Curse!

Tiga tahun kemudian

Istana kekaisaran

Setelah kehancuran Duchy Helemites, Theodore melakukan pemberontakan besar-besaran yang membuat nya menghunus pedang pada sang ayah dan seluruh anggota kerajaan lain.

Ia melakukan pembersihan bangsawan lama dan bagi yang mengikuti nya maka akan tetap di biarkan hidup.

Semua kubu permaisuri lama dan pangeran kedua sudah habis, pria itu kini tak terkalahkan.

Mengambil kekuatan suci tunangan nya, melakukan perjanjian dengan artefak bangsa iblis yang sudah punah sekaligus memiliki berkat dewa karna keturunan langsung dari kaisar.

Theodore mengangkat tunangan nya sebagai permaisuri dan kemudian mengurung nya di dalam istana. Selama tiga tahun terakhir ia belum mengangkat satu selir pun walaupun sudah banyak yang menawarkan pada nya.

Permaisuri yang cantik, dengan wajah yang pucat, rambut dan mata yang berwarna perak serta tubuh yang kurus namun di balut dengan gaun yang indah.

Ruang lingkup nya hanya sebatas kamar kaisar yang di tutup dengan kurungan besi yang merantai kaki dan tangan nya.

Dap!

Pintu besar itu terbuka, iris nya bergerak menatap ke arah seseorang yang datang.

"Kau tidak memakan makanan mu lagi?" tanya pria itu yang menatap dengan mata pirang nya yang tajam dan jernih.

Gadis itu tak menjawab, ia hanya menatap sayup dan berharap pria itu untuk segara membunuh nya saja seperti anggota kelurga nya yang lain.

"Cyra? Cyra ku? Lihat aku?" ucap Theodore yang menarik dagu permaisuri nya.

Permaisuri yang bahkan tak pernah duduk di singgasana nya dan hanya menjadi mahkota kosong.

"Kenapa kau tidak membunuh ku juga?" tanya Cyra lirih dengan suara yang sudah mulai rusak.

Kalung yang indah menggantung di leher nya, namun itu untuk menutup bekas luka saat pria di depan nya ingin memotong pita suara nya karna terus meminta untuk di lepaskan.

"Benar? Kenapa aku tidak membunuh mu? Kau sudah tidak berguna lagi untuk ku." gumam Theodore sembari membuka jeruji besi yang mengurung permaisuri nya.

Ia melepaskan satu persatu rantai di kaki dan tangan gadis itu lalu menggendong nya ke atas ranjang.

Cyra tak lagi memberontak, bukan nya tak ingin namun ia tak bisa lagi. Pria itu sudah menghancurkan tulang kaki nya dan mematahkan tangan nya.

Memang terlihat baik-baik saja karna sihir yang di pasang namun sebenarnya rasa sakit dari tulang yang hancur itu terus ia rasakan selama 24 jam penuh.

"Bunuh aku..."

"Kau sudah mengambil semua nya, tidak ada yang tersisa lagi..."

Cyra berbicara dengan suara serak nya yang terdengar samar dan hampir habis itu, namun tentu pria itu tak memiliki hati untuk mendengarkan nya.

Gaun nya kembali di lucuti, rasa takut nya kini telah hambar dan berubah menjadi amarah dan kebencian. Rasa sakit yang terus membelah tubuh nya membuat nya merasakan neraka yang di ciptakan pria tampan itu.

Theodore menatap ke arah mata perak yang menangis itu dengan sorot kesedihan dan kebencian pada nya, namun ia tak peduli.

Ia tak mengerti mengapa masih mempertahankan permaisuri tanpa mahkota itu, keinginan nya sudah terwujud namun ia masih tak bisa melepaskan gadis itu.

"Mungkin karna ini aku tidak membunuh mu," bisik nya dengan suara yang berat sembari mencium lengkung leher gadis itu.

Cyra tak mengatakan apapun, rasa sakit yang di ciptakan pria itu kini seperti tak ada apa-apa nya dengan seluruh tulang nya yang sudah remuk di dalam.

Ia diam, menahan sakit nya tanpa merengek sama sekali.

...

Skip

Cerutu yang terbakar dengan asap yang mengepul itu memenuhi ruangan kerja yang besar dan hanya di terangi dengan cahaya bulan itu karna tak ada lilin yang di hidupkan atau cahaya sihir yang di aktifkan.

"Yang mulia? Saya sudah mencari tau apa yang anda minta," ucap salah satu ksatria yang merupakan bawahan langsung pria itu.

Theodore berbalik, kaisar tiran pertama yang banyak melakukan pembersihan dan membuat istana mendapat julukan lautan darah.

Ia melihat ke arah lukisan beserta dengan surat yang menunjukkan identitas seseorang.

"Kau yakin kekuatan Dewi Elaine juga ada pada nya?" tanya nya yang menatap lukisan gadis yang berambut pirang itu.

"Ya, usia nya masih 15 tahun saat ini, dan kekuatan itu muncul satu tahun yang lalu saat ia pergi ke kuil untuk berdoa." jawab Kesatria Devye

"Kalau begitu panggil dia dan jadikan selir ku," ucap Theodore dengan singkat.

"Jangan lupa beri dia gelar bangsawan," ucap Theodore yang tak lupa meminta gelar bangsawan untuk anak petani yang akan di angkat menjadi selir nya.

Ksatria Devye diam sejenak namun ia mengangguk mengindahkan perintah dari tuan nya.

......................

Kekaisaran Levensberg, Tahun 478

Pawai pernikahan kedua dari kaisar pun di adakan meriah semeriah pernikahan pertama.

Namun demikian rakyat lebih menyukai nya, karna di pernikahan sebelum nya mereka beranggapan jika putri dari Grand Duke Ecklart itu sudah terkontaminasi sihir gelap dan menganggap nya sebagai wanita kotor karna kabur dengan pria lain.

Masyarakat yang menghina dengan keji tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi.

...

Setelah Pawai Theodore kembali ke kamar nya, satu-satu nya yang tinggal di kamar kaisar hanya Permaisuri pertama nya.

Ia datang, menceritakan pernikahan kedua nya dan bagaimana rakyat yang sangat antusias dengan itu.

Mungkin kekanakan namun Theodore berharap gadis itu cemburu.

Cyra mendengarkan dengan datar, ia tak merasa cemburu sama sekali dan hanya ingin pria itu cepat mengakhiri hidup nya.

"Ck! Kau seperti batu!" ucap pria itu dan kemudian pergi saat melihat tak ada respon dari gadis itu.

...

Tiga Bulan kemudian

Pintu kamar yang besar itu kembali terbuka, namun kini bukan pelayan atau pun sang pemilik kamar yang datang melainkan gadis yang tampak terkejut melihat nya.

"Yang mulia?" tanya nya dengan suara lirih yang menatap ke arah gadis yang terjerat di dalam kandang besar itu.

Cyra menoleh namun ia tak memberikan reaksi.

"Apa yang kalian lakukan? Lepaskan Yang Mulia Permaisuri!" ucap nya yang memberi perintah namun tak ada yang mendengarkan.

"Maaf nyonya, ini adalah kekuasaan kaisar." ucap kepala pelayan yang menemani selir dari penguasa benua itu.

Gadis yang bersama Larissa Manford itu pun tersentak, ia memang meminta untuk menemui Permaisuri namun ia tak tau kondisi nya saat ini.

Cyra melihat tatapan iba dari gadis yang tampak lebih muda dari nya itu.

"Selamat atas pernikahan mu," ucap nya dengan suara yang pelan dan membuat Larissa mendekat.

"Ya? Ada yang anda butuhkan?" ucap Larissa yang memang sangat ingin membantu.

Cyra diam sejenak dan kemudian mulai berbicara dengan suara yang berbisik sembari menarik tangan nya memberikan isyarat agar gadis itu mendekat.

"Dendrocnide moroides, berikan aku estrak nya. Itu obat ku..." bisik nya lirih.

Larissa mengernyit mendengar nya, "Bukan nya itu beracun?" tanya nya dengan mata yang polos karna ia memang masih belum tau apapun tentang kekuasaan dan politik istana.

Cyra menggeleng, "Jangan beri tau siapapun. Ku mohon..."

"Aku kesakitan..."

Larissa diam sejenak namun rasa iba nya menjadi kuat karna dulu nya ia hanya gadis petani biasa yang memiliki kelurga harmonis.

"Saya akan memberikan nya segara! Anda harus bertahan!" ucap Larissa yang memegang tangan Cyra.

Cyra hanya diam, ia memang memanfaatkan gadis itu untuk membawa racun karna ia memang sangat menginginkan kematian.

......................

Skip

Deg!

Deg!

Deg!

Theodore menatap nanar, ia terkejut. Permaisuri kesayangan kini tampak tergeletak dengan mulut yang terus mengeluarkan darah dan mata perak yang menatap sayup.

"Cyra? Apa yang kau lakukan?!" ucap nya yang menatap ke arah gadis itu.

Untuk pertama kali nya, gadis itu tersenyum dengan mulut nya yang terus mengeluarkan darah. Pria yang ingin menjadikan diri nya sebagai dewa itu kini terlihat begitu panik.

"Bajingan! Aku akan membunuh mu suara saat nanti!"

Ucap nya lirih tepat sebelum ia menutup mata nya.

...

...

...

Seluruh tubuh ku terasa kebas dan dingin, satu persatu rasa sakit mulai menghilang.

Rasa nya seperti sedang ada yang memeluk ku, aku lupa kapan terkahir kali aku merasa senyaman ini walau sedang kedinginan.

Jika Dewi Elaine memang ada, ku harap dia mendengarkan doa ku kali ini.

Bukan doa yang baik melainkan kutukan!

Aku akan membunuh Dewi itu dengan kekaisaran iblis nya dan menghancurkan mereka bersama dengan ku.

Aku akan melakukan nya...

Tapi sebelum itu...

Ku rasa aku sedang tenggelam...

Terpopuler

Comments

Tini Nara

Tini Nara

otakku..... nama²nya masih agak sulit untuk aq cerna Thor 🥺 sambil nunggu yg sebelah up, baca dulu yg ini, penasaran juga sih😁

2023-05-07

0

eRmood

eRmood

kok bisa seseru ini si thor😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭

2023-02-02

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!