Bab 5

Jack sudah kembali ke Manchester, sebelumnya ia berniat untuk pergi selama satu minggu tapi ternyata ia memutuskan untuk satu hari saja di London. Pertemuannya dengan Luna bagaikan mimpi yang sangat buruk. Jack benci dengan keadaan saat ia mengingat wanita yang telah mengkhianatinya itu. Jack selalu menganggap bahwa Luna sama seperti duri yang selalu menyakitinya.

Tatapan Jack tertuju pada pintu ruangannya yang terbuka, dan memperlihatkan seorang sekretaris muda yang sudah hampir satu tahun ini bekerja di perusahaannya. Penampilan sekretarisnya itu sangat cantik dan menarik tapi tidak bagi Jack.

"Mr. Radbert? Kau sudah kembali? Maaf aku tidak tahu kepulanganmu karena kau tak menghubungiku. Aku datang ke ruanganmu untuk mengambil beberapa file yang harus di selesaikan," Ucap Paula sambil tersenyum dengan sangat ramah pada Jack.

Jack mengutuki dirinya karena ia masih ingin berada di London, tapi karena wanita di masa lalunya membuat ia ingin cepat kembali ke Manchester. Jack sudah tidak bisa lagi mengingat rasa sakit atas luka yang telah di berikan oleh Luna.

"Maaf aku tidak menghubungimu, aku ada keperluan mendadak yang mengharuskanku untuk pulang ke Manchester. Tapi anggap saja aku masih berada di London, karena aku masih belum ingin memulai bekerja. Bisakah kau menyeselsaikan seluruh berkas itu Paula?" Ucap Jack dengan sangat malas, hari ini ia merasa sangat tidak karuan dan sangat malas untuk memulai kembali aktivitasnya seperti biasa.

Sekretarisnya yang bernama Paula itu hanya mengangguk dan berjalan meninggalkan ruang kerja milik Jack. Setelah pintunya tertutup rapat, Jack membuka jasnya yang berwarna hitam mengkilat dan terkesan sangat mewah dan sudah pasti harganya juga sangat mahal.

Jack berjalan menuju minibar yang tersedia di ruang kerjanya yang mewah itu, ia mengambil sebotol anggur dan sebuah gelas lalu kembali ke sofa berwarna merah. Jack segera menuangkan anggur itu ke dalam gelas yang telah ia bawa tadi.

Tatapan Jack tertuju pada sebuah surat undangan yang tersimpan rapih diatas meja di hadapannya. Surat undangan yang bertuliskan nama mantan istrinya dan juga calon suaminya yang baru. Jack menghela nafasnya dan segera meraih surat undangan itu, Jack berpikir bahwa Laura sengaja mengirim surat itu ke kantornya supaya Jack bisa membacanya.

Jack meneguk gelas yang berisikan anggur itu sambil meletakkan kembali surat undangan pernikahan istrinya itu ke atas meja. Jack merasa dunia saat ini sedang tidak memihak padanya. Pertama, ia harus pergi ke London dan bertemu kembali dengan wanita yang sangat ia cintai di masa lalu. Kedua, ia harus menerima kenyataan bahwa mantan istrinya yang sudah satu tahun bercerai dengannya menikah lagi dengan pria yang sama sekali tidak ia kenal.

Pikiran Jack saat ini hanyalah tertuju pada Luna, wanita itu sama sekali tidak berubah walaupun sudah beberapa tahun Jack tidak bertemu dengan Luna. Wanita itu justru terlihat semakin cantik dan menarik, rambutnya yang ia biarkan terurai dengan sangat indah. Dalam benak Jack banyak sekali pertanyaan tentang Luna, ia sama sekali tidak melihat sebuah cincin yang melingkar indah di jari manisnya. Apakah Luna tidak menikah dengan Alex? Ataukan Luna sama halnya sudah bercerai dengan Alex? Ya Tuhan banyak sekali pertanyaan yang terlintas tentang Luna.

Jangan lupa like dan komen ya guys 🤍

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***