Hadiah

"Makasih, sudah mau bareng sama Reza. Padahal, tempat kerja kalian beda dan agak kejauhan". Ucap bu Mala, menyambut kedatangan anak dan anak tetangganya.

"Hehehehe...gak papa,tante. Ayu, senang bisa bantu Reza". Jawab Ayu, tersenyum sumringah.

"Tapikan,tante jadi gak enak. Maklum lah, motornya sudah tua. Kalau, mengharapkan pacarnya Reza. Mana bisa,yang ada telat nanti Reza". Bu Mala, melirik ke arah paper bag di tangan Ayu. Ingin bertanya,apa isinya? Tapi, urungkannya.

"Eeee...ini ada hadiah,buat tante. Kebetulan, Reza nemenin aku jalan-jalan". Ayu, memberikan paper bag belanjaan yang berisi tas branded. Tas branded,yang di inginkan oleh bu Mala. Gak papa,uangku hilang seberapa demi mencuri perhatian calon mertuaku.

"Wahhhh... untuk tante". Bu Mala, tersenyum lebar. "Seriusan, untuk tante Ayu". Bu Mala,nampak tak percaya mendapatkan tas yang di inginkan olehnya.

"Seriusan, untuk tante". Ayu, tersenyum dan mengangguk. Ada bagusnya juga, Nana tidak mau tadi.

"Makasih, sumpah. Tante,senang banget. Cuman kamu,yang bisa mengabulkan keinginan tante. Gak kaya, Nana. Banyak alasannya,bilang saja pelit". Gerutu bu Mala,tak henti-hentinya memandang tas branded itu.

"Benar sekali,tante. Nana,orangnya terbilang sangat pelit. Makanya,dia masih semiskin itu. Tante,mau aja sih? Punya calon mantu,kek gitu. Kaya Ayu,dong. Bisa membahagiakan tante". Ucap Ayu,malah mengejek-ejek Nana.

"Yu,kenapa ngomong kek gitu? Nana,gak pelit. Cuman, dia gak punya uang sebanyak itu". Sahut Reza,tak terima kekasihnya di katai pelit.

"Reza,kamu apa-apaan sih? Malah,membela Nana. Emang benar,kok. Kalau,dia pelit sama ibu. Husssss...Ayu,kita makan sama-sama yuk. Tante,baru masak yang enak. Anggap saja, mengucapkan terima kasih Kepadamu. Makasih yah,sayang". Bu Mala, menggandeng tangan Ayu.

Ayu, melambaikan tangannya ke arah Reza. Penantian panjang, akhirnya terwujud juga.

Reza,hanya mendengus dingin. "Coba saja,Nana membelikan tas branded itu untuk ibuku. Aku yakin,ibu bakalan perhatian sesayang ini kepadanya. Apa benar,Nana pelit". Gumam Reza,ia ikut menyusul ibunya dan Ayu ke dapur.

Reza, menatap ke arah ibunya. Yang begitu perhatian, terhadap Ayu.

Selesai makan bersama,Ayu nampak membantu membersihkan meja makan dan mencuci piring kotor.

Bu Mala, tersenyum dan terlihat bahagia. Reza,masih memperhatikan kegiatan mereka berdua. Begitu sangat dekat, seandainya Nana juga sedekat ini kepada ibunya.

*************

Nana, baru saja pulang bekerja. Saat membuka ponsel dan menyentuh aplikasi berwarna biru.

[Makan bersama].

Nana, tersenyum getir saat membaca dan melihat gambar. Dimana Ayu dan calon ibu mertuanya,tengah makan bersama. Dia, sangat tahu. Dimana, mereka makan? Sudah pasti,di rumah orangtuanya Reza.

[Makasih yah,tas branded nya. Calon mantu ku,kalau bisa]

Begitulah kira-kira status, Facebook. Calon ibu mertuanya, Nana.

Memang benar,Ayu memberikan tas branded itu kepada ibu kandungnya Reza.

"Sepertinya,tante menyukai Ayu di bandingkan diriku". Gumam Nana, meletakkan ponselnya di atas ranjang. Dia, keluar dari kamar. Saat mendengar,ada tamu datang.

Nana, melihat ibunya tengah mengobrol dengan tetangga sebelah. "Tante Eni dan tante Tika, selamat malam". Nana, menyapa tetangganya itu.

"Eeee.. sudah pulang,Na. Maaf,kami mengganggu kalian. Sebenarnya,kami ingin membeli sayuran buat besok masak. Gak papa kok,antarnya pagi". Ucap bu Eni, tersenyum.

"Baiklah,pagi nanti akan aku bawakan bermacam-macam sayuran. Kebetulan, sudah ada yang bisa panen". Jawab bu Rosma, tersenyum.

"Makasih banyak,bu Rosma. Beruntung bu Rosma,ada menanam bermacam sayuran. Jadi, kami gak repot-repot mencari sayur jauh-jauh". Sahut bu Tika.

"Nana,maaf menyinggung perasaan mu. Kamu,yakin menikah dengan anak bu Mala? Kalau,boleh ngasih saran sih. Mending gak usah,". Ucap bu Eni, sebenarnya dia tidak nyaman berucap seperti itu.

"Benar,Na. Bu Mala,menyebar berita yang tidak baik. Masa, Nana di katain perempuan pelit. Ngasih sayur, cuman serba sekilo dan kamu juga gak membelikan tas branded keinginannya". Sahut bu Tika,dia merasa kasian kepada Nana.

"Astagfirullah,apa benar Na. Kamu, tidak membelikan tas untuk calon ibu mertuamu". Tanya bu Rosma,nampak tak percaya.

"Iy-iya,bu. Tasnya,mahal sekali. Sekitaran dua juta,aku gak sanggup. Bukan berarti,gak punya uang segitu". Jawab Nana, tertunduk.

"Na,apa yang kamu lakukan memang benar. Bu Mala,emang kek gitu lah. Dia,sok belagu dan sok kaya raya. Padahal,uangnya dari Reza. Aku,takut bu Rosma. Anakmu nanti, bakalan jadi babu di rumahnya". Kata bu Eni,tanpa ba-bi-bu lagi. "Maaf,aku berbicara seperti itu Na. Ini demi kebaikan mu,karena ibumu sangat baik dengan lainnya. Mana mungkin,kami membiarkan kamu kenapa-kenapa".

"Makasih,atas perhatiannya bu Eni dan bu Tika. Kami tidak tersinggung,malah berterimakasih sudah memberikan saran". Jawab bu Rosma, tersenyum kecil.

"Ya sudah,kami pamit dulu. Jangan lupa,besok". Bu Tika, langsung menarik lengan bu Eni. Karena bu Tika, merasa tak nyaman dengan perkataannya.

"Kenapa,main tarik-tarikan sih? Aku,belum selesai bu Tika". Bu Eni,nampak kesal kepada bu Tika.

"Aduuuhhh...kalau,mau ngomong di rem lah. Kasian Nana, wajahnya nampak sedih karena kita". Bu Tika, berharap bu Eni memahami perkataannya.

"Kita,gak salah. Malah bagus, memberitahu kepada Nana yang sebenarnya. Apa lagi,bu Rosma tahu. Jika anaknya, selalu di ejek-ejek oleh bu Mala. Aku yakin,ibu mana yang tak mau harga diri anaknya di ejek. Ck,aku juga kesal kepada bu Mala. Coba aja,aku punya anak laki-laki. Bakalan aku, suruh anakku nikah sama Nana". Decak bu Eni,yang geram dengan tetangganya ini.

"Sudahlah,jangan di bahas lagi. Aku pulang dulu, sudah sampai ni". Pamit bu Tika,masuk ke dalam rumahnya.

Sedangkan Nana, terdiam dan menuangkan segelas air putih. Lalu, dia meneguk sampai habis.

"Maafkan ibu,kami terlahir di keluarga sederhana. Sekarang,kamu di hina seperti itu". Bu Rosma,merasa sedih melihat anaknya. Apa lagi,calon mertuanya nampak tak menyukai dirinya.

"Untuk apa,ibu meminta maaf? Aku bersyukur, sudah di lahirkan ibu. yang selalu, menyayangiku dan melakukan apapun untukku. Bu, jangan dengarkan perkataan orang lain. Memang benar,ibunya Reza. Tidak menyukai ku, sekarang Reza juga berubah bu. Kemungkinan, hubungan kami akan berakhir". Ucap Nana,dalam isak tangisnya.

Bu Rosma, memeluk erat tubuh anaknya. "Tidak apa,nak. lanjutkan saja, hubungan kalian. Selagi, anaknya membelamu dan berpihak mu. pertahankan,kita doakan saja. Semoga, calon ibu mertuamu akan menyayangimu".

"Aku tidak yakin,bu. Semuanya, sudah jelas dan Reza sering membohongiku. Sakit bu, untuk apa melanjutkan lagi". jawab Nana,masih memeluk ibunya.

Episodes
Episodes

Updated 84 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!