Tidak Mengenali

Monica membalik tubuhnya dan kembali duduk di kursinya, nafasnya menderu panik, bagaimana bisa dia melihat Marvin di sini, bukan kah Marvin tinggal di luar kota, dan dia bersama dengan wanita lain.. apa dia salah lihat?.

Monica mengepalkan tangannya, lihat Mo semua yang kau lakukan selama tiga tahun ini sia- sia, menunggu suamimu pulang tapi bahkan saat pertama bertemu dia sedang bersama wanita lain.

"Permisi.." Monica mendongak melihat ke arah pria jangkung yang tiba- tiba sudah ada di depannya "Kau sejak tadi melihat ke arah kami?"

Monica mengerutkan keningnya, ada yang aneh..

"Kau tahu tingkah kalian membuat orang tidak nyaman.." Monica menegakkan wajahnya, dan memiringkannya sedikit ke kiri apa Marvin tidak mengenalinya?.

Monica masih diam dan memperhatikan pria di depannya, benarkah Marvin tidak mengenalinya.

Marvin mendengus saat melihat gadis di depannya hanya menatapnya dan dia rasa dia tahu apa alasan mengapa gadis itu terus menatap ke meja mereka, gadis ini tertarik padanya. Marvin sedang melakukan pembicaraan bisnis namun wanita di depannya membuatnya kesal dengan bicara hal- hal yang tidak penting, dan sekarang dia harus bicara dengan wanita yang menatapnya aneh hanya agar kesepakatan bisnisnya segera tercapai "Dengar aku sudah memiliki kekasih jadi ku harap kau hilangkan rasa kagum mu itu.." melihat raut gadis di depannya yang terus menatapnya, Marvin kira gadis itu menyukainya.

Monica mengangkat alisnya lalu terkekeh, benar sepertinya Marvin tidak mengenalinya, lihat bahkan dia lupa wajah istrinya sendiri, pria sialan.

"Kagum?" Monica bangkit berdiri, dengan tatapan tajam Monica menatap tepat di mata Marvin, Monica bahkan mengangkat dagunya dengan angkuh "Maafkan aku tapi aku datang kesini untuk makan, jadi aku sama sekali tidak berniat untuk menggaet seorang pria, jika kau punya kekasih sebaiknya jaga dan perhatikan saja kekasihmu, agar dia tak bisa bicara sembarangan.." tunjuk Monica pada wanita di sebelah Marvin.

Marvin tertegun melihat mata tajam Monica, Mata itu.. terasa tidak asing dimana dia pernah melihatnya.. tapi tunggu.. apa maksudnya dia menunjuk wanita di sebelahnya kekasihnya, ayolah jika tidak untuk bisnis Marvin tidak akan mau makan malam dengan wanita di sebelahnya ini.

"Apa maksudmu, sudah jelas sejak tadi kalian melihat ke arahku, aku tahu aku cantik tapi aku risi di perhatikan seperti itu.."

Monica mendengus saat melihat wanita itu menunduk malu, apa menurutnya dia terlihat manis?.. Cihh..

"Lalu apa maksudmu dengan sindikat pencuri, kau kira aku tak mendengar semua ucapanmu.." Marvin mengurut keningnya, ini yang dia benci dengan rekan bisnis seorang wanita, mereka merepotkan, mereka cenderung mencari perhatian. "Kau tahu aku bisa menuntutmu karena mencemarkan nama baik kami.." Monica bisa melihat wanita itu berkedip kaget, mungkin tidak menyangka Monica akan membalas semua ucapannya, wanita itu melihat Marvin dengan tatapan memelas. "Aku dan temanku memang tidak berpenampilan elegan sepertimu, tapi tidak sepantasnya kau menilai orang lain dari cara berpakaiannya."

"Aku tidak bermaksud seperti itu sungguh, tapi aku hanya tidak nyaman kalian perhatikan." wanita itu lagi- lagi melirik Marvin, dia sebenarnya bicara seperti itu hanya untuk menarik perhatian Marvin agar bicara padanya bukan hanya sekedar tentang bisnis tapi rupanya, Marvin malah menghampiri para wanita yang dia katakan.

Marvin menghela nafasnya. "Ayo selesaikan ini sebagai gantinya kalian boleh makan sepuasnya dan kami yang akan membayarnya.."

Monica mengangkat tangannya "Maafkan aku, jika kau punya kekasih maka aku punya suami yang sangat mencintaiku dan sangat tampan.. dan dia tidak akan membiarkan aku menerima uang dari manusia seperti kalian.."

Marvin mengepalkan tangannya, wanita sombong!, tapi kenapa hatinya merasa tersentil dengan kata- katanya, dia juga punya istri, yang hampir saja dia lupa keberadaannya, namun bedanya dia tidak mencintai istrinya, dan yang tak dia duga istrinya melayangkan gugatan cerai padanya, tunggu dulu kenapa dia harus mengingatnya sekarang..

Monica meringis dalam hati, semoga hingga perceraian mereka di sidang dan selesai, mereka tidak akan pernah bertemu, hingga Marvin tidak menyadari bahwa suami yang dia maksud adalah dirinya, bisa besar kepala pria itu, jika mengingat pujiannya.

"Kalian bahkan tidak meminta maaf" Monica menggeleng "Tidak masalah pergilah kembali ke meja kalian dan jangan sampai aku melihat kekasihmu ini menatap remeh lagi pada kami.."

Marvin mengeratkan rahangnya "Kau sangat sombong nona.." dan ayolah wanita ini bukan kekasihnya.

"Mengapa? tidak masalah jika aku juga harus membayar makanan kalian,uangku cukup banyak" Monica mengangkat kartu hitamnya, Monica tidak menyangka setelah sekian lama Monica tak bertemu dengan suaminya pertemuan mereka justru di warnai perdebatan, yah meskipun tidak pernah ada kebaikan saat mereka bertemu.

Dan lihat setelah tiga tahun dia bertemu dengan suaminya yang justru tengah makan malam dengan seorang wanita, dia bahkan tak mengenalinya?. Apa perubahan tubuh dan wajahnya sangat drastis..?

Marvin kembali menghela nafasnya lalu kembali duduk, wanita yang sejak tadi mengangkat wajahnya kini rautnya nampak memerah entah karena marah atau malu.

"Maafkan aku Marv.."

"Silahkan lanjutkan, aku harus segera kembali ke kota ku" Marvin tak ingin membuang waktu lagi, entah kenapa perasaannya tidak nyaman sejak menerim surat gugatan dari istrinya, lalu sekarang dia harus mempermalukan dirinya sendiri.

Monica melihat punggung Marvin sekali lagi, dia saja mengingat wajah Marvin meski memang mengalami perubahan, wajahnya semakin tampan, dadanya lebih bidang dan Monica rasa otot tangannya juga semakin kekar, tapi kenapa Marvin tidak mengenalinya.

"Haiiiish, menyebalkan" gerutunya.

"Ada apa denganmu Mo?" Monica melihat Sofia.

"Ya, kau terlalu bersemangat pada mereka.. dan aku baru tahu kau punya kartu hitam.."

"Entahlah ayo kita selesaikan, dan pergi ke klub, aku rasa aku ingin minum banyak malam ini."

"Kau yakin?"

"Hmm kau bahkan tak kuat hanya minum satu gelas, apa yang akan terjadi jika kau minum banyak?"

Monica mendengus "Aku akan gila!"

"Baiklah ayo pergi dan habiskan kartu hitam mu.."

...

Marvin menutup pintu mobil yang menenggelamkan wanita yang sejak tadi ingin menarik perhatiannya, namun sayang Marvin tak tertarik sedikitpun.

"Terimakasih makan malamnya Marvin, aku senang sekali, aku harap ada kesempatan lain kali.." Marvin hanya mengangguk sopan.

Marvin menghela nafasnya lalu masuk ke dalam mobil nya "Lain kali tak ada persyaratan tak masuk akal seperti ini lagi Dav.."

Davin mengangguk "Tapi ini sepadan dengan yang kita dapatkan tuan, wanita itu punya koneksi banyak pengusaha kaya jika kita bekerja sama dengannya maka kita akan mendapatkan ikan besar yang lainnya.."

"Ya, dan aku tahu bagaimana dia mendapatkan koneksi.." Marvin merenggangkan dasinya. "Kemana selanjutnya?"

"Ke Klub Xxx, Kita akan menemui pemilik kebun anggur yang akan kita beli tuan.."

"Lakukan dengan cepat, aku ingin segera pulang.." Marvin menyandarkan dirinya di sandaran kursi.

"Ehmm tuan, apa kau tidak ingin mengunjungi istrimu lebih dulu.." Marvin mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke arah David.

...

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

dasar suami bodoh bahkan gak mengenali istri sendiri.. konyol sekali kau Marv

2024-05-29

1

Wardahani

Wardahani

aduh monica tolong jgn ke club...nnti klw kau minum lalu mabok berat kayak mn ...thor tolong jgn ada cerita pelecehan atau pemerkosaan ya 🙏🙏🦶

2024-02-06

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

david mati2an menyatukan tuannya dgn nyonyw nya....

2024-02-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Monica Harvey
3 Marvin Alfaro
4 Pernikahan Kilat
5 Pernikahan Alexa
6 Bunga Lily
7 Memulai Kembali
8 Aurora..?
9 Merasa Terhina
10 Tiga Tahun Kemudian
11 Pertemuan
12 Tidak Mengenali
13 Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14 Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15 Sial..?
16 Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17 Suaminya Sendiri
18 Kesialan Monica
19 Tertangkap
20 Terkurung
21 Siapa Suaminya..?
22 Warisan Terakhir
23 Tidak Akan Bercerai
24 Alasan Marvin
25 Kesempatan
26 Bunga..?
27 Memikat
28 Bukan Up tapi Promo
29 Mengawasi
30 Terbakar
31 Pergi Ke Perkebunan
32 Misteri Marvin
33 Agnes Dan Sofia
34 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35 Ambisi Stevan
36 Alasan Sebenarnya
37 Lebih Dekat
38 Lebih Intenss
39 Awal Baru
40 Sakit Sekali..
41 Mengetahui
42 Berpisah..?
43 Tidak Akan Menyerah
44 Pergi
45 Andrew
46 Belum Ketemu
47 Bertemu Sofia
48 Menemui Dokter
49 Bagaimana Perasaanmu?
50 Bertemu Lagi
51 Pulang
52 Tetap Bercerai
53 Tidak Rela
54 Melakukannya Untukmu
55 Bersatu Kembali
56 Mendampingi
57 Jangan Beraninya kau!
58 Ingin Punya Tiga Anak
59 Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60 Dear My Ex Husband
61 Promo
62 Kisah Belum Usai
63 Boleh Mampir
64 My Sweet Daddy
65 Broken Marriage
66 Mampir Yuk!
67 mampir yuk
68 Bukan Sekedar Secretary
69 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Monica Harvey
3
Marvin Alfaro
4
Pernikahan Kilat
5
Pernikahan Alexa
6
Bunga Lily
7
Memulai Kembali
8
Aurora..?
9
Merasa Terhina
10
Tiga Tahun Kemudian
11
Pertemuan
12
Tidak Mengenali
13
Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14
Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15
Sial..?
16
Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17
Suaminya Sendiri
18
Kesialan Monica
19
Tertangkap
20
Terkurung
21
Siapa Suaminya..?
22
Warisan Terakhir
23
Tidak Akan Bercerai
24
Alasan Marvin
25
Kesempatan
26
Bunga..?
27
Memikat
28
Bukan Up tapi Promo
29
Mengawasi
30
Terbakar
31
Pergi Ke Perkebunan
32
Misteri Marvin
33
Agnes Dan Sofia
34
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35
Ambisi Stevan
36
Alasan Sebenarnya
37
Lebih Dekat
38
Lebih Intenss
39
Awal Baru
40
Sakit Sekali..
41
Mengetahui
42
Berpisah..?
43
Tidak Akan Menyerah
44
Pergi
45
Andrew
46
Belum Ketemu
47
Bertemu Sofia
48
Menemui Dokter
49
Bagaimana Perasaanmu?
50
Bertemu Lagi
51
Pulang
52
Tetap Bercerai
53
Tidak Rela
54
Melakukannya Untukmu
55
Bersatu Kembali
56
Mendampingi
57
Jangan Beraninya kau!
58
Ingin Punya Tiga Anak
59
Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60
Dear My Ex Husband
61
Promo
62
Kisah Belum Usai
63
Boleh Mampir
64
My Sweet Daddy
65
Broken Marriage
66
Mampir Yuk!
67
mampir yuk
68
Bukan Sekedar Secretary
69
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!