Kelucuan Nia

Sesampainya di apartemen, Faris langsung menuntun Nia untuk menuju ke lantai tempat apartemennya berada. Nia hanya menurut dan ikut ke mana suaminya membawanya.

Begitu sampai di lift, Nia merasa gelisah,

Apa yang mereka lakukan di apartemen itu. Tadinya ia berpikir jika mereka akan pulang ke kediaman Faris, Nia tahu di mana kediaman mereka berada dan itu bukan di apartemen itu.

Begitu keluar dari lift, Faris langsung berjalan lebih dulu dan di ikuti Nia belakangnya. Langkah kaki Faris yang lebih lebar dari Nia membuat Nia kesusahan untuk berjalan, terlebih lagi ia mengenakan hak tinggi.

Faris yang menyadari jika istrinya sudah jauh tertinggal, memperkecil langkahnya membuat Nia dapat menyusulnya.

"Mas, kita mau ke mana?" tanya Nia yang memberanikan diri begitu ia sudah berhasil mensejajarkan langkah mereka.

"Apartemenku," jawab Faris singkat.

"Mengapa kita ke apartemen? Bukan ke rumah Mas saja?" tanya Nia lagi.

"Kau tak suka tinggal di apartemenku?" tanya Faris, bukannya menjawab ia malah menjawab pertanyaannya dengan pertanyaan lainnya membuat Nia langsung menggeleng.

"Bukan, bukan begitu maksudku, Mas. Tapi," ucap Nia tak tahu harus melanjutkan apa.

"Di rumahku terlalu banyak orang, ada Kakek, Nenek, Ayah dan Ibuku. Adikku juga ada di sana, belum lagi para Bibi dan juga Pamanku dan beberapa Adik sepupuku di sana, apa kamu mau langsung berbaur dengan mereka?" ucapnya.

Nia kembali tercengang tak mengerti maksud dari perkataan suaminya itu.

'Memangnya mengapa kalau aku sampai berbaur dengan mereka? Bukankah mereka juga sudah menjadi keluargaku, sekarang,' batinnya.

"Kita akan tinggal di apartemen ini selama sebulan, sesekali aku akan membawamu ke rumah dan memperkenalkanmu pada keluargaku. Tapi, aku juga ingin mengenalmu lebih dulu dan lebih akrab lagi dan aku ingin selama sebulan ini kau hanya fokus padaku," ucap Faris begitu mereka sampai di depan pintu apartemennya.

Begitu sampai, Nia kembali tercengang. Tadinya, Nia berpikir jika mereka hanya akan tinggal berdua di apartemen itu, ternyata di apartemen itu ada tiga asisten rumah tangga yang menyambut mereka, semua memberi hormat kepada Nia dan juga menyambut kedatangannya.

"Selamat datang, Bu. Selamat datang di apartemen ini, semoga Ibu bisa betah di sini. Jika Ibu membutuhkan sesuatu tinggal panggil kami saja," ucap salah satu mereka yang terlihat lebih tua dari yang lainnya. Nia hanya mengangguk.

"Iya, Mbak. Semoga kita bisa lebih akrab ya, Mbak," ucap Nia menjawab dengan ramah dan memberikan senyum kepada mereka. Ketiganya membalas senyum ramah dari majikan baru mereka. Sementara, Faris sendiri sudah berjalan menuju ke kamarnya.

"Nia, ayo kemari," panggil Faris saat membuka pintu kamarnya. Nia pun langsung pamit kepada 3 bibi dan sedikit berlari menuju ke kamar yang dimasuki Faris tadi. Ia sedikit kesusahan dengan hak tingginya membuat Nia memilih membuka dan menentengnya.

"Ya ampun, kenapa sepatuku aku bawa masuk ke kamar. Mengapa tak aku simpan di luar saja tadi," gumamnya memaki kebodohannya sendiri, karena panik ia sampai membawa sendalnya masuk ke dalam kamar.

Nia kembali tercengang melihat kamar Faris yang begitu besar. Mungkin dua kali lipat dari besar kamarnya, belum lagi ia bisa melihat ada beberapa ruangan yang tersambung dengan kamar itu, terlihat ada tiga pintu di sana.

"Kemana Mas Faris?" ucap Nia saat tak melihat Faris di manapun di kamar itu.

"Apa Mas Faris ada di salah satu ruangan itu ya, itu ruangan apa kira-kira?" gumamnya sendiri. Ia bingung harus melakukan apa di kamar itu, ia takut melakukan kesalahan.

"Nia kemari!" panggil Faris. Nia bisa mendengar suara suaminya itu dari salah satu pintunya. Ia pun bergegas menghampirinya. Ternyata saat Nia membuka pintu ruangan itu, ruangan itu adalah ruangan ganti, begitu banyak pakaian terjejer rapi di sana. Setelan jas lengkap, beberapa koleksi dasi, koleksi jam tangan, sepatu dan masih banyak lagi yang tersusun rapi di ruang ganti tersebut dan terlihat jika semua itu adalah barang-barang milik lelaki. Nia baru mengingat jika ia tak membawa pakaiannya.

"Bagaimana ini?" gumam Nia melihat dirinya yang masih mengenakan gaun pengantinnya.

Ia baru mengingat jika pakaian ganti yang di siapkannya semalam tak ia bawa.

Nia pun melangkah masuk. Namun, lagi-lagi ia tak melihat siapapun di ruangan itu. Apa dia salah masuk kamar, tapi jelas-jelas tadi dia mendengar suara suaminya dari kamar itu.

Lama Nia menunggu di ruang ganti tersebut, ia bingung dan terus berpikir bagaimana caranya ia meminta ibunya untuk mengantar pakaiannya sekarang juga ke aparteman itu sedangkan, ponsel pun ia tak punya. Apakah Nia harus meminjam ponsel milik suaminya, tapi Nia tak berani melakukan hal itu.

Di saat Nia tengah kebingungan dengan cara untuk berganti pakaian malam ini, tiba-tiba dia dikejutkan dengan Faris yang baru keluar dari kamar mandi dengan sudah mengenakan pakaian tidurnya.

"Mandilah! kita istirahat sebentar sebelum makan malam," ucap Faris berjalan menuju ke arah kamarnya setelah melempar handuk pada Nia.

Nia yang memang merasa gerah memutuskan untuk masuk ke kamar mandi, ia membasuh tubuhnya dan merasa sangat segar. Ia berniat akan kembali memakai pakaian pengantinnya setelah mandi nanti dan akan meminjam ponsel Faris untuk menelpon ibunya dan mengantarkan pakaian yang sudah disiapkannya tadi tertinggal di mobil.

Nia yang sudah selesai mandi ingin mengambil pakaian pengantinnya dan memakainya kembali. Namun, karena terlalu ceroboh pakaian itu pun jatuh ke lantai dan basah.

"Aduh, bagaimana ini. Gaunnya sudah basah," ucap Nia saat melihat gaun itu benar-benar basah dan sudah tak bisa dipakai lagi. Ia tak punya pilihan lain, Nia keluar dari kamar mandi dengan menggunakan handuk yang melilit di dadanya. Ia melihat pakaian apa yang bisa dipakainya dan dia membuka satu lemari, terlihat di sana banyak terdapat pakaian Faris.

Nia mengambil satu baju kaos dan memakainya. Nia menghela nafas saat melihat penampilannya, baju itu sangat kebesaran di tubuh mungilnya.

"Tak apalah daripada tak memakai baju," gumam Nia kemudian, ia pun berjalan menghampiri Faris yang terlihat bersandar di sandaran tempat tidur sambil berselancar dengan ponselnya.

Nia berjalan sambil menunduk dan duduk di sisi lain kasur, masuk ke dalam selimut dan merebahkan diri. Nia dengan perlahan masuk kedalam selimut menutupi tubuhnya hingga yang tersisa hanya ujung rambutnya saja. Faris tertawa terbahak-bahak melihat tingkah istrinya.

sejak tadi ia menahannya saat pertama kali melihat Nia memakai bajunya.

"Nia!" Panggil Faris membuatnya Nia yang sudah menutup seluruh wajahnya kembali melihat yang memanggilnya dan hanya memperlihatkan matanya, melirik ke arah Faris.

"Ada apa, Mas?" sahutnya pelan.

"Jangan bilang kamu juga memakai pakaian dalamku, ya?" ucap Faris dengan santai sambil sesekali masih tak bisa menahan tawanya, matanya kembali fokus pada Layar ponselnya.

Mendengar itu, Nia kembali menutup seluruh wajahnya, di mana ia memang saat ini sedang memakai pakaian dalam Faris. Walau kebesaran ia tak punya pilihan lain.

Melihat tanggapan dari Nia, Faris yakin jika Nia memang memakai pakaian dalamnya. Faris benar-benar tak bisa menahan tawanya lagi, ia tertawa terbahak-bahak membuat seseorang yang ada di balik selimut semakin menenggelamkan dirinya. Ingin rasanya ia menghilang saat ini karena merasa malu.

Mengapa juga ia bisa sampai lupa membawa tasnya, jelas-jelas semalam Ibunya sudah memperingatkannya untuk jangan lupa membawa pakaiannya saat ia ikut dengan suaminya nanti.

Terpopuler

Comments

Hendra Wahyudi

Hendra Wahyudi

nia mmg terlalu polos,kucu x kanu nia

2024-04-16

2

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

aduh Nia...tanya lah suami mu....

2024-05-05

0

anita

anita

belikan dong pak suami..

2024-04-27

0

lihat semua
Episodes
1 Perjanjian
2 Keputusan Akhir
3 Keputusan Nia
4 Lamaran
5 Getaran Yang Berbeda
6 Pernikahan Nia
7 Kelucuan Nia
8 Malu Sampai keubun-ubun
9 Tak ingin Terulang
10 Status Sebagai Istri
11 Kesalahan Yang Tak Di Sengaja.
12 Kedatangan Tamu Spesial.
13 Permintaan Maaf Faris
14 Kehangatan Suami
15 Cinta dan Harta
16 Ada Cinta Di Dubai
17 Mode Pasrah
18 Perubahan Faris Demi Nia
19 Kejutan Mahal
20 Kebahagiaan Nia
21 kehadiran Farah
22 Bertemu Farah
23 Kehadiran Masalalu
24 Pertemuan Tak Diingikan
25 Salah Paham
26 Hati Nia
27 Saling Mencintai
28 Keluarga Baru
29 Nia Kesanyangan Keluarga
30 Kabar Bahagia
31 Kebahagiaan Faris
32 Suami Sempurna
33 Es krim
34 Kemarahan Faris
35 Istri Kesayangan
36 Minta Maaf
37 Kontraksi
38 Kelahiran Yang Dinantikan
39 Sangat Bahagia
40 Cinta yang Begitu Besar
41 Acara Adik Bayi
42 Rencana Licik Raya
43 Kehadiran Diva
44 Hempaksan Bibit Pelakor
45 Tak Tertarik
46 Wajah Asli Raya
47 Kabar Bahagia
48 Rencana jahat Raya
49 Rencana Yuni
50 Rencana Gagal
51 Amarah Faris
52 Hasil Dari Perbuatan.
53 Penyesalan Tak Ada Gunanya.
54 Hati Bersih, Mas Miliarder
55 Baby Boy
56 Permintaan Maaf Raya
57 Keputusan Farah dan Tita
58 Cinta Seorang Anak
59 Memikmati kebahagian Masing-masing.
60 Promo karya Lainnya
61 Promo Karya Chika Ssi
62 Promo Karya Irma Kirana
63 Rekomendasi karya "Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Perjanjian
2
Keputusan Akhir
3
Keputusan Nia
4
Lamaran
5
Getaran Yang Berbeda
6
Pernikahan Nia
7
Kelucuan Nia
8
Malu Sampai keubun-ubun
9
Tak ingin Terulang
10
Status Sebagai Istri
11
Kesalahan Yang Tak Di Sengaja.
12
Kedatangan Tamu Spesial.
13
Permintaan Maaf Faris
14
Kehangatan Suami
15
Cinta dan Harta
16
Ada Cinta Di Dubai
17
Mode Pasrah
18
Perubahan Faris Demi Nia
19
Kejutan Mahal
20
Kebahagiaan Nia
21
kehadiran Farah
22
Bertemu Farah
23
Kehadiran Masalalu
24
Pertemuan Tak Diingikan
25
Salah Paham
26
Hati Nia
27
Saling Mencintai
28
Keluarga Baru
29
Nia Kesanyangan Keluarga
30
Kabar Bahagia
31
Kebahagiaan Faris
32
Suami Sempurna
33
Es krim
34
Kemarahan Faris
35
Istri Kesayangan
36
Minta Maaf
37
Kontraksi
38
Kelahiran Yang Dinantikan
39
Sangat Bahagia
40
Cinta yang Begitu Besar
41
Acara Adik Bayi
42
Rencana Licik Raya
43
Kehadiran Diva
44
Hempaksan Bibit Pelakor
45
Tak Tertarik
46
Wajah Asli Raya
47
Kabar Bahagia
48
Rencana jahat Raya
49
Rencana Yuni
50
Rencana Gagal
51
Amarah Faris
52
Hasil Dari Perbuatan.
53
Penyesalan Tak Ada Gunanya.
54
Hati Bersih, Mas Miliarder
55
Baby Boy
56
Permintaan Maaf Raya
57
Keputusan Farah dan Tita
58
Cinta Seorang Anak
59
Memikmati kebahagian Masing-masing.
60
Promo karya Lainnya
61
Promo Karya Chika Ssi
62
Promo Karya Irma Kirana
63
Rekomendasi karya "Benih Yang Kau Tinggalkan" by M Anha

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!