Ancaman

Bu Naina tak menjawab ucapan Sky.

"Bu, dapat di mana tas ku? Anak kelas berapa yang megambil?" Tanya Sky dengan penasarannya

Bu Naina menatap malas Sky. "Gak perlu kamu tahu, yang Jelas tasmu sudah kembali." Sahut Bu Naina dingin. Berbalik badan, pamit keluar pada Bu Dina.

Kringggg..

Suara bel berbunyi keras, sehingga terdengar ke seluruh penjuru sekolah. Siswa/I berhamburan keluar kelas menuju kantin. Waktu istirahat pertama telah tiba. Saatnya isi perut, untuk menambah energi untuk belajar selanjutnya.

Di kantin sekolah. Terlihat seorang pria yang sedang memegang mangkok berisi mie rebus, pria itu berjalan ke arah seorang siswi yang duduk sendirian di meja paling sudut kantin itu. "Boleh bergabung?" Ujar Pria itu sopan, menarik sudut bibirnya, sehingga menciptakan senyum yang manis. Pria ini memang sangat ramah.

Sky..? gumam si wanita yang diajak bicara.

"Boleh." Sahut siswi yang bernama Marwah itu ramah. Ia geser sedikit bokongnya. Agar lebih memberi tempat lebih lapang pada Sky. Marwah merasa Sky, seperti mau berteman dekat dengannya. Karena pria itu ramah padanya.

Saat Sky hendak duduk di sebelah kanan Marwah. Tiba-tiba saja seorang siswa menyerobot tempat yang akan diduduki Sky.

"Hei, Ragil.. Aku tu mau duduk di dekat Marwah." Protes Sky, menarik tangan Ragil, agar bangkit dari duduknya. Sky ingin PDKT sama Marwah. Karena ia merasa tertarik untuk dekati cewek yang kalem itu.

"Hei... Manusia raksasa, asal kamu tahu ya? aku itu bos di sekolah ini. Kalau aku mau duduk di sini, tak ada yang bisa ngelarang." Ujar cowok bernama Ragil. Sky dikatakan Ragil, manusia raksasa. Karena menurut Ragil, bentuk badannya Sky, gak cocok anak SMA. Terlalu berotot.

"Hei, manusia kerdil. Makanya kau rajin berolah raga. Agar badanmu gak cebong gini." Sky mentoel bahunya Ragil, menunjukkan ekspresi wajah menantang. Ya Ragil, selalu sok berkuasa menurut Sky.

Ragil terlihat emosi. Mukanya yang petak karena anaknya kerdil, memerah bak tomat matang. "Lihat saja, kamu akan menyesal karena menghinaku..!" Ujar Ragil merajuk, ia meninggalkan kantin dengan berurai air mata.

"Dasar anak aneh. Ngatain orang bisa. Tiba ia dikatain, dianya marah." Ujar Sky dengan muka tak seleranya, menatap makanannya. Ia pun melirik Marwah, yang nampak ketakutan padanya. Dan berniat pergi dari kantin itu.

"Kamu napa Wah? apa aku semengerikan itu?" Tanya Sky, menatap heran Marwah yang kini melaluinya. Tiba-tiba saja air muka Marwah berubah drastis.

"Gak Sky, aku harap kamu bisa selamat." Marwah menengadahkan tangannya, ia berdoa untuk keselamatan Sky. "Aku duluan ya?" ujar Marwah dengan enggan, kemudian beegegas meninggalkan kantin.

"Dia kenapa sih, susah sekali deketinnya. Ceehhh.." Decak Sky kesal. Target lari sudah. "Sial..!" ia pun menyendok mie dalam mangkoknya. Mie itu siap meluncur ke mulutnya. Tapi, tangannya ditahan seseorang, sehingga mie mengatung di udara.

Praakk..

Di hadapannya Sky satu kaki mendarat sempurna di atas meja. Sky dengan mata membulat menatap jijik kaki di hadapannya. Mata elangnya menoleh ke sipemilik kaki.

"Turunkan kakimu, sepatamu bau busuk!" Hardik Sky pada Tiger. Tiger adalah gangster di sekolah itu.

Graap..

Tangannya Tiger bergerak cepat meraup dagunya Sky, mengangkat dagunya Sky dengan kesal. Sehingga kini Sky bisa melihat dengan Jelas wajah sangarnya tiger.

"Berani kamu menghinaku?" ujar Tiger geram, saking geramnya air liurnya muncrat sudah saat bicara.

Sky kesal, ia jauhkan tangan nya Tiger dari dagunya. Dan ia lap mukanya yang kena cipratan air liur Tiger.

"Bau jigong!" Umpat Sky dengan kesal menatap Tiger dan beberapa geng nya.

Tiger berang. "Berani kamu!" Ancam Tiger, menunjuk wajah Sky.

Kring..

Bel masuk terdengar jelas ke kantin.

"Siapa takut!" Tantang Sky, menjauhkan kakinya Tiger dari atas meja.

Tiger menyentil hidungnya. Menatap remeh Sky.

"Aku tunggu kamu di lapangan belakang, setelah pulang sekolah!" Tantang Tiger, menatap remeh Sky.

"Ok!" Sahut Sky dengan percaya dirinya.

Ciihh..

"Bersiap lah, kamu akan menghadap TuhanMu hari ini." Ancam Tiger.

"Siapa takut! " Sahut Sky cepat.

Tiger nampak terpancing. Tangannya terlihat melayang di udara. "Bos, jangan sekarang. Bisa diproses Bu Naina kita. Yang piket hari ini, Bu Naina. Nanti saja kita lenyapkan dia di lapangan belakang." Ujar Roy, temannya Tiger.

Tiger merapikan kerah bajunya. "Awas kalau kamu tak nongol di lapangan belakang.

" Siapa takut!" Jawab Sky cepat. Ancaman Tiger, tak berarti apa-apa buatnya.

***

Terpopuler

Comments

nana

nana

ku kirim bunga buat kakak tetap semangat....

2023-02-04

1

erma92_wati

erma92_wati

☕ kopi buat mu thor

2023-02-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!