4 : Pergi

Rumah Azelia dan Restu memang terbilang mewah walau keberadaannya ada di daerah perkampungan. Selain bangunannya yang dibangun di atas lahan luas dan itu merupakan tanah warisan dari orang tua Azelia, fasilitasnya juga mirip fasilitas rumah mewah perkotaan. Dari fasilitas di dalam rumah layaknya shower di kamar mandi dan juga tempat tidur mewah di kamar tamu yang Arnita tempati, maupun fasilitas di luar rumah. Sebab selain sampai memiliki gerbang, rumah yang memiliki halaman luas itu juga turut dihiasi lampu hias di setiap sudut taman maupun benteng rumahnya. Jadi, bukan sebuah anggapan tanpa bukti andai Arnita sampai dicap pela-kor hubungan Restu dan Azelia, setelah apa yang terjadi sekaligus kemewahan yang Restu miliki.

Arnita baru akan keluar dari kamar mandi, tapi seseorang menggedor pintu kamarnya dari luar sekuat tenaga. Pintu bercat putih tersebut sampai bergetar saking kerasnya gedoran yang berlangsung. Menegaskan pelakunya sedang menahan amarah yang begitu besar. Arnita yang buru-buru membuka pintunya sengaja melipir ke sebelah pintu. Sebab Arnita yakin, andai ia ada di belakang pintu, ia pasti langsung terhantam pintu.

Benar saja, pintu yang Arnita buka langsung ditendang sekuat tenaga dan itu masih oleh seorang Azelia yang masih memakai jilbab walau wanita cantik itu telah memakai gaun malam panjang.

“Ngapain kamu malam-malam keramas?!” marah Azelia ketika memergoki keadaan Arnita. Tak beda dengannya, Arnita juga memakai serba panjang. Bedanya, Arnita tidak memakai gaun malam. Arnita memakai piama lengan panjang.

Arnita refleks menggeleng. “Dari pagi, aku baru sempat mandi.” Lebih tepatnya, setengah hari hingga malam, Arnita merenung di bawah shower yang mengalir. Arnita bahkan melupakan semua rutinitas kehidupan pada kebanyakan semacam makan. Sebab sampai sekarang pun, Arnita sampai tidak merasa lapar.

“Suamiku mana?” tanya Azelia masih marah.

Arnita mengernyit heran. “Tadi sama kamu, kan?”

Kesal lantaran jawaban dari Arnita malah sangat tidak meyakinkan, Azelia nekat ke kamar mandi. “Mas ...?”

Azelia terus mencari-cari sambil mengamati suasana sekitar. Suasana kamar tamu yang Arnita tempati masih sangat rapi. Kasur yang seolah belum tersentuh, juga ransel milik Arnita yang masih di tempat terakhir Azelia lihat. Tak ada tanda-tanda telah terjadi percintaan panas di sana antara Arnita dan Restu. Namun bukan berarti Azelia akan percaya begitu saja. Karena bisa jadi setelah keduanya melakukan percintaan panas, keduanya langsung sengaja membersihkannya. Itu juga yang membuat Azelia memaksa Arnita untuk mengaku.

“Sumpah, Li, dari yang tadi itu, aku enggak ketemu suami kamu lagi!” jelas Arnita.

“Sudah ngaku saja!” paksa Azelia.

“Sumpah, Li. Mungkin suami kamu ada urusan di luar. Kan tadi suami kamu sendiri yang bilang mau urus kasusnya. Urus kasus seperti itu pasti susah apalagi di rumahku kan ada CCTV!” jelas Arnita masih berusaha bersabar.

“Pengertian banget kamu yah? Jangan-jangan selama ini, kamu memang sudah perhatian ke suami aku, makanya dia seluluh itu dan sampai mau bersihin nama baik kamu? Dia sampai mau siapin tempat tinggal buat kamu. Kalau gini caranya, aku jadi tahu tips hidup enak tanpa harus capek,” sergah Azelia.

Arnita susah payah menahan emosinya. “Terserah kamu.” Ia memilih meninggalkan Azelia, tapi sahabat yang sekarang menjadikannya musuh bebuyutan itu mencekal sebelah lengannya. Ujung kuku-kuku panjang tangan kanan Azelia yang dihiasi hena hitam, seolah menancap dipermukaan kulitnya walau ia mengenakan piama lengan panjang.

“Astafirulloh, Li ... kalau kamu enggak percaya ke aku, tolong bantu aku lepas dari sini. Tolong biarkan aku keluar dari sini!” lirih Arnita sambil menahan sakit di lengan yang masih dicekal Azelia.

“Enggak ... aku enggak akan melakukan itu karena itu terlalu menguntungkan untukmu!” tegas Azelia.

“Jangan pernah bermain api kalau kamu enggak mau kebakar, Li. Aku enggak akan pernah cemburu ke kamu, bahkan walau suami kamu sudah menikahiku karena pada kenyataannya, aku sama sekali enggak ada rasa ke suami kamu. Akrab pun kami enggak, kan? Tanya pun hanya seperlunya?” ucap Arnita pelan sarat pengertian masih menahan sakit di cekalan tangan Azelia. Baru saja, wanita cantik itu nyaris kembali menam-parnya, tapi dengan segera ia menahannya menggunakan tangannya yang bebas.

“Jangan terus menghakimiku hanya karena bagimu, aku enggak lebih baik dari kamu. Hanya karena kita enggak mengalami nasib atau kemalangan yang sama, bukan berarti kamu berhak menganggapku bo-brok.” Arnita menggeleng tak habis pikir. Kali ini, ia sengaja mendorong Azelia agar wanita itu mengakhiri cekalannya.

Berbeda dari sebelumnya, kali ini Arnita juga nekat pergi membawa ransel jinjingnya. Walau ketika ia baru membuka pintu, ia malah dihadapkan pada keluarga besar Azelia. Pihak wanita khususnya mamah, kakak, adik, dan juga bibi Azelia langsung men-dorong Arnita sekuat tenaga. Arnita di-amuk sekaligus dikeroyok di tengah caci-an yang tak hentinya menguliti jebakan yang Arnita alami bersama Restu.

Andai Restu tidak pulang, pasti Arnita sudah sampai meregang nyawa. Namun tentu saja, pembelaan yang Restu lakukan kepada Arnita malah makin menyudutkan Arnita.

“SUDAH CUKUP! KALAU CARA KALIAN BEGINI, AKU TAK SEGAN MELAPORKAN KALIAN KE POLISI!” Teriak Arnita saking kesalnya. Ia sudah babak belur. Dari kedua hidung dan juga beberapa bagian bibirnya pun sampai berdarah-darah. Sedangkan rambutnya yang masih basah dan awalnya terbungkus handuk, sebagiannya sudah terserak rontok menghiasi lantai sekitar setelah tadi, beberapa kali dijam-bak dengan kejii. Tak kalah menyakitkan, agenda penge-royokan yang beberapa saat lalu ia alami juga membuatnya sudah nyaris ditelan-jangi. Kini saha, ia buru-buru menarik celananya, memakainya dengan benar kemudian menutup asal pakaiannya yang sebagian kancingnya lepas paksa setelah sebelumnya dilepas secara paksa pula oleh sekelompok wanita keluarga Azelia.

Tanpa peduli pada apa pun, setelah memungut handuknya dari lantai dan menggunakannya untuk menutupi dadanya, Arnita benar-benar pergi.

Kali ini Arnita dibiarkan pergi karena Restu langsung menghalangi keluarga Azelia yang mencoba menghalang-halangi. Mereka yang jumlahnya ada tujuh orang, bermaksud kembali menge-royok Azelia lagi.

Di tengah gelapnya malam dan beberapa orang langsung menjadikannya sebagai pusat perhatian, Arnita terus berjalan. Anita bahkan sampai tidak memakai alas kaki karena wanita itu tak menemukan sandalnya di depan pintu masuk.

“Semoga ini jadi cobaan yang terakhir. Aku beneran capek ya Tuhan.” Arnita terus melangkah pergi, sejauh mungkin melewati bulak yang sangat sepi dan kabarnya angker. Namun setelah apa yang terjadi, Arnita sudah tidak takut pada hantu lagi. Arnita lebih takut pada manusia berkelakuan layaknya siluman, maupun siluman-siluman berwujud manusia. Seperti mereka yang beberapa saat lalu menge-royoknya. Tampang ketujuhnya memang manusia. Ketujuhnya cantik-cantik, berhijab mahal dan mencemarahi Arnita dengan banyak dalil seolah mereka paling suci, padahal kelakuan mereka sendiri sangatlah kejji.

Terpopuler

Comments

Eka suci

Eka suci

kalau si Azealia ini ikut menjebak pengen kasih azab kontan tapi kalau bener cuma korban yg ngga Nerima keadaan ya berarti makhluk kufur ujung ujungnya munafik dan sok suci

2024-03-02

0

Ika Nuryawati

Ika Nuryawati

mohon tidak menjudge bahwa setiap perempuan berhijab itu lebih baik dan suci dari yg tak berhijab, banyak yang tk berhijab namun lebih bisa menjaga akhlaknya (hanya kurang berhijab saja untuk penyempurna menutup aurat). Karna hanya Allah sajalah yang Maha Mengetahui apa-apa yang ada didunia, apalagi sekedar hati manusia..
Semoga semua yang berhijab senantiasa istiqomah memperbaiki akhlaknya, demi untuk melaksanakan perintah agama, bukan sekedar mode atau trend semata, karna toh sekarang banyak hijab yg tak sesuai dgn syar'i.. 🙏🙏

2023-12-29

2

YK

YK

ya ampun, kelakuannya bar bar...

2023-11-18

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Dijebak Di Hari Pernikahan
2 2 : Dinikahkan Paksa
3 3 : Pe-lacur Kelas Kakap
4 4 : Pergi
5 5 : Kecurigaan Demi Kecurigaan
6 6 : Jerat Seorang Juan
7 7 : Arnita yang Sudah Mengorbankan Semuanya
8 8 : Restu yang Jadi Perhatian
9 9 : Mengenai Hamil dan Anak
10 10 : Kebohongan Sita dan Ibu Misya yang Terkuak
11 11 : Empat Hati Di Antara Cinta Dan Obsesi
12 12 : Kamu Cukup Bilang Apa yang Kamu Mau
13 13 : Sidang Dan Keadilan ( Bagian 1)
14 14 : Sidang Dan Keadilan (Bagian 2)
15 15 : Azelia yang Tidak Mau Dicerai
16 16 : Memiliki Dua Istri
17 17 : Pertama Kali Tampil Ke Umum Berdua
18 18 : Jangan Canggung
19 19 : Azelia yang Menjadi Aneh
20 20 : Terbalas
21 21 : Badai Setelah Pelangi
22 22 : Menjemput Istri
23 23 : Merasa Sangat Lelah
24 24 : Sepuluh Hari Ke Depan
25 25 : Hamil?
26 26 : Babak Baru Kehidupan Arnita
27 27 : Kemarahan Restu dan Kehidupan Baru
28 28 : Arnita yang Sekarang
29 29: Mario Dan Devano
30 30 : Restu, Si CEO Baru
31 31 : Vano, Anakku, Kan?
32 32 : Kenapa Kamu Begitu Mirip Denganku?
33 33 : Rindu
34 34 : Wanita Ini Istriku!
35 35 : Papah
36 36 : Menjadi Orang Tua Siaga
37 37 : Restu, Si Papah Sekaligus Suami Idaman
38 38 : Mamah Mertua
39 39 : Maksud yang Masih Sama
40 40 : Cemburu dan Pria yang Sama
41 41 : Papahnya Vano
42 42 : Istrinya CEO
43 43 : Peringatan Keras Dari Anak
44 44 : Makan Malam Romantis
45 45 : Satu Tahap Yang Membahagiakan
46 46 : Korban Keegoisan Orang Tua
47 47 : Kecolongan
48 48 : Pemecatan dan Ganti Rugi
49 49 : Perjuangan yang Melelahkan
50 50 : Bakti Suami Sekaligus Bos
51 51 : Makan Malam yang Membongkar A-IB
52 52 : Papah Pelit
53 53 : Pulang Kampung
54 NOVEL BARU YANG UP TIAP HARII!!
55 54 : Balas Dendam Pun Dimulai
56 55 : Misi Terselubung
57 56 : Tolong Berguna Untuk Arnita Sekali Saja!
58 57 : Hujan Petir
59 58 : Jadi Anak Papah
60 59 : Luka Dari Penyesalan
61 60 : Akhir Dari Perselingkuhan
62 61 : Devano yang Belum Mau Punya Adik
63 62 : Hamil Lagi Dan Makin Sayang
64 63 : Bertemu Azelia
65 64 : Secuil Penderitaan Azelia
66 65 : Bendera Perang
67 66 : Papah Terbaik
68 67 : Surat Balasan
69 68 : Trauma Devano
70 69 : Tak Mau Kehilangan
71 70 : Langsung Minder
72 71 : Reuni Mantan
73 72 : Sidang Dan Talak Tiga
74 73 : Azelia yang Terus Menunggu
75 74 : Menutup Kisah
76 75 : Luka Mental dan Batin
77 76 : Kami yang Dulu Dibuang
78 77 : Bertemu Pak Ramlan
79 78 : Terlalu Capek
80 79 : Kembar Beda Generasi
81 80 : Hari Pertama Devano Sekolah
82 81 : Ingin Anak Perempuan
83 82 : Menyiapkan Butik Dan Pakaian Pernikahan
84 83 : Akhirnya Devano Belajar Jadi Kakak
85 84 : Berproses Menjadi Berguna
86 85 : Hari-Hari yang Membahagiakan
87 86 : Harus Pakai Otak
88 87 : Pulang Kampung Rame-Rame
89 88 : Sudah Sampai Kampung
90 89 : Tidak Diizinkan Menjadi Bagian
91 90 : Kabar Duka Dan Sunat
92 91 : Syukuran Sunat Devano dan Rayyan
93 92 : Rencana Jahat Azelia
94 93 : Anak Papah
95 94 : Isi Pikiran Azelia
96 95 : Menjadi Ipar
97 96 : Keadaan Azelia
98 97 : Papahku Super Hero!
99 98 : Ketiga Anak Arnita
100 99 : Membahagiakan Anak-Anak
101 100 : Anak Ke Tiga
102 101 : Hamil Dan Menikah
103 102 : Gaun Pengantin
104 103 : Devano Dan Segala Pesonanya
105 104 : Taubat yang Terlambat
106 105 : Ibarat Pelangi
107 TAMAT
108 Novel Devano : Dibuang Calon Suami Dan Menjadi Kekasih Bos!
109 Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
110 Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
111 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
112 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
113 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
114 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
115 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
116 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
Episodes

Updated 116 Episodes

1
1 : Dijebak Di Hari Pernikahan
2
2 : Dinikahkan Paksa
3
3 : Pe-lacur Kelas Kakap
4
4 : Pergi
5
5 : Kecurigaan Demi Kecurigaan
6
6 : Jerat Seorang Juan
7
7 : Arnita yang Sudah Mengorbankan Semuanya
8
8 : Restu yang Jadi Perhatian
9
9 : Mengenai Hamil dan Anak
10
10 : Kebohongan Sita dan Ibu Misya yang Terkuak
11
11 : Empat Hati Di Antara Cinta Dan Obsesi
12
12 : Kamu Cukup Bilang Apa yang Kamu Mau
13
13 : Sidang Dan Keadilan ( Bagian 1)
14
14 : Sidang Dan Keadilan (Bagian 2)
15
15 : Azelia yang Tidak Mau Dicerai
16
16 : Memiliki Dua Istri
17
17 : Pertama Kali Tampil Ke Umum Berdua
18
18 : Jangan Canggung
19
19 : Azelia yang Menjadi Aneh
20
20 : Terbalas
21
21 : Badai Setelah Pelangi
22
22 : Menjemput Istri
23
23 : Merasa Sangat Lelah
24
24 : Sepuluh Hari Ke Depan
25
25 : Hamil?
26
26 : Babak Baru Kehidupan Arnita
27
27 : Kemarahan Restu dan Kehidupan Baru
28
28 : Arnita yang Sekarang
29
29: Mario Dan Devano
30
30 : Restu, Si CEO Baru
31
31 : Vano, Anakku, Kan?
32
32 : Kenapa Kamu Begitu Mirip Denganku?
33
33 : Rindu
34
34 : Wanita Ini Istriku!
35
35 : Papah
36
36 : Menjadi Orang Tua Siaga
37
37 : Restu, Si Papah Sekaligus Suami Idaman
38
38 : Mamah Mertua
39
39 : Maksud yang Masih Sama
40
40 : Cemburu dan Pria yang Sama
41
41 : Papahnya Vano
42
42 : Istrinya CEO
43
43 : Peringatan Keras Dari Anak
44
44 : Makan Malam Romantis
45
45 : Satu Tahap Yang Membahagiakan
46
46 : Korban Keegoisan Orang Tua
47
47 : Kecolongan
48
48 : Pemecatan dan Ganti Rugi
49
49 : Perjuangan yang Melelahkan
50
50 : Bakti Suami Sekaligus Bos
51
51 : Makan Malam yang Membongkar A-IB
52
52 : Papah Pelit
53
53 : Pulang Kampung
54
NOVEL BARU YANG UP TIAP HARII!!
55
54 : Balas Dendam Pun Dimulai
56
55 : Misi Terselubung
57
56 : Tolong Berguna Untuk Arnita Sekali Saja!
58
57 : Hujan Petir
59
58 : Jadi Anak Papah
60
59 : Luka Dari Penyesalan
61
60 : Akhir Dari Perselingkuhan
62
61 : Devano yang Belum Mau Punya Adik
63
62 : Hamil Lagi Dan Makin Sayang
64
63 : Bertemu Azelia
65
64 : Secuil Penderitaan Azelia
66
65 : Bendera Perang
67
66 : Papah Terbaik
68
67 : Surat Balasan
69
68 : Trauma Devano
70
69 : Tak Mau Kehilangan
71
70 : Langsung Minder
72
71 : Reuni Mantan
73
72 : Sidang Dan Talak Tiga
74
73 : Azelia yang Terus Menunggu
75
74 : Menutup Kisah
76
75 : Luka Mental dan Batin
77
76 : Kami yang Dulu Dibuang
78
77 : Bertemu Pak Ramlan
79
78 : Terlalu Capek
80
79 : Kembar Beda Generasi
81
80 : Hari Pertama Devano Sekolah
82
81 : Ingin Anak Perempuan
83
82 : Menyiapkan Butik Dan Pakaian Pernikahan
84
83 : Akhirnya Devano Belajar Jadi Kakak
85
84 : Berproses Menjadi Berguna
86
85 : Hari-Hari yang Membahagiakan
87
86 : Harus Pakai Otak
88
87 : Pulang Kampung Rame-Rame
89
88 : Sudah Sampai Kampung
90
89 : Tidak Diizinkan Menjadi Bagian
91
90 : Kabar Duka Dan Sunat
92
91 : Syukuran Sunat Devano dan Rayyan
93
92 : Rencana Jahat Azelia
94
93 : Anak Papah
95
94 : Isi Pikiran Azelia
96
95 : Menjadi Ipar
97
96 : Keadaan Azelia
98
97 : Papahku Super Hero!
99
98 : Ketiga Anak Arnita
100
99 : Membahagiakan Anak-Anak
101
100 : Anak Ke Tiga
102
101 : Hamil Dan Menikah
103
102 : Gaun Pengantin
104
103 : Devano Dan Segala Pesonanya
105
104 : Taubat yang Terlambat
106
105 : Ibarat Pelangi
107
TAMAT
108
Novel Devano : Dibuang Calon Suami Dan Menjadi Kekasih Bos!
109
Novel Baru : Anak Genius Dari Istri yang Tak Perawan
110
Novel : Kisah Kita Belum Usai (Tuan Muda yang Dianggap Miskin)
111
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
112
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
113
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
114
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
115
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
116
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!