🌷🌷🌷🌷🌷
Happy reading guys 😘😘😘
Vivian bagai disambar petir di siang bolong saat mendengar ucapan Malvin,jadi bocah yang sudah mengerjai dirinya adalah Keponakan Pria yang dia suka.
"Napa tuh muka,, merahnya sudah kayak cabe cabean." ucap Zee.
"Lo,,!" Ingin sekali Vivian mencakar mulut Zee.
"Apa pergi sana,, dasar ulat keket, jauh jauh sana jangan dekati calon suami gue." usir Zee.
Vivian yang sudah terlanjur malu segera meninggalkan toko itu dengan menghentakkan kakinya.
"Awas Lo,, urusan kita belum selesai." ucap Vivian pada Zee.
"Oke ,,, aku tunggu Tante." balas Zee.
"Kita berhasil Tante,," ucap Zia.
"Ish,,, Cil jangan panggil Tante dong,serasa tua banget gue."
"Lalu,,?"
"Panggil Kakak aja ya."
"No,,!" tolak Zia.
Zee dan Zia kembali memancarkan aura permusuhan, membuat Malvin heran tadi saja begitu kompak ngerjain Vivian.
"Sudah sudah, Princess kesini sama siapa sayang?" tanya Malvin.
"Astaghfirullah,,, Zia lupa, tadi Zia kesini sama Abi dan Mommy juga Zio."
"Kenapa kamu bisa pisah sama mereka sayang?"
"Tadi Zia lagi lihat lihat dan Tante ini menabrak Zia." Tunjuk Zia pada Zee.
"Aku kan tidak sengaja Cil." ucap Zee.
"Jangan panggil aku Cil Tante, panggil Zia oke."
"Ogah,,, ngapain aku nurutin ucapan kamu cil, kamu aja manggil Aku Tante, kalau kamu panggil aku Kak Zee baru aku panggil kamu Zia."
'Nama hampir sama kelakuan juga.' ucap Malvin dalam hati.
Zia dam Zee kembali adu mulut tidak perduli sekitarnya,Malvin yang berada di dekat mereka berdua merasa malu dengan tingkah keduanya.
Karena sudah sangat kesal Malvin keluar untuk mencari Adiknya agar memisahkan Zia dan Zee yang sedang adu mulut.
"Tante ini sudah Tua juga tidak mau ngalah."
"Justru kamu Cil masih muda bukannya mengalah pada orang yang lebih Tua ."
"Ber arti Tante mengakui dong kalau Tante itu sudah Tua." ejek Zia.
"BOCIL,,,,"teriak Zee.
"TANTE,,," balas Zia tidak mau kalah.
Zee menarik sebuah baju yang di gantung melempar kan pada Zia, Zia juga tidak mau kalah ikut melempar juga pada Zee.
Mereka berdua terus saling lempar sambil lari kajar kejaran di dalam toko itu membuat penjaga toko itu panik berteriak menegur mereka.
Namun Zee dan Zia seolah tuli tidak mendengar apapun mereka tetap lari lari hingga membuat toko itu berantakan bagaikan kapal pecah.
"Tante,,, berhenti gak!" teriak Zia.
"Kejar kalau bisa, dasar Bocil." balas Zee.
"Astaghfirullah Zia,,," ucap Queena tertegun melihat tingkah Putrinya.
"ZIA,!" panggil Gus Alzam.
Mendengar suara Abinya Zia sontak menghentikan larinya,kemudian nyengir tanpa dosa.
"Abi,,, Hehehe." cengir Zia.
"Zia apa yang kamu lakukan nak?" tanya Queena.
Zia dan Zee saling pandang melihat sekeliling apakah ini ulah mereka berdua,pikir mereka.
Zia dan Zee kompak menggelengkan kepalanya kemudian saling tunjuk.
"Ini ulah Tante itu Abi." ucap Zia.
"Apaan enggak kok ini kan ulah kamu Cil," balas Zee tidak mau kalah.
Gus Alzam fan Quenna merasa tidak asing dengan gadis yang bersama Zia.
"Kamu,," tunjuk Queena pada Zee.
"Aku Manusia." ucap Zee santai.
"Yang bilang Tante hantu Siapa?" tanya Zee.
"Putrinya Tuan Xander." ucap Gus Alzam pelan namun masih bisa di dengar Zee.
"Om tahu Papi saya?" tanya Zee.
"Aha,,, Zee ingat Om kan yang saat itu bersama Om ganteng."
"Saya mau kalian tanggung jawab." ucap pemilik toko itu.
"Memang Om Hamil?" tanya Zee.
Pemilik toko itu menatap Zee tajam, sementara Zee dan Zia sudah tertawa.
"Saya mau kalian ganti rugi." ucap pemilik toko itu.
"Kalau gue tidak mau bagaimana dong?" ucap Zee nyebelin.
"Sudah Pak, biar saya saja yang ganti rugi Pak,atas kekacauan yang di buat putri saya." ucap Gus Alzam.
Queena dari tadi hanya tersenyum melihat tingkah Zee yang menurutnya sangat unik,suka sekali membuat orang darah tinggi, sedikit mirip seperti dirinya.
"Om beneran mau ganti Rugi?" tanya Zee dan Gus Alzam hanya mengangguk pelan.
"Boleh dong kalau Zee jadi anak angkat Om?" tanya Zee.
"Jangan mau Abi, Zia tidak mau punya kakak seperti Tante ini." ucap Zia.
Dari arah Pintu dua orang wanita yang terlihat cantik masuk dengan gaya elegannya, dapat di pastikan pasti keduanya istri pengusaha.
Zee yang melihat itu segera mencari tempat persembunyian,dua wanita itu adalah Nita dan Merry,bisa dapat ceramah jika tahu Zee berada disini.
Nita dan Merry masih terlihat sangat muda meski keduanya hampir berkepala empat,mungkin orang akan mengira jika keduanya masih berusia tiga puluhan.
"Astaga Roy,, kenapa tokomu seperti kapal pecah." ucap Merry.
"Ini Mer ulah dua bocah." jawab Roy sambil menunjuk Zia, sementara Zee sudah bersembunyi di tumpukan baju belakang Queena.
"Minta Maaf nak." ucap Gus Alzam.
"Maaf Om." ucap Zia.
"Uhh,,, Manisnya." ucap Merry dan Nita.
"Siapa namamu Cantik?" tanya Nita.
"Zia Tante." jawab Zia.
"Zia nama yang cantik seperti orangnya." puji Merry.
"Namanya mirip sama Zee ya Mer." ucap Nita pada Merry.
"Hahaha,, Iya." Merry tertawa mengingat Putrinya itu.
"Humaira aku urus ini dulu, kamu sama anak anak ya." ucap Gus Alzam.
"Iya By." jawab Queena.
Sedari tadi Malvin dan Zio seperti patung tidak bicara apapun hanya menjadi penonton dan pendengar saja.
"Ini Mamanya?" tanya Nita.
"Iya,, Saya Mommynya Zia." jawab Queena.
"Merry." Merry mengulurkan tangannya pada Queena.
"Queena." balas Queena ramah.
"Nita." Nita juga memperkenalkan dirinya.
"Queena."
"Ini Putra pertama saya Zio." Queena juga memperkenalkan Zio.
"Zio Tante." Zio mencium tangan Merry dan Nita bergantian.
"Duhh,, Sopannya." Merry dan Nita merasa kagum dengan kesopanan Zio.
Queena hanya menanggapi dengan senyuman mendengar pujian Merry dan Nita untuk Putranya.
"Saya Kira tadi kamu itu kakaknya loh Queen." ucap Nita.
"Hahaha,,, mereka berdua anak pertama saya mbak." balas Queena.
"Kembar?" tanya Nita.
"Iya." jawab Queena.
"Nit kenapa aku seperti mencium aroma parfum Zee ya." ucap Merry.
"Iya Mer, tapi kan anak itu lagi di sekolah."
"Maaf tadi Siapa?" tanya Queena.
"Oh,, Putri kami namanya Zee, kami seperti mencium aroma Parfum nya." jawab Merry.
"Zee ?" ulang Queena dan langsung diangguki Nita dan Merry.
"Mampus,," ucap Zee pelan.
"Dek,, Abang balik ke Kantor dulu ya." pamit Malvin.
"Iya Bang, hati hati." jawab Queena.
Zia dengan akal liciknya pura pura jatuh di tumpukan baju tempat Zee bersembunyi.
"Adduh,,,!" teriak Zee kelepasan.
"Zee!" seru Merry dan Nita.
"Hehehe,,, Mommy Mami." cengir Zee.
"Anak Tuyul,, kenapa kamu bisa disini?" tanya Merry galak.
"emm Itu Mi,, sekolah libur,iya libur." jawab Zee.
"Sejak kapan sekolah libur tidak ada pengumuman?"
"Adduh Itu Mom, Istrinya kepala sekolah melahirkan."
"Zee Abangmu belum menikah bagaimana mungkin Istrinya melahirkan."
Zee yang sudah tidak memiliki alasan lagi langsung lari mengejar langkah Malvin.
"Zee mau kemana kamu?" tanya Nita.
_
_
_
TBC
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK 😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
adning iza
bengek bengek sma zee🤣🤣🤣🤣🤣
2023-07-28
0
saya cantikkj
😃
2023-07-13
0
Komalasari Hidayat Prasodjo
zeeeeee 🤣🤣🤣🤣
lebih parah dr cerita queen, otaknya kagak ada rem 🤭🤭🤣🤣🤣
2023-02-23
2