Suaminya Sendiri

Monica menghela nafasnya melihat mobil yang dia kendarai, mobil mahal yang selama ini hanya teronggok di garasi rumahnya dan hanya rutin dilakukan perawatan, selama ini Monica hanya memakai mobil sederhana yang dia beli sendiri, ya.. meskipun tetap saja uang yang dia gunakan dari Marvin, hanya saja tidak terlalu mencolok seperti sekarang.

Dan mobil kesayangannya masih ada di klub malam setelah dia tinggalkan semalam dan Monica baru meminta seseorang untuk mengambilkannya, sedangkan dia harus segera pergi ke perkebunan, karena panggilan dari Jhon.

Maka beginilah, sepanjang jalan Monica mengemudikannya dengan pelan karena takut akan merusak mobil Marvin, meski pemiliknya mungkin tidak peduli, setidaknya terlihat dari Marvin yang bahkan tak pernah pulang bahkan untuk sekedar melihat koleksi mobilnya, tapi tunggu bukankah David juga sudah memberikan semua kunci mobil- mobil itu padanya, itu berarti Marvin memang sudah memberikannya.

Satu hal yang menjadi pertanyaan Monica, jika kelak dia bercerai dari Marvin apa saja yang akan dia dapatkan dari pria itu? semua mobil? rumah itu? tapi jika tidak Monica juga masih punya perkebunan ini dan itu sangat cukup untuk hidupnya, bahkan hasil dari perkebunan tiga tahun ini tak pernah dia pakai dan hanya menjadi penghuni buku tabungannya, lagi pula Monica tak memikirkan apapun asalkan bisa terlepas dari pernikahan konyol ini, Monica bersedia melepas semuanya.

Monica menyapa para pegawainya dan kebetulan sedang memanen anggur, cuaca yang cerah membuat suasana menyenangkan melihat buah anggur bergelantungan. "Nona Mo, kau sudah datang?"

"Ya Paman.. apa kabarmu?"

"Baik Nona?, kau akan menginap?" Jhon bertanya saat melihat sang majikan membawa sebuah tas lumayan besar, dengan segera Jhon mengambil alih tas tersebut.

"Ya, untuk beberapa hari.."

"Ah ya, aku dengar kau juga baru lulus? selamat untukmu" Monica tersenyum dan mengangguk terimakasih.

"Aku sudah katakan bukan ada yang berniat membeli perkebunan anggur kita.." Monica mengeryit.

"Ya, sudah kau katakan bukan jika aku tidak akan menjualnya."

"Sudah aku katakan, namun dia terus berkata ingin bertemu denganmu dan memberikan penawaran tinggi, apalagi dia bilang dia sudah membeli perkebunan milik tuan George."

Monica mengangguk "Biarkan saja dia datang.."

"Paman aku ingin ikut memetik anggur.."

"Tapi Nona.. tidakkah kau diam dan beristirahat lebih dulu sebelum memeriksa pembukuan saja, diluar sedang panas"

Monica menggeleng "Itu bisa ku lakukan nanti, dan kau lihat aku sudah mengenakan ini" Monica menunjuk topinya.

"Baiklah.. aku akan menyimpan tasmu di pondok" Monica mengangguk dan berjalan dengan senang ke arah kebun anggur, untuk sejenak dia ingin melupakan semua masalah rumit yang terjadi tadi pagi.

...

"Kita harus bisa mendapatkan perkebunan ini Dav.. " Marvin melihat sekitar perkebunan Anggur "Kita bisa mendapat hasil wine yang lebih banyak untuk kita impor ke luar negeri"

"Baik, tuan."

"Kau sudah periksa hasil fermentasinya?"

"Sudah tuan, semuanya bagus, wine kita memiliki kwalitas yang bagus."

"Apa kau sudah tahu kapan pemiliknya datang?" David menelan ludahnya kasar "Bukankah sudah aku minta untuk mencari tahu siapa pemiliknya.."

Tentu saja David sudah mengetahuinya, namun David juga tak menyangka jika pemiliknya adalah nyonya Monica, jadi David sudah membuat rencana agar tuannya terlibat kembali dengan sang nyonya agar mereka menjadi lebih dekat.

"Pemiliknya seorang perempuan tuan, dan dia mewarisi kebun ini dari ayahnya yang meninggal tak lama setelah membeli kebun anggur ini."

Marvin mengeryit "Siapa namanya?"

"Yang pasti anda akan terkejut saat tau tuan" tentu saja dan lebih terkejut lagi jika Marvin tahu pemiliknya adalah istrinya sendiri.

"Maksudmu?"

"Wanita itu adalah, wanita yang semalam tuan.." Marvin terdiam, tentu saja dia terkejut lagi- lagi dia harus berurusan dengan wanita itu.

"Bukankah dia sudah bersuami?"

"Ya tuan, suaminya adalah pengusaha dari luar kota dan salah satu pengusaha yang ternama"

Marvin menyeringai "Ini akan mudah David, aku yakin dia akan menjualnya padaku.."

David mendesah "Aku rasa itu sebaliknya tuan.."

"Kau jangan takut Dav, aku punya sesuatu yang akan membuatnya memberikan perkebunan ini padaku"

"Baiklah tuan" entah apa yang akan di lakukan tuannya pada nyonya Monica, dan David harap tidak membuat sang nyonya semakin membenci tuannya.

"Ayo selesaikan ini segera kita harus segera pulang"

David menghela nafasnya lalu mengikuti langkah kaki Marvin.

.

.

.

Anggur di petik dengan hati- hati karena anggur yang di panen dari perkebunan Monica bukan untuk pembuatan wine, seperti milik tuan George yang telah di beli Marvin, Monica bekerja sama dengan beberapa super market yang menjual buah segar.

Monica mengeryit saat melihat sebuah mobil di parkiran pondok, dia baru saja selesai memetik anggur bersama para pegawainya dan memasukkannya ke dalam gudang untuk di sortir dan di kemas.

"Tolong masukan ini juga ya!" Monica meminta salah satu pegawainya untuk membawa keranjang anggurnya, sedangkan dia segera pergi ke pondok.

Di dalam pondok Marvin baru saja datang dan mendudukan dirinya di kursi khusus untuk tamu.

Dengan memperhatikan sekitarnya, Marvin cukup merasa nyaman dengan pondok yang terbuat dari kayu tersebut, terasa sejuk meski cuacanya sedang panas diluar sana.

"Siapa kau?" Marvin menoleh dan melihat Monica yang seketika membelalakan matanya saat melihatnya.

"Kau?, sedang apa kau disini?" Monica menunjuk wajah Marvin.

Marvin menyeringai lalu berkata "Sepertinya kita memang berjodoh.."

Satu kata yang membuat Monica mengepalkan tangannya "Jodoh.." Monica mendengus "Jodoh yang akan terputus.."

"Jadi kau pria yang akan membeli perkebunan anggurku" Monica melipat tangannya di dada, lalu dengan santai duduk di kursi di depan Marvin.

Monica menatap David yang mengangguk dengan wajah datar lalu mendengus, saat David pergi..

Dan kini tinggal Monica dan Marvin, duduk berhadapan.

"Berapa yang kau mau.. aku ingin membeli perkebunanmu.."

Kali ini Monica yang tersenyum menyeringai "Bukankah sudah ku bilang aku tidak akan menjualnya."

"Kau yakin? aku memberi penawaran bagus untukmu"

"Aku tidak tertarik!"

"Jika saja kau tidak keras kepala, dan menerima tawaranku baik- baik.."

Monica mengeryit.

Marvin mengangguk "Bukankah kau sudah memiliki suami?" Monica tidak menjawab dan hanya memalingkan wajahnya, tentu saja dan suaminya kini sedang duduk di depannya.

"Bagaimana jika suamimu mengetahui jika istrinya ternyata wanita yang nakal.."

Monica menatap Marvin dengan tajam "Apa maksudmu?"

Marvin menggoyangkan ponselnya lalu memutar sebuah vidio, dimana Monica sedang setengah sadar menggoda dan meraba bahkan meremas tubuh Marvin.

Marvin menyeringai melihat Monica membelalakan matanya dengan wajah merah "Brengsek!" umpatnya.

Monica mengulurkan tangannya akan merebut ponsel Marvin, namun dengan cepat Marvin menjauh dan memasukan lagi ponselnya ke dalam saku celananya.

"Berikan itu, dan hapus vidionya!" Monica meradang nafasnya naik turun.

"Dasar baji ngan! apa maumu?!"

Marvin terkekeh "Bukankah sudah ku bilang, aku ingin membeli perkebunanmu"

Monica memejamkan matanya lalu menghela nafasnya dalam- dalam.

"Jika tidak, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku akan mengirimnya pada suamimu.." Monica terdiam, lalu tak lama dia terbahak. "Kau kira ini lucu, bagaimana jika suamimu tahu tentang kelakuanmu?"

"Ya.. ya, berikan saja itu pada suamiku, ah.. perlukah aku berikan no ponselnya.."

Marvin mengerut saat melihat Monica tidak takut sama sekali dengan ancamannya, seolah dia tak peduli dengan nasib keluarganya.

Sedangkan David menepuk dahinya saat mendengar percakapan antara tuan dan nyonyanya di balik pintu

"Dasar bodoh, bagaimana jika dia tahu dialah suaminya."

Tidak mengapa bukan jika dia mengumpat bosnya lagipula Marvin juga tidak tahu.

...

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

😂😂😂😂😂

2025-03-21

0

Siti Masitah

Siti Masitah

ekspor bukan impor thor

2025-02-01

0

May Keisya

May Keisya

emang oon🤣🤣🤣

2024-07-02

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Monica Harvey
3 Marvin Alfaro
4 Pernikahan Kilat
5 Pernikahan Alexa
6 Bunga Lily
7 Memulai Kembali
8 Aurora..?
9 Merasa Terhina
10 Tiga Tahun Kemudian
11 Pertemuan
12 Tidak Mengenali
13 Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14 Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15 Sial..?
16 Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17 Suaminya Sendiri
18 Kesialan Monica
19 Tertangkap
20 Terkurung
21 Siapa Suaminya..?
22 Warisan Terakhir
23 Tidak Akan Bercerai
24 Alasan Marvin
25 Kesempatan
26 Bunga..?
27 Memikat
28 Bukan Up tapi Promo
29 Mengawasi
30 Terbakar
31 Pergi Ke Perkebunan
32 Misteri Marvin
33 Agnes Dan Sofia
34 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35 Ambisi Stevan
36 Alasan Sebenarnya
37 Lebih Dekat
38 Lebih Intenss
39 Awal Baru
40 Sakit Sekali..
41 Mengetahui
42 Berpisah..?
43 Tidak Akan Menyerah
44 Pergi
45 Andrew
46 Belum Ketemu
47 Bertemu Sofia
48 Menemui Dokter
49 Bagaimana Perasaanmu?
50 Bertemu Lagi
51 Pulang
52 Tetap Bercerai
53 Tidak Rela
54 Melakukannya Untukmu
55 Bersatu Kembali
56 Mendampingi
57 Jangan Beraninya kau!
58 Ingin Punya Tiga Anak
59 Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60 Dear My Ex Husband
61 Promo
62 Kisah Belum Usai
63 Boleh Mampir
64 My Sweet Daddy
65 Broken Marriage
66 Mampir Yuk!
67 mampir yuk
68 Bukan Sekedar Secretary
69 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Monica Harvey
3
Marvin Alfaro
4
Pernikahan Kilat
5
Pernikahan Alexa
6
Bunga Lily
7
Memulai Kembali
8
Aurora..?
9
Merasa Terhina
10
Tiga Tahun Kemudian
11
Pertemuan
12
Tidak Mengenali
13
Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14
Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15
Sial..?
16
Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17
Suaminya Sendiri
18
Kesialan Monica
19
Tertangkap
20
Terkurung
21
Siapa Suaminya..?
22
Warisan Terakhir
23
Tidak Akan Bercerai
24
Alasan Marvin
25
Kesempatan
26
Bunga..?
27
Memikat
28
Bukan Up tapi Promo
29
Mengawasi
30
Terbakar
31
Pergi Ke Perkebunan
32
Misteri Marvin
33
Agnes Dan Sofia
34
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35
Ambisi Stevan
36
Alasan Sebenarnya
37
Lebih Dekat
38
Lebih Intenss
39
Awal Baru
40
Sakit Sekali..
41
Mengetahui
42
Berpisah..?
43
Tidak Akan Menyerah
44
Pergi
45
Andrew
46
Belum Ketemu
47
Bertemu Sofia
48
Menemui Dokter
49
Bagaimana Perasaanmu?
50
Bertemu Lagi
51
Pulang
52
Tetap Bercerai
53
Tidak Rela
54
Melakukannya Untukmu
55
Bersatu Kembali
56
Mendampingi
57
Jangan Beraninya kau!
58
Ingin Punya Tiga Anak
59
Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60
Dear My Ex Husband
61
Promo
62
Kisah Belum Usai
63
Boleh Mampir
64
My Sweet Daddy
65
Broken Marriage
66
Mampir Yuk!
67
mampir yuk
68
Bukan Sekedar Secretary
69
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!