Senja pergi begitu saja tanpa melihat lagi ke arah Fajar yang sedang berdiri.
Fajar sangat aneh dengan kelakuan Senja, baru kali ini dia menemukan seorang perempuan yang mengalihkan pandangannya saat ditatap olehnya.
kebanyakan perempuan di sana itu tergila-gila oleh tatapan matanya Fajar, tetapi Fajar tidak merespon perempuan yang mendekati dirinya.Bahkan mendung juga sangat terang-terangan bahwa sangat menyukai Fajar, tetapi Fajar tidak sedikitpun tertarik terhadap perempuan itu.Entah kenapa saat pertama kali melihat Senja hatinya bergetar seperti ada magnet yang menarik dirinya untuk terus mendekat ke arah Senja dan tatapannya itu sungguh sejuk di mata Fajar.
Fajar terus memandang ke arah Senja yang semakin menjauh dan sudah tidak terlihat lagi.
Di saat Fajar sedang berdiri dan masih fokus ke arah Senja yang sudah tidak terlihat, dirinya dikagetkan oleh seseorang sambil menepuk bahunya.
"Hai ngapain bengong di sini,bukannya langsung ke sana aja"kata Langit sambil menepuk bahunya Fajar, lalu dia berjalan mendahului Fajar untuk segera menuju tempat anak-anak perempuan yaitu di rumahnya Pak Surya.
Setelah Langit mendahului langkahnya, dia pun mengikuti dari belakang untuk segera menuju ke rumah Pak Surya.
setelah beberapa saat kedua laki-laki itu sudah berdiri di teras rumahnya Pak Surya, mereka mengucap salam.Beberapa saat kemudian pintu sudah terbuka, dan ternyata yang membuka pintu adalah Mendung.
"Kalian itu para perempuan ngapain saja sih pagi ini ditungguin nya lama banget seperti artis mau manggung saja"ucap Fajar dengan nada bicara yang kesal.
"Datang-datang sudah marah-marah aja kamu ini duduk dulu apa,nggak ada manis-manisnya "kata Mendung sambil mengerucutkan bibirnya, dia tidak pernah mendapat perlakuan baik dari Fajar padahal sudah jelas Mendung sangat menyukai Fajar dan suka memberi perhatian yang sangat lebih.
"Lagian kalian ini ngapain aja sih lama banget "jawab Fajar dengan raut wajah yang kesal.
"Kita semua di sini bantuin ka Senja sama Ibu Pertiwi, menyiapkan sarapan untuk anak-anak yang tinggal di panti.Kebetulan yang biasa kerja bantuin mereka anaknya lagi sakit jadi berhalangan untuk hadir, lagian nggak apa-apa juga kita bantu mereka toh kita di sini juga tujuannya membantu warga di sini kan untuk melakukan aktivitas yang positif "jawab mendung dengan nada bicara yang lembut.
...****************...
Di tempat lain
Senja sudah siap untuk menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik, dia sudah berada di dalam kelas dan berhadapan dengan peserta didik yang sudah menunggunya.
Senja dikenal oleh mereka yaitu seorang guru yang sangat ramah dan santun terhadap anak didiknya, dia juga termasuk seorang guru yang sangat penyayang.Dia selalu memperhatikan satu persatu anak didiknya, jika ada salah satu diantara mereka yang tidak hadir di sekolah maka Senja langsung menanyakan kabarnya.
Hari ini dia akan mengajar anak-anak tentang pelajaran tajwid yaitu hukum idgham.
"Selamat pagi anak-anak, apa kabarnya hari ini?"sapa Senja terhadap semuanya.
"Pagi-pagi semangat pagi, luar biasa Allahu Akbar "jawab anak-anak dengan serempak dan penuh semangat menyambut pelajaran yang akan mereka terima dari Bu guru Senja.
"Baiklah kita lanjutkan pelajaran kali ini yaitu mempelajari tentang idghom, ada yang tahu apa idgham itu?" tanya senja terhadap peserta didiknya.
"Idghom artinya mendengung, Bu guru "jawab salah satu peserta didik.
"Ayo ada jawaban yang lain?"tanya Senja lagi
"Idghom artinya memasukkan, memadukan atau meleburkan.Sedangkan menurut istilah ilmu tajwid idghom adalah memasukkan huruf mati ke dalam huruf hidup berikut seakan terdapat tanda tasyid nun mati atau tanwin dibaca idgham apabila bertemu dengan huruf(ر ل و م ن ي ).
"Hebat sekali jawabannya,sepuluh buat Melati"kata Senja sambil tepuk tangan dan mengapresiasi peserta didiknya yang sudah berhasil menjawab pertanyaannya.
Senja melanjutkan tugasnya hari ini sebagai guru di bidang agama,dia selama satu jam harus berada di dalam kelas dan berinteraksi dengan peserta didiknya agar mereka semua tidak bosan dengan kegiatan belajar mengajar sesekali diselingi dengan canda dan tawa.
Senja termasuk guru yang sangat favorit di sekolah ini, bukan hanya saja dari parasnya tetapi dari perilakunya juga sangat disayangi oleh semuanya dari peserta didik hingga sahabat-sahabat yang bekerja di tempat ini semuanya sangat menyayangi Senja.Gadis yang sangat ramah dan baik hati.
Waktu bergulir begitu cepat, tanpa terasa Senja sudah satu jam berada di dalam kelas.Saatnya bagi Senja untuk undur diri dari kelas dan berpamitan terhadap mereka bahwa akan melanjutkan pelajarannya di esok hari di jam yang berbeda.
Senja keluar dari dalam kelas dengan perlahan setelah berpamitan terhadap anak didiknya, di saat dia ingin menuju ruang guru tiba-tiba dipanggil oleh salah seorang teman sesama guru yang mengajar di tempat ini.
" Bu senja, apakah hari ini ada waktu sebentar saja? bisakah kita mengobrol di luar sekalian makan-makan! "ajak Guntur terhadap Senja.
Guntur adalah salah satu pria yang tidak pernah menyerah untuk mendapatkan perhatian dan hatinya Senja,tetapi bagi Senja Guntur tidak lebih dari sahabatnya.Padahal jika dilihat dari parasnya Guntur juga termasuk ke dalam golongan laki-laki yang sangat sempurna dia mempunyai wajah tampan dan karirnya juga sangat cemerlang. Tetapi usia Guntur dan Senja terpaut jauh, Guntur juga salah satu anak dari pemilik yayasan yang pada saat ini Senja mengajar.
"Maaf, Pak sepertinya hari ini saya lagi sibuk jadi mohon maaf tidak bisa ikut bersama "jawab Senja dengan nada bicara yang sangat lembut dan menundukkan pandangannya dari laki-laki tersebut.
Alasan Guntur sangat mencintai Senja itulah sangat sederhana, yaitu Senja tidak pernah berani menatap wajah seorang lelaki.Dia selalu menundukkan pandangannya ketika ada laki-laki yang memandang dirinya, dan juga selalu menutupi auratnya dari pandangan orang lain.
Guntur sangat yakin bahwa Senja adalah tipe perempuan yang sangat setia, dan sangat menghormati kaum laki-laki ketika sudah menjadi suaminya.
Sepertinya harapan Guntur itu sia-sia, meskipun dengan cara apapun Guntur ingin mendapatkan Senja tapi perempuan itu tidak meresponnya dengan baik.Selalu saja ada alasan untuk menolak Guntur.
"Baiklah jika hari ini belum bisa, siapa tahu besok-besok Bu Senja berubah pikiran" kata Guntur dengan raut wajah penuh dengan kekecewaan.
"Kalau begitu saya permisi terlebih dahulu "kata Senja sambil melanjutkan langkahnya untuk segera menuju ruang guru, meninggalkan Guntur yang masih berdiri menatap kepergian Senja.
Setelah beberapa saat Senja sudah sampai di ruang guru, dan ada beberapa guru juga yang sudah berada di sana. Dia langsung menuju meja di mana senja menaruh barang-barang perlengkapannya mengajar.
Waktu bergulir begitu cepat, sudah saatnya para guru dan peserta didik untuk segera beristirahat, waktu istirahat biasa digunakan Senja untuk pergi ke masjid dan melaksanakan salat zuhur di masjid dekat sekolah.
Senja dan teman-teman yang lainnya juga segera pergi.
Senja sudah keluar dari sekolah, tiba di depan gerbang sekolah.Dia berpapasan dengan rombongan yang sedang melaksanakan tugas akhir kuliahnya termasuk juga Fajar, Mendung dan juga Langit.
"Kak Senja "panggil Mendung terhadap Senja.
"eh iya sudah mau pulang ya, nggak jamaah bersama dulu kita di masjid!"ajak Senja terhadap Mendung.
Mendung pun melihat ke teman-teman yang lain, apakah menerima ajakan dari senja atau melanjutkan perjalanannya kembali untuk ke rumah sewa mereka.Tetapi langit langsung menjawab dengan lantang.
"Sebelum kembali ke posko, kita shalat berjamaah di masjid terlebih dahulu" kata Langit sambil tersenyum manis, seolah dia itu orang yang sangat rajin beribadah.Beda lagi dengan Fajar bukan yang menjawab dia malah memperhatikan Senja dari atas sampai ke bawah.Dia sangat heran masih ada perempuan zaman sekarang yang membungkus tubuhnya seperti Senja.
Akhirnya mereka semua mengikuti Senja untuk pergi ke masjid, tidak membutuhkan waktu lama mereka sudah sampai di masjid. Dan semuanya melaksanakan ritual sebelum masuk masjid yaitu membersihkan tubuhnya terlebih dahulu dari hadas kecil.
Semua orang sudah siap untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Waktu terlalu singkat untuk digunakan hal-hal yang tidak berguna.
Semua orang sudah keluar dari masjid termasuk juga Langit dan teman-temannya yang lain, beda lagi dengan Fajar dia keluar masjid paling terakhir dan melirik ke belakang masih ada Senja yang belum keluar.
Ketika Senja bergegas untuk segera keluar dari dalam masjid, Fajar pun keluar lalu menghampiri senja ketika sudah berada di teras masjid.
Fajar duduk di samping senja yang sedang mengenakan kaos kakinya, sambil berkata " perkenalkan namaku Fajar "sambil mengulurkan tangannya terhadap Senja.
Senja tidak menerima uluran tangan dari Fajar melainkan menangkup kedua tangannya di atas dada sambil menganggukan kepalanya dan menundukkan pandangannya lalu berkata" Namaku Senja"
Fajar pun menarik kembali tangannya lalu dikepalkan, ada rasa yang tak biasa yang dirasakan oleh Fajar saat melihat senyum manis perempuan itu.Padahal Senja tidak melihat ke arah dirinya sedikitpun.
begitu juga dengan Senja, entah apa yang dirasakan perempuan itu dia tidak tahu baru pertama kali merasakan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya.
Di saat mereka sedang duduk tiba-tiba ada orang yang berkata "ngapain kalian duduk berdua di sini, ini masjid bukan tempat pacaran "kata seseorang dengan ada bicara yang sangat tinggi dan penuh amarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
👙⃝ʀɪsᴍᴀ 𝐙⃝🦜
Si fajar udah suka sama senja sih makanya gak bisa tergoda lagi sama perempuan lain
2023-05-01
1
𝗙𝗘𝗕𝗕𝗬
ada mas Guntur,mas fajar, senja kurang bintang matahari Thor 👍😔🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-05-01
1
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
mendung kali y?? 🤣🤣🤣
2023-03-11
3