Pernikahan Alexa

Albert menghela nafasnya saat melihat Monica memasuki kamarnya dengan membanting pintu dan menguncinya, Albert tahu gadisnya masih marah karena sejak pernikahan kilat itu terjadi Monica tidak bicara ataupun menunjukan senyum kearahnya.

Alexa yang mengerti pun hanya mampu mengelus bahu sang Ayah, "Ayah jangan khawatir aku akan belikan makanan kesukaannya, dan marahnya pasti akan hilang" Albert menghela nafasnya.

"Ya.. semoga saja" Alexa mengangguk, sebenarnya dia juga sedikit ragu kali ini mengingat apa yang terjadi bukan sesuatu yang dapat dia bujuk dan dia bayar oleh makanan, jadi semoga saja adiknya sedang kelaparan saat dia membawa makanan untuk membujuknya nanti.

...

Alexa menatap makanan di depannya dengan mengerikan, sungguh jika bukan karena ingin membujuk Monica dia tidak akan membeli makanan junk food sebanyak ini, karena meski rasanya sangat enak tetap saja jika di konsumsi berlebihan akan berdampak buruk bagi kesehatan, contoh yang sangat nyata adalah adiknya yang kini mempunyai berat badan 92 kg karena terlalu banyak memakan makanan siap saji yang kini terhampar di meja makannya.

"Mo, aku sudah membeli makanan kesukaanmu, apakah kau ingin tahu ada apa saja di meja makan.." Alexa mengetuk kamar Monica, berusaha membujuknya agar keluar kamar, dan bicara dengan ayah mereka yang juga tampak murung sejak Monica marah dan tak mau bicara.

Alexa juga ingin merutuk sebanyak- banyaknya pada sang kakek, dia memang ingin adiknya menikah tapi tidak dengan cara seperti ini..

"Mo, ada Pizza, Burger, spaghetti juga pencuci mulut pie strawberry kesukaanmu, jangan lupakan kentang panjang yang kau bilang tak bisa membuatmu kenyang.." Monica masih bergeming, bahkan tak ada suara di dalam kamarnya "Mo, aku tidak akan melarangmu lagi makan sepuasmu jika kau bicara, ayolah kau membuat aku dan ayah sedih.."

Alexa menghela nafasnya saat tak mendapat suara dari dalam kamar Monica, Alexa melihat ke arah sang Ayah yang masih murung tapi juga tak bisa berbuat apapun.

Monica masih menutup telinganya, dia kelaparan sungguh, apalagi mendengar makanan kesukaannya di sebutkan oleh kakaknya, tapi dia merasa marah karena ketidak berdayaannya menolak permintaan kakek tua yang sekarat, namun jika dia menolak apa dia juga bisa hidup tenang, Monica menggeleng.. jelas tidak!, dia akan dihantui rasa bersalah, lalu bagaimana dengan dirinya sekarang, bagaimana dia menjalani kehidupannya yang tiba- tiba sudah menjadi seorang istri..

Monica memejamkan matanya tak peduli dengan kakaknya yang terus mengoceh membujuknya untuk segera keluar dan makan.

Saat Monica bangun hari sudah gelap, dan Monica berusaha bangun, tubuhnya lemas karena mungkin melewatkan makan siang dan makan malamnya, apalagi porsi makannya yang selalu banyak, jadi saat dia tak makan satu kali saja dia akan kelaparan.

Monica keluar dari kamarnya dan melangkah menuju ruang makan, dan membuka lemari es melihat makanan yang tadi di sebutkan kakaknya masih ada, Monica memasukannya ke dalam microwave untuk menghangatkannya.

Menunggu beberapa saat lalu Monica mulai memakannya, Albert dan Alexa melihat dari jauh dan bernafas lega "Setidaknya dia ingat untuk mengisi perutnya.." Alexa mengangguk.

"Baiklah Ayah harus istirahat, aku yakin Momo besok akan kembali seperti semula." Alexa mendorong ayahnya pelan agar memasuki kamarnya.

"Selamat malam ayah" Alexa menutup pintu kamar Ayahnya dan berjalan mendekat ke arah Monica.

"Mo.." Monica mendongak dan melihat kakaknya "Kau baik- baik saja?"

Monica tidak menjawab dia dengan acuh memakan makanannya.

"Mo, fikirkan lah Ayah, kita akan pergi kerumah suami kita dan Ayah akan sendirian di rumah, tapi setidaknya saat kita masih disini kita harus menyenangkan Ayah..

Monica memejamkan matanya "Jika begitu kenapa Ayah membiarkan aku menikah.."

"Mo, kau fikir Ayah mau melepaskan kedua putrinya bersamaan, dia juga terluka, tapi Mo.. seperti kita menyayangi Ayah, Ayah juga menyayangi kakek.."

"Tapi kenapa Ayah tidak memikirkan perasaanku.." Alexa diam.

Monica bangkit hendak pergi ke kamarnya, namun perkataan Alexa menghentikan nya "Mo, besok kita akan fitting pakaian pengantin dan kamu juga harus mencoba gaunmu.."

Monica menggeleng "Tidak akan ada yang mau melihat seorang bridesmaid yang gendut.." Alexa mengerang keras.

"Jika begitu, kenapa kau tidak diet sejak dulu!"

"Kenapa tidak cari saja pendamping wanita yang lain, kenapa harus aku"

"Karena kau adikku!" Alexa menggebrak meja dan membuat Monica terdiam "Berhenti kekanak- kanakkan Mo, tidak kah kau tahu kami lelah mengurusimu!, baiklah lakukan apapun yang kau mau mulai sekarang!" Alexa pergi dan Monica tertegun.

"Kau tidak mengerti karena tidak berada di posisiku.." Monica menundukan wajahnya lalu pergi kearah kamarnya.

Di pagi hari Alexa mendengus melihat Monica sedang menyiapkan makanan di meja makan.

Lihat gadis itu begitu menyebalkan tapi sangat manis, pagi hari akan menyiapkan sarapan untuk mereka dengan menu kesukaannya dan Ayah mereka, jika Alexa pergi nanti dia akan sangat merindukan adiknya, Monica pintar memasak makanan sehat, tetapi dia menyukai junk food, maka dari itu berat badannya terus bertambah.

"Mo.. aku pasti akan merindukanmu.." Alexa memeluk Monica, dan Monica menunduk sambil menangis.

"Aku juga pasti akan merindukanmu." yah mereka selalu seperti itu, jika kemarin mereka bertengkar besoknya mereka akan melupakan satu sama lain.

"Apa kalian juga akan merindukan Ayah?" Monica mendongak melihat Ayahnya, Monica mencebik..

"Jangan bicara padaku, aku masih marah pada Ayah.." Albert terkekeh saat Monica memeluknya.

"Maafkan Ayah.." Albert mengecup ujung kepala Monica.

Monica hanya diam, dia masih dalam dilema apa yang harus dia lakukan mulai hari ini.

Alexa memeluk Monica dan Ayahnya meski tangannya tak dapat memeluk keduanya karena tubuh Monica yang memang besar "Sudah ku bilang diet Mo, aku tidak bisa memelukmu jika begini.."

Monica mendengus dan Albert terkekeh "Tapi Ayah menyukai kau apa adanya.."

"Harusnya aku mencari pria seperti Ayah.." Albert terdiam nyatanya Monica tidak bisa mencari lelaki pilihannya sendiri, karena kini statusnya sudah menjadi seorang istri.

...

Hari pernikahan Alexa pun tiba, Monica dan Alexa baru saja selesai dirias oleh MUA terbaik yang sengaja di datangkan oleh calon suami Alexa, mereka akan pergi ke tempat dimana di adakannya pernikahan, Alexa memasuki mobilnya dengan supir yang datang menjemput, saat Ayahnya dan Monica hendak masuk sebuah mobil memasuki pekarangan rumah mereka.

Monica menahan nafasnya saat melihat Marvin keluar dari mobil tersebut, tentu saja dengan penampilan yang laur biasa tampan, jas yang slim hingga Monica bisa melihat otot tangan yang terlihat kekar, jika Monica bilang tubuh Marvin tipis tentu saja tidak, tubuh Marvin sempurna layaknya pria idaman para wanita, namun tentu saja jika di bandingkan dengan dirinya yang gemuk tubuh Marvin tidak ada apa-apanya.

"Selamat untuk pernikahanmu" Marvin memberikan sebuah kado dan langsung di terima dengan canggung oleh Alexa.

"Terimakasih.." Marvin beralih pada Albert lalu menyapanya..

"Apa kabar Ayah, maaf terakhir kali aku tidak memperhatikanmu"

"Tidak masalah, aku mengerti." Albert tersenyum.

Marvin melihat Monica yang masih berdiri diam "Masuklah kita akan berangkat bersama."

"Tidak usah aku akan.."

"Mo.." Monica berdecak ke arah Albert "Monica akan ikut denganmu."

Monica menghentakkan kakinya dan masuk ke dalam mobil Marvin, sedangkan Albert menghela nafasnya "Dia memang sedikit manja, tapi Monica gadis yang baik, aku harap kau bisa menjaganya dengan baik, aku menyerahkan putriku padamu.."

...

Lanjut..?

Like..

Komen..

Vote..

Terpopuler

Comments

Siti Masitah

Siti Masitah

cita cita langsing hobinya makan

2025-02-01

0

Sandisalbiah

Sandisalbiah

gendut itu momok yg sangat menakutkan bagi sebagian besar kaum perempuan tp kalau takdir hidup harus memiliki badan gendut harus bagaimana.. selain pasra menerima dan di syukuranin aja.. semoga selalu di beri kesehatan kan itu yg terpenting..

2024-05-29

2

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

Marvin menghargai kel. pak Albert juga ya .. biarpun sikap nya kemaren itu rada2 songong .. 😁

2023-09-02

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Monica Harvey
3 Marvin Alfaro
4 Pernikahan Kilat
5 Pernikahan Alexa
6 Bunga Lily
7 Memulai Kembali
8 Aurora..?
9 Merasa Terhina
10 Tiga Tahun Kemudian
11 Pertemuan
12 Tidak Mengenali
13 Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14 Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15 Sial..?
16 Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17 Suaminya Sendiri
18 Kesialan Monica
19 Tertangkap
20 Terkurung
21 Siapa Suaminya..?
22 Warisan Terakhir
23 Tidak Akan Bercerai
24 Alasan Marvin
25 Kesempatan
26 Bunga..?
27 Memikat
28 Bukan Up tapi Promo
29 Mengawasi
30 Terbakar
31 Pergi Ke Perkebunan
32 Misteri Marvin
33 Agnes Dan Sofia
34 Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35 Ambisi Stevan
36 Alasan Sebenarnya
37 Lebih Dekat
38 Lebih Intenss
39 Awal Baru
40 Sakit Sekali..
41 Mengetahui
42 Berpisah..?
43 Tidak Akan Menyerah
44 Pergi
45 Andrew
46 Belum Ketemu
47 Bertemu Sofia
48 Menemui Dokter
49 Bagaimana Perasaanmu?
50 Bertemu Lagi
51 Pulang
52 Tetap Bercerai
53 Tidak Rela
54 Melakukannya Untukmu
55 Bersatu Kembali
56 Mendampingi
57 Jangan Beraninya kau!
58 Ingin Punya Tiga Anak
59 Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60 Dear My Ex Husband
61 Promo
62 Kisah Belum Usai
63 Boleh Mampir
64 My Sweet Daddy
65 Broken Marriage
66 Mampir Yuk!
67 mampir yuk
68 Bukan Sekedar Secretary
69 Gara-gara Mantan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prolog
2
Monica Harvey
3
Marvin Alfaro
4
Pernikahan Kilat
5
Pernikahan Alexa
6
Bunga Lily
7
Memulai Kembali
8
Aurora..?
9
Merasa Terhina
10
Tiga Tahun Kemudian
11
Pertemuan
12
Tidak Mengenali
13
Gugatan Cerai Sudah Dilayangkan
14
Kecupan Setelah Tiga Tahun Berlalu
15
Sial..?
16
Apa Yang Terjadi Sebenarnya..?
17
Suaminya Sendiri
18
Kesialan Monica
19
Tertangkap
20
Terkurung
21
Siapa Suaminya..?
22
Warisan Terakhir
23
Tidak Akan Bercerai
24
Alasan Marvin
25
Kesempatan
26
Bunga..?
27
Memikat
28
Bukan Up tapi Promo
29
Mengawasi
30
Terbakar
31
Pergi Ke Perkebunan
32
Misteri Marvin
33
Agnes Dan Sofia
34
Muhasabah Cinta: Di Akhir Usia
35
Ambisi Stevan
36
Alasan Sebenarnya
37
Lebih Dekat
38
Lebih Intenss
39
Awal Baru
40
Sakit Sekali..
41
Mengetahui
42
Berpisah..?
43
Tidak Akan Menyerah
44
Pergi
45
Andrew
46
Belum Ketemu
47
Bertemu Sofia
48
Menemui Dokter
49
Bagaimana Perasaanmu?
50
Bertemu Lagi
51
Pulang
52
Tetap Bercerai
53
Tidak Rela
54
Melakukannya Untukmu
55
Bersatu Kembali
56
Mendampingi
57
Jangan Beraninya kau!
58
Ingin Punya Tiga Anak
59
Jangan Dibaca Siang Hari Lagi Puasa!
60
Dear My Ex Husband
61
Promo
62
Kisah Belum Usai
63
Boleh Mampir
64
My Sweet Daddy
65
Broken Marriage
66
Mampir Yuk!
67
mampir yuk
68
Bukan Sekedar Secretary
69
Gara-gara Mantan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!