MISI BERBUAH JODOH

MISI BERBUAH JODOH

Ricuh

Nguuuunnnngg.....

Terdengar suara sirene darurat menggema di salah satu koridor sebuah sekolah elit. Itu artinya semua peserta didik yang ada di seluruh penjuru sekolah itu diwajibkan untuk berbaris di lapangan. Ya, sekolah itu selalu melaksanakan apel pagi, dengan isian acara apel pembinaan dari Kepala sekolah, atau guru piket, serta penampilan siswa/I yang berbeda setiap hari. Apel pagi sangat bermanfaat untuk melatih kedisiplinan dan tanggungjawab bagi setiap peserta didik sebagai modal untuk kedepannya sebagai generasi penerus bangsa.

Untuk itu, sekolah kemudian melaksanakan program pendidikan karakter, yang didalamnya adalah menggelar apel pagi. Selain dapat menekan angka keterlambatan siswa mengikuti jam pelajaran pertama, apel pagi juga bermanfaat untuk menyampaikan informasi-informasi sekolah kepada peserta didik.

"Shiitt... Sial.. Aku telat lagi..!" umpat seorang siswa bernama Sky Ezzan Gavin, ia berlari kencang menuju gerbang, setelah memarkirkan motornya di tempat khusus para siswa, yang ada di luar pintu gerbang. Dari kejauhan, ia sudah melihat para siswa sudah rapi di barisan. Sempat pagar di tutup, ia bisa dikatakan siswa terlambat, dan akan dapat ganjaran, karena ia tak disiplin,. Melanggar aturan sekolah, dengan tidak hadir tepat waktu. Para siswa diwajibkan hadir sebelum pukul 07.00 Wib. Karena pukul 07.00-07.30 Wib, adalah waktunya apel pagi.

Tin

Tin

Tin

Suara klakson motor terdengar tak sabaran. Memberi kode kepada para siswa yang terlambat, agar memberi jalan.

"Pak Ganjar... Jangan tutup gerbangnya..!"

Suara kencang seorang wanita, terdengar merdu dan syahdu di gendang telinganya Sky. Ia pun memutar lehernya, guna melihat wanita yang berteriak memanggil pak Ganjar. Ia kenal suara itu. Itu suaranya Bu Naina Az-zahra. Wali kelasnya Sky, sekaligus guru yang membawakan mata pelajaran Biologi.

Syur...

Rasanya angin surga telah menerpa wajah Sky, saat sang ibu guru yang ia taksir melintas di hadapannya. Wangi.... Seger... Itulah yang akan sampai ke otak, disaat berdekatan dengan Bu Guru cantik, tapi galak itu.

Byuurr...

Para siswa yang terlambat bergegas masuk gerbang, mereka memanfaatkan kesempatan itu, untuk masuk. Karena apabila sudah lolos masuk gerbang, maka nantinya tetap bisa masuk kela Tetapi terlebih dahulu harus mendapatkan hukuman. Dan apabila siswa yang datang, kemudian gerbang sudah ditutup. Maka, siswa itu tidak boleh lagi masuk ke dalam kelas. Itu artinya siswa akan disuruh pulang ke rumah. Tiga hari berturut-turut telat datang, maka akan dapat surat panggilan orang tua.

"Tas nya diletakkan di depan pos satpam. Dan kalian bentuk barisan lagi di sini. Tak boleh bergabung ke barisan utama. Pengarahan dari kepala sekolah sedang berlangsung." Ujar Bu Susi Dengan tegas. Bu Susi juga terkenal guru yang galak.

"Sial.... Kita telat di waktu yang salah. Hari ini kan guru piketnya circle nya Hitler. Ada Pak Ganjar, Bu Susi, Bu Dewi, dan Itu tu, guru piket nya juga telat, Bu Naina." Ujar siswi bernama Rini, kepada teman di sebelahnya.

"Baris yang rapi, tak ada suara!" Ketus Bu susi lagi, mendekati peserta didik, yang dengan cepat membentuk barisan yang rapi. "Ku dengar suara bisik-bisik, maka kalian tak akan ku ijinkan masuk kelas. Kalian akan ku beri hukuman menghormat bendera hingga dapat waktu pulang." Jelas Bu Suci lagi, menatap malas siswa yang terlambat.

Bu Naina yang baru saja memarkirkan motornya. Meletakkan tas ranselnya, di pos satpam. Ia telat, jadi ia tak berani bawa tas, melewati para guru-guru yang sudah berbaris. Ia perlu ke ruangan tempat pinger print berada. Sempat ia tak pinger pagi, maka ia akan dianggap Alpa. Itu artinya ia tak akan dapat uang makan. Kepala sekolah mereka sangat disiplin, peraturannya sangat ketat. Jadi, pinger print, taj bisa diutak atik.

Terima masih

Terdengar suara dari pinger dengan kuat, hingga guru yang baris di lapangan mendengarnya. Naina, mengekerutkan wajahnya karena sedikit malu. Hari ini dia piket, tapi ia malah telat. Sebenarnya belum masuk kategori telat, karena batas pinger itu pukul 07.30 Wib, dan sekarang masih pukul 07.22 Wib. Tapi, kan guru piket wajib hadir sebelum apel pagi dimulai.

Naina menyeret kakinya perlahan dari ruang finger. Suara sepatu high heels-nya, menjadi pusat perhatian para guru yang ia lewati, padahal Ia berjalan sudah sangat pelan.

Hehehe

Naina cengir pada guru-guru yang menatapnya. Dan ia pun kini kembali ke kumpulan teman piketnya yang mengurus siswa telat.

"Sky, kamu baru seminggu di sekolah ini. Tapi, dicatatan buku piket, kamu sudah ketiga kalinya telat." Ujar Pak Ganjar tegas menatap Sky yang senyam senyum. Karena kini Bu Naina, ikutan memproses para siswa yang telat.

"Emmm.. Siswa telat gak boleh. Tapi, kalau guru telat boleh!" Jawab Sky santainya, melirik Bu Naina, yang kini sedang menegur siswa laki-laki yang pakaiannya tidak rapi.

Sontak Naina yang ada di tempat itu, dibuat kesal karena ocehan Sky. Ia pun menghampiri Sky. Dalam hati Sky bersorak riang. Akhirnya, ia bisa mendapatkan perhatian gurunya itu.

"Guru juga manusia biasa, kadang ada hal yang tak terduga yang membuat nya telat. Dan, perlu kamu ketahui. Ibu ini, belum tergolong telat." Sahut Naina lembut tapi panekan kalimatnya tegas. "Kalau kamu gak mau ikut aturan sekolah. Kamu bisa keluar dari sekolah ini. Kami para guru, sudah habis kesabaran menghadapi tingkah kalian. Kalian ini sudah akil balik. Kalian sudah tahu mana yang baik dan salah. Tapi, kalian sebagai generasi muda, penerus bangsa tidak menerapkan disiplin sejak dini."

Oouuuumm...

Sky menguap dihadapan Bu Naina. Tentu sikap Sky yang terlihat sepele itu membuat Bu Naina ter singgung. Dinasehati gak mau dengar. Masih mending, masuk telinga kiri. Keluar telinga kanan. Ini, .masuk ke telinga pun tidak.

"Bu Naina, sudah. Ibu masuk aja ke kantor. Biar, siswa yang telat ini kami yang urus. Ibu pasti lelah kan?" Bu Susi mendekati Bu Naina.

Ya, Bu Naina pulang ke rumah orang tua nya hari sabtu itu. Karena dia ada cara keluarga di hari minggu. Emang sih kampung orang tuanya gak jauh dari tempat ia kerja. Hanya memakan waktu 1 jam perjalanan naik motor. Dan Naina ngekos di dekat ia kerja. Jadi, hari ini, ia berangkat kerja dari rumah ortunya.

Bu Naina pun memilih masuk ke ruangan guru. Apalagi apel pagi da selesai. Jadi, ia tak ikut memproses siswa yang telat.

"Baiklah anak anak, siswa yang ada di barisan ini, boleh masuk kelas setelah mengutip sampah sebayak 10." Ujar Bu susi, pada barisan siswa yang telat 15 menit, dan dibarisan itu ada Sky.

Sedang-kan Pak Ganjar, menangani siswa yang ada di luar gerbang. Ia meminta siswa yang datang setelah pukul 07.30 Wib, harus pulang ke rumahnya.

Setelah mengutip sampah. Para siswa itu bergegas mengambil tasnya di pos satpam. Mereka berlari ke ruang kelas masing-masing. Karena bel menandakan les pertama sudah berbunyi.

"Wooii.. Hai tampan...?" Siswa cantik bernama Cindy, memegang tangan Sky yang melintas di sebelahnya.

Sky tersenyum malas, ia jauhkan tangannya Cindy dari lengannya. Karena ia tak mau ditegur oleh guru yang masuk pagi ini.

Sky pun mendudukkan bokongnya d kursinya. Ia lirik seorang pelajar cantik yang juga kini menoleh padanya. Ia tersenyum membalas tatapan gadis yang duduk di dekat jendela itu.

"Suka loe sama Marwah?" ujar teman sebangkunya, menyenggol lengan Sky yang masih menatap Marwah.

"Iihh.. Loe apaan sih. Sekolah... sekolah... Jangan mikir cinta aja loe." Ujar Sky malas. Tangannya bergerak cepat membuka tas nya. Karena guru mereka sudah memulai pelajaran.

"Haahh.... Apa itu Sky..?" Teriak teman sebangkunya Paijo. Paijo sangat terkejut, mendapati tangannya Sky memegang CD berenda dan Ku tang barendo warna merah cabe.

"Haaahh.. Iiihh... Sky yang terkejut tanpa sadar melempar dalaman wanita itu pada Paijo. Dan tepat mendarat di wajahnya. Dua tempurung cup B, melekat sempurna di kedua mata besarnya paijo.

Kwkwkwkk..

Kelas pun jadinya gaduh, semua siswa tertawa terbahak-bahak. Saat melihat wajah Paijo ditutupi oleg BRa itu.

" Iihh...!" Paijo yang terkejut. Melempar BRA itu kesembarang arah. Dan mengenai siswa lainnya. Kelas itu semakin gaduh, karena dalaman itu ter oper ke mana-mana. Dan kegaduhan itu terus saja bertambah semarak. Selaras dengan suara Bu Guru yang meminta siswanya untuk diam.

Bu Naina yang sedang kontrol ke kelas kosong, mendengar keributan di kelas 12 IPA. Ia pun bergegas menuju rungan itu.

Dan

Paaakk....

BRa itu pun mendarat sempurna di wajahnya Bu Naina. Ia raih kelelawar itu, dengan wajah menegang, dengan kedua mata melotot sempurna.

"Iihhh....!" Ia pun teriak histeris, saking terkejutnya mendapati BRA warna merah cabe itu menempel di tangannya.

***

Hai Readers sayang, yuk dukung novel ini dengan men subscribe, like, komentar positif, hadiah dan Vote ya say. 😍🙏

Terpopuler

Comments

Siti Nurmila

Siti Nurmila

koplak

2023-02-06

1

nana

nana

q mampir kak.... terimakasih tetap semangat berkarya....

2023-02-04

0

Baby_Al

Baby_Al

labjut... lucu

2023-02-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!