Bagian 5

Sebuah perusahaan sedang mengadakan seleksi pegawai baru untuk perusahaan mereka. Dari beberapa peserta Diana adalah salah satunya.

Diana memperkenalkan dirinya dalam wawancara tersebut, dirinya terlihat begitu gugup hingga meremas tangannya sendiri dengan kuat, ia melakukan hal itu mencoba untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Aku kandidat no 105, Diana Nasution." ucap Disana tegas.

Empat dari kelima Eksekutif yang bertugas untuk menyeleksi para peserta tersebut menyukai Diana karena hasil ujian tertulis milik Diana berada di urutan yang paling atas, Disana juga mempunyai evaluasi magang yang sangat bagus dan di tambah laporan investasi yang sangat mengesankan. Ada senyum di wajah Diana yang gugup ketika mendengar hal itu, ia mengucapkan terima kasih atas pujian itu.

Akhirnya Diana lah yang terpilih sebagai sekretaris pengganti yang akan menggantikan Gina.

********

Gina mengajak Diana berkeliling kantor. Disaat yang bersamaan Diana bertemu dengan Tomy.

"Tomy ... ternyata kamu ..." ucap Diana mendekati Tomy. Tapi Tomy terlihat kebingungan.

“Kenapa kamu menatapku seperti itu? Apa Kamu lupa kepadaku? Ini aku, Diana.” ucap Diana.

“Hei, Diana ... Lama tidak berjumpa.” kata Tomy terlihat masih bingung tapi bisa tersenyum lebar. 

Gina meninggalkan mereka, menuju keruangan kerjanya untuk mengemasi barang nya karena hari ini ia akan pindah ke luar kota untuk menjalan kan bisnis disana.

Keduanya akhirnya duduk di restoran. Tomy pikir mereka bisa makan yang lebih enak karena lama tidak bertemu. Diana pikir tapi tteokbokki lezat karena terlalu lama tinggal di Amerika jadi merindukan makanan ini dan masih ingat kalau Tomy juga sangat menyukai makanan - makanan khas Korea.

“Kamu selalu mengantre demi makanan Korea di kantin.” ucap Diana.

"Apa kamu ingat hal seperti itu?” ucap Tomy, Diana mengaku masih ingat dan memberikan telurnya untuk Tomy.

“Makanlah telur lebih banyak.” kata Diana, Tomy pikir tak perlu agar Diana yang memakanya.

“Tidak, untukmu saja. Kamu cukup kurus sekarang. Aku sedang diet.” ucap Diana. Tiba - tiba mata Tomy berkaca - kaca. Diana binggung tiba - tiba Tomy seperti ingin menangis.

"Sudah lama aku tidak diperhatikan.” ucap Tomy, Diana terlihat bingung.

“Tidak, lupakan saja. Jangan dipikirkan. Apa Kamu kembali ke Indonesia untuk seterusnya atau hanya sekedar berkunjung?” kata Tomy.

“Untuk seterusnya. Mungkin aku kangen rumah. Aku sangat rindu keluarga dan teman - temanku. Aku juga terkadang merindukanmu. Terutama saat musim hujan. Musim saat perjumpaan pertama kita. Dahulu kita bercengkerama dengan banyak senior.” ucap Diana.

"Pasti kamu kesepian di Amerika Serikat.” komentar Tomy.

“Aku mendengar kabarmu dari teman - temanku. Katanya, istrimu sangat cantik. Mereka takjub denganmu.” kata Diana.

“Hentikan ... Mereka hanya basa - basi.” ucap Tomy.

“Aku menjadi agak cemburu ... Dahulu, aku menyukaimu. Kamu tahu kan?” kata Diana. Tomy melongo mendengarnya. 

"Sudahlah, lupakan saja. Itu hanyalah masa lalu kita. Sekarang kita sudah memiliki kehidupan yang berbeda. Jika saja dulu kamu tidak melanjutkan studi mu ke Amerika mungkin aku tidak akan menikah dengan Miranda, wanita si buruk rupa." ucap Tomy.

"Aku mau kita kembali seperti yang dulu. Bagaimana kabar Mama? Aku kangen. Ajak aku ya kerumah mu!"

"Kapan?"

"Sabtu nanti. Aku juga penasaran dengan wajah istri mu itu."

...Dalam kenangan ...

...PoV 2....

Tomy melajukan mobilnya masuk ke area kampus, lalu memasukan beberapa  kaleng minuman pada mesin yang kosong. Sambil mendorong trolly mengaku sangat berat sekali jadi lain kali, akan memilih kerja di kantoran dan menjadi pebisnis yang sukses lalu mendengar suara seseorang memainkan piano.

Diana bermain piano di dalam ruangan, Tomy terus menatap dari depan pintu, saat itu tak sengaja dua mahasiswi mendorong badan Tomy. Tomy pun langsung jatuh masuk ke dalam ruangan. Diana kaget begitu juga Tomy.

“Ini ruang musik ya? Lantainya halus sekali. Ruangannya luas sekali. Berapa luasnya? Kamu baru saja memainkan piano kan? Aku tidak bermaksud mengganggu. Permisi ... Maaf ...” ucap Tomy bergegas menutup pintu dan pergi. 

Tomy akhirnya berjalan dengan Gina keluar kampus. Gina menceritakan para senior di jurusan kesulitan mencari kerja, lalu meminta pendapat Tomy apabila menyerah dan menabung untuk membuka perusahaan kecil - kecilan. Tomy fikir itu bagus.

“Itu cukup bagus kan?” kata Gina lalu melihat tatapan Tomy mengarah pada Diana yang duduk di kerubungi oleh para pria.

"Namanya Diana? Mahasiswi tingkat dua dan gadis tercantik di Fakultas Musik. Dia sangat terkenal. Semua mahasiswa di sini ingin mengencaninya. Apa kamu juga menyukainya?" tanya Gina.

“Tidak ..." ucap Tomy menyangkal. Gina mengejek kalau dari dari tatapan mata Tomt sudah terlihat kalau dia menyukai Diana.

“Menyerahlah. Banyak sekali pria hebat menunggu di sekitarnya. Karena dia, kini klub musik ramai oleh pria. Dan banyak para pria yang pindah jurusan." ucap Gina.

Tomy duduk di taman bersama Diana yang ada diclub musik, diam - diam menatapnya. Dan semua mahasiswa lama tetap ingin ikut club musik.  Tomy berdiri di samping Diana duduk, Ia terlihat gugup dengan sebuah boneka beruang yang sangat besar.

“Hai Diana. Kudengar hari ini ulang tahunmu. Ini ada hadiah kecil dari ku sebagai salam persahabatan.” ucap Tomy.

Diana hendak pergi meninggalkan Tomy di taman, lalu seorang pria datang dengan sebuket bunga mengucapkan selamat ulang tahun. Diana kaget karena pria itu mengetahui ulang tahunya, si pria mengajak Diana pergi dan akan mentraktir makan.

“Aku tidak bisa pergi jauh karena pemain piano favoritku, sedang berada di kampus ini dari Korea dan acara tanda tangannya hari ini." ucap Diana.

Tomy berlari masuk ke sebuah aula dan langsung mengantri, seorang pria memberikan tanda tangan diatas kertas, wajah Tomy terlihat bahagia. Esok harinya, Tomy bertemu kembali dengan Diana mengaku hanya lewat dan melihat antrean panjang.

Keesokan harinya Diana dan Tomy kembali bertemu.

"Aku ikut mengantre karena mengira itu acara tanda tangan selebritas. Ternyata dia pemain piano terkenal. Aku meminta tanda tangannya, tapi tidak tahu apa - apa soal piano. Jadi Terimalah. Aku tahu ini terlambat, selamat ulang tahun.” ucap Tomy dengan gugup lalu bergegas pergi. Diana tersenyum melihat tandatangan sang idola di atas baju kesukaan Diana.

...POV 3...

Tomy terbangun karena teriakan dari luar rumah. Tomy masih setengah sadar.

"Woiiiioo ... buruan buka pintu! Lengan aku sakit." ucap Wanita itu yang tak lain adalah Gina. Tomy berjalan ke arah pintu.

“Jika tidak dibuka pada hitungan ketiga, akan kutendang pintu ini.” teriak Gina.  Akhirnya Tomy pun membuka pintu kamarnya.

“Berantakan sekali. Ini kandang hewan atau apa? Astaga, kamarmu sangat bau seperti kandang kambing.” keluh Gina saat masuk kamar Tomy.

“Kenapa kamu kemari? Bukankah seharusnya kamu berangkat les?” tanya Tomy.

"Hari ini aku tidak mau les. Ada makanan tidak? Aku lapar. Aku ingin tidur disini sambil menunggu jam les selesai, tadi Mama di rumah menampar keras punggungku. Aku bukan anak - anak yang selalu harus di pukul jika tidak mau di suruh." ucap Diana.

“Kamu makin berisi. Lemak kamu sekarang ada di mana - mana. Kalau bodi mu seperti ini jangan harap ada laki - laki yang mau sama kamu.” ejek Tomy melihat sahabatnya itu.

“Aku justru makan lebih banyak saat stres. Kenapa kamar mu bisa berbau dan seberantakan seperti ini.” ucap Gina melihat kamar sahabatnya hampir seperti kapal pecah.

Terpopuler

Comments

Anita Jenius

Anita Jenius

5 like + 1/Rose/cantik buatmu kak.
mari saling mendukung. thanks

2024-05-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!