Mak Siti mengintip dari balik dinding dengan hati yang ikut sakit. Hal Inilah yang sudah lama ia takutkan. Dan akhirnya terjadi juga.
"Maafkan saya Nyonya," ucapnya dengan suara tercekat seraya menyusut airmatanya. Perempuan paruh baya itu pun segera melangkahkan kakinya dengan takut-takut ke arah Kamila yang sedang duduk di lantai dengan kepala tertunduk.
"Nyonya saya bawa ke kamar dulu ya?" ucapnya dengan tangan mengelus punggung perempuan cantik itu. Kamila mengangkat wajahnya kemudian menatap wajah tuanya.
"Apa Mak Siti sudah lama tahu hal ini?" tanyanya dengan mata masih dipenuhi genangan air mata. Perempuan tua itu menganggukkan kepalanya pelan.
Sebuah perselingkuhan paling menjijikan yang sudah lama ia ketahui tetapi ia sembunyikan karena Luky Firmaji selalu mengancam akan memecatnya jika ia menceritakan apa saja yang pria itu lakukan jika Kamila sudah tidak ada di rumah.
"Maafkan saya Nyonya," ucapnya lagi dengan wajah ia tundukkan tak mampu memandang mata sedih Kamila.
"Mak," Kamila akhirnya memeluk tubuh asisten rumah tangganya itu dengan tangis yang kembali pecah. Hatinya sangat sakit saat ini. Hidup bersama dengan seorang pria yang mempunyai kelainan seperti itu membuatnya sangat jijik dan ingin muntah.
"Ayo Nyonya. Kita pergi dari sini," ajak Mak Siti seraya membantu Kamila untuk berdiri. Perempuan itu ingin membawa majikannya ke kamar pribadi sang Nyonya untuk menenangkan diri. Kamila pun ikut dengan langkah loyo tak bersemangat.
"Apa Nyonya ingin saya ambilkan sesuatu?" tanya Mak Siti setelah perempuan cantik itu sudah duduk di atas ranjangnya. Kamila hanya menggelengkan kepalanya dengan tatapan kosong.
"Baiklah Nyonya, saya akan tunggu di luar saja kalau begitu," ucap Mak Siti kemudian mengundurkan dirinya dari kamar itu. Kamila tidak menjawab. Cairan bening kini kembali meluncur bebas lagi dari kelopak matanya.
Huffft
Kamila menarik nafasnya dalam-dalam kemudian menghembuskannya berkali-kali. Dadanya sungguh terasa sangat sesak memikirkan hal yang sungguh diluar nalarnya.
"Ibu, Aku ingin pergi saja dari Rumah ini," ucapnya pelan kemudian melempar dirinya ke atas ranjang dan kembali menangis dengan keras. Cahaya, sang ibu ia rasakan seperti sedang mengelus lembut kepalanya.
"Ibu, kenapa ini terjadi padaku huaaaa," tanyanya lagi seraya memukul-mukul bantal yang ia tempati. Bayangan ibunya yang membujuknya menikah dengan Luky Firmaji kini terbayang kembali di dalam ingatannya.
Flashback on
"Mil, kamu tahu Tante Sugi 'kan?" tanya Cahaya pada putrinya di suatu sore. Kamila hanya mengangguk kemudian melanjutkan kegiatannya menggoreng tahu berontak untuk jualan ibunya.
"Kenapa Bu? Apa dia mau pesan makanan jualan kita?" tanyanya dengan tatapan ia alihkan ke wajah ibunya.
"Tidak Mil. Kemarin dia datang ke Rumah dan mencarimu, tapi kamu kan lagi ke kampus."
"Oh begitu? trus?" Kamila mulai mengangkat tahu-tahu yang sudah matang itu ke atas sebuah tirisan.
Ia adalah putri pertama Cahaya yang sangat rajin membantunya jika tidak ada perkuliahan di kampusnya. Ke Kurang beruntungan nya dalam hal ekonomi tidak lantas membuat patah semangat untuk menuntut ilmu.
"Mil, kamu dilamar oleh Tante Sugi untuk putranya yang baru tiba dari luar negeri!" Kamila Langsung mematikan kompor kemudian menghampiri ibunya.
"Ibu pasti bercanda 'kan?" tanyanya pada sang ibu yang sedang sibuk mengupas bawang merah dan putih untuk membuat bumbu gado-gado yang akan mereka jual. Cahaya menghentikan kegiatannya kemudian menatap Kamila putrinya.
"Tidak sayang. Mereka benar-benar menginginkanmu menjadi menantu di keluarga mereka," jawab Cahaya tersenyum.
"Tapi Bu, Aku kan sudah punya Kak Andri," jawab Kamila dengan wajah lesu. Ia tidak mungkin meninggalkan pacarnya itu dengan orang yang belum ia kenal samasekali.
"Andri yang pengangguran itu?" tanya Cahaya dengan bibir terangkat. Dari dulu ibunya tidak pernah setuju dengan pilihan hatinya itu.
"Kak Andri bukan pengangguran ibu. Ia sedang mendaftar jadi tentara," jawab Kamila berusaha membela pacarnya.
"Halah, sudah dua tahun kamu mengatakan itu. Ia mendaftar tentara. Tapi mana buktinya? sampai sekarang tidak lulus-lulus juga," dengus Cahaya dengan wajah kesal. Setiap membahas pacar dari putrinya itu maka pada akhirnya mereka akan selalu berdebat.
"Lihat tuh, si Usman anaknya Bu Leni satu kali mendaftar langsung lolos. Pacarmu itu cuma menang di fisik saja, tapi kenyataannya otaknya mungkin tak sampai."
Kamila merasakan kupingnya langsung panas. Ia tidak mungkin marah dengan perkataan ibunya. Akhirnya ia hanya diam saja dan melanjutkan menyalakan kompor dan mulai menggoreng lagi.
"Tante Sugi berharap hubungan keluarga kita dengannya bisa semakin dekat Mil. Dan Ibu sama Ayahmu juga setuju," lanjut Cahaya untuk meloloskan misinya. Kamila tidak menjawab. Ia belum bisa mengambil keputusan saat ini karena hatinya masih begitu sayang pada Andri.
"Jawab sekarang Mil."
"Aku belum bisa Bu."
"Keluarga mereka kaya Mil. Dan perlu kamu tahu kalau selama ini biaya pendidikanmu itu Tante Sugi semua yang bayarin." Kamila langsung menatap sang ibu dengan tatapan tak percaya.
"Kamu pikir kamu bisa belajar di Universitas sampai semester akhir dengan hasil jualan tahu berontak dan gado-gado saja?" tanya Cahaya yang semakin membuat hati gadis itu terasa diremas perih.
"Pikirkan ini baik-baik Mil. Dan jangan sampai kamu membuat ibu dan Ayahmu kecewa," lanjut Cahaya kemudian berdiri dari duduknya untuk mengambil sayuran yang akan ia cuci.
Kamila hanya bisa menahan agar airmatanya tidak tumpah saat itu. Ia tidak tahu akan berkata apa pada Andri nantinya. Padahal ia sudah berjanji akan selalu setia menunggu sampai pacarnya itu mendapatkan pekerjaan.
🌺
Setelah pulang dari kampusnya. Kamila pun mendatangi Rumah Andri untuk meminta maaf karena ia terpaksa harus menikah dengan Luky Firmaji putra Tante Sugi.
"Kak Andri ada Bu?" tanyanya pada seorang perempuan paruh baya yang merupakan ibu kandung dari Andri sang kekasih.
"Mila? masuk dulu nak. Andri kan lagi ikut tes terakhir hari ini. Kamu doakan ya semoga pacarmu itu lolos dan kalian bisa segera menikah."
Kamila Langsung tersenyum meringis kemudian memeluk perempuan yang sudah ia anggap sebagai ibunya itu dengan hati sedih.
"Semoga Kak Andri lolos Aamiin," doa gadis itu dengan mata berkaca-kaca. Ia sungguh tidak sanggup mengatakan hal yang sebenarnya pada Sari kalau ia akan menikah dengan orang lain.
"Kalau gitu Aku permisi aja deh Bu. Sampaikan salamku saja pada Kak Andri kalau udah kembali. Assalamualaikum," ucapnya kemudian segera pergi dari sana dengan tangis yang hampir pecah.
Sari hanya memandang punggung gadis itu yang sudah semakin jauh dengan perasaan curiga di dalam hatinya.
🌺🌺🌺
*Bersambung.
Hai readers tersayangnya othor mohon dukungannya untuk karya receh ini ya gaess dengan cara klik like ketik komentar dan kirim hadiahnya yang super banyak agar othor semangat updatenya okey?
Nikmati alurnya dan happy reading 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
you
hati2 lohh bu cahaya , nnt kena mental pas lihat si andry sudah jadi tentara 🤪 nusassali kalennu bu cahaya 🤣🤣
2023-03-04
2
you
😭😭😭😭😭😭
2023-03-04
0
you
dasar biadabbbb 😤😤😤 luky f*ck
2023-03-04
0