Dalam Cengkraman Sang Badai
"Nikmat bukan?"
Satu hentakan lolos memporak-porandakan bagian terdalam tubuh gadis di bawah nya saat Badai berkata nikmat bukan, gadis di bawah nya tersebut mencoba menahan tangisannya atas rasa sakit tubuhnya yang terbelah dua, sungguh luar biasa, hal paling berharga, darah pertama nya di ambil secara paksa dan brutal.
bisa dia rasakan milik laki-laki tersebut meluluh lantakkan bagian inti nya, menyeruak masuk menerjang selaput darah keperawanan nya tanpa belas kasih sama sekali.
ini adalah malam pertama nya, kali pertama dia melakukan nya, tanpa penetrasi, tanpa pemanasan lebih dulu, Laki-laki itu melakukan nya benar-benar tanpa hati.
Yeah Badai menggoyangkan pinggulnya naik turun setelah menghantam mahkota suci yang belum terjamah oleh siapapun sama sekali, Seolah-olah tiada ampunan sedikit pun yang diberikan laki-laki tersebut pada gadis yang sempurna menjadi perempuan tersebut.
Tidak ada kelembutan yang dipersembahkan oleh laki-laki yang ada di atas sosok tidak berdaya itu, dimana laki-laki tersebut telah sah menjadi suami nya dalam beberapa jam yang lalu.
Kau tidak akan pernah membayangkan malam pertama yang indah.
Badai bersumpah tidak akan pernah memberikan malam pertama indah yang di bayangkan oleh gadis dibawah nya tersebut, dia tidak akan mempersembahkan keindahan seperti di drama-drama televisi yang di tonton anak-anak zaman kini sama sekali, laki-laki tersebut sengaja menyakiti gadis yang bernama pelangi tersebut dari sejak sebelum akad nikah terlaksana hingga saat ini.
Badai, laki-laki keras dan tidak ber hati tersebut sengaja melakukan nya, memompa tubuh gadis yang kini sempurna menjadi seorang perempuan ditangan nya penuh dengan kepuasan yang mendalam, dia semakin mempercepat pompahan nya tanpa peduli air mata perempuan cantik dibawah kungkungan nya tersebut, meskipun pelangi menangis dan berkali-kali berkata ampun dan meminta nya untuk berhenti sejak tadi.
"Aku mohon berhenti, ini sakit, please aku mohon akhhhh"
Bisa dia dengar perempuan tersebut terus memohon, meringis dan berusaha menggigit kuat-kuat bibir nya, linangan air mata perempuan itu sudah memenuhi seluruh permukaan pipi nya, sisa riasan pengantin terlihat kacau balau dimana-mana, bahkan meskipun perempuan itu berkali-kali berusaha mendorong tubuh Badai agar melepaskan diri nya nyatanya Badai tidak tertarik sama sekali untuk melepaskan nya.
Pelangi nama perempuan tersebut, begitu indah dan cantik seperti nama nya, tapi pesona pelangi tidak akan mampu meluluh lantakkan hati Badai, pelangi tidak akan mampu membuat Badai mengiba dan memberikan ampun pada nya, bahkan sampai mati pun Badai tidak akan pernah jatuh cinta pada nya atau memberikan sedikit pun hati nya.
"sakit? Jeritan mu terdengar semakin membuat ku bersemangat untuk melakukan nya lagi dan lagi"
suara laki-laki tersebut terdengar begitu mengerikan, terus memompa pelangi tanpa jeda sejak tadi, peluh membasahi diri diiringi suara saling adu milik mereka memenuhi kamar mendominasi berwarna gelap tersebut.
"akhhhhhh please, sakit..."
Dan demi apapun tidak ada kenikmatan yang dirasakan perempuan itu, Badai yakin yang dirasakan gadis tersebut hanya rasa sakit dan perih, berkali-kali perempuan itu berusaha mencari pegangan, ingin sekali melarikan diri namun pada akhirnya sosok itu tidak memiliki daya untuk melakukan nya.
"Aku mohon, berhenti...sakit..."
Lagi pelangi meringis, dia menangis sambil membiarkan bibir nya mengeluarkan darah atas rasa sakit di malam pertama, laki-laki di atas nya begitu brutal, persis seperti hewan predator buas yang tidak memiliki perasaan dan siap membunuh mangsanya.
Alih-alih mendengarkan rengekan dan permohonan pelangi, badai semakin mengencangkan gerakan pinggulnya, dia sengaja menyiksa perempuan tersebut dimalam pertama mereka, menikmati teriakan penuh kepiluan dari bibir perempuan tersebut seolah-olah terdengar seperti satu kenikmatan tersendiri dan kesenangan atas sesuatu yang diingat nya dimasa lalu.
semakin pelangi berusaha untuk menyingkirkan tubuhnya, semakin Badai menarik pinggul tersebut agar tidak lari dari nya, dua menghentakkan milik nya secara kasar tanpa berpikir jika ini adalah yang pertama kali nya untuk pelangi.
sisa darah perawan yang baru dia hancurkan di atas sprai tidak membuat dia kagum sama sekali, dia puas karena pada akhirnya dia benar-benar menggenggam erat perempuan tersebut ditangan nya tanpa ampun.
pelangi terus mengerang dan menangis, membuat Badai sesekali memejamkan bola matanya dengan puas, persis seperti psikopat gila yang menikmati penyiksaan atas korbannya.
Suara tangis pelangi menggema dibalik telinga nya, hal tersebut mengingatkan nya pada tangisan yang sama, dan mengingatkan nya pada penderitaan yang sama dari seseorang yang begitu berharga di masa lalu.
dia puas, sangat puas karena sampai pada apa yang dia harapkan selama ini.
"please..."
pelangi masih berusaha untuk meminta berhenti, di antara tangis dan kesadaran nya yang mulai menipis, mencoba mengiba dan meminta belas kasih dari laki-laki yang terus menunggangi nya tanpa henti.
"Diam dan nikmati, atau aku akan memukul mu kali ini"
Laki-laki tersebut siap melayangkan pukulan nya jika perempuan tersebut tetap merengek untuk minta berhenti.
Pelangi diam, mengeluarkan air matanya, menutup mulutnya dan membiarkan Badai berlaku sesuka hati nya kali ini.
Yah percuma dia memohon dan berkata berhenti, iblis di atas nya itu tetap lah seorang iblis, yang tidak memiliki belas kasihan untuk melepaskan dirinya.
Dia pada akhirnya kehilangan tenaga, yakin mungkin malam ini akan menjadi malam kematian nya, rasa hancur didalam hati nya dan sakit luar biasa di bagian inti dan seluruh tubuh nya bercampur aduk menjadi satu, hal paling berharga nya di rusak dengan cara tidak normal oleh laki-laki gila yang tidak memiliki hati bahkan dia diperlakukan dengan tidak manusiawi sama sekali.
Badai terus mengencangkan pompahan nya, menikmati penyatuan sempurna mereka dengan jutaan kesenangan, dia hampir tiba pada puncak kepuasan nya saat perempuan dibawah nya mulai kehilangan kesadaran nya.
Tidak peduli apakah pelangi akan mati setelah malam ini, yang jelas dia puas telah mendapatkan apa yang dia inginkan dan dia puas atas pencapaian nya hingga hari ini.
Menjatuhkan Angkasa group, menghancurkan Brahma dan dewa juga merampas kebahagiaan putri Brahma juga menghancurkan kehidupan adik kesayangan Dewa.
Ini pembalasan paling setimpal yang dia berikan untuk keluarga Angkasa atas sakit yang di terima keluarga Dirgantara dimasa lalu.
Tapi yakinlah bagi badai semua Ini belum seberapa.
"Ohhhh **** kau sempit sekali ****** kecil sialan"
Laki-laki tersebut mengeram, mendapatkan pelepasan kenikmatan nya seiring kesadaran pelangi yang menghilang secara perlahan.
Dia menumpahkan pelepasan nya dan menembakkan nya pada dinding rahim pelangi, mengabaikan semua hal atas pelepasan penuh kenikmatan nya saat ini.
Setelah puas laki-laki tersebut secepat kilat mencabut senjata kebanggaan nya, menatap pelangi yang tidak sadarkan diri.
"cihhhhh"
dia berdecih, mengejek kearah Perempuan muda yang usia nya belum 20 tahun tersebut, berbeda terlalu jauh dari nya yang jelas telah melewati kepala tiga.
"Ja..lang kecil sialan"
dia menghirup sisa aroma percintaan, merasa Cukup puas atas pencapaian malam ini, bergerak cepat turun dari kasur, mengabaikan pelangi yang tidak menggerakkan tubuhnya sama sekali.
Seolah-olah berpikir, biarkan saja bocah itu mati, toh sejak awal dia tidak pernah ingin membiarkan satu pun Anggota kekuarga Angkasa selamat dari api kemarahan atas dendam membara nya di masa lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
Pelangi kita nyimak kisah mu
2024-06-07
0
Vivo Smart
lebih kejam dari iblis
lebih buruk dan jahat dari setan
2024-05-27
0
Vivo Smart
Badai biadab
lebih najis daripada anjing
2024-05-27
0