Pelakor Idaman

🌷🌷🌷🌷🌷

Happy reading guys 😘😘😘

Setelah William dan Xander keluar barulah Zee keluar dari kamar Pribadi Malvin, dia keluar menggunakan kemeja Malvin yang terlihat kebesaran di tubuhnya bahkan kemeja Malvin yang di pakai Zee mencapai lutut Zee.

Dan itu terlihat sangat imut dengan lengan yang di gulung, Zee berjalan mendekati Malvin dengan memasang wajah imutnya dia langsung duduk di pangkuan Malvin di sambut Malvin dengan pelukan di pinggang Zee.

"Tadi ada Papi sama Daddy?"

"Hmm,,."

"Ngapain?"

"Kerjaan."

"Oh,,,." Zee menyandarkan kepalanya pada dada Malvin.

Malvin mengelus kepala Zee sesekali menciumnya, mereka sama sama diam menyelami bagaimana perasaan mereka sesungguhnya.

"Siapa Pria tadi?" tanya Malvin.

"Yang mana?" tanya Zee balik.

"Yang tadi bocengan sama kamu"

"Oh,,, Nathan." jawab Zee.

"Pacar kamu?"

"Bukan, teman sekelas aku." jelas Zee.

"Lalu ngapain si Nenek lampir itu kesini lagi?" tanya Zee.

"Gak tahu." jawab Malvin.

"Gak tahu tapi di cium."sewot Zee.

Malvin hanya menanggapinya dengan senyum kecilnya saja.

Vivian yang kesal karena tadi Malvin menyuruh nya untuk menunggu dibawah, menunggu hampir dua jam tapi Malvin tidak kunjung turun, akhirnya Vivian memutus untuk kembali ke ruangan Malvin.

"Sayang,,, kenapa kamu lama seka,,,,." ucap Vivian langsung terpotong melihat Malvin yang memeluk Zee dengan penuh kasih sayang.

"Apa apaan ini hah?" bentak Vivian penuh Emosi.

"Ish,,, ganggu banget sih Tante,gak tahu orang ngantuk apa." kesal Zee.

"Dasar J*lang kecil,berani sekali kamu menggoda calon suamiku ."

"Tante buta?"

"Kurang ajar sekali kamu." Vivian langsung menarik Zee dari pangkuan Malvin.

"Apasih Tante?"

"Jauhi Malvin kami akan segera menikah."

"Dalam mimpi Tante."

Malvin hanya diam menjadi penonton adu mulut Vivian dan Zee,dia terlalu malas untuk melerai mereka berdua karena sama sama tidak mau mengalah.

"Tante dengar ya selama jalur kuning belum melengkung Zee masih boleh menikung."

"Apa kamu tidak memiliki rasa malu hingga harus mengejar calon suami orang?"

"Apa Tante punya cermin?"

"Lo kira gue Miskin kayak lo yang ngejar Malvin hanya karena dia kaya."

"Tante sedang membicarakan Tante sendiri?" balas Zee santai.

Jangan panggil Zee tidak bisa membalikkan ucapan lawannya.

Sepertinya hidup Malvin tidak akan jauh jauh dari manusia seperti Adiknya, ponakan Sekarang tambah Zee yang sikapnya sebelas dua belas sama Adik dan ponakannya.

Dengan Jahilnya Zee menarik tangan Malvin dengan kencang saat melihat Vivian akan menubruk tubuh Malvin sehingga membuat Vivian jatuh dengan tidak elitnya di depan kaki Zee.

"Hahahaha hahahaha." Zee tertawa kencang menertawakan Vivian.

"Zee tidak suka jika milik Zee di sentuh orang lain."

"Benarkah begitu? kamu lihat sendiri kan apa yang kita lakukan di depan kamu, bahkan aku sudah merasakan tubuh Malvin." Vivian sengaja memanas manasi Zee.

Dan Malvin sengaja diam ingin melihat reaksi Zee saat mendengar bualan Vivian.

"Owh,,, kasihan dirimu dong Tante,sudah di sentuh tapi tidak akan dinikahi, berapa kali sih Tante di pakai?"

"Kami sering melakukannya."

"Masak?? tapi kenapa tadi tidak melakukan dengan Tante, justru malah melakukan dengan saya, hingga saya hafal berapa banyak tahi lalat di tubuh Malvin, lihat nih bahkan Malvin tidak mengizinkan aku untuk menggunakan daleman."

"Tante jangan panas ya,, karena Calon suami Tante lebih tergoda saya, maklum saja masih lebih kencang saya." Ucap Zee makin melantur.

Dalam hati Zee tertawa melihat wajah marah Vivian, sok sok an me manas manasi dirinya, saat di serang balik langsung kebakaran.

"Dasar Bibit pelakor." umpat Vivian.

"Hahahaha,,, Pelakor idaman kalau saya Tan, jika saya jadi pelakor pasti banyak yang ngantri agar saya jadi pelakor dalam rumah tangga mereka, secara saya ini cantiknya ngalahin putri Indonesia."

"Sayang mau nambah satu Ronde lagi?" goda Zee pada Malvin, dia sudah mengalungkan tangannya pada leher Malvin.

Godaan Zee langsung disambut baik oleh Malvin,Malvin langsung mengecup kening Zee dan mencium bibir Zee.

Zee tersenyum dibalik ciumannya ' ini waktunya gue balas lo Tante.'

"Tapi pelan pelan ya Sayang,, yang tadi masih sakit." ucap Zee.

Malvin Duduk kembali di kursi kerjanya dan langsung menarik Zee mendudukkan di pangkuan nya dan kembali mengulang ciuman mereka.

Dalam hati Malvin tertawa mendengar ucapan Zee yang seolah olah benar benar sudah sering melakukan hal terlarang.

Vivian menggeram marah, masak dia kalah dengan anak kemarin sore, dia langsung mempercayai nya melihat Zee yang menggunakan baju Malvin yang terlihat kebesaran juga Malvin yang sudah ganti pakaian.

Ingin menarik Zee dari pangkuan Malvin tapi langsung Vivian urungkan melihat tatapan tajam Malvin Padanya.

Vivian meninggalkan perusahaan Malvin dengan membawa kemarahan yang mencapai ubun ubun.

Dia merasa di permainkan oleh Malvin juga Zee,dia harus segera bertindak Zee tidak bisa di biarkan.

Sementara di ruangan Malvin Zee menatap Malvin kesal,kok ada manusia seperti Malvin, tapi kenapa dirinya juga mau mau saja dekat dekat pria seperti Malvin.

"Ayo katanya mau beli baju." ajak Malvin.

"Masa Zee keluar menggunakan baju kebesaran punya Om."

"Panggil aku seperti saat ada Vivian tadi."

"Apa?" tanya Zee pura pura gak tidak tahu.

"Mau saya ingatkan sayang hm,,??"

"Boleh aku juga lupa" jawab Zee dengan senyum menggodanya.

Malvin menggigit pelan telinga Zee, membuat Zee menggeliat seperti cacing kepanasan.

"Sa,,yang." ucap Zee.

"Nah begitu, panggil saya dengan sebutan itu,jangan di ubah lagi."

"Paham?"

"Emm,," jawab Zee.

Malvin keluar dari ruangannya bersama Zee tangan mereka saling bertautan, tapi Zee melepaskan nya dia berjalan di depan Malvin.

Banyak tatapan heran karyawan melihat keduanya, apalagi Zee yang terlihat menggunakan kemeja Malvin dengan rambut yang sedikit basah, pikiran mereka langsung berkelana, membayangkan apa yang di lakukan bosnya itu.

"Duh,, habis ngapain ya Tuan Malvin dengan gadis itu."

"Pasti itu kekasih Tuan Malvin lihat saja tatapan Tuan Malvin terlihat sangat mencintai gadis itu."

"Bukannya Tuan Malvin akan segera menikah dengan Nona Vivian ya."

"Apakah semua hanya bualan Nona Vivian? secara kan selama ini kita tidak pernah melihat Tuan Malvin jalan sama wanita manapun kecuali gadis itu."

Karyawan saling berbisik membicarakan kedekatan Malvin dan Zee.

"Atau jangan jangan gadis itu simpanan Tuan Malvin?" celetuk salah satu Karyawan.

"Mana mungkin? ngapain jadi simpanan sih, lihat saja wajahnya itu secantik Bidadari terlihat juga Tuan Malvin menyayangi gadis itu, Nona Vivian mah lewat."

Berita Malvin dan Zee menjadi topik hangat karyawan kantor siang ini, mereka terus bergosip hingga berita itu terdengar ke semua petinggi perusahaan.

Sementara Malvin dan Zee sudah sampai di sebuah Mall mewah, mereka menjadi pusat perhatian, Malvin yang terlihat tampan dan gagah dengan setelan jasnya, sementara Zee terlihat sangat imut menggunakan kemeja Malvin.

Sampai di sebuah toko pakaian Zee langsung membeli pakaian dalam dan langsung memakainya di toilet, Zee tetap menggunakan kemeja Malvin hanya memakai Dalaman saja.

"Tidak ganti baju sekalian?" tanya Malvin.

"Lebih nyaman pakai ini." jawab Zee.

Tanpa mereka sadari ada yang memotret kebersamaan mereka.

"Ternyata seorang simpanan Om Om." orang itu tersenyum sinis melihat Zee yang memeluk Malvin.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Ida Miswanti

Ida Miswanti

serta Zee Sang Calon Istri 🤣

2025-02-05

0

kalea rizuky

kalea rizuky

ka keponakan kok cium bibir aneh

2024-05-06

0

adning iza

adning iza

ini duplikaty queena sma ella bonus zia😁😁😁😁😁

2023-07-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!