Dibatalkan

🌷🌷🌷🌷🌷

Happy reading guys 😘😘😘

Setelah Zee pulang di pintu Kafe kini hanya tinggal Queena, Malvin dan Vivian.

"Ayo Bang,," ajak Queena.

"Hey,, tidak usah menarik narik calon suami saya ya." cegah Vivian.

"Calon suami ?" ulang Queena.

"Ya Pria yang kamu tarik ini calon suami saya."

"Dalam mimpi mu!" Queena tersenyum sinis.

"Penampilan nya tertutup tapi sayang,," ucap Vivian.

"Apa ha?"

"Sayang sana sini mau."

Queena yang marah hendak membalas Vivian tapi segera di tarik Malvin.

"Sudah Princess yang waras ngalah." ucap Malvin menarik Queena menuju meja tempat Tuan Fredy menunggu.

"Assalamu'alaikum Dad." ucap Queena langsung mencium tangan Tuan Fredy.

"Waalaikum salam Princess,, kenapa mukanya kok cemberut begitu?"

"Ketemu Wanita nyebelin, Angkuh di depan Dad." jawab Queena.

"Oh,, Iya Princess kenalin ini Uncle Malik teman Daddy."

"Queena." Queena mengkupkan tangannya di depan dada.

"Wahh,,, sopan sekali anakmu Fredy." puji Malik.

Tuan Fredy hanya menanggapi dengan senyuman.

"Kamu langsung dari kantor Vin?" tanya Malik.

"Ya." jawab Malvin.

"Kenapa tidak bareng Vivian?" tanya Malik lagi.

"Papa,," panggil Vivian.

"Sini sayang."

"KAMU,,!" ucap Queena dan Vivian bersamaan.

"Ngapain kamu ikut duduk disini hah? mau menggoda pria pria kaya?" sinis Vivian.

"Memang ya pelakor jaman sekarang itu tertutup." lanjut Vivian belum menyadari keadaan mencekam disekitarnya.

"Vi,," tegur Malik.

Tuan Fredy seketika berdiri mendengar Vivian menghina putrinya.

"Apa maksud ucapan Putrimu ini Malik?"

"Uncle harus tahu wanita ini hanya pakaian nya yang tertutup tapi hatinya busuk." Vivian masih saja nyerocos.

"Maafkan Vivian Fredy, dia belum mengenal Queena makanya berkata seperti itu, Vivian cepat Minta Maaf!" perintah Malik.

"Untuk apa aku meminta maaf Pa, aku tidak salah apapun."

"Sepertinya perjodohan ini tidak bisa di lanjutkan lagi Malik, aku tidak mau memiliki menantu yang tidak memiliki Attitude." Tuan Fredy memutus kan perjodohan itu secara sepihak.

Malvin dan Quenna tersenyum sinis, tanpa perlu repot repot menolak perjodohan itu sudah dibatalkan, pikir Malvin.

"Malvin , Princess Ayo kita pulang." Tuan Fredy langsung meninggalkan Kafe diikuti Queena dan Malvin.

Sebelum keluar Queena menepuk bahu Vivian dua kali.

"Lain kali kalau mau cari musuh lihat lihat dulu siapa orang itu." ucap Queena.

"Puas kamu Vivian?" bentak Malik.

"Apa sih Pa?"

"Kamu tahu wanita yang kamu hina itu adalah putri bungsu Tuan Fredy adiknya Malvin."

Vivian langsung menganga,pantas Malvin memperlakukan wanita itu dengan sangat lembut,jadi itu Adiknya.

Di Mansion Utama Tuan Fredy duduk dengan Queena dan Malvin.

"Jadi Daddy menjodohkan Bang Malvin dengan wanita jadi jadian tadi.?" tanya Queena.

Tuan Fredy melirik Putrinya yang dengan santainya bertanya sambil memakan cemilan di depannya.

"Untung saja Bang Malvin tidak jadi di jodohkan dengan tu lampir."

"Tapi Princess Abang mu mau mau saja sama Vivian."

"Seriusan Abang mau sama Nenek lampir itu?" tanya Queena.

"Gak" jawab Malvin singkat.

"Masak tidak mau tapi kenapa lehermu merah semua, Masuk angin?"

Malvin sontak memegang lehernya sementara Queena memandang leher Abang dengan seksama.

"Lepas,," Queena menarik tangan Malvin dari lehernya,tapi Queena tidak melihat bekas apapun.

Saat Queena menyentuh leher Malvin senyum liciknya langsung mengembang, dia menghapus Foundesen di leher Malvin awalnya sedikit sulit tapi Queena tidak kehabisan akal di mengambil pembersih make up yang dibawa diatasnya dan mengoleskan pada leher Malvin.

"Hahahaha,,, hahahaha" Queena langsung tertawa melihat keberhasilan nya.

"Tuh,, habis jalan sama Vivian langsung masuk angin." ucap Tuan Fredy.

"Beneran Abang suka sama Lampir?, Mata Abang masih normal kan?"

"Gak."

"Kalau tidak suka kenapa bisa masuk angin begitu?"

tanya Queena yang mulai kesal.

"Ini bukan ulah Vivian?"

"Lalu ??" tanya Tuan Fredy dan Quenna.

"Aha,,,Pasti ulah gadis kecil yang bersama Abang itu kan?" tebakan Queena langsung tepat sasaran.

Tuan Fredy menatap Putrinya meminta penjelasan.

"Itu Dad gadis yang menabrak mobil Abang, yang Restoran itu Dad." jelas Queena.

"Pedofil." ucap Tuan Fredy singkat langsung di angguki Queena.

"Princess AG." ujar Malvin.

"Whattt,,,!" teriak Queena terkejut begitu juga Tuan Fredy yang sama terkejutnya.

"Hahahaha,, Abang seumuran dong sama mertua Abang." goda Queena.

"Pasti sulit meminta restu mereka, secara dia pewaris satu satunya Andreas dan Greyson." ucap Tuan Fredy.

"Belum kepikiran kesana sih Dad."

"Assalamu'alaikum,,, Mommy Uncle Granpa." teriak Zia yang baru datang bersama Gus Alzam dan Zio.

"Waalaikum salam sayang ." Zia dan Zio langsung mencium tangan Tuan Fredy Malvin dan Quenna diikuti Gus Alzam mencium tangan Mertuanya juga.

"Mau menginap disini Princess?" tanya Tuan Fredy.

Queena melirik Gus Alzam seolah bertanya.

"Terserah kamu Humaira." ucap Gus Alzam dengan senyum manisnya.

"Menginap lah Princess sudah lama tidak menginap disini."

"Iya Mommy, menginap saja Zia mau tidur sama Grandpa."

"Adek maksa menginap disini karena nanti malam dia ada setoran hafalan Mom,dan Adek tidak hafal." sambung Zio.

"Ishh,,, Zio, Zia hafal ya Zia itu kangen sama Grandpa tahu." balas Zia tidak mau kalah.

"Zia Abangnya mana?" tanya Gus Alzam, karena tadi Zia memanggil Zio dengan nama.

"Ini,," tunjuk Zia pada Zio.

"Hehehe,Maaf Abi kelupaan habisnya Zio selalu gangguin Zia." cengir Zia yang menyadari kesalahannya.

"Tapi bagaimana dengan Azmi By, dia kan tidak dibawa." ucap Queena khawatir dengan Putra bungsunya.

"Nanti aku bawa setelah mengajar, kebetulan malam ini aku ada kelas." jawab Gus Alzam.

"Oh,,, Zia kamu pulang dulu sama Abi ya, setor hafalan kamu, malam ini waktunya kamu setor sama Aba Azka kan?" ucap Queena pada Zia.

"No Mommy,,! Zia tidak mau ,Zia mau disini saja." tolak Zia.

"Kenapa Sayang?" tanya Queena lembut.

"Aba itu galak kalau mengajar, pasti nanti Zia di hukum berdiri di depan kelas sambil mengangkat kakinya Zia."

"Aba tidak akan menghukum Zia kalau Zia tidak melakukan kesalahan nak." sambung Gus Alzam.

"Zia tidak hafal Abi." celetuk Zio.

Semua yang berada di ruang keluarga itu tersenyum melihat Zia yang terlihat menggigit bibirnya.

"Benar nak kamu tidak hafal?" tanya Gus Alzam.

"Hehehe,,Sedikit Abi." jawab Zia.

"Makanya sayang kalau waktunya belajar jangan tidur atau menangis." ucap Queena.

"Tapi hafalan nya kebanyakan Mommy, masak Aba menyuruh kita ngafalin surat AN NABA' kan panjang banget." keluh Zia.

"Zia Sayang,,, kalau Zia rajin belajar pasti hafal kok, buktinya Bang Zio hafal." ucap Gus Alzam lembut.

"Ihh,, Abang kan laki laki Bi." kesal Zia.

"Nak,,, tidak ada bedanya laki laki fan perempuan kalau soal hafalan."

"Ya beda lah Bi sekarang kan Abang hafal Juz lima belas sementara Zia hafal juz 30."

"Coba Abang suruh baca Juz 30 pasti gak hafal kan?"

"Hahahaha,,, Zia zia kamu memang anaknya Queena." tawa Malvin.

"Abang hafal kok Dek Juz 30." ucap Zio.

"Enggak kata Aba Abang hafal Juz 15."

Gus Alzam tersenyum lembut kemudian mengelus rambut Zia.

"Sayang Abang bukan hafal Juz lima belas tapi hafal lima belas Juz." ucap Gus Alzam.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Mama Jihan

Mama Jihan

subhanallah 🥰

2024-07-05

0

Yasin Yasin

Yasin Yasin

lanjut thor

2023-02-12

0

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

wkwkwkkk ... lanjut Thor makin suka deh 😘😘😘

2023-02-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!