Dari SEDAYU ~ JOGJAKARTA, YANKTIE mengucapkan selamat membaca cerita sederhana ini.
JANGAN LUPA SUBSCRIBE YAAA
Satu minggu sudah Alesha dan Rezky menginap di Sedayu, karena dokter kandungan yang mereka datangi meminta Alesha istirahat di awal kehamilan.
Selain itu dokter juga menyarankan Rezky bersabar tidak menyentuh Alesha karena kandungan Alesha sedikit lemah.
“Mom, aku udah sehat, besok aku pulang ke rumah ya?” Alesha meminta izin pada Ririen untuk kembali ke rumahnya. Dia hanya kepikiran tanamananya di rumah tak ada yang nyiram kalau dia terus di Sedayu.
Selama mereka menginap, kalau pagi Rezky pulang dulu ke rumah mereka untuk menyiram tanaman serta ganti baju kerja karena di Sedayu baju kerja Rezky tidak ada, setelah hari ke tiga baru ada baju kerjanya karena baju sepulang kerja di hari pertama sudah selesai di cuci dan setrika.
“Boleh aja, Mommy enggak akan tahan kamu untuk terus disini sama sekali. Yang perlu kamu ingat, semua bajumu di laundry aja dan kamu jangan masak, kalau mau makan kamu bisa catering atau minta kirim dari sini."
"Atau kalau enggak ya Rezky suruh beli. Trus buat bersih-bersih rumah nanti salah satu mbak disini kamu bawa aja,” jawab Ririen. Dia tak ingin Alesha terlalu capek karena kondisi kandungannya lemah.
“Gimana kalau salah satu mbak kesana dua atau tiga hari sekali buat cuci, setrika dan bersih-bersih dan Mommy bawain banyak masakan dari sini untuk beberapa hari, jadi aku cuma perlu panasin tiap mau makan. Mommy tau kan aku enggak suka ama hasil laundry,” rajuk Alesha pada mommynya.
“Ya gitu juga boleh” jawab Ririen setuju. Tanpa banyak sanggahan Ririen setuju yang penting kandungan anaknya aman.
\*\*\*
Garo baru saja sampai ke kios tanaman miliknya yang makin lama makin banyak jenisnya. Ini tengah malam, dia baru saja hunting tanaman di Malang, Kediri serta Solo, dia langsung ke kios untuk menurunkan aneka tanaman hasil huntingnya selama enam hari.
Dua orang pegawainya menurunkan semua hasil belanjaannya sedang Garo langsung berbaring di dipan yang dilapisi dengan spring bed kecil ukuran 90 x 200 cm. Dia memang menaruh spring bed di kiosnya karena sering sehabis hunting dia langsung tepar di kios, tak langsung pulang ke rumahnya.
Selama hunting memang dia nyetir sendiri, karena dua pegawainya belum berani dia lepas nyetir di jalan luar kota.
Dikios ini ada dua kamar tidur, satu untuk istirahat semua pegawainya yang berjumlah lima orang dan satu adalah kamar pribadinya.
“Mau ngopi enggak Mas?” tanya seorang pegawainya yang memang jaga di kios.
“Enggak, kalau bisa bikinkan mie rebus wae, seperti biasa telor setengah matang dan kasih irisan cabe rawit,” pinta Garo sambil mengambil handuk serta baju ganti.
Garo menikmati mie rebusnya setelah selesai mandi, dia perhatikan tiga pegawainya sedang ngopi sesudah semua pohon turun dan mobil dibersihkan.
Mobilnya memang bukan mobil bak, sehingga harus langsung dibersihkan. Aroma tiga cangkir kopi itu menghampiri hidungnya.
“Kalian enggak ngemie?” tanya nya pada dua pegawai yang ikut dengannya.
“Mboten, kami lagi nunggu nasi matang, mau bikin nasi goreng aja” jawab salah satu pegawainya. Buat mereka makan mie kalau belum makan nasi ya tetap belum makan.
“Ya wis, aku tidur duluan yo,” pamit Garo pada tiga pegawainya. Dia langsung masuk ke kamar di kiosnya tersebut.
\*\*\*
Bulan berganti tanpa sesuatu yang mengganggu, kandungan Alesha berjalan mulus, tak ada ngidam yang bikin Rezky harus kalang kabut, atau Rezky harus mengalami kehamilan simpatik.
Rumah tangga Alesha dan Rezky tanpa riak walau tanpa kebahagian yang membuncah seperti yang Alesha selalu lihat pada rumah tangga mommy dan daddy nya.
Pagi ini Alesha sengaja ke Sedayu dulu sebelum berangkat kerja ke supermarket bangunannya. Dilihatnya motor Leona sudah tak ada, masih ada motor Leoni saja. Si kembar memang berbeda kampus juga beda jurusan.
Alesha tahu daddy nya sanggup membelikan semua anaknya masing-masing mobil pribadi, tapi semua itu tak dilakukan daddy nya.
Fajar sebagai anak tertua tak pernah dibelikan mobil atau motor. Karena saat akan dibelikan mobil, kakak tertuanya menolak, dia bilang ingin beli motor dengan uang sendiri dan saat itu tak butuh mobil pribadi.
Fajri kakaknya nomor dua sempat dibelikan motor, tapi beli mobil sendiri. Dirinya SMA pakai motor, dan diakhir kuliah dibelikan mobil. Yang sampai saat ini masih dia gunakan.
Alesha yakin Leoni dan Leona juga baru akan dibelikan mobil saat sudah menyusun skripsi. Itu memang ketentuan mommy yang daddy tak berani langgar
“Pagi Mbak,” sapa Leoni yang baru akan berangkat kuliah saat Alesha masuk rumah mereka.
“Pagi Dek, koq siang?” sapa Alesha.
“Matkul ( mata kuliah ) pertama jam sepuluh Mbak,” jawab Leoni sambil mencium tangan kakaknya.
Ririen dan Putra memang mengajarkan anak-anaknya anggah ungguh. Sejak kecil mereka cium tangan pada yang lebih tua.
"Aku mangkat yo Mbak.”
“Ati-ati Dek,” balas Alesha pada adik bungsunya itu.
“Assalamu’alaykum Mom, Dadd,” sapa Alesha saat memasuki ruang makan.
“Pagi *Princess*, kamu sehat?” Putra langsung menyorongkan pipinya agar Alesha menciumnya saat Alesha salim padanya.
“Alhamdulillah kami sehat Dadd,” balas Alesha sambil mengelus perutnya.
“Pagi sayangku,” sapa Ririen yang baru masuk dari dapur membawa bekal untuk Putra bawa.
Tiap hari Putra memang dibawakan bekal oleh Ririen, karena saat kepepet dan Putra kelaparan dia wajib mengisi perutnya agar tidak mual karena asam lambungnya naik.
“Daddy dapat bekal apa pagi ini?” tanya Alesha penasaran.
“Pisang bakar keju. Kamu mau?” tanya Ririen.
“Aku mau makan disini Mom, tapi tambahkan SKM ( suusu kental manis ) coklat” pinta Alesha manja.
“Ok, sabar sebentar Mommy bikinkan,” Ririen langsung bergegas kembali ke dapur. Dibuatkannya satu porsi dipiring dan satu porsi di lunch box untuk Alesha bawa sebagai bekal.
\*\*\*
“Kamu kenapa pagi-pagi kesini?” tanya Alesha, dia tahu ada suatu hal yang ingin disampaikan oleh putri terkasihnya.
“Enggak tau Dadd, koq aku enggak genah, enggak ngerti apa yang kurasakan sekarang. Mau marah enggak ngerti kenapa. Tapi aku ngerasa ada yang nikam dibelakangku. Tapi aku enggak tau siapa dan kenapa?” jawab Alesha dalam kebingungan.
“Itu faktor hormonalmu. Sebaiknya kamu cari pelampiasan yang bikin kamu senang, main musik, baca buku, berkebun atau apa pun yang bikin kamu tenang,” Putra mencoba menasehati putrinya yang sedang hamil muda.
Tak pernah Alesha dan Putra bayangkan ada sesuatu hal yang memang terjadi di belakang mereka. Yang Putra pikir hanya karena pengaruh hormon kehamilan saja.
“Aku mau ngajak Mommy hunting boleh Dadd?” tanya Alesha penuh harap.
“Hunting kemana?” tanya Putra, karena dia tak akan melepas dua kekasih hatinya pergi tanpa pengawalan.
“Pengen ke Batu atau Lembang Dadd,” papar Alesha dengan ragu.
“Waduuuuuuuuuuuuuu, itu kemauan bunda atau kemauan baby?” tanya Ririen sambil memberikan sepiring pisang bakar yang diminta Alesha.
“Mommy … kemauan baby lah” jawab Alesha kolokan.
“Makasih Mom.” Alesha menyampaikan terima kasih saat menerima pisang bakar buatan mommynya.
“Kalau gitu kita jadwalkan dengan Leoni dan Leona Mom. Kita nginep di batu tiga hari dua malam. Jadwal kita kan flexibel enggak kaya jadwal mereka. Kalau mas atau abang bisa ikut itu tentu lebih baik,” Putra mencoba memberi solusi agar anaknya bisa terhibur.
Ada yang perhatikan Putra sama sekali tak bahas soal Rezky bisa ikut atau tidak?
\*\*\*
***Ditunggu komen manisnya ya***.
***Jangan lupa juga kasih LIKE, hadiah secangkir kopi atau setangkai mawar dan setiap hari Senin gunakan VOTE yang kalian dapat gratis dari noveltoon/mangatoon untuk diberikan ke novel ini ya***.
***Salam manis dari Sedayu ~ Yogyakarta***.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 230 Episodes
Comments
Mukmini Salasiyanti
ketemu siapa ya Alesha nnti di Batu??
apa rezky pny istri lain??
ha kan...
mulai.
mulai gk sabar aqu, Mbak...
dr awal mmg si rezky menomorsekian kan bojone....
2023-09-25
1
💕Rose🌷Tine_N@💋
kynya Putra dah punya firasat klw menantunya itu gk bener🤔😏
2023-03-15
0