19 : Azelia yang Menjadi Aneh

Pola blazer sudah langsung dibuat. Arnita melakukan pemotongan polanya masih di lantai depan mesin jahit hingga suasana di sana terbilang berantakan. Arnita begitu serius sekaligus bersemangat melakukannya, hingga wanita itu tidak sadar, sang suami yang penasaran dengan kinerjanya, sibuk mengamati dari kejauhan.

Ketika akhirnya Arnita merasa lelah dan kantuk pun turut mengganggu kesibukannya, wanita itu memilih berhenti sejenak. Arniat berniat membuat kopi, tapi kenyataan pintu depan yang tak sengaja ia pergoki dalam keadaan sempurna, berhasil mengusiknya.

Awalnya Arnita berpikir, dirinya lupa menutup pintu setelah kepergian Restu yang bisa jadi pamit, tapi ia tak mendengarnya. Namun, nyatanya mobil Restu ada di halaman depan dan orangnya pun tengah fokus bekerja di depan laptop. Restu duduk sila, membiarkan laptopnya di atas meja laptop.

Kali ini giliran Arnita yang diam-diam mengamati. Apalagi Restu duduk dalam keadaan agak membelakanginya. Punggung kokoh Restu sesekali Arnita pergoki menjadi agak membungkuk, selain tangan kiri pria itu yang kadang membenarkan bingkai kacamatanya. Kenyataan kini membuat Arnita mengetahui, bahwa ketika sedang bekerja, suaminya itu terlihat berkali-lipat lebih serius.

“Bahkan pas senyum saja wajahnya lebih seserius dari saat sesi pengambilan foto KTP. Bentar deh, ... memangnya Mas Restu pernah senyum? Mmm, tapi kayaknya hari ini dia sempat senyum deh. Iya, kan? Apa aku salah ingat?” lirih Arnita yang berbicara dengan dirinya sendiri sembari melangkah ke dapur kemudian membuat kopi.

Sekitar lima menit kemudian, Restu yang masih anteng di depan laptop, refleks menghela napas pelan sekaligus dalam udara di sekitar. Pria itu mencium aroma kopi yang begitu harum dan ia yakini karena penyeduhannya menggunakan air benar-benar mendidih. Kemudian dengan sendirinya lirikannya terarah ke belakangnya, di sana sudah tak ada Arnita, selain mesin jahit yang baru ia sadari tak lagi terdengar beroperasi. Paling mencolok di dinding atas mesin jahit sudah dihiasi sebuah blazer wara biru dongker yang begitu feminim.

Senyum hangat merekah dari kedua sudut bibir Restu. Pria itu merasa sangat bangga pada kerja keras sang istri yang tak kalah memukau dari merek ternama, bahkan itu merek luar negeri yang sering dipakai para model dan juga artis. Tak lama setelah itu, Arnita datang membawa dua buah cangkir dan ia yakini kedua-duanya berisi kopi hitam panas.

Belum sempat mengobrol, dan Arnita yang sampai berlutut untuk meletakan kopi milik Restu juga belum sempat duduk, kenyataan di luar yang mendadak dihiasi angin kencang bersama mendung yang juga membuat suasana sangat gelap, membuat Arnita terjaga.

Sempat bertatapan dengan Restu sembari menahan kekhawatiran, Arnita meletakan nampan berisi segelas kopi miliknya. Arnita membuka pintunya dan angin seketika berembus kencang. Beberapa dokumen Restu sampai berterbangan, begitu pula dengan pakaian yang dikenakan mereka. Namun bukan kenyataan tersebut yang membuat Arnita terkejut. Sebab kenyataan kedua tangan Restu yang merengkuh kedua lengannya dari samping, kemudian membimbingnya untuk minggir, jauh lebih mengejutkannya. Malahan, ulah Restu tersebut membuat tubuh Arnita seolah tersengat aliran listrik.

“Kamu mau ngapain?” tanya Restu ketar-ketir menatap Arnita.

“Kucingnya kasihan, Mas!” sergah Arnita panik. Detik berikutnya Restu langsung memboyong masuk kucing-kucing yang awalnya sudah berusaha masuk. Karena tak bed dengannya dan Restu, kucing-kucing itu tak kalah panik ketakutan akibat suasana yang mendadak mencekam.

Setelah sampai membuatkan kandang kucing menggunakan dus yang diisi jarit, kebersamaan mereka terjalin di tikar karakter sembari menikmati kopi hitam buatan Arnita. Tentu saja, kebersamaan kucing di depan mereka, turut menjadi bagian dari mereka. Ibu kucing dan anak-anaknya sudah kompak tidur walau anak-anak kucing masih sibuk menyusu. Kemudian, fokus Arnita tertuju kepada Restu yang ada di depannya. Pria itu izin menghubungi Azelia lantaran memang khawatir.

Lia : Malam ini aku enggak pulang. Aku ada acara kondangan bareng temen. Temenku ada yang nikah.

Belum sempat menghubungi Azelia, ponsel Restu sudah dihiasi pesan masuk dari istri pertamanya itu.

Mas Restu : Jangan pergi apalagi suasananya lagi kurang bagus. Hujan angin ada petir gini. Perginya besok saja bareng aku, aku antar. Enggak apa-apa acaranya sudah selesai, yang penting niatnya.

Lia : Ya enggak bisa gitu, Mas.

Mas Restu : Kenapa enggak bisa?

Lia : Karena aku sudah di jalan.

Mas Restu : Ya sudah, aku susul.

Lia : Mas, ih, enggak usah.

Mas Restu : Memangnya kenapa? Kasih aku alamatnya. Aki takut kamu kenapa-kenapa.

Lia : Aku baik-baik saja karena aku perginya rame-rame. Ya udah yah, Mas ini batreku abis. Nanti aku kabari kalau sudah sampai.

Melihat gerak-gerik Restu yang tak hanya gelisah tapi juga emosional, Arnita menjadi tegang sekaligus takut.

“Memangnya, teman kalian ada yang nikahan?” tanya Restu kesal tak lama setelah dua kali telepon yang ia lakukan kepada nomor ponsel Azelia, tak juga terhubung. Telepon pertama sempat terhubung tapi sengaja dimatikan.

Arnita menggeleng kebingungan menatap Restu. “Teman Lia kan banyak, Mas. Apalagi aku saja empat tahun lebih muda dari dia. Pokoknya teman Lia banyak baik yang seumuran atau lebih tua atau malah lebih muda. Namun kalau teman kami yang nikahan atau setidaknya yang masih dekat daerah sini, setahu aku enggak ada.”

Lia kok jadi aneh, ya? Dia jadi berubah dan sepertinya memang ada yang dia sembunyikan. Andai dia marah kepadaku, dia enggak begini. Malahan dia terkesan sudah enggak marah karena hubunganku dan Nita, meski kalau semacam dendam, aku yakin Lia memang iya, batin Restu.

Hingga malam makin larut, Restu yang masih di kontrakan Arina dan sudah sampai mandi, masih belum bisa tenang sebab nomor ponsel Azelia tak kunjung bisa dihubungi, selain Azelia yang tak kunjung menghubungi Restu.

Makan malam yang Arnita siapkan hanya Restu santap ala kadarnya walau pria itu juga kembali memuji masakan istri mudanya itu.

“Nit,” panggil Restu sembari menghampiri Arnita yang masih duduk di kursi depan mesin jahitnya.

Arnita yang awalnya sedang menjahit setiap kancing blazernya, langsung menoleh. “Kenapa Mas?” Namun jujur saja, jauh di lubuk hatinya Arnita sudah sibuk berdoa agar Restu segera pulang dan malam ini maupun malam seterusnya, pria itu tak sampai bermalam di kontrakannya.

“Coba kamu tolong periksa setiap status teman kalian, siapa tahu memang ada yang bikin status atau malah unggah foto bareng Lia,” pinta Restu masih pusing memikirkan kabar istri pertamanya.

“Oh, oke, Mas. Bentar,” ucap Arnita langsung menyisihkan pekerjaannya ke meja dan meraih ponselnya yang ada di sana.

Karena Restu akan pergi meninggalkannya, Arnita berkata, “Mas sini saja, lihat langsung biar lebih tenang.”

Restu tak jadi pergi. “Takutnya Lia kenapa-kenapa.”

“Kalau kenapa-napa harusnya, enggak. Malahan aku curiganya dia lagi deket sama laki-laki lain soalnya aku paham wataknya Lia, tapi aku juga enggak mungkin bilang ini ke Mas Restu,” batin Arnita.

Cukup lama Arnita membuka setiap status WA temannya dan Azelia, di ponselnya, kemudian berpindah ke fb. Hampir setengah jam mereka menghabiskan waktu mereka untuk itu. Restu yang awalnya hanya berdiri di sebelah Arnita perlahan membungkuk dan berakhir mengungkung pundak istrinya itu menggunakan kedua tangan. Ketika akhirnya mereka tak sengaja saling menoleh, detik itu juga mereka saling bertatapan sekaligus kacau. Sebab karena jarak wajah mereka terlalu dekat, bibir berisi milik Restu menempel di kening Arnita. Dunia kedua sejoli itu langsung berhenti berputar. Dunia mendadak seolah hanya milik mereka.

Terpopuler

Comments

Firli Putrawan

Firli Putrawan

tuh udah ada tanda2 perselingkuhan

2023-06-20

1

Bekti

Bekti

nah arnita aj lgsg paham tuh azelia sm cowok lain 🤦🤦

2023-04-05

0

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-03-25

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Dijebak Di Hari Pernikahan
2 2 : Dinikahkan Paksa
3 3 : Pe-lacur Kelas Kakap
4 4 : Pergi
5 5 : Kecurigaan Demi Kecurigaan
6 6 : Jerat Seorang Juan
7 7 : Arnita yang Sudah Mengorbankan Semuanya
8 8 : Restu yang Jadi Perhatian
9 9 : Mengenai Hamil dan Anak
10 10 : Kebohongan Sita dan Ibu Misya yang Terkuak
11 11 : Empat Hati Di Antara Cinta Dan Obsesi
12 12 : Kamu Cukup Bilang Apa yang Kamu Mau
13 13 : Sidang Dan Keadilan ( Bagian 1)
14 14 : Sidang Dan Keadilan (Bagian 2)
15 15 : Azelia yang Tidak Mau Dicerai
16 16 : Memiliki Dua Istri
17 17 : Pertama Kali Tampil Ke Umum Berdua
18 18 : Jangan Canggung
19 19 : Azelia yang Menjadi Aneh
20 20 : Terbalas
21 21 : Badai Setelah Pelangi
22 22 : Menjemput Istri
23 23 : Merasa Sangat Lelah
24 24 : Sepuluh Hari Ke Depan
25 25 : Hamil?
26 26 : Babak Baru Kehidupan Arnita
27 27 : Kemarahan Restu dan Kehidupan Baru
28 28 : Arnita yang Sekarang
29 29: Mario Dan Devano
30 30 : Restu, Si CEO Baru
31 31 : Vano, Anakku, Kan?
32 32 : Kenapa Kamu Begitu Mirip Denganku?
33 33 : Rindu
34 34 : Wanita Ini Istriku!
35 35 : Papah
36 36 : Menjadi Orang Tua Siaga
37 37 : Restu, Si Papah Sekaligus Suami Idaman
38 38 : Mamah Mertua
39 39 : Maksud yang Masih Sama
40 40 : Cemburu dan Pria yang Sama
41 41 : Papahnya Vano
42 42 : Istrinya CEO
43 43 : Peringatan Keras Dari Anak
44 44 : Makan Malam Romantis
45 45 : Satu Tahap Yang Membahagiakan
46 46 : Korban Keegoisan Orang Tua
47 47 : Kecolongan
48 48 : Pemecatan dan Ganti Rugi
49 49 : Perjuangan yang Melelahkan
50 50 : Bakti Suami Sekaligus Bos
51 51 : Makan Malam yang Membongkar A-IB
52 52 : Papah Pelit
53 53 : Pulang Kampung
54 NOVEL BARU YANG UP TIAP HARII!!
55 54 : Balas Dendam Pun Dimulai
56 55 : Misi Terselubung
57 56 : Tolong Berguna Untuk Arnita Sekali Saja!
58 57 : Hujan Petir
59 58 : Jadi Anak Papah
60 59 : Luka Dari Penyesalan
61 60 : Akhir Dari Perselingkuhan
62 61 : Devano yang Belum Mau Punya Adik
63 62 : Hamil Lagi Dan Makin Sayang
64 63 : Bertemu Azelia
65 64 : Secuil Penderitaan Azelia
66 65 : Bendera Perang
67 66 : Papah Terbaik
68 67 : Surat Balasan
69 68 : Trauma Devano
70 69 : Tak Mau Kehilangan
71 70 : Langsung Minder
72 71 : Reuni Mantan
73 72 : Sidang Dan Talak Tiga
74 73 : Azelia yang Terus Menunggu
75 74 : Menutup Kisah
76 75 : Luka Mental dan Batin
77 76 : Kami yang Dulu Dibuang
78 77 : Bertemu Pak Ramlan
79 78 : Terlalu Capek
80 79 : Kembar Beda Generasi
81 80 : Hari Pertama Devano Sekolah
82 81 : Ingin Anak Perempuan
83 82 : Menyiapkan Butik Dan Pakaian Pernikahan
84 83 : Akhirnya Devano Belajar Jadi Kakak
85 84 : Berproses Menjadi Berguna
86 85 : Hari-Hari yang Membahagiakan
87 86 : Harus Pakai Otak
88 87 : Pulang Kampung Rame-Rame
89 88 : Sudah Sampai Kampung
90 89 : Tidak Diizinkan Menjadi Bagian
91 90 : Kabar Duka Dan Sunat
92 91 : Syukuran Sunat Devano dan Rayyan
93 92 : Rencana Jahat Azelia
94 93 : Anak Papah
95 94 : Isi Pikiran Azelia
96 95 : Menjadi Ipar
97 96 : Keadaan Azelia
98 97 : Papahku Super Hero!
99 98 : Ketiga Anak Arnita
100 99 : Membahagiakan Anak-Anak
101 100 : Anak Ke Tiga
102 101 : Hamil Dan Menikah
103 102 : Gaun Pengantin
104 103 : Devano Dan Segala Pesonanya
105 104 : Taubat yang Terlambat
106 105 : Ibarat Pelangi
107 TAMAT
108 Novel Devano : Dibuang Calon Suami Dan Menjadi Kekasih Bos!
109 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
110 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
111 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
112 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
113 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
114 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
115 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
116 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1 : Dijebak Di Hari Pernikahan
2
2 : Dinikahkan Paksa
3
3 : Pe-lacur Kelas Kakap
4
4 : Pergi
5
5 : Kecurigaan Demi Kecurigaan
6
6 : Jerat Seorang Juan
7
7 : Arnita yang Sudah Mengorbankan Semuanya
8
8 : Restu yang Jadi Perhatian
9
9 : Mengenai Hamil dan Anak
10
10 : Kebohongan Sita dan Ibu Misya yang Terkuak
11
11 : Empat Hati Di Antara Cinta Dan Obsesi
12
12 : Kamu Cukup Bilang Apa yang Kamu Mau
13
13 : Sidang Dan Keadilan ( Bagian 1)
14
14 : Sidang Dan Keadilan (Bagian 2)
15
15 : Azelia yang Tidak Mau Dicerai
16
16 : Memiliki Dua Istri
17
17 : Pertama Kali Tampil Ke Umum Berdua
18
18 : Jangan Canggung
19
19 : Azelia yang Menjadi Aneh
20
20 : Terbalas
21
21 : Badai Setelah Pelangi
22
22 : Menjemput Istri
23
23 : Merasa Sangat Lelah
24
24 : Sepuluh Hari Ke Depan
25
25 : Hamil?
26
26 : Babak Baru Kehidupan Arnita
27
27 : Kemarahan Restu dan Kehidupan Baru
28
28 : Arnita yang Sekarang
29
29: Mario Dan Devano
30
30 : Restu, Si CEO Baru
31
31 : Vano, Anakku, Kan?
32
32 : Kenapa Kamu Begitu Mirip Denganku?
33
33 : Rindu
34
34 : Wanita Ini Istriku!
35
35 : Papah
36
36 : Menjadi Orang Tua Siaga
37
37 : Restu, Si Papah Sekaligus Suami Idaman
38
38 : Mamah Mertua
39
39 : Maksud yang Masih Sama
40
40 : Cemburu dan Pria yang Sama
41
41 : Papahnya Vano
42
42 : Istrinya CEO
43
43 : Peringatan Keras Dari Anak
44
44 : Makan Malam Romantis
45
45 : Satu Tahap Yang Membahagiakan
46
46 : Korban Keegoisan Orang Tua
47
47 : Kecolongan
48
48 : Pemecatan dan Ganti Rugi
49
49 : Perjuangan yang Melelahkan
50
50 : Bakti Suami Sekaligus Bos
51
51 : Makan Malam yang Membongkar A-IB
52
52 : Papah Pelit
53
53 : Pulang Kampung
54
NOVEL BARU YANG UP TIAP HARII!!
55
54 : Balas Dendam Pun Dimulai
56
55 : Misi Terselubung
57
56 : Tolong Berguna Untuk Arnita Sekali Saja!
58
57 : Hujan Petir
59
58 : Jadi Anak Papah
60
59 : Luka Dari Penyesalan
61
60 : Akhir Dari Perselingkuhan
62
61 : Devano yang Belum Mau Punya Adik
63
62 : Hamil Lagi Dan Makin Sayang
64
63 : Bertemu Azelia
65
64 : Secuil Penderitaan Azelia
66
65 : Bendera Perang
67
66 : Papah Terbaik
68
67 : Surat Balasan
69
68 : Trauma Devano
70
69 : Tak Mau Kehilangan
71
70 : Langsung Minder
72
71 : Reuni Mantan
73
72 : Sidang Dan Talak Tiga
74
73 : Azelia yang Terus Menunggu
75
74 : Menutup Kisah
76
75 : Luka Mental dan Batin
77
76 : Kami yang Dulu Dibuang
78
77 : Bertemu Pak Ramlan
79
78 : Terlalu Capek
80
79 : Kembar Beda Generasi
81
80 : Hari Pertama Devano Sekolah
82
81 : Ingin Anak Perempuan
83
82 : Menyiapkan Butik Dan Pakaian Pernikahan
84
83 : Akhirnya Devano Belajar Jadi Kakak
85
84 : Berproses Menjadi Berguna
86
85 : Hari-Hari yang Membahagiakan
87
86 : Harus Pakai Otak
88
87 : Pulang Kampung Rame-Rame
89
88 : Sudah Sampai Kampung
90
89 : Tidak Diizinkan Menjadi Bagian
91
90 : Kabar Duka Dan Sunat
92
91 : Syukuran Sunat Devano dan Rayyan
93
92 : Rencana Jahat Azelia
94
93 : Anak Papah
95
94 : Isi Pikiran Azelia
96
95 : Menjadi Ipar
97
96 : Keadaan Azelia
98
97 : Papahku Super Hero!
99
98 : Ketiga Anak Arnita
100
99 : Membahagiakan Anak-Anak
101
100 : Anak Ke Tiga
102
101 : Hamil Dan Menikah
103
102 : Gaun Pengantin
104
103 : Devano Dan Segala Pesonanya
105
104 : Taubat yang Terlambat
106
105 : Ibarat Pelangi
107
TAMAT
108
Novel Devano : Dibuang Calon Suami Dan Menjadi Kekasih Bos!
109
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
110
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
111
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
112
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
113
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
114
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
115
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
116
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!