Terror Dog!!

Terror Dog!!

Pasrah

Aku, seorang pemuda yang menginginkan dunia lain, sebab Aku sangat benci kehidupanku di dunia yang sekarang dan berpikir bahwa kehidupanku akan berubah jika aku berada di dunia yang berbeda ...

"Ya tuhan, Aku meminta kepada-Mu, saat dalam mimpiku biarkan Aku berada di dunia yang berbeda," ucapku dengan penuh pengharapan.

Suatu hari Aku tertidur dengan hanya beralaskan kardus di bawah bintang-bintang yang tertutup awan pada malam yang sunyi. Tiba-tiba! Ketika Aku bangun Aku menemukan diriku berada di tempat yang tidak pernah ku ketahui sebelumnya ....

Apakah ini mimpi?

Aku mulai merasa bahagia seketika berada di dunia baru, karena bagiku dunia ini mungkin dapat merubah nasibku, namun kebahagiaan itu tidak bertahan lama, aku pasrah kepada nasib, kemudian berkata,

"Mengapa hidupku sengsara begini? Apakah Tuhan membenciku?"

Aku semakin pasrah, dan berpikir apa gunanya Aku hidup? Lebih baik jika Aku mati saja.

...SELAMAT MEMBACA KISAH DARIKU...

Suatu  hari saat aku menjalankan kehidupanku yang menyedihkan yaitu bekerja sebagai pemulung. Berjalan menyusuri jalan, mengelilingi kampung serta menyusuri pinggiran sungai untuk mencari limbah botol plastik dan kardus. Saat aku lelah aku mengistirahatkan diriku disebuah toko. Namun,

"Hey! Pergi sana pemulung, jangan mengganggu, muak aku melihat wajahmu, pergi sana." Orang itu mengusirku dengan mengayunkan tangannya.

Dan saat aku lewat di sebuah rumah makan, aku melihat orang-orang di sana sedang makan makanan yang enak, aku pun tergiur tapi apalah dayaku uangku tidak cukup untuk membeli makanan itu dan hanya bisa melihat orang lain makan, namun,

"Kenapa kamu disini, pergi!" Orang pemilik warung makan mengusirku.

"Kau tidak liat ya, pembeli disini jadi gak nafsu makan gara gara kamu!" Aku pun pergi dengan rasa lapar dan iri dengan mata yang putih melihat orang lain makan makanan yang enak.

***

Setelah aku diusir, aku kembali ke pekerjaanku yang menyedihkan, ya ... walaupun pekerjaan ini menyedihkan, namun masih bisa membiayai kebutuhan sehari-hari.

Siang telah berlalu dan malam pun tiba, namun malam hari aku juga masih bekerja, terus dan terus aku bekerja, hingga akhirnya pada jam 21.00 aku selesai bekerja dan kembali ke pemukiman pemulung. Sesampainya di sana,

"Hei, Hajime," ucap orang besar dengan 2 orang tinggi di kanan kirinya memanggil diriku.

"Lo dapet uang berapa hari ini?!"

"Cu-cuma, segini ... bang," ucapku dengan terbata-bata tanpa menoleh 3 orang tadi dan mengacungkan uangku.

"Sini,Berikan padaku!" Orang besar itu mengambil uangku dengan cara paksa.

"Ja-jangan, bang." Aku memohon kepada orang itu, namun,

"Halah, banyak bacot lo," ucap orang itu dan kemudian menendang tubuhku hingga aku terjatuh.

"Habisi dia!" Perintah orang itu kepada 2 orang tadi.

"Ughh!" Suaraku sambil menahan rasa sakit di tubuhku.

terus menerus aku dihajar sampai-sampai aku tidak sadar sudah berapa lama hal itu, dan akhirnya aku pun tidak sadarkan diri. Beberapa jam setelah aku dihajar aku terbangun dari pingsan, dan segera kembali ke tempat tinggal ku dengan berjalan terseret seret, Beberapa saat setelah aku berjalan aku akhirnya tiba di kediamanku yang menyedihkan.

"Aku pulang," ucapku saat tiba, yah walaupun tidak ada siapapun yang tinggal di sini kecuali aku sendiri.

Kalian pasti bertanya-tanya mengapa aku tinggal sendiri? Jawabnya mudah saja, itu dikarenakan aku yang tidak mengetahui siapa keluargaku? Siapa orang tuaku? Apa aku punya saudara atau tidak? Semua itu tidak ku ketahui. Hanya satu hal yang aku ketahui bahwa aku dirawat dan dibesarkan oleh seorang kakek yang sudah lama meninggal dunia. Walaupun sebentar aku bersamanya aku bahagia, namun setelah kematiannya hidupku menjadi sengsara.

***

Aku mengistirahatkan tubuhku yang lelah setelah bekerja dan juga sakit karena dipukul oleh 3 orang tadi. Sekitar 30 menit aku tertidur, ada orang yang datang ke kediamanku dan membangunkan ku dari tidurku. Kemudian aku langsung membuka pintu rumahku, dan ternyata yang datang adalah orang yang ingin menagih hutang. Aku pun berusaha untuk mengalihkan pembicaraan, karena aku masih belum memiliki uang untuk membayar hutang.

"Oh Pak Gin, ada yang bisa saya bantu, Pak?"

"Jangan banyak basa-basi, aku kesini untuk menagih hutangmu, cepat bayar!" ucap Pak Gin meninggikan suaranya kepadaku.

"Tapi kan, Pak ..." ucapku namun langsung dipotong oleh Pak Gin.

"Halah! Tidak ada tapi-tapian, cepat bayar!" bentak Pak Gin kepadaku, namun apalah daya, aku tidak bisa membayar karena kedua orang tuaku sudah tiada.

Namun Pak Gin tidak bisa diajak kompromi, walaupun dengan berbagai cara aku membujuk dan terus mencari alasan, tapi tetap saja tidak diberi belas kasihan.

"Jika kau sekarang tidak bayar, Maka rumah ini aku sita!" tegas Pak Gin kepadaku dan aku hanya bisa terdiam membisu.

"Segera angkat kaki dari rumah ini, jangan bawa barang apapun, karena seluruh rumah dan isinya ini juga belum cukup untuk membayar semua hutangmu!" tegas dan jelas Pak Gin tentang banyaknya hutangku.

Aku pun pergi tanpa pembelaan dengan tidak membawa apa-apa sebagai pegangan. Berjalan tanpa tahu arah, walaupun begitu Aku tidak berhenti berjalan. Terus dan terus hingga aku mulai lelah dan ingin beristirahat.

"Jadi dimana Aku harus beristirahat?"

Aku bertanya pada diriku sendiri tentang tempat istirahatku malam ini. Kemudian aku menemukan sebuah kardus yang cukup besar. Setelah diperhatikan baik-baik, kardus ini merupakan kardus dari sebuah TV LCD yang bermerk LG.

Aku menghamparkan kardus itu agar aku bisa tiduran dan istirahat di atasnya.  Ketika tiduran aku merasakan hawa dingin menyelimuti tubuhku, namun aku hanya bisa bersabar dan menahan rasa dingin ini. Sambil melihat langit malam yang sangat indah dengan ribuan bintang membuat perasaanku menjadi tenang dan melupakan semua masalah yang terjadi hari ini. Perlahan aku memejamkan mata, hingga akhirnya aku tertidur lelap.

...~Keesokan harinya~...

Matahari mulai menerpa diriku, namun hawa ini tidak seperti hawa tempatku tidurku, hal itu datang karena alas tidurku ini terasa seperti rumput bukannya kardus. Kemudian perlahan aku membuka mataku untuk memastikan hal itu hanyalah halusinasiku saja, namun setelah membuka mata, aku melihat di sekelilingku, yang jelas sangat berbeda dari tempatku tidurku semalam.

"Dimana aku?" Sebuah pertanyaan muncul dari benakku.

"Kenapa bisa aku disini?" Diriku bertanya-tanya tentang kejadian yang tidak biasa ini, dan tidak bisa dinalar secara akal. Karena rasa penasaran diriku aku bangkit dan segera menyusuri tempat itu untuk mencari tahu dimana aku berada.

Namun, walau sudah menyusuri setiap penjuru tempat itu, tetap saja aku tidak tahu dimana aku berada. Tapi saat aku menyusuri tempat itu, aku merasa ada yang sedang mengikuti. Semakin lama, semakin juga aku yakin bahwa aku sedang diikuti. Kemudian aku menoleh dan ternyata ...

BERSAMBUNG........

Terpopuler

Comments

Nomor XY

Nomor XY

gilak banget hidupnya..

2024-02-02

1

Ra Ok

Ra Ok

kasian banget hajime/Whimper/

2024-01-07

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!