertama
5
Hubungan terlarang
6
Berselingkuh
7
Kedatangan Nisa
8
Ke Jerman
9
Memperjuangkan
10
Hilang
11
Bertengkar
12
Rencana Reno
13
Berbicara Empat mata
14
Alasan
15
Dress Merah
16
Piter
17
Terperangkap
18
Minta Maaf
19
Bomba
20
Tersulut Amarah
21
Kabur
22
Emosi
23
Menyesal
24
Depresi
25
Nenek lusi
26
Di Tinggal
27
Marah
28
Mungkinkah Kita Jodoh
29
Memperbaiki Segalanya!!!
30
Kamar Mandi
31
Menolak
32
To The Point
33
Pamit
34
Demam
35
Barbershop
36
Geer
37
Ketahuan
38
Betemu Sandra
39
Penyesalan Zahra
40
Kekacauan
41
Bicara
42
Nyaman
43
Mulai Dari 0
44
Kembali
45
Rencana Piter
46
Kembali
47
Prenk
48
Rahasia
49
kedatangan Renata
50
Cemburu
51
Kedatangan Sabrina
52
Pelukan
53
Serius
54
Kesempatan Bagus
55
Tabrakan
56
Memohon
57
Operasi
58
Tak Bisa Berkata-Kata
59
Bertengkar
60
Pulang Ke Mansion
61
Siluet Seseorang
62
Kematian Lukman
63
Parade
64
Terompet
65
Pakai Kostum
66
Tatakrama dan Sopan Santun
67
Menabrak
68
Mobil Hitam
69
Brownies
70
Stress
71
Ketiduran
72
Mimpi Buruk
73
Filem Horor
74
Gelato
75
Bertengkar
76
Jenderal Bintang 3
77
Bertemu Darius dan Tina
78
Bertemu Jonatan
79
Mengambil Cuti
80
Steak Salmon
81
Manis
82
Petir
83
Bertemu Joy
84
Nasehat
85
Aku Minta Maaf
86
Referensi
87
Furniture
88
Mencari
89
Memohon
90
Cafe xxxx
91
Rencana Dadakan
92
Pidana
93
Menjelaskan
94
Kedatangan Tina dan Darius
95
Kematian Zahra
96
Sadar
97
Menyatakan Cinta
98
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!