🌷🌷🌷🌷🌷
Happy reading guys 😘😘😘
Zee yang melihat keributan di halaman sekolah memutar bola matanya,dia sudah tahu pasti orang tuanya sudah datang.
"Ada apasih ribut ribut diluar?" tanya Mora.
"Apa jangan jangan ada Presiden?" tebak Sisy.
"Lebih dari Presiden." sambung Zee.
"Siapa?" tanya Mora dan Sisy.
"Diam,,! gue harus segera sembunyi." ucap Zee.
Dia berlari menjauhi kerumunan mencari celah agar bisa segera keluar dari lingkungan sekolah.
William dan Xander melihat sekeliling mencari keberadaan putri mereka,hingga pandangan mereka memicing melihat seorang gadis berusaha manjat Tembok.
"Zee,,!" panggil Xander.
"Adduh kenapa harus pake ketahuan segala sih." gerutu Zee.
Zee terus memanjat tembok mengabaikan panggilan Papinya sampai diatas dengan tanpa Dosanya dia melambaikan tangannya.
"Papi,, Daddy." teriak Zee.
"Ya Ampun Anak Tuyul mau kemana kamu?" teriak Merry.
"Zee Turun nanti kamu jatuh sayang." Nita juga ikutan berteriak.
"Zee lagi latihan jadi monyet Mi Mom."ucap Zee.
"Pantas Zee begitu berani ternyata Princess AG ."
"Beruntung nya Zee sudah cantik putri keluarga terhormat lagi."
"Bagaimana Zee tidak cantik kalau orang tuanya seperti mereka."
Banyak bisikan bisikan tentang Zee yang menurut mereka sangat beruntung,sudah memiliki paras yang begitu cantik,di lahir kan dari keluarga terpandang apalagi yang kurang.
'Sial rupanya anak nakal itu putri Tuan William dan Tuan Xander.' ucap Miss Friska dalam hati.
Bukan rahasia umum lagi jika keluarga Andreas dan keluarga Greyson hanya memiliki satu penerus yang di kenal dengan sebutan Princess AG,namun tidak banyak dari mereka yang mengetahui wajah sang Princess.
"Gawat Sil sepertinya kita salah mencari musuh." bisik Dona pada Silva.
"Diam,,!" balas Dona.
"Duh ternyata calon istri sang ketos seorang Princess AG." ucap Dilan menggoda Austin.
"Enak nih kita bisa makan gratis setiap hari dong." sambung Fikri.
Austin melirik malas teman temannya.
"Zee Turun!" perintah Xander.
'Kalau gue turun bisa bisa Mami dan Mommy ngereog mending gue kabur aja.' guman Zee, dia langsung melompat keluar dari sekolah,namun sayang seribu sayang di langsung di tangkap William dan di gendong bagai karung beras.
"Mau kabur kemana Baby?" tanya William.
"Ish,, Daddy lepas Zee mau lari dari ceramah dua Singa."
"Siapa yang kamu sebut dua Singa Zee?" tanya Nita menatap Zee Dengan garang.
Merry menjewer telinga kiri Zee sebelah kanannya di jewer Nita, mereka geram dengan tingkah putri mereka.
"Sudah la Mom kasihan Zee kesakitan." ucap William.
"Iya Mi bisa bisa nangis nanti dia." sambung Xander.
"Anak Tuyul,,," Ucap Merry melepaskan jeweran di telinga Zee.
"Telinga Zee mau putus nih tadi di jewer Bang Dave sekarang di jewer Mami sama Mommy."
"Apa kamu tadi di jewer sama Dave Baby?" tanya William.
"Iya Dad sakit tahu." Adu Zee.
"Kita bicara di dalam saja ya." ajak Dave.
"Ayo,,."
Zee lagi lagi melarikan diri, terlalu malas pasti nanti akan membicarakan kenakalan dirinya mendingan dia menemui Om tampannya saja.
Zee sudah tertawa sendiri melajukan mobilnya menuju perusahaan Malvin.
Sementara di sekolah mereka baru menyadari jika Zee sudah pergi.
"Astaga anak itu,,, ." ucap Nita.
"Hahahaha,, hahahaha." William dan Xander hanya tertawa saja, putri mereka selalu saja menemukan cara menguji kesabaran orang orang di sekitarnya.
"Apa lagi yang dilakukan Adikmu itu Dave?" tanya Merry.
"Dia membuat konser Aunty, dan mengerjai guru disini,setiap hari selalu ada saja tingkahnya."
"Hanya itu Dave?" tanya William.
"Hanya?" heran semua orang disana.
"Ya,,, tidak sampai membuat orang masuk rumah sakit juga." jawab William.
"Kamu mau Putri jadi Kriminal Will?" sinis Merry, kadang dia merasa jengah dengan kedua Ayah Putrinya bagaimana bisa William dan Xander selalu saja membenarkan setiap kelakuan Zee yang sudah jelas jelas salah.
"Mi Putri kita tidak akan menggangu orang lain kalau dia tidak di ganggu terlebih dahulu." Xander ikut ikutan membela Zee.
"Kalian ini memang sama saja." ucap Nita.
Zee sudah sampai di Perusahaan Malvin dan langsung bertanya dimana ruangan Malvin.
"Mbak dimana ya ruangan Om ganteng?" tanya Zee.
"Om ganteng?" ulang Resepsionis itu karena tidak mengerti siapa yang Zee maksud Om ganteng.
"Ish,, Malvin calon suami gue." ucap Zee.
"Maksudnya Tuan Malvin?".
"Ya."
Resepsionis yang sudah dua kali melihat Zee memeluk Malvin langsung percaya dengan ucapan Zee,dia menunjukkan dimana letak ruangan Malvin.
"Oke,, Thanks mbak." ucap Zee langsung berlari menuju lift.
Sampai di depan ruangan Malvin dia tidak melihat ada orang lain jadilah dia langsung masuk saja dan seketika darah Zee langsung naik ke ubun ubun melihat pemandangan di depannya.
Zee melihat Vivian yang duduk di pangkuan Malvin dan terlihat juga Malvin menikmati nya, karena hanya melihat dari belakang Zee menyangka mereka berciuman padahal tidak.
"Sialan,,,! turun kau Nenek lampir." Zee berteriak langsung menarik Vivian dari pangkuan Malvin.
"Kamu lagi,,!" geram Vivian.
"Apa hah? dasar Tante Badut,suka sekali gangguin calon suami orang." balas Zee.
"Siapa yang kau sebut calon suami hah? Malvin ini jelas jelas calon suami gue,gak usah bermimpi ketinggian."
"Siapa yang bermimpi, harusnya Tante sadar diri."
"Anak kecil seperti kamu itu harusnya belajar yang benar bukan sibuk menggoda pria kaya,atau jangan jangan kamu itu menjadi sugar Baby." tuduh Vivian.
"Tuh,, Tante tahu kalau aku sugar Baby dan sugar Daddynya aku itu dia." tunjuk Zee pada Malvin.
"Jadi sekarang Tante pergi dari sini,,!" usir Zee.
Malvin menyandarkan tubuhnya menatap dua wanita yang sedang adu mulut di depannya,kenapa dirinya harus di kelilingi dua wanita kurang waras.
"Seharusnya kamu Bocah gila yang pergi dari sini."
"Ya sudah kalau kamu tidak mau pergi dari sini." balas Zee santai dia langsung duduk di pangkuan Malvin mengalungkan tangannya di leher Malvin.
Malvin yang memang dari kemarin selalu terbayang bibir mungil Zee,dia tidak menyia nyiakan kesempatan langsung mengecupnya membuat Zee membelalakkan matanya.
Zee yang sebenarnya hanya ingin memanasi Vivian ingin melepaskan ciumannya namun Malvin menahannya dengan menekan tengkuk belakang Zee.
Wajah Vivian langsung merah padam,dia merasa dihina tadi saja Malvin menolak dirinya mentah mentah yang jelas jelas lebih segalanya dari Zee.
"Dasar ****** kecil." maki Vivian namun diabaikan Zee dan Malvin.
"Masih mau melihat kelanjutan nya Tante?" ejek Zee setelah Malvin melepaskan ciumannya.
Malvin yang masih belum biasa menguasai dirinya kembali menarik wajah Zee dan menciumnya,kali ini ciumnya lebih dari yang tadi, Malvin hampir kelepasan.
'Kenapa aku lebih bergairah pada bocah kecil ini ketimbang Vivian yang jelas lebih dewasa.' ucap Malvin dalam hati.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
adning iza
ya jlas lah msih ori gmna ngga candu😁😁😁😁
2023-07-28
0
Almira Azam
karna yg kecil lebih seger² gmn gitu🤭
2023-02-14
0
Aditya HP/bunda lia
wah ... om ganteng ketagihan yah .. 😂😂😜
2023-02-10
0