5.Jangan Mimpi

...Happy Reading...

Antara takjub dengan kecerdasan Yoyo dan juga rasa takut jika anak ajaib itu benar-benar mempelajari tentang nafkah lahir batin terhadap pasangan, karena bocah sekecil itu sudah pandai mengoperasikan smartphone miliknya, dan jika dia mencari tahu kepada mbah goggle tentang itu semua, entah apa yang akan terjadi setelahnya.

"Yoyo, kamu tidak boleh mempelajari apapun itu soal hubungan suami istri sebelum kamu dewasa, mengerti kamu nak?" Samuel menyuruh Yoyo duduk di ranjang mereka.

"Tapi kenapa Dad, Yoyo kan ingin tahu?" Tanya Yoyo yang selalu merasa penasaran.

"Aish... sudahlah, Yoyo mau mommy temani tidur ya, ayok Mommy bacakan dongeng nanti ya?" Rinjani memilih mengalihkan topik pembicaraan saja, karena pembahasan mereka itu tidak baik didengar oleh anak seumuran dia.

"Sayang, aku masih pengen dipeluk?" Rengek Samuel yang seolah tidak rela.

"Astaga, tapi Yoyo gimana ini?" Rinjani pun serba salah, tidak mungkin dia pilih salah satu diantara mereka saat itu.

"Panggil sahabatmu itu, suruh dia temankan Yoyo sebentar." Samuel teringat dengan Niar, salah satu pawang Yoyo yang paling kebal selain Rinjani.

"Tapi dia sibuk ngurusin persiapan pernikahannya kak?" Rinjani pun sebenarnya inginnya begitu, karena Samuel memang sedang membutuhkan dirinya saat ini, namun Rinjani merasa tidak enak jika menggangu kesibukan Niar, karena ini menyangkut perhelatan sekali seumur hidup dan harus dipersiapkan dengan matang-matang pikirnya.

"Nanti biar anak buahku yang membantunya, siapa suruh dia menikah dengan pria itu, coba dengan Marvin, dia hanya perlu pasang badan di acaranya itu saja, tidak perlu dia capek-capek harus ngurusin itu itu semua, apa gunanya calon suaminya itu, Lemah!" Hujat Samuel yang seolah ikut kesal dari cerita pilu itu.

"Kalau bukan jodohnya, kita bisa apa kak?"

"Cepat panggil dia, kepalaku semakin pusing ini!"

"Astaga, ya sudah, tapi aku panggil Marvin juga ya, biar dia memeriksa keadaan kamu, nanti kalau aku terlambat mengambil keputusan aku juga yang kena marah sama dokter sinting itu."

"Terserah kamu saja, tapi sini peluk aku lagi." Samuel menengadahkan wajahnya kearah istrinya tanpa malu sedikitpun dengan Yoyo yang sudah mendelik kearahnya.

"Daddy, jangan curang dong, Mommy itu gilirannya sama Yoyo sekarang!" Si bocah ajaib itu langsung protes seketika.

"Nggak!" Samuel langsung memeluk Rinjani dengan posesif.

"Daddy jahat!" Yoyo langsung menjerit sekuatnya bahkan sampai memekakkan telinga.

"Fuuuh... Stop! sini nak, untuk sementara Mommy tidur ditengah, Yoyo tidur disamping kanan dan Daddy disamping kiri, sebentar lagi kak Niar mau datang, dia mau ngajak Yoyo jalan-jalan ke taman bermain, mau nggak?"

Akhirnya Rinjani selesai mengirimkan pesan kepada dua orang yang bisa membantu menyelesaikan masalahnya kali ini.

"Mau... mau... horaaay!" Teriak Yoyo yang langsung kegirangan dan melompat-lompat diatas ranjang, karena sudah lama dia tidak jalan-jalan ke taman bermain dan menikmati permainan disana.

Akhirnya Rinjani bisa tersenyum lega, walau dia harus terhimpit diantara tubuh suami dan anaknya yang berebut ingin memeluk dirinya dan menjadikannya sebagai bantal guling. Hingga tanpa sadar mereka bertiga kembali terlelap.

Satu jam setelahnya mobil Marvin mulai memasuki gerbang rumah mewah itu, dia sudah membawa satu kotak obat dan semua perlengkapan jika Samuel membutuhkan semuanya.

"Haduh... kenapa setelah sekian lama, dia bisa kambuh lagi sih? sakit maaku jika harus melihat mereka berdua berpelukan seperti itu!" Umpat Marvin sambil mengeluarkan Tas besar miliknya dari dalam mobil.

"Sudah sampai neng, apa ini rumahnya?"

"Iya pak, terima kasih ya."

Degh!

Dan suara wanita dari arah gerbang utama itu membuat langkah Marvin terhenti, jantungnya tiba-tiba berdetak semakin kencang seperti genderang mau perang.

Niar?

Sudah hampir satu bulan lebih dia tidak lagi mendengar suara wanita idamannya itu, dan waktu satu bulan itu bahkan terasa seperti satu tahun, hal itu cukup menyiksa batin dari Marvin yang teramat sangat, masih baik di kampung itu ada Oma yang senantiasa menghiburnya kala itu.

"Dok... dokter Marvin?"

Ternyata bukan hanya Marvin, tapi Niar pun terlihat terkejut, bahkan mulutnya terlihat bergetar saat menyebut kembali nama pria yang sampai saat ini masih mengobrak-abrik hatinya.

"Hmm... kamu disuruh kesini juga?" Tanya Marvin yang langsung mengalihkan tatapan wajahnya, karena seolah tidak sanggup melihat wajah cantik Niar, yang nantinya akan bersanding dengan orang lain.

"Iya, katanya pak Samuel kambuh tadi, jadi aku suruh nemenin Yoyo, karena babysitternya dia jahili kembali." Niar pun berbicara tanpa bernai memandnag kearah wajah Marvin, dia memilih menunduk melihat sepatu miliknya yang harganya tidka seberapa itu.

"Kalau begitu masuklah terlebih dahulu!" Marvin mempersilahkan Niar agar masuk terlebih dahulu.

"Kamu aja dulu, pak Samuel kan pasti lebih membutuhkan kamu."

Ada rasa canggung diantara mereka, padahal dulu mereka sangat dekat, sering beradu pendapat satu sama lain, walau akhirnya pernah sampai beradu mulut, tapi bukan bertengkar, melainkan saling menyalurkan hasrat pada diri masing-masing yang tiba-tiba muncul mengobrak-abrik hati sanubari.

"Nggak papa, aku akan berjalan dibelakangmu!" Marvin tetap menolak, karena beradu pandang dengan Niar dalam jarak dekat, sama saja dengan kembali mengiris hatinya yang baru saja dia pulihkan kembali.

Apa dia begitu tidak sudi berjalan disampingku lagi? padahal sesungguhnya aku sangat merindukannya? Astaga... padahal hari pernikahanku sudah didepan mata.

"Kalau begitu kita masuk barengan saja, hehe." Niar tersenyum canggung jadinya, walau hatinya masih bertanya-tanya.

Niar, aku sangat merindukanmu, entah sampai kapan rasa ini terukir untukmu, sejauh apapun aku menghindar darimu, namun wajahmu tak pernah luput dari ingatanku, aku sayang kamu Niar.

"Ya sudahlah."

Akhirnya Marvin berjalan beriringan disamping Niar, dengan pandangan lurus kedepan, dan dengan lamunan diantara mereka masing-masing.

"Gimana kabarmu?" Niar mencoba mengajak Marvin untuk mengobrol agar suasana diantara mereka tidak begitu mencekam, karena perjalanan dari pintu hingga ke kamar mereka cukup jauh karena rumah itu sangat luas sekali.

"Aku baik."

"Emm.. Aku sudah mengirimkan undangan pernikahanku untukmu, jika kamu sempat datanglah diacara pernikahanku nanti."

Sebenarnya bukan hanya Marvin yang tersakiti, Niar pun sama, namun keadaan telah memaksa dia untuk tidak bisa menolak cintanya yang dulu.

"Untuk apa? apa kamu berharap aku akan mengucapkan selamat dihari pernikahanmu nanti? jangan mimpi kamu!"

Duar!

Niar sama sekali tidak menyangka jika Marvin akan berkata seperti itu, bahkan saat ini dia berusaha sekuat tenaga untuk menjaga keseimbangan tubuhnya, agar tidak roboh, saat ucapan Marvin seolah menusuk tembus ke ulu hatinya.

Sebagian orang bilang, sangat menyakitkan ketika menunggu seseorang, namun sebagian lagi bilang, menyakitkan itu ketika kita harus melupakan, tapi yang paling sakit sebenarnya adalah ketika kamu tidak tahu apakah harus menunggu atau melupakan.

Terpopuler

Comments

Tha Ardiansyah

Tha Ardiansyah

Pedes banget tuh kata-kata, ngalahin pedesnya cabe

2023-04-10

0

Diank

Diank

Ya ampun Kak, kata2mu ngena banget dihati , makknyuss jleb

2023-02-18

1

gemar baca

gemar baca

kasian...kalian berdua lagi d permainan takdir kak iska 🤭🤭 berdoalah tangannya menuliskan takdir kalian bersatu 😀

2023-02-16

4

lihat semua
Episodes
1 1. Dr. Marvin Abimanyu SpKj
2 2.Kenapa begini?
3 3.Kamu Beda
4 4.Bocah Ajaib
5 5.Jangan Mimpi
6 6.Sebuah Ancaman
7 7.Pedih
8 8.Selalu Begini
9 9.Curi-curi Pandang.
10 10.Nasip Yoyo
11 11.Cari Kesempatan
12 12.Mama Endang
13 13.Terima Nasip
14 14.Sebuah Kesalahan?
15 15. Curiga
16 16.Ada Celah
17 17.Sang Pemain?
18 18.Nekad
19 19.Mabuk?
20 20.Sah?
21 21.Drama Kehidupan
22 22.Pergi?
23 23.Setitik Harapan Baru
24 24.Aksi Sang Mantan
25 25.Cari kesempatan?
26 26.Berkah atau musibah?
27 27.One Night Stand
28 28.Part Loro
29 29.Kangen Kringet bareng Awakmu
30 30.Pelit!
31 31.Maen Game
32 32.I Cum Inside You
33 33.Meresahkan?
34 34.Pasien
35 35.Tanpamu?
36 36.Istri Orang?
37 37.Dosa Lagi?
38 38.Api Neraka
39 39.Jus Sirsak
40 40.Piye Kisahmu?
41 41.Fakta
42 42.Lelucon?
43 43.Sisi Lain
44 44.Ikut Ngambek?
45 45.Misi Perdamaian.
46 46.Pria Simpanan
47 47.Horor
48 48.Strong
49 49.Salah Dukun
50 50.Gubuk Derita
51 51.Tak Lagi Sama
52 52.Sepucuk Surat
53 53.Tak Mau Rugi?
54 54.Bodyguard Tampan
55 55.Bercintalah Denganku?
56 56.Ngamuk
57 57.Kecut Bro!
58 58.Emosi
59 59.Salam Tempel
60 60.Kencan
61 61. Kencan Part 2.
62 62.Rumit.
63 63.Lotus
64 64.Bulan Madu
65 65.Menyerahlah!
66 66.Gerobak Dorong
67 67.Maaf
68 68.Pasien Hatiku
69 69.Doa Oma
70 70.Anak Kucing
71 71.Petuah Bijak
72 72.Obat Ngantuk Termanjur.
73 73.Si Unyil
74 74.Bulan Madu Part 1
75 75. Bulan Madu Part 2
76 76.Olah Raga Malam Part 1
77 77.Olah Raga Malam Part 2
78 78.Keponya si Emak
79 79.Sebuah Hukuman
80 80.Dua Anak
81 81.You are My Everything
82 82.Angsa?
83 83.Orang Baik?
84 84.Teman Kuliah?
85 85.Hanya Mantan
86 86.Suka Manja
87 87.Semua Pasti Akan Bahagia.
88 88.KETIKA AKU MEMILIH DIAM
Episodes

Updated 88 Episodes

1
1. Dr. Marvin Abimanyu SpKj
2
2.Kenapa begini?
3
3.Kamu Beda
4
4.Bocah Ajaib
5
5.Jangan Mimpi
6
6.Sebuah Ancaman
7
7.Pedih
8
8.Selalu Begini
9
9.Curi-curi Pandang.
10
10.Nasip Yoyo
11
11.Cari Kesempatan
12
12.Mama Endang
13
13.Terima Nasip
14
14.Sebuah Kesalahan?
15
15. Curiga
16
16.Ada Celah
17
17.Sang Pemain?
18
18.Nekad
19
19.Mabuk?
20
20.Sah?
21
21.Drama Kehidupan
22
22.Pergi?
23
23.Setitik Harapan Baru
24
24.Aksi Sang Mantan
25
25.Cari kesempatan?
26
26.Berkah atau musibah?
27
27.One Night Stand
28
28.Part Loro
29
29.Kangen Kringet bareng Awakmu
30
30.Pelit!
31
31.Maen Game
32
32.I Cum Inside You
33
33.Meresahkan?
34
34.Pasien
35
35.Tanpamu?
36
36.Istri Orang?
37
37.Dosa Lagi?
38
38.Api Neraka
39
39.Jus Sirsak
40
40.Piye Kisahmu?
41
41.Fakta
42
42.Lelucon?
43
43.Sisi Lain
44
44.Ikut Ngambek?
45
45.Misi Perdamaian.
46
46.Pria Simpanan
47
47.Horor
48
48.Strong
49
49.Salah Dukun
50
50.Gubuk Derita
51
51.Tak Lagi Sama
52
52.Sepucuk Surat
53
53.Tak Mau Rugi?
54
54.Bodyguard Tampan
55
55.Bercintalah Denganku?
56
56.Ngamuk
57
57.Kecut Bro!
58
58.Emosi
59
59.Salam Tempel
60
60.Kencan
61
61. Kencan Part 2.
62
62.Rumit.
63
63.Lotus
64
64.Bulan Madu
65
65.Menyerahlah!
66
66.Gerobak Dorong
67
67.Maaf
68
68.Pasien Hatiku
69
69.Doa Oma
70
70.Anak Kucing
71
71.Petuah Bijak
72
72.Obat Ngantuk Termanjur.
73
73.Si Unyil
74
74.Bulan Madu Part 1
75
75. Bulan Madu Part 2
76
76.Olah Raga Malam Part 1
77
77.Olah Raga Malam Part 2
78
78.Keponya si Emak
79
79.Sebuah Hukuman
80
80.Dua Anak
81
81.You are My Everything
82
82.Angsa?
83
83.Orang Baik?
84
84.Teman Kuliah?
85
85.Hanya Mantan
86
86.Suka Manja
87
87.Semua Pasti Akan Bahagia.
88
88.KETIKA AKU MEMILIH DIAM

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!