Bab 18

Jack hanya mengangguk, ia selalu saja tidak bisa berbohong kalau sudah berhadapan dengan mantan istrinya itu. Laura selalu saja tahu dengan segala sesuatu yang terjadi padanya.

"Jack, apa kau sudah menemukan bukti yang mengatakan bahwa Luna itu bukan wanita yang baik? Mau sampai kapan kau tersiksa dengan rasa cintamu pada Luna? Mau sampai kapan kau bersusah payah untuk melupakannya sedangkan sampai saat ini kau sama sekali tidak bisa melupakanmu Jack? Kalau kau mencintai Luna, kau harus mencari tahu bukti itu. Atau kau lupakanlah saja berita tentang Luna yang mengatakan kalau mantan kekasihmu itu bukan wanita yang baik. Cobalah kau buka lembaran baru bersamanya, aku sangat yakin Luna lah kebahagiaanmu yang sesungguhnya," Ucap Laura kembali menatap serius wajah Jack.

Jack terdiam mendengar ucapan Laura, Jack berpikir bahwa apa yang dikatakan mantan istrinya itu ada benarnya. Sampai kapan Jack harus tersiksa menahan rasa rindu dan rasa cintanya pada Luna? Tapi apa yang harus ia lakukan sekarang? Jack mengacak rambutnya karena merasa sangat frustasi.

"Kau benar Laura. Aku harus mencari tahu bukti itu," Ucap Jack dengan penuh semangat. Bahkan Laura pun sampai tersenyum melihat Jack yang bersemangat seperti itu.

Laura mengangguk sambil meneguk minuman yang telah ia pesan tadi, "Entah kenapa aku merasa kalau Luna itu wanita yang sangat baik. Ya meskipun aku sama sekali belum pernah bertemu dengannya," Laura menjauhkan gelas itu dari wajahnya.

***

Pukul sembilan malam, Jack sudah sampai di apartment mewah miliknya. Ia membuka jaket tebal yang ia kenakan tadi saat bertemu dengan Laura. Cuaca di Manchester malam ini terasa sangat dingin, bahkan Jack berpikir kalau langit pun bisa merasakan apa yang kini tengah ia rasakan.

Jack meraih sebuah bingkai foto, yang tak lain adalah foto dirinya bersama dengan Luna. Tanpa Jack sadari air matanya menetes di pipi nya yang penuh dengan bulu-bulu halus itu. Jack merasakan hatinya sangat sakit, ia sebenarnya sudah tidak bisa lagi menahan rindu pada Luna. Jack merasa sangat menginginkan memeluk Luna seperti dulu.

"Luna, kau selalu membuatku tersiksa dengan rasa cintaku padamu ini. Sampai kapan kau akan menyiksaku seperti ini? Apa kau tahu bahkan sampai sekarang aku tidak pernah bisa melupakanmu? Bahkan aku tidak pernah mau untuk melupakanmu dari hatiku, tapi karena kesalahan yang telah kau buat yang membiarkanku menjadi seperti ini," Lirih Jack sambil memegang foto dirinya dan juga Luna.

Entah kenapa saat Jack melihat bingkai foto itu, ia kembali teringan kenangan indah saat bersama dengan Luna. Hari-hari mereka yang selalu diiringi bahagia, gelak tawa Luna yang selalu menjadi penyemangat bagi Jack. Ia jadi teringat saat melihat Luna yang tersenyum bahagia saat Jack memberikan bunga mawar pada Luna setiap harinya.

Banyak impian dan rencana yang telah ia ukir bersama untuk kehidupan mereka di masa depan. Jack selalu merasa tidak sabar menunggu dirinya dan Luna untuk menyelesaikan studi mereka dan melangkah ke jenjang yang lebih serius yaitu pernikahan.

Jack selalu teringat saat Luna selalu meminta untuk menikah di Liverpool. Karena wanita itu sangat menyukai klub sepak bola Liverpool, sampai akhirnya ia meminta untuk menikah disana. Dan Jack selalu berusaha untuk bisa mengabulkan permintaan Luna, wanita yang sangat di cintainya. Mereka selalu terlihat seperti pasangan yang bahagia, sebelum badai besar menghadang kisah cinta mereka berdua.

"Aku merindukan kita yang dulu Luna,"

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***