Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?

Monica menghela nafasnya saat melihat David yang sedang menyetir di depannya, setelah drama pagi tadi yang membuat Monica terkejut akhirnya David mengantarnya pulang.

David berdehem dan sesekali melihat ke belakang lewat kaca kecil di bagian atas mobil "Kau yang mengusulkan aku dibawa olehnya?"

David mengangguk "Maafkan aku Nyonya, aku hanya khawatir, sesuatu terjadi jika kami meninggalkan anda.."

"Tetap saja kenapa kami harus tidur di kamar yang sama" Keluh Monica.

"Setidaknya anda tidur dengan suami anda nyonya.."

"Yah kau benar, tidak tahu jika aku di temukan pria lain.."

"Ya.. anda beruntung bukan?"

"Tetap saja! kenapa kau tidak mengantarku pulang!" Monica ingin memukul David.

"Maaf Nyonya sebelumnya bukankah anda memberi isyarat agar aku diam dan tidak memberitahu siapa anda, aku kira aku tidak punya hak untuk mengatakannya tadi malam.."

Monica mendesah, ya.. ini juga salahnya. Terlanjur malu di awal dia harap, tidak pernah melihat Marvin hingga bercerai namun nyatanya dia terus saja bersinggungan dengan pria itu..

"Apa Marvin tidak pernah ragu melakukan itu pada wanita?" David mengerutkan keningnya.

"Maksudku tidur di ranjang yang sama dan berdua.." Apa- apaan ini kenapa lidah Monica rasanya kelu.

"Ah, maaf nyonya. Tuan Marvin memang terlihat brengsek, namun dia pria yang kolot.. dia bahkan tidak melakukannya dengan kekasihnya dulu.."

"Kau tahu sekali.." Monica mencibir.

"Aku selalu bersamanya nyonya.."

'Lalu kenapa dia melakukannya padaku..' Monica bergumam dalam hati 'Bukankah dia tidak tahu jika aku istrinya, ah sial.. ini membuatku pusing'

'Tapi tunggu dulu, ini yang pertama untukku, tapi kenapa aku tidak merasakan apapun? bukankah yang pertama akan terasa sakit, dan aku sama sekali tidak merasakannya, sial apa Marvin menipuku..'

"Anda memikirkan sesuatu nyonya?" Melihat Monica yang hanya diam David pun bertanya.

"Dav, bolehkah aku meminjam ponselmu?" David menghentikan mobilnya sesaat lalu memberikan ponselnya.

"Silahkan nyonya.."

Monica menekan beberapa angka lalu mendekatkannya di telinga, terdengar beberapa kali nada tunggu hingga seseorang mengangkat panggilannya.

"Hallo?" suara di sebrang sana sangat parau dan lemas.

"Agnes, ini aku Monica.."

"Monica..! gadis sialan kau meninggalkan ku, aku kira kau hilang di culik pria hidung belang, aku bahkan tidak berani pulang, karena takut sesuatu terjadi padamu!" Monica meringis saat mendengarkan Agnes bicara dengan nada tinggi.

"Maafkan aku, dimana kau aku akan menjemputmu?"

"Tidak- tidak aku akan datang kesana, dan memastikan kau baik- baik saja!"

"Baiklah.." Monica mengirimkan alamat rumahnya kepada nomor ponselnya sendiri yang di pegang Agnes.

....

"Terimakasih David.."

"Sama- sama nyonya, aku pamit.."

"Ah, Dav.. apa kau sudah memberikan surat ceraiku?" David mengangguk.

"Aku harap dia segera menanda tanganinya.."

"Emmm Nyonya, apa anda tidak berfikir untuk kedua kalinya, apalagi semalam.."

Monica mengalihkan tatapannya "Aku bahkan memikirkannya lebih dari seribu kali, jadi jangan hanya karena kejadian ini aku berubah fikiran."

David menghela nafasnya, dia ingin mengatakan bahwa Marvin pria yang baik bahkan nyonya nya sudah tahu sendiri semalam saja saat nyonya nya tidak sadarkan diri, tuannya tidak menyentuhnya, bukankah dia kuat terhadap godaan wanita, dan itu berarti tuannya tipe pria yang setia, bukankah itu patut di pertimbangkan, tapi melihat raut nyonya nya yang tidak terkesan sama sekali jadi David hanya bisa pasrah saja.

"Baiklah nyonya" Yang David tak tahu jika Marvin mengatakan bahwa dia dan Monica telah melakukannya saat Monica tidak menyadarinya.

Monica mengangguk "Jika sudah kamu bisa langsung beritahu aku, secepatnya aku akan pergi dari sini."

"Apa..?!"

"Monica.." Monica menoleh dan melihat Agnes keluar dari sebuah mobil lalu diikuti seorang pria.

"Sekali lagi terimakasih Dav.." David ingin bertanya lebih lanjut tentang nyonya yang mengatakan akan pergi, namun saat melihat raut nyonya nya yang begitu risi dengan kehadiran temannya , David sadar dia harus segera pergi.

...

"Wah.. kau gila Mo, ini rumahmu?" Agnes menyimpan tas Monica di atas meja.

Monica menipiskan bibirnya "Tidak aku hanya menumpang sementara disini.. duduklah,"

Monica menyadari raut bingung Agnes juga seorang pria di sebelah Agnes yang Monica tahu adalah kakak dari wanita itu, Agnes pasti sangat panik hingga meminta bantuan Alderaldo..

"Kalian ingin minum apa..?" Monica segera mengalihkan perhatian..

"Ah aku butuh kopi, aku tidak tidur semalaman dan hanya mencari mu."

"Aku juga.." Alderaldo mengangkat jarinya.

"Baiklah.." Monica mengangguk ke arah pelayan yang mengerti dan segera pergi untuk mengambil pesanannya "Maafkan aku merepotkan kalian.."

"Kau benar- benar jangan mabuk Mo, kau akan gila, dan ya... siapa pria tadi rasanya aku pernah melihatnya...ah" Agnes menutup mulutnya "Apa kalian melakukan sesuatu semalam?"

"Apa kau menghubungiku dari ponselnya tadi, ah namanya.. David.. benar aku membaca nama itu di ponselmu?"

Alderaldo menegakan punggungnya, terlihat rautnya mengeryit tak suka mendengar perkataan adiknya.

"Tidak_tidak terjadi apapun.." Monica meringis dengan wajah merah. "Dia hanya seorang teman.."

"Kau ini kenapa bicara sembarangan!" Alderaldo mencubit hidung Agnes.

"Ish.. aku hanya bertanya.. baguslah kau beruntung bertemu dengan temanmu, jika tidak entah apa yang terjadi.."

"Lalu apa yang terjadi?" lanjutnya.

"Bisakah kita bicarakan nanti.." Monica menatap canggung pada Alderaldo dan Agnes mengerti maksudnya.

"Baiklah, tapi berjanjilah untuk mengatakannya.." Monica hanya tersenyum memang apa yang harus dia katakan, menghabiskan malam dengan suaminya yang bahkan suaminya tak mengenalinya sama sekali, begitu?.

Itu pasti akan menjadi hal gila.. yang dia ceritakan dan memalukan tentunya.

Pelayan meletakkan kopi di atas meja dan membuat pembicaraan mereka terhenti sesaat.

"Dan juga kunci mobilmu hilang, tapi aku sudah mengatakannya pada petugas keamanan klub untuk memberitahu jika dia menemukannya.."

"Jangan khawatir tentang itu, aku hanya perlu menggantinya dengan kunci yang baru.."

"Ayolah Mo, pasti itu akan sangat mahal.."

"Itu bukan salahmu , aku yang ceroboh.."

..

"Apa yang terjadi semalam?" Agnes menyeret Monica menjauh dari kakaknya, yang berwajah masam sejak pembicaraan mereka tadi.. ya, kakaknya sedang dilanda cemburu. Dia tahu sejak Agnes membawa Monica ke rumahnya kakaknya selalu memperhatikan Monica dan Agnes mengerti arti tatapannya itu, bahwa Alderaldo menyukai Monica.

itu sebabnya Alderaldo begitu khawatir dan ikut mencari Monica semalaman saat Agnes menghubunginya, dia bahkan di marahi pria itu karena tak bisa menjaga Monica dengan baik.

Namun Agnes juga mengerti saat Monica selalu menghindar ketika Alderaldo mendekatinya, dan itu berarti Monica tidak menyukai kakaknya, Agnes mengerti dan tidak mempermasalahkannya, dia juga tak ingin hubungan persahabatannya jadi canggung hanya karena kakaknya.

"Aku sudah bilang tidak ada yang terjadi, aku bertemu temanku dan dia mengantarku ke hotel" Monica mendesah lelah, kejadian kemarin benar- benar membuatnya resah, apa yang di lakukan Marvin padanya, apakah Mereka benar- benar melakukan itu, tapi Monica tidak mengingatnya sama sekali, apa dia harus bertanya pada Agnes, bagaimana rasanya saat melakukannya pertama kali?.

Monica menggeleng, tidak!, bagaimana jika Agnes malah mengejeknya.

...

"Ya, paman Jhon.." Monica baru saja selesai membersihkan diri dan mendengar ponselnya tak berhenti berdering, dan saat melihatnya itu ternyata pengurus perkebunan anggurnya.

"Nona Mo, ada yang datang kemari dan berniat membeli perkebunan kita.."

Monica mengeryit saat mendengar suara di sebrang sana "Katakan padanya aku tidak menjualnya." Monica berkata dengan tegas, perkebunan itu adalah ladang masa depannya apalagi nanti setelah dia bercerai dia akan menetap di pondok yang ada di kebunnya.

"Aku sudah mengatakannya nona tapi orang itu bersi keras ingin bertemu denganmu.."

Monica menghela nafasnya, awalnya dia ingin beristirahat hari ini, dan pergi ke perkebunan esok hari, namun rupanya dunia tak mengizinkannya beristirahat, sepertinya dia akan sangat sibuk mulai sekarang..

"Baiklah aku akan datang."

...

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

semesta mempertemukan mereka lagi dehhh 😁

2025-03-21

1

S.L

S.L

jang seperti sinetrin putar sana putar sini baru dipertemukan....hadeh

2025-03-27

0

Masitoh Itoh

Masitoh Itoh

siapakah yg mau membeli ladang anggur monica

2024-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Monica Harvey
3 Marvin Alfaro
4 Pernikahan Kilat
5 Pernikahan Alexa
6 Bunga Lily
7 Memulai Kembali
8 Aurora..?
9 Merasa Terhina
10 Tiga Tahun Kemudian
11 Pertemuan
12 Tidak Mengenali
13 Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14 Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15 Sial..?
16 Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17 Suaminya Sendiri
18 Kesialan Monica
19 Tertangkap
20 Terkurung
21 Siapa Suaminya..?
22 Warisan Terakhir
23 Tidak Akan Bercerai
24 Alasan Marvin
25 Kesempatan
26 Bunga..?
27 Memikat
28 Bukan Up tapi Promo
29 Mengawasi
30 Terbakar
31 Pergi Ke Perkebunan
32 Misteri Marvin
33 Agnes Dan Sofia
34 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35 Ambisi Stevan
36 Alasan Sebenarnya
37 Lebih Dekat
38 Lebih Intenss
39 Awal Baru
40 Sakit Sekali..
41 Mengetahui
42 Berpisah..?
43 Tidak Akan Menyerah
44 Pergi
45 Andrew
46 Belum Ketemu
47 Bertemu Sofia
48 Menemui Dokter
49 Bagaimana Perasaanmu?
50 Bertemu Lagi
51 Pulang
52 Tetap Bercerai
53 Tidak Rela
54 Melakukannya Untukmu
55 Bersatu Kembali
56 Mendampingi
57 Jangan Beraninya kau!
58 Ingin Punya Tiga Anak
59 Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60 Dear My Ex Husband
61 Promo
62 Kisah Belum Usai
63 Boleh Mampir
64 My Sweet Daddy
65 Broken Marriage
66 Mampir Yuk!
67 mampir yuk
68 Bukan Sekedar Secretary
69 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Monica Harvey
3
Marvin Alfaro
4
Pernikahan Kilat
5
Pernikahan Alexa
6
Bunga Lily
7
Memulai Kembali
8
Aurora..?
9
Merasa Terhina
10
Tiga Tahun Kemudian
11
Pertemuan
12
Tidak Mengenali
13
Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14
Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15
Sial..?
16
Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17
Suaminya Sendiri
18
Kesialan Monica
19
Tertangkap
20
Terkurung
21
Siapa Suaminya..?
22
Warisan Terakhir
23
Tidak Akan Bercerai
24
Alasan Marvin
25
Kesempatan
26
Bunga..?
27
Memikat
28
Bukan Up tapi Promo
29
Mengawasi
30
Terbakar
31
Pergi Ke Perkebunan
32
Misteri Marvin
33
Agnes Dan Sofia
34
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35
Ambisi Stevan
36
Alasan Sebenarnya
37
Lebih Dekat
38
Lebih Intenss
39
Awal Baru
40
Sakit Sekali..
41
Mengetahui
42
Berpisah..?
43
Tidak Akan Menyerah
44
Pergi
45
Andrew
46
Belum Ketemu
47
Bertemu Sofia
48
Menemui Dokter
49
Bagaimana Perasaanmu?
50
Bertemu Lagi
51
Pulang
52
Tetap Bercerai
53
Tidak Rela
54
Melakukannya Untukmu
55
Bersatu Kembali
56
Mendampingi
57
Jangan Beraninya kau!
58
Ingin Punya Tiga Anak
59
Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60
Dear My Ex Husband
61
Promo
62
Kisah Belum Usai
63
Boleh Mampir
64
My Sweet Daddy
65
Broken Marriage
66
Mampir Yuk!
67
mampir yuk
68
Bukan Sekedar Secretary
69
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!