Kesalahan Yang Tak Di Sengaja.

Setelah Faris ke kantor, Nia tak tahu harus berbuat apa di apartemen yang begitu luas itu. Semua pekerjaan sudah dikerjakan oleh Bibi, Nia hanya tinggal di kamar dan melihat-lihat isi kamar itu, membuka laci satu persatu dan ia terhenti saat melihat sebuah album fat di sana, ia pun mengambil album itu, terdapat ada dua album, ia mengambil keduanya dan duduk di sudut kasurnya.

Nia menarik garis senyumnya, ternyata foto yang ada di dalam album yang pertama dibukanya adalah foto keluarga, foto masa kecil Faris dan Farhan.

Terlihat foto itu sengaja khusus untuk foto mereka berdua, mulai foto Faris dari kecil hingga dewasa. Nia membolak-balik, tak ada lagi foto Faris, sepertinya usia terakhir dia berfoto di sana saat kuliah dulu. Kemudian Nia kembali mengambil album satunya, senyum yang tadi berkembang saat melihat album foto yang pertama itu terhenti, saat melihat foto yang ada di dalam album kedua adalah foto keluarga Faris yang dulu. Terlihat Faris mengenakan setelan jas berwarna hitam dan juga ada seorang wanita yang memakai gaun dengan warna senada serta menggendong seorang bayi dan dua anak di depan mereka juga mengenakan warna yang senada. Semuanya tersenyum melihat ke arah kamera.

Nia mengusap foto Faris, "Mereka pasti sangat bahagia waktu itu. Tapi, mengapa mereka sampai bercerai?" gumamnya kemudian ia kembali membuka foto lainnya. Terlihat foto anak-anak di sana dan Nia yakin itu adalah foto anak-anak Faris. Begitu lucu, di mana mereka semua tersenyum.

"Mereka pasti anak-anak Mas Faris. Tapl, mengapa tak ada pemberitaan tentang anak-anaknya, ya?" gumam Nia masih terus melihat foto-foto itu, tak ada lagi foto Faris di dalam foto itu dan istrinya selain foto keluarga di depan album tadi, semua foto ketiga anak kecil yang Nia yakini adalah anak Faris.

Disaat Nia tengah asik melihat foto tersebut, tiba-tiba Faris datang dari kantor dan merampas foto itu, menatap Nia dengan tatapan tajam.

"Jangan menyentuh barang yang bukan milikmu!" ucap Faris dengan tegas kemudian ia pun berlalu menuju ke ruang ganti. Nia tersentak kaget, ia tak menyangka jika hanya karena melihat album itu ia sangat marah. Apakah dia telah melakukan kesalahan, tapi Nia hanya melihat foto itu.

Faris menyimpan foto itu diruang ganti dan keluar dari kamar tanpa melihat kearah Nia. Mendapat perlakuan itu dari Nia membuat Nia menjadi bingung harus berbuat apa, apakah ia harus menyusul Faris dan meminta maaf atau tetap diam di tempatnya. Bagaimana jika dia menyusul dan Faris semakin marah padanya karena hal tadi. Nia sangat ketakutan, ia bingung harus berbuat apa. Ia sama sekali tak tahu seperti apa sifat asli dari suaminya.

Satu jam kini sudah Nia di dalam kamar. Tapi, Faris tak kembali masuk ke dalam kamar. Nia pun memberanikan diri untuk mencari suaminya itu keluar kamar, ditemuinya Bibi yang sedang menyapu di ruang tengah.

"Bi, apa Bibi melihat Mas Faris?" tanyanya.

"Tadi Pak Faris sudah keluar kembali, Bu," jawab Bi Nining yang kebetulan tadi sedang mengepel di ruang tengah, sehingga melihat Faris saat keluar kembali. Tadinya, ia juga bingung mengapa majikannya itu baru saja datang dan kembali pergi.

"Ada apa, Bu? Ada yang bisa saya bantu?" tanya Bi Nining melihat kebingungan di wajah majikannya itu.

"Nggak, Bi. Makasih, silakan dilanjutkan pekerjaannya," ucap Nia kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar pecah sudah tangisan yang sejak tadi ditahannya. Apakah dia melakukan sebuah kesalahan hanya karena melihat album itu, jika memang album itu tak boleh disentuh oleh siapapun mengapa ia menyimpannya di kamar. Padahal dia sendiri sudah tahu kamar Itu juga adalah miliknya. Nia terus menangis sambil berbaring di atas tempat tidurnya, ia tak tahu harus berbuat apa saat ini, Nia merasa asing di kamar yang sudah menjadi kamar miliknya itu. Ia sangat merindukan kamar tidurnya yang berada di rumah kedua orang tuanya.

Ponselnya Nia berdering, dia pun mengambil ponsel yang ada di atas nakas di samping tempat tidurnya dan saat melihat ternyata itu panggilan dari Dita. Ia langsung mengangkatnya sambil menagis tersedu-sedu. Dita yang mendengar suara tangis Nia menjadi khawatir dan panik.

"Nia, ada apa? Kamu baik-baik saja kan?" tanya Dita yang saat ini sedang berada di kantornya.

"Kakak, aku ingin pulang," ucapnya disela isak tangisnya, membuat Dita semakin merasa bersalah karena telah membiarkan adiknya itu menanggung derita orang tuanya sendiri. Mereka seharusnya mencari cara lain selain memberikan Nia kepada keluarga Pak Septian sebagai persyaratan untuk mendapat pinjaman suntikan dana agar perusahaan ayahnya tetap bisa diselamatkan.

"Nia, tenanglah dulu, jika kamu menangis seperti ini Kakak ikut bingung harus berbuat apa. Coba kamu tenangkan dirimu dulu dan ceritakan apa yang terjadi," ucap Dita mencoba menenangkan adiknya.

Nia mendengarkan apa yang dikatakan Dita, Nia pun mencoba menarik nafas dan menghembuskannya dengan perlahan, kemudian ia pun mulai bercerita jika tadi dia hanya melihat foto kemudian Faris tiba-tiba marah dan mengatakan jika dia tak boleh menyentuh barang miliknya tanpa Seizinnya. Nia bercerita sambil sesegukan.

"Hanya karena foto dia sampai marah? Memangnya kamu melihat foto album apa?" tanya Dita

"Aku menemukannya di laci di samping tempat tidur, itu adalah foto mantan istrinya dan anak-anaknya, aku mana tahu jika aku tak dibolehkan untuk menyentuhnya," ucap Nia masih terus berusaha menenangkan dirinya. Namun, tetap saja ia tak bisa menghentikan sesegukannya.

Mendengar itu, Dita menghela nafas. Ia sendiri tak tahu Faris marah karena membenci mantan istrinya atau justru masih mencintainya.

"Ya sudah, kamu tenang saja. mungkin sekarang suamimu keluar untuk menenangkan diri, cobalah untuk menenangkan dirimu juga. Jika malam nanti dia masih marah padamu telepon Kakak, Kakak akan menjemputmu, Kakak tak peduli ayah dan ibu marah dengan tindakan Kakak. Kamu bisa percaya pada Kakak, sekarang kamu share lokasinya," ucap Dita membuat Nia yang memang selama ini selalu menceritakan semua masalahnya kepada kakak tirinya itu pun melakukan apa yang diminta oleh Dita, mengirim lokasinya pada kakaknya. Ia takut bagaimana jika sampai Faris melakukan kekerasan juga pada Nia seperti apa yang dilakukannya oleh istrinya yang terdahulu berdasarkan cerita yang didengarnya.

Sementara itu, Faris kembali ke kantor. Ia ingin menenangkan diri sejenak. Emosinya tiba-tiba meluap saat melihat Nia membuka album foto keluarganya, foto keluarga yang selama ini berusaha untuk dilupakannya.

Terpopuler

Comments

Marlita Indriana

Marlita Indriana

berusaha melupakan kok masih di simpen foto nya faris,aneh2 aja..klo mo lupakan ya buang semua barang yg berkaitan toh anak kandung mu juga sdh gak ada..

2024-05-05

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kenapa tidak jujur saja Faris.... kasian Nia..

2024-05-05

0

anita

anita

knp jg faris bentak gt,nia kan gk tau

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Keputusan Akhir
3 Keputusan Nia
4 Lamaran
5 Getaran Yang Berbeda
6 Pernikahan Nia
7 Kelucuan Nia
8 Malu Sampai keubun-ubun
9 Tak ingin Terulang
10 Status Sebagai Istri
11 Kesalahan Yang Tak Di Sengaja.
12 Kedatangan Tamu Spesial.
13 Permintaan Maaf Faris
14 Kehangatan Suami
15 Cinta dan Harta
16 Ada Cinta Di Dubai
17 Mode Pasrah
18 Perubahan Faris Demi Nia
19 Kejutan Mahal
20 Kebahagiaan Nia
21 kehadiran Farah
22 Bertemu Farah
23 Kehadiran Masalalu
24 Pertemuan Tak Diingikan
25 Salah Paham
26 Hati Nia
27 Saling Mencintai
28 Keluarga Baru
29 Nia Kesanyangan Keluarga
30 Kabar Bahagia
31 Kebahagiaan Faris
32 Suami Sempurna
33 Es krim
34 Kemarahan Faris
35 Istri Kesayangan
36 Minta Maaf
37 Kontraksi
38 Kelahiran Yang Dinantikan
39 Sangat Bahagia
40 Cinta yang Begitu Besar
41 Acara Adik Bayi
42 Rencana Licik Raya
43 Kehadiran Diva
44 Hempaksan Bibit Pelakor
45 Tak Tertarik
46 Wajah Asli Raya
47 Kabar Bahagia
48 Rencana jahat Raya
49 Rencana Yuni
50 Rencana Gagal
51 Amarah Faris
52 Hasil Dari Perbuatan.
53 Penyesalan Tak Ada Gunanya.
54 Hati Bersih, Mas Miliarder
55 Baby Boy
56 Permintaan Maaf Raya
57 Keputusan Farah dan Tita
58 Cinta Seorang Anak
59 Memikmati kebahagian Masing-masing.
60 Promo karya Lainnya
61 Promo Karya Chika Ssi
62 Promo Karya Irma Kirana
63 Rekomendasi karya "Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perjanjian
2
Keputusan Akhir
3
Keputusan Nia
4
Lamaran
5
Getaran Yang Berbeda
6
Pernikahan Nia
7
Kelucuan Nia
8
Malu Sampai keubun-ubun
9
Tak ingin Terulang
10
Status Sebagai Istri
11
Kesalahan Yang Tak Di Sengaja.
12
Kedatangan Tamu Spesial.
13
Permintaan Maaf Faris
14
Kehangatan Suami
15
Cinta dan Harta
16
Ada Cinta Di Dubai
17
Mode Pasrah
18
Perubahan Faris Demi Nia
19
Kejutan Mahal
20
Kebahagiaan Nia
21
kehadiran Farah
22
Bertemu Farah
23
Kehadiran Masalalu
24
Pertemuan Tak Diingikan
25
Salah Paham
26
Hati Nia
27
Saling Mencintai
28
Keluarga Baru
29
Nia Kesanyangan Keluarga
30
Kabar Bahagia
31
Kebahagiaan Faris
32
Suami Sempurna
33
Es krim
34
Kemarahan Faris
35
Istri Kesayangan
36
Minta Maaf
37
Kontraksi
38
Kelahiran Yang Dinantikan
39
Sangat Bahagia
40
Cinta yang Begitu Besar
41
Acara Adik Bayi
42
Rencana Licik Raya
43
Kehadiran Diva
44
Hempaksan Bibit Pelakor
45
Tak Tertarik
46
Wajah Asli Raya
47
Kabar Bahagia
48
Rencana jahat Raya
49
Rencana Yuni
50
Rencana Gagal
51
Amarah Faris
52
Hasil Dari Perbuatan.
53
Penyesalan Tak Ada Gunanya.
54
Hati Bersih, Mas Miliarder
55
Baby Boy
56
Permintaan Maaf Raya
57
Keputusan Farah dan Tita
58
Cinta Seorang Anak
59
Memikmati kebahagian Masing-masing.
60
Promo karya Lainnya
61
Promo Karya Chika Ssi
62
Promo Karya Irma Kirana
63
Rekomendasi karya "Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!