"Ap... apa?"
Satria tampak terduduk lemas sejenak, hp di tangannya pun terlepas begitu saja dan dibiarkannya jatuh ke lantai,
Tidak, tidak mungkin!
Satria menolak percaya dengan kabar yang baru saja ia terima dari Panji, temannya,
Bagaimana bisa?
Bagaimana bisa Andini berbuat senekat itu?
Satria meneteskan air mata, dadanya terasa kembali sakit, seolah kembali ikut merasakan apa yang Andini rasakan beberapa hari ini sejak peristiwa itu terjadi.
"Andini... kenapa kau tak menungguku melakukan sesuatu untuk kita? Kenapa kau memutuskan semua sendiri tanpa bicara apapun lebih dulu padaku?"
Rintih Satria pilu, ia menunduk dan kemudian tampak meremas rambutnya dengan kedua tangannya,
Ia jelas merasa sangat bersalah pula akhirnya dengan apa yang telah menimpa kekasih hatinya itu.
Flashback,
"Mana yang bernama Andini?!"
Tiba-tiba sebuah suara lantang perempuan terdengar memenuhi ruangan produksi,
Ruangan yang dipenuhi karyawan pabrik garmen itu langsung tampak memandang ke arah Andini yang merupakan salah satu dari mereka,
"Kakak, Ibu, tolong, jangan lakukan ini!"
Satria, pemuda itu tampak berusaha keras menghentikan apa yang dilakukan kakak perempuannya dan juga Ibunya,
Tapi,
"Minggir!"
Kakak perempuan Satria membentak keras, sambil menyingkirkan Satria dari hadapannya, yang berusaha menghalangi langkahnya untuk menghampiri Andini,
Tampak Andini yang semula tengah sibuk menyelesaikan pekerjaannya pelahan berdiri,
Dengan wajah takut, kedua matanya menatap kedatangan kakak dan Ibu sang kekasih,
Mata karyawan lain tampak ikut mengawasi, melihat apa yang kemudian dilakukan kakak perempuan Satria, yang dimana dengan tanpa basa basi melemparkan alat tes kehamilan ke wajah Andini begitu ia telah cukup dekat,
"Berani-beraninya kau mencoba naik posisi dengan berpura-pura hamil untuk menjerat seorang Tuan Muda!"
"Kak Risa! Hentikan!"
Satria berteriak, namun Ibunya kini memerintahkan petugas jaga untuk cepat membawa Satria keluar dari sana,
"Kau pikir, semudah itu ingin merubah nasibmu yang hanya anak gadis keluarga miskin untuk menjadi Nyonya besar? terlentang di depan Tuan Muda lalu membiarkannya menanam benih hingga kau hamil? Hahahaha... murahan!"
Resa, kakak perempuan Satria, yang merupakan direktur utama perusahaan yang membawahi pabrik tersebut kemudian meludah,
"Cuiih,"
Ibunya berdiri di dekatnya sambil menatap tajam ke arah Andini yang saking malunya diperlakukan demikian kini bersimpuh sambil menangis,
"Ini sama sekali tidak benar, aku bukan menginginkan apapun dari Mas Satria, aku mencintainya tulus, pun juga Mas Satria,"
Andini merintih seraya memegangi perutnya yang di mana di sana terdapat calon buah hatinya dengan Satria,
"Omong kosong!"
Kata Ibunya Satria sinis,
Mbak Risa mengangguk,
"Ya, omong kosong gadis miskin bicara soal ketulusan mencintai seorang Tuan Muda, kau pikir kami bodoh, hah? kau pikir kami tidak tahu gadis-gadis sepertimu yang begitu murahan demi merubah nasib?"
"Lagipula, siapa yang bisa menjamin itu anak Satria, kamu harusnya bercermin, siapa kamu, pantas tidak berharap menjadi isteri seorang Tuan Muda yang sekolahnya saja di Luar Negeri, di Singapur, yang bahkan kamu pasti bermimpi ke sana saja tidak pernah,"
"Cukup... cukup..."
Andini menggeleng-gelengkan kepalanya, menuduh jika yang ada di dalam rahimnya bukan anak Satria sungguh sangat menyakitkan,
Andini masih bersimpuh di lantai sambil menangis, saat kemudian tiba-tiba Ibunya Satria mendekat, dan melempar wajahnya dengan segepok uang ratusan ribu,
"Keluar dari pabrik ini, dan jangan memeras anakku lagi! Bayi yang kamu kandung, cari Bapak aslinya saja, berhentilah bersandiwara jika dia adlaah anak Satria. Kau mau uang bukan? Jika itu masih kurang, kau bisa katakan padaku,"
Ujar Ibunya Satria,
Andini menjerit histeris mendengar apa yang dikatakan Ibunya Satria,
Keterlaluan, sungguh ini sangat keterlaluan. Andini sakit hati luar biasa.
Flashback berakhir,
Satria terjatuh ke lantai, menangis meringkuk di atas lantai kamarnya yang beberapa hari ini dikunci dari luar,
Sejak beberapa hari lalu, ia memang dikurung oleh keluarganya di dalam ruangan kamarnya,
Dan rencananya, Satria akan dikirim ke Luar Negeri lagi lusa, memaksanya meneruskan sekolah manajemen di Singapura,
"Lupakan gadis miskin itu, dia pasti hanya ingin menjebak mu, tidur beberapa kali denganmu, dan tidur juga dengan laki-laki lain, siapa yang bisa menjamin memangnya? siapa yang bisa menjamin hanya kau yang ijinkan menanam benih di sana?"
Kata Mbak Risa hari itu,
Hari di mana Satria mengamuk habis-habisan di rumahnya, namun akhirnya dilumpuhkan para penjaga atas perintah Mbak Risa,
"Kau sangat jahat Mbak, kau sama sekali tak punya perasaan,"
Kata Satria marah pada kakaknya,
Namun, sang kakak seolah sama sekali tak terganggu dikatakan jahat oleh Satria,
Mbak Risa malah tampak tertawa terbahak-bahak, seolah dikatakan jahat adalah sesuatu yang lucu,
"Terserah kau mau mengatakan aku jahat atau tidak, yang jelas, aku sudah menyelamatkanmu dari salah memilih wanita,"
Kata Mbak Risa,
Satria yang wajah tampannya kini terlihat berdarah terlihat sangat kesal pada kakaknya,
"Andini, aku mencintainya!"
Teriak Satria,
Tapi Mbak Risa tak mau menghiraukan,
Cinta?
Apa itu cinta?
Hidup tak cukup dengan cinta, mempertahan perusahaan tidak cukup dengan cinta, mengurus pabrik tak cukup dengan cinta,
Perasaan omong kosong itu hanya sesuatu yang diciptakan oleh manusia sendiri,
Perasaan yang kemudian membuat orang menjadi lemah, laki-laki menjadi cengeng, perempuan menjadi murah,
Begitulah Mbak Risa berpikir, yang karena pemikiran itu pulalah, sampai detik ini ia sama sekali tak memikirkan pasangan hidup.
"Andini, aku harus menemuinya... aku harus menemuinya..."
Lirih Satria seraya memegangi dadanya yang sakit.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Shinta Teja
saran aku Thor...kelarin dulu satu persatu jadi cerita nya gimana Thor... biar imajinasi ku gak tabrakan beruntun gitu...🥴🤕
2023-02-02
1
Irma Tjondroharto
lho gimana to.. kakak kok sampe kayak gt... kasian mereka.. karena status sosial ya.. heeemmm
2023-02-02
2
Esti Restianti
pengen banget aku liar Risa jatuh cinta sejatuh jatuhnya bahkan sampai dia ga akan pernah bisa bangun lagi,tapi tidak untuk mati
2023-02-02
2