Part 3

"Itu anak gadis nya, Pak Surya" jawab Ibu penjual nasi.

"Dia kuliah di mana? Bu" tanya Langit lagi.

"Di dareh sini juga, hanya saja butuh waktu dua jam untuk sampai di kampus"

"Jauh juga ya" Fajar menimpali ucapan Ibu Warung, sambil terus memperhatikan anak-anak yang sedang belajar mengaji.

"Apa dia kuliah bolak-balik dari sini atau kost? " tanya Langit lagi.

"Dia kuliah mengambil kelas karyawan jadi hanya sabtu dan minggu saja, kan kalau hari-hari biasa mesti ngurusin anak-anak juga bantu ibunya"

"Punya banyak adik, dia?" tanya Langit lagi dengan wajah penuh pertanyaan.

"Bukan banyak adik, tetapi itu anak-anak yang sedang mengaji yatim piatu semua. Senja dan Ibu nya yang mengurus" jawab ibu warung.

"Owhh jadi namanya, Senja" jawab Fajar dan Langit secara bersamaan.

"Cantik" kata Langit sambil terus menatap ke tempat di mana Senja sedang mengajar anak-anak.

"Dasarnya aja, kamu itu nggak bisa melihat perempuan bening dikit langsung melotot" ucap Fajar sambil bangkit dari duduknya, lalu membayar nasi yang sudah di pesannya dan mengambil kantong keresek yang sudah berisi pesan nya.

"Eh, tungguin jangan maen tinggal saja" Langit langsung mengejar Fajar setelah mengucapkan terimakasih terhadap Ibu penjual nasi.

...****************...

Di tempat lain

Seorang gadis yang cantik dan menyejukkan jiwa, bagi siapa saja yang melihat nya. Kecantikan yang terpancar sangat alami siapa lagi kalau bukan Senja.

Dia seorang gadis desa yang patuh terhadap kedua orang tuanya, dia juga sangat menyayangi anak kecil. Tidak heran jika dia di percaya untuk mengelola sebuah panti asuhan yang di dirikan Ibunya sendiri.

"Ayo anak-anak jika sudah selesai mengaji, rapih kan kembali semua nya! " kata Senja dengan suara lembutnya, dan hal itu sudah berhasil membuat semua anak-anak yang tinggal di panti manut apa yang di ucapkan Senja. Dia tidak pernah marah sedikit pun terhadap anak yang melakukan kesalahan, cara menegurnya sungguh membuat anak-anak merasa di sayangi.

"Baik, ka" jawab anak-anak dengan serempak.

Waktu bergulir begitu cepat, Senja memberikan perintah terhadap semua anak-anak, dan semua anak sudah siap untuk tidur.Agar esok hari semangat menyambut pagi dan memulai aktivitas nya.

Dia lihat satu persatu anak sampai pada akhirnya semua anak-anak sudah tertidur dengan lelap. Dia keluar dari kamar anak-anak, untuk segera kembali ke rumah nya. Jarak rumah dan panti hanya beberapa meter saja, dan kalau malam tugas nya sang Ayah yang berjaga untuk anak-anak di temani sang ibu juga.

Senja melangkahkan kaki dengan perlahan, setelah beberapa saat dia sudah berada di rumah utama yang di tinggali keluarga nya.

Baru tahu bahwa di rumah utama ada beberapa tamu yang Senja belum melihat, sebab sebelum magrib setelah mengantarkan minum untuk tamu yang datang sebelum magrib, Senja langsung pergi ke panti di mana solat berjemaah bersama mereka di sana.

"Bu, siapa mereka? " tanya Senja terhadap sang ibu, dengan senyuman yang mengembang dari wajah nya. Mereka sedang ngobrol bersama di ruang tengah.

"Hallo, Ka perkenalkan kami anak-anak dari kota A, yang akan menyelesaikan tugas akhir kuliah di Desa ini dan akan tinggal di rumah ini" ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum ramah ke arah Senja.

"Kenalkan ini anak pertama saya, Namanya Senja" kata Bu Pertiwi mengenal kan anaknya terhadap mereka semua.

"Oh, iya. Bu, sudah di siapkan belum kamarnya? di depan kan masih ada beberapa kamar yang kosong, takut di sini mereka nggak nyaman barengan" kata Senja sambil tersenyum tipis menatap Wajah teduh sang Ibu.

"Ibu juga rencana nya seperti itu, biar mereka menepati kamar yang di sanah" jawab sang Ibu.

Setelah cukup lama, mereka bercakap-cakap di ruang tengah dan pada akhirnya Bu Pertiwi mengajak tamunya untuk segera pergi ke kamar yang sudah di siapkan oleh Senja, dan memang anak itu sangat cekatan.

Kebetulan kamar yang ada di depan cukup untuk tidur ber lima, di sanah juga lengkap dengan tempat tidur. Kebetulan kamar tersebut di desain untuk kamar anak-anak yang tinggal di panti.

Setelah semuanya sudah selesai, Senja juga sudah berada di dalam kamar.

Rutinitas nya sebelum tidur selalu membaca tentang pelajaran nya di kampus, kebetulan senja juga sedang menyelesaikan skripsi nya.

Dia kuliah jurusan pendidikan agama, dan mempunyai cita-citanya ingin melanjutkan kuliah nya di Kairo.Senja juga termasuk anak yang cerdas, dia tidak seperti gadis Desa lainnya.

Hanya saja dia tidak mengutarakan keinginannya untuk kuliah di sana, sebab jika Ayah dan Ibunya tahu sudah pasti mendukungnya tetapi satu alasan Senja, dia tidak ingin meni meninggalkan kedua orang tuanya.

Setelah selesai dengan semua tugas kuliah nya,dia langsung naik ke atas tempat tidur. Dan satu hal yang membuat nya selalu merasakan takut ketika mau tidur, selalu mimpi buruk. Dia selalu bermimpi bahwa ada orang yang ingin memisahkan nya dengan Ibu Pertiwi.Sering juga Senja bangun tengah Malam akibat mimpi yang di alaminya.

Setelah cukup lama dia terus memandang langit-langit kamar, dan berdo'a semoga tidak ada mimpi buruk yang menghampiri nya.

Di tempat lain

Fajar sudah berada di atas tempat tidur dan satu tangannya berada di atas dahi, dia menatap ke atas langit-langit kamar.

Semua teman-temannya sudah berada di alam mimpi, hanya dirinya yang belum bisa untuk memejamkan mata.

Entah itu belum terbiasa dengan tempat baru atau ada hal lain yang mengganggu pikiran nya.

Waktu terus berputar, tetapi menurut Fajar mengapa terasa sangat lama sekali sehingga lama sekali untuk sampai ke pagi.

Dia bangkit kembali, lalu turun dari tempat tidur dan berjalan perlahan keluar dari kamar untuk pergi keluar dan mencari udara segar. Entah apa yang terjadi udara di sini sangat panas sekali padahal sudah sepertiga malam.

Fajar keluar rumah dan setelah sampai berada di luar, dia berdiri lalu melihat ke sekeliling dan pandangan nya tertuju pada seorang perempuan yang berpakaian putih.

"Itu siapa tengah malam ada di luar"Fajar berbicara sendiri sambil memfokuskan pandangan nya ke arah tersebut, lalu dia mengucek-ucek matanya. Dan setelah beberapa saat sokok itu sudah tidak terlihat lagi.

Dan seketika bulu kuduk Fajar berdiri dan masuk ke dalam rumah sambil tergesa-gesa.

Terpopuler

Comments

👙⃝ʀɪsᴍᴀ 𝐙⃝🦜

👙⃝ʀɪsᴍᴀ 𝐙⃝🦜

Wah si fajar gak bisa tidur karna terbayang2 kali ya makanya matanya gak bisa terpejam

2023-05-01

1

𝗙𝗘𝗕𝗕𝗬

𝗙𝗘𝗕𝗕𝗬

mas fajar jual mehong iya payah 🤣🤣🤣🤣

2023-05-01

1

Ra2_Zel

Ra2_Zel

ayo tebak, apa itu putih2, fajar🤭

2023-04-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!