2. Suami bertanggungjawab

"Mala, aku tidak mau tahu, kamu harus cepat sembuh. Kita akan mengadakan resepsi pernikahan di rumah ku. Masa iya kondisi wajah mu mengerikan seperti ini?"

"Kalau sampai di hari resepsi pernikahan kita tiba dan kamu belum sembuh, terpaksa aku membatalkan semuanya."

Doni terus saja bergumam tak karuan meluapkan perasaannya. Ia dan Kemala Ayu adalah pasangan pengantin baru.

Hari Minggu lalu sebuah proses akad nikah yang mewah di gelar di kediaman Mala. Karena Mala adalah seorang anak tunggal dari pengusaha terkenal di kotanya.

Dan saat kecelakaan tadi terjadi, Mala tengah keluar bersama dengan kedua orang tuanya untuk membeli kado bagi Doni. Karena laki-laki itu berulang tahun tepat saat hari resepsi pernikahan di rumahnya.

Mala memang meminta ijin untuk pergi berbelanja dengan kedua orang tuanya, tapi tidak bilang pada suaminya jika akan membelikan kado. Agar hal itu menjadi kejutan untuknya.

Namun naas, mobil mewah yang ditumpangi Mala sekeluarga di tabrak sebuah mobil mewah yang melintas di depannya.

Di duga sang sopir mengantuk sehingga mengakibatkan kecelakaan itu terjadi. Dan hingga saat ini kondisi Mala belum sadar.

Dengan terpaksa Doni dan ibunya harus menemaninya menginap di rumah sakit sampai Mala sembuh.

"Sudahlah Don, kamu jangan terus berpikir buruk seperti itu. Tidak baik. Lagian ibu juga takut kalau sampai ucapan mu itu menjadi kenyataan. Ibu bakalan malu dengan tetangga. Punya menantu cacat dan buruk rupa." timpal wanita dengan dandanan menor itu.

"Lebih baik kita keluar, cari udara segar dan cari makan. Agar hati kita bisa terhibur dan tidak stres. Ibu tidak mau cepat tua dan beruban karena memikirkan anak orang."

"Benar apa yang ibu katakan."

Doni bangkit berdiri sambil menghapus air matanya. Pasangan ibu dan anak itu akhirnya keluar ruangan dan meninggalkan Mala seorang diri.

Untuk yang kesekian kalinya, pasien laki-laki yang berada di samping Mala mendengarkan semua percakapan itu.

Dalam hati ia sangat geram dengan sikap yang ditunjukkan oleh suami dan mertua pasien yang ada disampingnya.

Ia penasaran dengan kondisi pasien yang ada disampingnya. Oleh karena itu ia turun dari brankar tempat tidurnya dan berjalan mendekati pasien.

Ia tertegun melihat kecantikan wanita yang ada dihadapannya. Walaupun ada banyak bekas luka di wajahnya, tetap saja hal itu tidak bisa menutupi kecantikannya yang paripurna.

"Mala, nama mu Mala kan? Aku sempat mendengar suami mu memanggil mu seperti itu.

Cepatlah sadar kamu Mala, dan buatlah perhitungan dengan suami mu.

Walaupun aku juga sebagai seorang laki-laki, tapi aku tidak memiliki hati seburuk hati suami mu. Bukannya bersyukur istrinya masih bisa selamat dari kecelakaan, malah malu mengakui mu sebagai istrinya.

Suami macam apa dia? Kenapa bisa-bisanya kamu menikah dengan laki-laki sepertinya.

Maafkan aku jika karena kecelakaan itu membuat wajah kamu rusak, dan harus kehilangan orang tua.

Aku pun juga sama telah kehilangan kedua orang tuaku. Tapi Allah masih sayang padaku. Dengan aku diberi kesehatan dan tanpa sakit sedikit pun.

Sebagai penebus rasa bersalah, aku berjanji akan menjadi kaki mu. Memastikan kamu benar-benar sehat dan bahagia. Barulah aku memikirkan masa depan ku sendiri.

Semoga kamu cepat sembuh Mala." bisik laki-laki itu tepat di telinga Mala. Ia merapikan anak rambut wanita di depannya yang sedikit berantakan.

Cukup lama ia duduk menemani Mala, hingga akhirnya terdengar suara gaduh dari luar. Bergegas ia kembali ke brankarnya.

"Don, lain kali sebaiknya kita pesen makanan online saja. Makanan di rumah sakit itu ternyata tidak ada yang enak."

"Iya bu. Atau kalau tidak, ibu bawa bekal dari rumah saja. Kan ibu jago masak."

"Halah, seperti orang miskin saja sih Don. Masa harus bawa bekal dari rumah."

"Habis makan ibu ngantuk nih. Ibu tidur dulu ya."

Wanita itu segera menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Sedangkan Doni merogoh handphone, lalu mulai sibuk berselancar di dunia maya.

Ia berfoto dengan Mala lalu menguploadnya di sosial media Facebook.

Tak lupa menambahkan caption: Menunggu istri tercinta di rumah sakit. Semoga segera sembuh ya sayang.

Tak berapa lama kemudian, sederet feed back masuk ke akunnya.

Ia membaca berbagai komentar dengan senyum jumawa. Pasalnya selain mendoakan kesembuhan Mala, mereka semua juga memuji perbuatannya.

Menganggapnya sebagai pria yang sangat bertanggungjawab pada istrinya.

Namun ada satu komentar yang cukup nyeleneh. Dari akun sweetie girl. Hingga ia membacanya berulang-ulang.

'Wow, suami yang baik dan pengertian, sangat bertanggung jawab. Aku suka lelaki seperti itu. Coba saja kalau masih ada stok laki-laki seperti itu. Aku juga mau satu Tuhan.' komentar itu disertai emoticon berdoa dan love. Membuat Doni tersenyum merekah.

Terpopuler

Comments

Uthie

Uthie

cuma pengen ketawain aja laki kaya gtu mahhh 😁

2023-05-08

0

Fitri

Fitri

Assalamualikum... makin seru niebak ipah,..

2023-02-02

1

Siti Fatimah

Siti Fatimah

Semangat terus ya kak 💪💪🥰 🥰

2023-02-01

2

lihat semua
Episodes
1 1. Kecelakaan
2 2. Suami bertanggungjawab
3 3. Lumpuh
4 4. Diagnosa dokter
5 5. Pulang
6 6. Makan siang
7 7. Beristri dua
8 8. Kencan
9 9. Barongsai
10 10. Hanya segelas teh
11 11. Siska hilang
12 12. Ternyata tidak hilang
13 13. Istri kaya
14 14. Sedekah
15 15. Kesiangan
16 16. Sisa makanan
17 17. Melamar kerja
18 18. Janur kuning
19 19. Pesta kebun
20 20. Amplop sumbangan
21 21. Drama amplop
22 22. Drama pagi
23 23. Video
24 24. Kontrol
25 25. Dibayar lunas
26 26. Omelan security
27 27. Menjual mobil
28 28. Pengusiran
29 29. Di hajar preman
30 30. Wanita tak tahu diri
31 31. Hutang
32 32. Om ganteng
33 33. Kelakuan Siska yang sebenarnya
34 34. Pusat perhatian
35 35. Office boy
36 36. Menjadi direktur utama
37 37. Naik jabatan atau dipecat?
38 38. Tangisan di kamar mandi
39 39. Suami tak tahu diri
40 40. Tentang Mahes
41 41. Bayar satu juta
42 42. Di toko perhiasan
43 43. Bukankah itu Siska
44 44. Akal bulus Siska
45 45. Berlatih jalan
46 46. Melabrak Mala
47 47. Rahasia Mahes
48 48. Menyatakan perasaan
49 49. Rahasia Doni terbongkar
50 50. Sinta berbohong
51 51.Jalan-jalan
52 52. Bertemu Mala dan Siska
53 53. Peringatan untuk keluarga Doni
54 54. Kelakuan menantu dan mertua
55 55. Akhirnya ketahuan
56 56. Menggosip
57 57. Resmi bercerai
58 58. Story WhatsApp Mala
59 59. Pasien rumah sakit jiwa
60 60. Disangka pengemis
61 61. Move on ala Doni
62 62. Menjual perhiasan
63 63. Hari pertama kerja
64 64. Menyebar kebaikan
65 65. Mendekati direktur utama
66 66. Tes seleksi
67 67. Gagal diterima
68 68. Kecelakaan
69 69. Rumah ini dijual
70 70. Memperebutkan rumah
71 71. Di gusur atau di bakar?
72 72. Ujian beruntun
73 73. Teguran dari Tuhan
74 74. Tingkah tak terduga Mala
75 75. Teringat dengan kedua orang tua
76 76. Melamar
77 77. Penyakit berbahaya
78 78. Siska sakit
79 79. Kembali bertemu
80 80. Menjaga jarak
81 81. Vonis dokter
82 82. Siapa yang menikah
83 83. Malam pertama
84 84. Bau tikus
85 85. Pasukan pemburu tikus
86 86. Mengetahui penyakit Doni
87 87. Pelajaran hidup
88 88. Setelah Doni meninggal
89 89. Perjuangan
90 90. Sembuh
91 91. Meeting
92 92. Kelakuan aneh Mahes
93 93. Benar-benar sembuh
94 94. Kelakuan Mala
95 95. Mencari kerja
96 96. Hamil?
97 97. Positif
98 98. Di rumah sakit
99 99. Nama yang sama
100 100. Mendapat pekerjaan
101 101. Hari pertama
102 102. Bunyi perut Siska
103 103. Nonton film
104 104. Usaha Mahes
105 105. Hari kedua
106 106. Kehidupan kedua
107 107. Gaji pertama
108 108. Bertemu mantan pelanggan
109 109. Saling memikirkan
110 110. Hampir lupa
111 111. Mengantar pesanan
112 112. Bertempur setiap hari
113 113. Saling memberi perhatian
114 114. Rasa yang menggelitik
115 115. Coba lagi
116 116. Ibu hamil yang menarik
117 117. Orang penting di rumah sakit
118 118. Celotehan Mahes
119 119. Mantan pendosa
120 120. Sekian lama tidak bertemu
121 121. Mala dan Siska
122 122. Tak bisa fokus
123 123. Jujur
124 124. Kembali bersemangat
125 125. Di pemakaman
126 126. Teka-teki Bu Mirna
127 127. Ada apa dengan Siska?
128 128. Di rumah sakit
129 129. Tak ingin salah paham
130 130. Pijat plus-plus
131 131. Kalah dengan ibu hamil
132 132. Pulang
133 133. Omelan ibu kost
134 134. Karyawan baru
135 135. Doni dan Bu Mirna
136 136. Hari pertama kerja
137 137. Mala ngambek
138 138. Melahirkan
139 139. Pertanyaan yang memalukan
140 140. Berpuasa
141 141. Sebuah nama
142 142. Aqiqah
143 143. Bu Mirna vs Siska
144 144. Saling memaafkan
145 145. Pacar
146 146. Kado untuk Bu Mirna
147 147. Di pemakaman
148 148. Kecelakaan kecil
149 149. Iri hati
150 150. Opname
151 151. Pulang
152 152. Menjemput Siska
153 153. Ijin dari dokter
154 154. Terlalu lama puasa
155 155. Jalan-jalan sore
156 156. Meminta pendapat
157 157. Mandi tengah malam
158 158. Bertemu lagi
159 159. Calon istri
160 160. Melamar
161 161. Menikah
162 162. Di dalam kamar
163 163. Olahraga malam
164 164. Terkejut
165 165. Perut gendut
166 166. Hamil
167 167. Ujung cerita
Episodes

Updated 167 Episodes

1
1. Kecelakaan
2
2. Suami bertanggungjawab
3
3. Lumpuh
4
4. Diagnosa dokter
5
5. Pulang
6
6. Makan siang
7
7. Beristri dua
8
8. Kencan
9
9. Barongsai
10
10. Hanya segelas teh
11
11. Siska hilang
12
12. Ternyata tidak hilang
13
13. Istri kaya
14
14. Sedekah
15
15. Kesiangan
16
16. Sisa makanan
17
17. Melamar kerja
18
18. Janur kuning
19
19. Pesta kebun
20
20. Amplop sumbangan
21
21. Drama amplop
22
22. Drama pagi
23
23. Video
24
24. Kontrol
25
25. Dibayar lunas
26
26. Omelan security
27
27. Menjual mobil
28
28. Pengusiran
29
29. Di hajar preman
30
30. Wanita tak tahu diri
31
31. Hutang
32
32. Om ganteng
33
33. Kelakuan Siska yang sebenarnya
34
34. Pusat perhatian
35
35. Office boy
36
36. Menjadi direktur utama
37
37. Naik jabatan atau dipecat?
38
38. Tangisan di kamar mandi
39
39. Suami tak tahu diri
40
40. Tentang Mahes
41
41. Bayar satu juta
42
42. Di toko perhiasan
43
43. Bukankah itu Siska
44
44. Akal bulus Siska
45
45. Berlatih jalan
46
46. Melabrak Mala
47
47. Rahasia Mahes
48
48. Menyatakan perasaan
49
49. Rahasia Doni terbongkar
50
50. Sinta berbohong
51
51.Jalan-jalan
52
52. Bertemu Mala dan Siska
53
53. Peringatan untuk keluarga Doni
54
54. Kelakuan menantu dan mertua
55
55. Akhirnya ketahuan
56
56. Menggosip
57
57. Resmi bercerai
58
58. Story WhatsApp Mala
59
59. Pasien rumah sakit jiwa
60
60. Disangka pengemis
61
61. Move on ala Doni
62
62. Menjual perhiasan
63
63. Hari pertama kerja
64
64. Menyebar kebaikan
65
65. Mendekati direktur utama
66
66. Tes seleksi
67
67. Gagal diterima
68
68. Kecelakaan
69
69. Rumah ini dijual
70
70. Memperebutkan rumah
71
71. Di gusur atau di bakar?
72
72. Ujian beruntun
73
73. Teguran dari Tuhan
74
74. Tingkah tak terduga Mala
75
75. Teringat dengan kedua orang tua
76
76. Melamar
77
77. Penyakit berbahaya
78
78. Siska sakit
79
79. Kembali bertemu
80
80. Menjaga jarak
81
81. Vonis dokter
82
82. Siapa yang menikah
83
83. Malam pertama
84
84. Bau tikus
85
85. Pasukan pemburu tikus
86
86. Mengetahui penyakit Doni
87
87. Pelajaran hidup
88
88. Setelah Doni meninggal
89
89. Perjuangan
90
90. Sembuh
91
91. Meeting
92
92. Kelakuan aneh Mahes
93
93. Benar-benar sembuh
94
94. Kelakuan Mala
95
95. Mencari kerja
96
96. Hamil?
97
97. Positif
98
98. Di rumah sakit
99
99. Nama yang sama
100
100. Mendapat pekerjaan
101
101. Hari pertama
102
102. Bunyi perut Siska
103
103. Nonton film
104
104. Usaha Mahes
105
105. Hari kedua
106
106. Kehidupan kedua
107
107. Gaji pertama
108
108. Bertemu mantan pelanggan
109
109. Saling memikirkan
110
110. Hampir lupa
111
111. Mengantar pesanan
112
112. Bertempur setiap hari
113
113. Saling memberi perhatian
114
114. Rasa yang menggelitik
115
115. Coba lagi
116
116. Ibu hamil yang menarik
117
117. Orang penting di rumah sakit
118
118. Celotehan Mahes
119
119. Mantan pendosa
120
120. Sekian lama tidak bertemu
121
121. Mala dan Siska
122
122. Tak bisa fokus
123
123. Jujur
124
124. Kembali bersemangat
125
125. Di pemakaman
126
126. Teka-teki Bu Mirna
127
127. Ada apa dengan Siska?
128
128. Di rumah sakit
129
129. Tak ingin salah paham
130
130. Pijat plus-plus
131
131. Kalah dengan ibu hamil
132
132. Pulang
133
133. Omelan ibu kost
134
134. Karyawan baru
135
135. Doni dan Bu Mirna
136
136. Hari pertama kerja
137
137. Mala ngambek
138
138. Melahirkan
139
139. Pertanyaan yang memalukan
140
140. Berpuasa
141
141. Sebuah nama
142
142. Aqiqah
143
143. Bu Mirna vs Siska
144
144. Saling memaafkan
145
145. Pacar
146
146. Kado untuk Bu Mirna
147
147. Di pemakaman
148
148. Kecelakaan kecil
149
149. Iri hati
150
150. Opname
151
151. Pulang
152
152. Menjemput Siska
153
153. Ijin dari dokter
154
154. Terlalu lama puasa
155
155. Jalan-jalan sore
156
156. Meminta pendapat
157
157. Mandi tengah malam
158
158. Bertemu lagi
159
159. Calon istri
160
160. Melamar
161
161. Menikah
162
162. Di dalam kamar
163
163. Olahraga malam
164
164. Terkejut
165
165. Perut gendut
166
166. Hamil
167
167. Ujung cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!