Nana, baru saja selesai dengan membersihkan diri. Berniat untuk ke dapur, untuk makan malam.
Saat di meja makan,dia tercengang dengan beberapa potongan martabak daging.
"Ibu, pasti beli martabak ini dengan uangnya. Astagfirullah,aku gagal memenuhi keinginan ibu". Gumam Nana, pergi ke kamar ibunya.
"Ibu,kenapa gak bilang? Kalau,mau martabak. Akukan,bisa belikan untuk ibu. Gak perlu, menggunakan uang ibu". Kata Nana, memeluk ibunya. "Harganya mahal kan,35 ribu. Bisa buat beli,ikan untuk beberapa hari".
"Nak, harganya cuman 15 ribu. Nak Alden, memberikan diskon khusus untuk ibu". Jawab bu Rosma, tersenyum.
"Diskon? Sejak kapan,ada diskon khusus bu". Nana,nampak heran jika martabak ada diskon segala. Ada-ada saja, mana mungkin diskon? Atau,kasian kepada ibuku.
"Ganteng kan,nak Alden. Anaknya pak Hanif dan bu Ami, sekarang anaknya menerus usaha orangtuanya. Pekerjaan sampingan nya,pengurus di KUA sini". Ucap bu Rosma, memberitahu kepada anaknya. "Lumayan, buat tambahan kata nak Alden. Apa lagi,buka sore martabaknya. Gak ganggu pekerjaan, lainnya".
"Tumben-tumbenan,ibu kaya memuji orang. Hayoo...apa ada, sesuatu". Goda Nana,mencolek pinggang ibunya.
"Ibu,suka aja. Bagaimana,cara berbicaranya. Apa lagi,pak Hanif dan bu Ami. Mereka,sering membantu ibu dan sering juga membeli sayuran ibu". Kata bu Rosma,memang rumah mereka hanya berjarak beberapa meter saja.
Mendengar ucapan,sang ibu. Jauh berbeda dengan, calon mertuanya. "Baguslah,bu". Jawab Nana, tersenyum getir. Huuff.... Berharap,Tante Mala mampu aku goyahkan. Jika tidak, maka jalan mana pilihanku.
Selesai berbicara dengan ibunya, Nana pergi ke dapur. Karena perutnya, terasa keroncongan untuk di isi.
Ting....
Sebuah pesan masuk, Fitri tengah mengirim sebuah video, gambar dan pesan.
[Maafkan aku,Na. Bukan maksudku, untuk mencampuri urusan pribadi mu. Tapi,aku tidak terima sahabat ku sendiri di bohongi. Coba kamu, hubungi Reza dimana? Dia,jujur gak]. Fitri.
Nana, tersenyum melihat sebuah video dan foto. Dimana Reza,sang kekasih dekat dengan Ayu. Teman sekolahnya dulu, sekaligus sahabat.
Dulu, mereka saling akrab satu sama lain. Saat Nana, memiliki hubungan dengan Reza. Tiba-tiba saja,Ayu berubah. Ayu,memang terbilang anak berada dan memiliki pekerjaan bagus.
Sudah pasti Nana dan Ayu,memang cantikan Nana. Ayu,memang perawatan dan make up juga.
Sedangkan Nana,jauh berbeda. Walaupun,hanya menggunakan skincare tidak terlalu mahal. Tetap saja,dia terlihat sangat cantik.
[kenapa, telponku tidak angkat? Kamu,ada dimana. Sudah pulang,dari kerja].
Nana, langsung menanyakan dimana Reza. Dia, ingin melihat. Apakah,sang kekasih akan jujur atau tidak. Cukup lama,pesan Nana baru di balas Reza.
[Maafkan aku,sayang. Aku sibuk main game,jadi tidak bisa mengangkat telpon mu. Kamukan tahu,itu sangat mengganggu ku. Sudah dulu,aku sibuk main game]. Reza ♥️
Nana, ingin sekali tertawa saat ini. Akan tetapi,air matanya mengalir lebih dulu. "kamu, berbohong Za. Kenapa, berubah menjadi seperti ini? Apa salahku, bagaimana dengan pernikahan kita. Tinggal dua minggu lagi,". Lirih Nana,hatinya begitu sakit.
[Yakin, sedangkan main game].
Nana,tak segan-segan mengirim video dan foto. Dimana dia,bersama Ayu di sebuah kafe dan tengah asyik berbincang hangat.
[Nana,aku bisa jelaskan].
Begitu Reza, langsung gelabakan karena ketahuan.
[Jangan salah paham,besok aku dan Ayu menjelaskan semuanya. Aku harap,kamu mengerti]. Reza ♥️
[Ya,aku percaya].
Nana,hanya berusaha untuk mempercayai ucapan sang kekasih.
[Terimakasih,sayang. Besok,aku dan Ayu akan menjelaskan semuanya. Jangan marah,sayang. Miss you] .Reza ♥️
Bahkan, Reza langsung perhatian kepada Nana.
Nana,hanya merasa hambar dalam hubungannya. Terus saja,di membalas pesan dari kekasihnya itu.
*************
Saat jam makan siang, benar saja Reza dan Ayu. Mereka berdua, menemui Nana.
Terlihat, Reza keluar dari mobil Ayu. Mereka berdua, berjalan dan memasuki restoran tempat Nana bekerja.Sepertinya, Reza menumpang bersama Ayu, berangkat kerja.
Hati Nana, melongos terasa perih. Melihat sang Kekasih, bersama dengan teman perempuannya. Bukankah,Reza dan Ayu beda jalan menuju pekerjaan masing-masing.
Untuk kali ini, mereka bersama-sama. Tanpa, memperdulikan perasaan Nana. Entah,apa yang di pikirkan oleh mereka.
"Na,kamu percaya dengan apa yang kamu lihat? Mereka,ke sini barengan lo". Tanya Fitri,yang melihat kedatangan mereka.
"Sepertinya,kamu perlu menyelidiki mereka deh". Sahut Linda,juga.
"Hussssttttt.... nanti,aku pikirkan tentang ini. Memang, tidak bisa di biarkan. Lihatlah, mereka sangat dekat". Nana, berusaha untuk menenangkan pikirannya. Untuk tidak terbawa emosi,jujur saja.dia, menahan rasa cemburu dan sesak di hatinya.
Reza, dengan sigap memegang tangan Nana. Di saat,Nana sudah menghampiri mereka berdua."Na, kamu jangan salah paham kepadaku. Malam tadi, memang kami sengaja bertemu". Reza, menggenggam kedua tangan Nana.
"Benar,Na. Aku yang meminta Reza, menemui ku di kafe. Sebenarnya,aku mau menolong mu. Ini,aku membelikan tas branded. Untung mu,kan calon ibu mertua mu menginginkan tas ini. Anggap saja, ucapan kata maafku. Maaf,aku tidak bermaksud apa-apa. Na, terimalah demi kebaikan hubungan kalian". Ayu, memberikan satu paper bag berisi tas branded.
Nana, tersenyum dan ingin sekali tertawa. Dia,paham maksud dari Ayu. Ck,jangan harap kalian bisa mengelabui perasaan ku.batin Nana, tersenyum kecil.
Fitri dan Linda, merasa kasian kepada Nana. Berharap,Nana tidak luluh dengan ucapan Ayu.
"Na,kenapa diam? Ayu, sudah berbuat baik kepada mu. Dia,teman baikmu kan? Aku akan, memberikan tas branded ini kepada ibuku. Aku,akan bilang darimu. Pasti, ibuku sangat senang menerimanya". Reza,juga mengelus lembut rambut Nana.
Ayu, terlihat tak suka dengan perlakuan Reza. "Bagaimana,kamu mau kan? demi kebaikan, hubungan antara kalian lo". Ayu,terus membujuk Nana. Terima lah,Na. Agar kamu tahu, bagaimana di benci calon ibu mertua mu. Hahahaha,aku yakin. Tante Mala,akan marah besar dan lebih merestui hubungan ku dan Reza.
"Tidak,bilang saja. Aku tak sanggup, membelikan tas branded itu. Aku tidak mau, membohongi ibumu Za". Nana,menolak rencana mereka. Hubungan yang di awali kebohongan,akan terus berlanjut dengan kebohongan.
"Na,apa yang kamu pikirkan ha? Ayolah, jangan ngelunjak seperti ini. Aku tetap, memberitahu kepada ibuku. Kalau tas ini,darimu". Bentak Reza,akan tetapi Nana menyinggung senyuman.
"Di sini, banyak saksi mata. Apa yang sebenarnya, terjadi. Aku tidak mau, berbohong Za. Hanya itu, biarlah hubungan kita apa adanya. Bukan berarti,aku tidak bisa berjuang keras untuk hubungan ini. Akan tetapi, keadaan ku Za. Memang tak mampu,jika beliau mengerti tentang ku. Aku yakin,kita akan berjodoh". Ucap Nana, matanya sudah berkaca-kaca.
"Ck, egois Na.Bilang saja, tidak mau berjuang untuk hubungan kitakan? Seharusnya,kamu berterimakasih kepada Ayu. Dia, bersedia membantu. Nyatanya,tidak. Ayo,kita pergi ". Reza, langsung menarik lengan Ayu dan meninggalkan Nana.
Ayu,malah tersenyum Merekah dalam hatinya. Sudah pasti, dia tetap memberikan tas branded itu kepada ibu kandungnya Reza.
Nana, menatap kepergian mereka. Barulah air matanya mengalir deras,sang kekasih sungguh tega berbuat seperti itu. "kenapa,harus berbohong Za? apa benar,kamu sudah berpaling dan berubah". gumam Nana,dalam isak tangisnya.
"Na,kamu yang sabar. Dia,yang egois Na. Bukan kamu,kamu sudah melakukan tepat dan tidak melakukan kesalahan apapun". Fitri, mencoba menenangkan pikiran dan perasaan Nana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments