Lebaran Monyet

🌷🌷🌷🌷🌷

Happy reading guys 😘😘😘

"Kenapa kamu bilang seperti patung Pancoran Zee?" tanya Xander.

"Dia jarang bicara Pi, hanya menatap Zee datar, masak tadi Zee cium tetap datar."

"Apa? kamu cium?" teriak keluarga Zee.

Zee mengangguk mantap, menatap keluarganya tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Astaga,, Baby kamu masih kecil, siapa yang mengajarimu hal itu hm?" tanya William.

"Tidak ada Dad, hanya melihat Mami dan Papi saja." jawab Zee.

"Xander Merry ! kalian ini lain kali kalau mau ciuman lihat situasi dulu jangan asal gol saja." marah William.

Sedangkan Merry dan Xander wajahnya sudah memerah karena malu.

"Zee kamu ini perempuan sayang,jangan terlalu agresif sayang, kamu tidak malu mencium pria terlebih dahulu?"

"Kenapa harus malu Mom,justru itu adalah suatu kebanggaan Zee bisa cium om ganteng."jawab Zee.

"Om ganteng?" tanya Nita.

"Pria yang kamu Maksud Tuan Malvin Zee?" tanya Xander.

"Iya Pi, Pria yang ada di perusahaan Papi itu." jawab Zee.

"Kamu mengenal pria Itu Xan?" tanya William.

"Anaknya Tuan Fredy, yang sekarang meneruskan perusahaan Chandra company juga perusahaan yang dia bangun sendiri." jelas Xander.

"Tangkapan yang bagus Baby." ucap William.

"Kamu itu Will malah mendukung Zee, harusnya kamu itu menasehatinya agar fokus belajar dulu jangan mikirin pacaran dulu." omel Merry.

"Aku tidak pernah mikirin pacaran Mi, aku mau langsung menikah saja "

"Ya Ampun Zee kamu itu masih kecil sayang jangan aneh aneh."

"Sudahlah yang penting Zee tidak melewati batasnya." ucap Xander.

"Zee kamu istirahat dulu sana, anak Bandel seperti mu membutuhkan banyak tenaga." lanjut Xander.

Di lain tempat Malvin sedang meeting bersama klien dari luar Negeri,namun pikiran nya jauh melayang dirinya tidak terlalu fokus.

Mulai dari dirinya masuk tadi banyak karyawan yang menatap dirinya aneh, bahkan sang sekertaris kepergok senyum senyum sendiri melihat dirinya,namun Malvin tidak ambil pusing dia tetap acuh akan hal itu.

Saat kembali ke ruangan nya ternyata disana sudah ada Vivian menunggunya.

Vivian adalah temannya saat masih di bangku kuliah orang tuanya dan Tuan Fredy berteman dan mereka sengaja menjodoh jodohkan Vivian dengan dirinya.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Malvin datar.

Vivian melihat Malvin kemudian dia membelalakkan matanya.

"Kamu tega Vin." ucap Vivian.

"Apasih." balas Malvin acuh.

"Kamu tahu orang tua kita menjodohkan kita kan kenapa kamu tega melakukan itu Vin." Vivian berkata dengan mata yang berkaca kaca.

"Kamu tidak lupakan jika aku menolaknya." ucapan Malvin langsung menusuk tepat jantung Vivian.

"Kamu sudah memiliki kekasih?" tanya Vivian.

"Bukan urusanmu."

"Ingat Vin, sampai kapanpun kamu tetap milikku, akan aku singkirkan siapapun kekasihmu itu, karena hanya aku yang pantas mendampingi mu." Setelah mengatakan itu Vivian langsung meninggalkan Ruangan Malvin.

"Dasar gila." umpat Malvin.

Malvin berjalan ke kamar mandi hendak buang air kecil namun sampai disana Malvin tercengang melihat lehernya.

"Bocah gila,,," teriak Malvin.

Sekarang dia sadar mengapa para karyawannya menatap dirinya aneh,itu dikarenakan ulah bocah gila itu.

Malvin menyentuh Kissmark yang di tinggalkan Zee,kenapa bisa dia baru menyadari nya.

Malvin menelpon Devan sang Asisten untuk membelikannya foundesen untuk menutupi Kissmark di lehernya.

"Awas kau bocah gila." geram Malvin.

Sementara yang membuat ulah lagi cekikikan sendiri membayangkan reaksi Malvin saat melihat Kissmark di lehernya.

"Hihihi,, Pasti Om ganteng lagi marah marah,atau enggak lagi ketagihan ciuman Zee Hahahaha."

"Sabar Om ganteng besok Zee kasih ciuman lagi gratis lagi." ucap Zee.

Entah kesurupan setan apa,pagi pagi sekali Zee sudah siap dengan seragam sekolahnya dia sedang duduk manis di Meja makan menunggu Merry menyiapkan sarapannya.

"Tumben kamu bangun tidak perlu Mami bangunin Zee?" tanya Merry.

"Hehe lagi pengen aja Mi." jawab Zee.

Setelah sarapan Zee langsung berangkat sekolah,bukan tanpa alasan Zee berangkat pagi ke Sekolah,itu karena jiwa usil nya sudah meronta ronta ingin Usilin orang.

Kebetulan sekali di depannya ada Silva dan antek anteknya yang menghadang langkah nya.

"Ini nih Murid baru yang berani melawan lo Sil." ucap Dona.

"Apa sih Tante Donat?" balas Zee sengaja memancing emosi Silva dan temannya.

"Apa lo bilang ?" bentak Dona.

"Tante Budeg?"

"Lo itu anak baru tapi sudah berani ya." Silva mendorongnya tubuh Zee hingga membentur tembok.

"Adduuhh,,, Nenek lampir." teriak Zee.

Zee yang tidak terima mendorong Silva balik dengan keras hingga Silva terjungkal ke belakang.

"Hahahaha,,, rasain Lo." Zee mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan melemparkan pada rambut Silva dan Dona.

"Makan tuh." ucap Zee.

"Ahh,,, Iyu,,, apa ini." teriak Silva dan Dona.

"Lo kira kepala gue tempat sampah?" bentak Dona.

"Enggak soalnya gak ada bedanya Tante." balas Zee sok polos.

Silva dan Dona berusaha membuang permen karet di kepalanya,tapi tidak bisa karena terlalu banyak dan sudah menyatu dengan rambut mereka.

Zee melihat Silva dan Dona yang sibuk dengan rambutnya segera pergi meninggalkan mereka berdua.

Di tengah perjalanan di melihat Austin bersama teman temannya.

"Rejeki anak Soleh pagi pagi sudah ketemu cogan saja." ucap Zee.

"Good pagi Calon Imam." ucap Zee.

"Pantes lo di tempatin di kelas Spesial, bahasa Inggris lo buruk banget." ucap Fikri.

"Suka suka gue lah,lagian gue kan gak ngemeng sama lo." balas Zee.

"Makin tampan saja sih." Goda Zee pada Austin.

"Jangan cuek cuek gitu lah Sayang,nanti aku makin suka loh." Zee makin gencar menggoda Austin.

"Bisa diam?" tanya Austin.

"Tidak bisa Sayang."

"Kamu sama Babang saja ya Neng Zee." ucap Dilan.

"Boleh juga." jawab Zee.

"Yess,,, guekan gak kalah tampan sama Austin iya kan Bro." ucap Dilan dengan Bangganya.

"Tapi tunggu lebaran Monyet Dulu." ucap Zee langsung membuat senyum Dilan luntur.

"Sudah cukup Pagi Ini, gue cari mangsa baru lagi." Zee langsung meninggalkan Austin dan teman temannya.

Zee memutar otak cerdasnya kemudian dia menemukan ide cemerlang dia menuangkan sedikit pewarna merah darah di kursi guru kebetulan sekali hari jamnya guru perempuan yang waktu itu membela Silva dan menghukum dirinya.

"Hahahaha rasakan pembalasan gue,jadi guru kok kayak *****." ucap Zee sambil tertawa jahat.

Zee dengan santai duduk di bangkunya uang berada di deretan paling belakang.

Lima belas menit kemudian bel sekolah berbunyi, masuklah guru perempuan dengan dandanan ala badut nya menurut Zee.

Guru perempuan itu bernama Friska dan dia tidak mau di panggil Ibu tapi Miss Friska, Zee tersenyum senang melihat Miss Friska sedang menggunakan Blouse warna putih dipadukan dengan Blazer hitam.

Tanpa melihat lihat terlebih dahulu Miss Friska langsung duduk di kursinya.

Hingga saat dia berdiri hendak menulis sesuatu di papan Tulis seorang siswi yang bandelnya gak ketulungan berteriak.

"Miss lupa gak pakai Softex?" teriaknya.

_

_

_

TBC

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Mama Jihan

Mama Jihan

/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/ Zee

2024-07-05

0

adning iza

adning iza

buahahahaa astaga zee bner² ya

2023-07-28

0

bobo

bobo

ya Allah zee bkin gemez aj lo y...pgen tk karungin kmu...ayo thor bkin zee truz gagu malvin biar dia ikut gilay si zee 😃😃😃

2023-02-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!