5. Pulang

Kemala menghembuskan nafas panjang setelah sekian menit mengungkapkan rasa sesak di dada dengan menangis.

"Baiklah dok, saya terima jika itu sudah menjadi takdir hidup saya." ucap Mala kemudian. Ia berusaha menjadi wanita yang kuat.

Namun reaksi yang berbeda ditunjukkan oleh Doni dan ibunya. Keduanya tak bisa merawat selama itu. Karena mengerjakan pekerjaan rumah saja, keduanya ogah-ogahan. Apalagi jika harus di suruh untuk merawat orang sakit.

Dalam hati Doni menyalahkan Mala, karena keluar rumah untuk hal yang tak penting. Sehingga akhirnya tertimpa kejadian naas itu.

Laki-laki itu semakin jengkel pada Mala. Mengingat saat malam pertama pernikahan, istrinya itu justru mendapati tamu bulanan.

Dan kini ketika wanita itu telah suci dan siap tempur, malah terjadi kecelakaan. Sehingga tidak tahu kapan dirinya bisa menikmati malam pertama yang katanya indah dan nikmat seperti di surga.

Sementara itu, pasien laki-laki yang mendengar vonis dokter itu juga merasakan terenyuh. Ia kembali menyakinkan hatinya untuk membantu Mala bagaimana pun caranya

"Bagus nona. Saya suka memiliki pasien yang tetap bersemangat seperti anda." puji dokter pada Mala sambil tersenyum.

"Dok, kalau boleh, saya mau pindah di ruang yang lebih luas dari ini. Agar keluarga yang menunggu saya juga bisa beristirahat dengan cukup. Tidak sampai jatuh sakit."

"Tentu boleh nona. Di rumah sakit ini ada ruang VVIP yang memiliki fasilitas lengkap seperti, tempat tidur keluarga, TV, toilet, WiFi super cepat, dan beberapa fasilitas lainnya. Jika masih ragu, saya bisa ambilkan brosurnya." terang dokter.

"Tidak perlu dok, pokoknya saya butuh dipindahkan ke ruangan yang berbeda agar keluarga nyaman. Itu saja."

Lagi-lagi Doni dan ibunya dibuat terkejut dengan permintaan Mala yang tak masuk akal.

'Bisa habis dong uang sumbangannya, kalau pilih ruang VVIP.' batin ibu dan anak itu.

"Mala sayang, sebaiknya kita pilih kamar yang biasa saja. Soalnya uang gaji mas pas-pasan. Mana cukup untuk membayar fasilitas mewah di rumah sakit ini?" ucap Doni.

"Aku bisa bayar pakai uang tabungan ku mas. Kamu tidak perlu repot untuk membayar biaya perawatan ku. Kamu sudah mau menerima kekurangan ku saja, aku sudah sangat bersyukur." Mala tersenyum tipis.

Doni ingin menjawab lagi, tapi tangannya segera di pegang ibunya. Perempuan itu memberi kode untuk tidak meneruskan perdebatan itu.

Ia malu jika di anggap orang miskin. Walaupun sebenarnya keduanya juga memang orang miskin. Mereka bisa merasakan hidup mewah dan nyaman karena bantuan dari Mala.

Keduanya akhirnya mengulas senyum, ketika mendengar ucapan Mala yang bersyukur karena bisa menerima kekurangannya.

Setelah menyelesaikan tugasnya, dokter dan perawat itu berlalu menuju ke ruangan yang ada di samping Mala. Keduanya segera melakukan tugasnya kembali.

"Alhamdulillah, kondisi anda sudah bagus. Hari ini juga, saya ijin kan anda untuk pulang." terang dokter sambil tersenyum.

"Alhamdulillah, terima kasih dokter."

"Sama-sama."

"Oh iya dok, saya mau minta tolong boleh?"

"Tentu, apa itu."

"Saya minta tolong pada anda untuk melaporkan setiap perkembangan yang terjadi pada pasien di samping saya, Mala. Karena dia adalah korban kecelakaan dengan saya. Dan saya juga ingin membayar total biaya rumah sakitnya. Tapi semua ini cukup kita yang tahu. Karena saya tidak ingin dia mengetahui apa yang saya lakukan untuknya. Semua murni dari dalam hati saya." bisik pasien laki-laki itu pelan.

"In shaa Allah saya akan melakukan apa yang anda minta mas."

Kedua orang itu saling bertukar nomor telepon, sebelum akhirnya petugas medis itu keluar dari ruangan untuk menyiapkan permintaan Mala.

Sedangkan di ruangan samping, keluarga Mala merapikan barang-barangnya yang tidak terlalu banyak. Untuk di bawa ke ruangan yang diinginkan.

Tak berapa lama kemudian, beberapa orang perawat datang dan membawa brankar. Mereka memindahkan tubuh Mala ke brankar tersebut. Lalu dengan di iringi oleh anggota keluarga, mereka berjalan menuju kamar VVIP.

Sedangkan pasien yang ada di samping Mala, merasa sudah diijinkan pulang, ia pun segera bersiap untuk pulang.

Dengan dibantu oleh seorang suster, ia duduk di kursi roda dan di dorong menuju tempat administrasi. Ia membayar seluruh biaya rumah sakitnya dan juga Mala sampai hari itu.

Setelah selesai, suster kembali mendorong kursi rodanya menuju tempat pemberhentian mobil. Dan tak lama kemudian, mobil hitam berhenti tepat didepannya.

Seorang laki-laki bertubuh tegap keluar dari mobil itu dan berjalan menuju pasien laki-laki. Ia membungkuk memberi hormat.

"Saya sangat senang akhirnya tuan Mahes sudah diijinkan pulang." ucap sang sopir.

"Terima kasih pak Roni."

Pak Roni pun membukakan pintu untuk majikannya. Lalu ia dan suster membantu Mahes masuk ke dalam mobil.

Mahes pun menyunggingkan senyum dan mengucapkan terima kasih pada suster yang telah membantunya.

Terpopuler

Comments

Warijah Warijah

Warijah Warijah

Doni orang miskin yg banyak tingkah..

2023-02-12

1

Fitri

Fitri

Assalamualaikum... makin asyik aja nie mbak ipah, kan benar filingkudasar anak m orang tua g punya adat, mau enaknya sendiri.. dasar orang kere,. tampang aja lho banggain, kelakuan lho nol doni... 😂😂😂

2023-02-02

1

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Suami bertanggungjawab
3 3. Lumpuh
4 4. Diagnosa dokter
5 5. Pulang
6 6. Makan siang
7 7. Beristri dua
8 8. Kencan
9 9. Barongsai
10 10. Hanya segelas teh
11 11. Siska hilang
12 12. Ternyata tidak hilang
13 13. Istri kaya
14 14. Sedekah
15 15. Kesiangan
16 16. Sisa makanan
17 17. Melamar kerja
18 18. Janur kuning
19 19. Pesta kebun
20 20. Amplop sumbangan
21 21. Drama amplop
22 22. Drama pagi
23 23. Video
24 24. Kontrol
25 25. Dibayar lunas
26 26. Omelan security
27 27. Menjual mobil
28 28. Pengusiran
29 29. Di hajar preman
30 30. Wanita tak tahu diri
31 31. Hutang
32 32. Om ganteng
33 33. Kelakuan Siska yang sebenarnya
34 34. Pusat perhatian
35 35. Office boy
36 36. Menjadi direktur utama
37 37. Naik jabatan atau dipecat?
38 38. Tangisan di kamar mandi
39 39. Suami tak tahu diri
40 40. Tentang Mahes
41 41. Bayar satu juta
42 42. Di toko perhiasan
43 43. Bukankah itu Siska
44 44. Akal bulus Siska
45 45. Berlatih jalan
46 46. Melabrak Mala
47 47. Rahasia Mahes
48 48. Menyatakan perasaan
49 49. Rahasia Doni terbongkar
50 50. Sinta berbohong
51 51.Jalan-jalan
52 52. Bertemu Mala dan Siska
53 53. Peringatan untuk keluarga Doni
54 54. Kelakuan menantu dan mertua
55 55. Akhirnya ketahuan
56 56. Menggosip
57 57. Resmi bercerai
58 58. Story WhatsApp Mala
59 59. Pasien rumah sakit jiwa
60 60. Disangka pengemis
61 61. Move on ala Doni
62 62. Menjual perhiasan
63 63. Hari pertama kerja
64 64. Menyebar kebaikan
65 65. Mendekati direktur utama
66 66. Tes seleksi
67 67. Gagal diterima
68 68. Kecelakaan
69 69. Rumah ini dijual
70 70. Memperebutkan rumah
71 71. Di gusur atau di bakar?
72 72. Ujian beruntun
73 73. Teguran dari Tuhan
74 74. Tingkah tak terduga Mala
75 75. Teringat dengan kedua orang tua
76 76. Melamar
77 77. Penyakit berbahaya
78 78. Siska sakit
79 79. Kembali bertemu
80 80. Menjaga jarak
81 81. Vonis dokter
82 82. Siapa yang menikah
83 83. Malam pertama
84 84. Bau tikus
85 85. Pasukan pemburu tikus
86 86. Mengetahui penyakit Doni
87 87. Pelajaran hidup
88 88. Setelah Doni meninggal
89 89. Perjuangan
90 90. Sembuh
91 91. Meeting
92 92. Kelakuan aneh Mahes
93 93. Benar-benar sembuh
94 94. Kelakuan Mala
95 95. Mencari kerja
96 96. Hamil?
97 97. Positif
98 98. Di rumah sakit
99 99. Nama yang sama
100 100. Mendapat pekerjaan
101 101. Hari pertama
102 102. Bunyi perut Siska
103 103. Nonton film
104 104. Usaha Mahes
105 105. Hari kedua
106 106. Kehidupan kedua
107 107. Gaji pertama
108 108. Bertemu mantan pelanggan
109 109. Saling memikirkan
110 110. Hampir lupa
111 111. Mengantar pesanan
112 112. Bertempur setiap hari
113 113. Saling memberi perhatian
114 114. Rasa yang menggelitik
115 115. Coba lagi
116 116. Ibu hamil yang menarik
117 117. Orang penting di rumah sakit
118 118. Celotehan Mahes
119 119. Mantan pendosa
120 120. Sekian lama tidak bertemu
121 121. Mala dan Siska
122 122. Tak bisa fokus
123 123. Jujur
124 124. Kembali bersemangat
125 125. Di pemakaman
126 126. Teka-teki Bu Mirna
127 127. Ada apa dengan Siska?
128 128. Di rumah sakit
129 129. Tak ingin salah paham
130 130. Pijat plus-plus
131 131. Kalah dengan ibu hamil
132 132. Pulang
133 133. Omelan ibu kost
134 134. Karyawan baru
135 135. Doni dan Bu Mirna
136 136. Hari pertama kerja
137 137. Mala ngambek
138 138. Melahirkan
139 139. Pertanyaan yang memalukan
140 140. Berpuasa
141 141. Sebuah nama
142 142. Aqiqah
143 143. Bu Mirna vs Siska
144 144. Saling memaafkan
145 145. Pacar
146 146. Kado untuk Bu Mirna
147 147. Di pemakaman
148 148. Kecelakaan kecil
149 149. Iri hati
150 150. Opname
151 151. Pulang
152 152. Menjemput Siska
153 153. Ijin dari dokter
154 154. Terlalu lama puasa
155 155. Jalan-jalan sore
156 156. Meminta pendapat
157 157. Mandi tengah malam
158 158. Bertemu lagi
159 159. Calon istri
160 160. Melamar
161 161. Menikah
162 162. Di dalam kamar
163 163. Olahraga malam
164 164. Terkejut
165 165. Perut gendut
166 166. Hamil
167 167. Ujung cerita
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Suami bertanggungjawab
3
3. Lumpuh
4
4. Diagnosa dokter
5
5. Pulang
6
6. Makan siang
7
7. Beristri dua
8
8. Kencan
9
9. Barongsai
10
10. Hanya segelas teh
11
11. Siska hilang
12
12. Ternyata tidak hilang
13
13. Istri kaya
14
14. Sedekah
15
15. Kesiangan
16
16. Sisa makanan
17
17. Melamar kerja
18
18. Janur kuning
19
19. Pesta kebun
20
20. Amplop sumbangan
21
21. Drama amplop
22
22. Drama pagi
23
23. Video
24
24. Kontrol
25
25. Dibayar lunas
26
26. Omelan security
27
27. Menjual mobil
28
28. Pengusiran
29
29. Di hajar preman
30
30. Wanita tak tahu diri
31
31. Hutang
32
32. Om ganteng
33
33. Kelakuan Siska yang sebenarnya
34
34. Pusat perhatian
35
35. Office boy
36
36. Menjadi direktur utama
37
37. Naik jabatan atau dipecat?
38
38. Tangisan di kamar mandi
39
39. Suami tak tahu diri
40
40. Tentang Mahes
41
41. Bayar satu juta
42
42. Di toko perhiasan
43
43. Bukankah itu Siska
44
44. Akal bulus Siska
45
45. Berlatih jalan
46
46. Melabrak Mala
47
47. Rahasia Mahes
48
48. Menyatakan perasaan
49
49. Rahasia Doni terbongkar
50
50. Sinta berbohong
51
51.Jalan-jalan
52
52. Bertemu Mala dan Siska
53
53. Peringatan untuk keluarga Doni
54
54. Kelakuan menantu dan mertua
55
55. Akhirnya ketahuan
56
56. Menggosip
57
57. Resmi bercerai
58
58. Story WhatsApp Mala
59
59. Pasien rumah sakit jiwa
60
60. Disangka pengemis
61
61. Move on ala Doni
62
62. Menjual perhiasan
63
63. Hari pertama kerja
64
64. Menyebar kebaikan
65
65. Mendekati direktur utama
66
66. Tes seleksi
67
67. Gagal diterima
68
68. Kecelakaan
69
69. Rumah ini dijual
70
70. Memperebutkan rumah
71
71. Di gusur atau di bakar?
72
72. Ujian beruntun
73
73. Teguran dari Tuhan
74
74. Tingkah tak terduga Mala
75
75. Teringat dengan kedua orang tua
76
76. Melamar
77
77. Penyakit berbahaya
78
78. Siska sakit
79
79. Kembali bertemu
80
80. Menjaga jarak
81
81. Vonis dokter
82
82. Siapa yang menikah
83
83. Malam pertama
84
84. Bau tikus
85
85. Pasukan pemburu tikus
86
86. Mengetahui penyakit Doni
87
87. Pelajaran hidup
88
88. Setelah Doni meninggal
89
89. Perjuangan
90
90. Sembuh
91
91. Meeting
92
92. Kelakuan aneh Mahes
93
93. Benar-benar sembuh
94
94. Kelakuan Mala
95
95. Mencari kerja
96
96. Hamil?
97
97. Positif
98
98. Di rumah sakit
99
99. Nama yang sama
100
100. Mendapat pekerjaan
101
101. Hari pertama
102
102. Bunyi perut Siska
103
103. Nonton film
104
104. Usaha Mahes
105
105. Hari kedua
106
106. Kehidupan kedua
107
107. Gaji pertama
108
108. Bertemu mantan pelanggan
109
109. Saling memikirkan
110
110. Hampir lupa
111
111. Mengantar pesanan
112
112. Bertempur setiap hari
113
113. Saling memberi perhatian
114
114. Rasa yang menggelitik
115
115. Coba lagi
116
116. Ibu hamil yang menarik
117
117. Orang penting di rumah sakit
118
118. Celotehan Mahes
119
119. Mantan pendosa
120
120. Sekian lama tidak bertemu
121
121. Mala dan Siska
122
122. Tak bisa fokus
123
123. Jujur
124
124. Kembali bersemangat
125
125. Di pemakaman
126
126. Teka-teki Bu Mirna
127
127. Ada apa dengan Siska?
128
128. Di rumah sakit
129
129. Tak ingin salah paham
130
130. Pijat plus-plus
131
131. Kalah dengan ibu hamil
132
132. Pulang
133
133. Omelan ibu kost
134
134. Karyawan baru
135
135. Doni dan Bu Mirna
136
136. Hari pertama kerja
137
137. Mala ngambek
138
138. Melahirkan
139
139. Pertanyaan yang memalukan
140
140. Berpuasa
141
141. Sebuah nama
142
142. Aqiqah
143
143. Bu Mirna vs Siska
144
144. Saling memaafkan
145
145. Pacar
146
146. Kado untuk Bu Mirna
147
147. Di pemakaman
148
148. Kecelakaan kecil
149
149. Iri hati
150
150. Opname
151
151. Pulang
152
152. Menjemput Siska
153
153. Ijin dari dokter
154
154. Terlalu lama puasa
155
155. Jalan-jalan sore
156
156. Meminta pendapat
157
157. Mandi tengah malam
158
158. Bertemu lagi
159
159. Calon istri
160
160. Melamar
161
161. Menikah
162
162. Di dalam kamar
163
163. Olahraga malam
164
164. Terkejut
165
165. Perut gendut
166
166. Hamil
167
167. Ujung cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!